apa perbedaan sosial drama & tugas
PEMBAHASAN:
Kedua ungkapan ini (sosiodrama & bermain peranan), adakala pula disebut sistem dramatisasi. Hanya bedanyakedua tata cara tersebut tak disiapkan terlebih dahulu naskahnya.
Kedua ungkapan ini (sosiodrama & bermain peranan), adakala pula disebut sistem dramatisasi. Hanya bedanyakedua metode tersebut tak disiapkan apalagi dahulu naskahnya.Dalam pendidikan agama metode sosiodrama & bermain peranan ini efektif dlm menyuguhkan pelajaran adat, sejarah Islam & topik-topik lainnya. Dalam pelajaran sejarah, contohnya guru ingin menggambarkan kisah teman dekat khalifah Abu Bakar, tatkala ia masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menawan kalau dihidangkan lewat metode sosiodrma & bermain peranan. Sebab siswa disamping mengetahui proses jalannya khalifah Abu Bakar masuk Islam, pula mampu menghayati ajaran & pesan tersirat yg terkandung dlm cerita tersebut.
PENJELASAN: semoga membantu pertanyaan anda....
buatlah drama perihal sosial
Jawaban:
drama wacana sosial
“Makhluk Sosial Yang Harus Bersatu”
Suatu hari siswa-siswi sedang melaksanakan cobaan. Beberapa hari kemudian hasil ujian tersebut ditempel di papan pengumuman. Ternyata yg mendapat peringkat satu ialah Risma. Uswa tak terima akan hal ini.
Uswa : “ Alah, juara satu hasil mencontek saja besar hati.”
Gita : “ Tahu itu.”
Dian : “ Maksud ananda apa?”
Uswa : “ Itu kan ngerasa, jujur saja kali!”
Dian : “ Bilang saja kalo ananda iri sama Risma.”
Uswa :“ Hello.. Kenapa malah ngebalikin saya, ngaku saja kalo nyontek.”
Gita : “Kalo gue niscaya aib banget deh.”
Dian : “Iiih” (sambil menggeram).
Risma : “ Hey , udah – udah jangan bertengkar”
Uswa : “ Terserah gue lah.”
Risma : “ Sudah Dian gak usah di dengerin.”
( tiba-tiba Dian pribadi mendorong Uswa )
Uswa : “ Sudah berani?”
(sambil mendorong Dian)
Dian : “ Kenapa ga berani, emang ananda siapa?”
Risma : “ Heeeey”
tiba-tiba guru datang.
Bu dina : “ OMG!!! Ada apa ini?”
(semua bengong & memberi jalan ibu guru).
Bu dina : “ Oo… Lagi-lagi ananda Uswa yg membuat masalah .”
Uswa : “ Bukan saya Bu, ia yg mulai.”
Bu dina : “ Sudah cukup, kalian berdua ikut saya ke ruang BKsekarang!”
Di ruang bk
Bu dina : “ Kaprikornus, kenapa kalian mampu bertengkar?”
Dian : “ ia dahulu yg mengawali, Bu.”
Uswa : “ Ga mampu begitu dong.”
Bu dina : “ Sudah, jikalau kalian bertengkar lagi maka kalian akan diskors selama satu minggu, kalian paham ?”
Dian & : “ Paham, Bu”
Uswa
Bu dina : “ Sekarang kalian harus saling memaafkan, ayo berjabat tangan!”
(lalu Dian & Uswa berjabat tangan tetapi muka mereka masih memperlihatkan belum saling memaafkan )
Bu dina : “ OMG !!! Kalian itu mau memaafkan atau tak ? Ayo berjabat tangan & tersenyum yg serius.”
( Dian & Uswa melaksanakan apa kata Bu Dina tetapi Uswa masih belum bisa memaafkannya.)
Setelah keluar dr ruang bk , Uswa & Dian menyaksikan keramaian di kelas.
Uswa : “ Eh, ada apaan itu ?”
Sokhib : “ Ada murid gres.”
Uswa : “ Namanya siapa ?”
Alfan : “ Mau tahu namanya ? Kenalan sendiri sono.”
Risma : “ Eh Dian , tadi diapain sama Bu Dina?
Dian : “ Enggak kok, cuma diperingatin saja. Itu siapa?
Risma : “ Murid gres, kita ajak kenalan yuk!”
Dian : “ Ok…”
Dian & : “ Hai…!”
Risma
Sinta : “ Eh… Iya”
Risma : “ Kenalin gue Risma.”
Dian : “ Aku Dian.”
Sinta : “ Kenalin pula gue Sinta.”
( tiba-tiba guru tiba & menyuruh Sinta untuk memperkenalkan dirinya.)
Bu dina : “ Selamat siang belum dewasa.”
Murid** : “ Siang Bu.”
Bu dina : “ Kita kedatangan murid gres. Silakan anak perkenalkan dirimu!”
Sinta : (maju ke depan kelas) “ Selamat siang seluruhnya, perkenalkan namaku Sinta, gue pindah dr bogor, & gue sekarang tinggal nggak jauh dr sekolah ini. Apa ada yg perlu ditanyakan? Baiklah terima kasih.”
Di kantin
(di kantin Uswa, gita, Alfan, & Sokhib duduk bersama, kemuDian Sinta datang.)
Gita : “ Ada Sinta, ikut gabung kami saja!”
Sinta : “ Iya makasih. Oh iya gue belum tahu nama kalian?”
Gita : “ Kenalin gue gita.”
Uswa : “Aku Uswa.”
Alfan : “Aku Alfan.”
Sokhib : “Dan gue Sokhib.”
(tiba-tiba Risma & Dian datang kemudian mereka menyapa Sinta.)
Dian & : “ Hai Sinta !”
Risma
Sinta : “ Oh hai juga,kalian gak ikut gabung kita?”
Risma : “ Iya makasih, kita duduk di dingklik itu saja , nggak apa kan?”
Sinta : “ Nggak apa kok. (terhadap Uswa & kawan** ) gue boleh ikut Dian sama Risma gak?
Sokhib : “ Iya nggak apa kok.”
Sinta : “ Makaasih.”(kemudian Sinta menghampiriDian & Risma)
Sinta : “ Hai Dian hai Risma…”
Dian : “ Kamu kok ikut kita,memang Uswa gak marah?”
Sinta : “ Enggak, memang kenapa Uswa murka ? Kalian bertengkar ya sama dia?”
Risma : “ Enggak kok, cuma ada sedikit persoalan saja.”
Dian : “ Begin sin, ia itu iri sama Risma, tadi nilai cobaan keluar, ternyata Risma yg menerima peringkat 1 itu Risma bukan dia. Terus ia gak meu berteman sama kita.”
Sinta : “ O…begitu.”
(tiba-tiba bel berbunyi)
Sinta : “ Belnya sudah suara ke kelas yuk!”
Dian : “Ayo…”
Setelah pulang sekolah Uswa berjalan kaki untuk menyeberang jalan, tiba-tiba ada seorang pengendara yg ugal-ugalan.
Risma : “ Uswa awas…” (mendorong Uswa )
***
Dian : “ Kamu ga apa kan ris, kenapa ananda tolongin Uswa?”
Risma : “ Gak papa Dian, sesama manusia itu kan harus saling menolong.”
Tamat
drama yg berisi dilema sosial
Jawaban:
Dani ialah seorang anak yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal dunia. ia tinggal bersama abang perempuannya. Sejak ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya a, ia menjadi anak yg nakal, suka membangkang, & suka hura-hura. Akibat kebiasaan buruknya itu diapun dikeluarkan dr sekolah. Suatu hari tatkala pulang bekerja, kakaknya terkejut bukan kepalang. Kamar yg ia tinggal dlm keadaan rapi berubah bak kapal pecah.
BELLA : “Dani ini kamu!”
DANI : “ Ada apa kak? Kayak kebakaran jenggot aja.” (dengan tampang seakan-akan tak tahu apa-apa)
BELLA : “ Coba lihat kamar abang! Siapa yg sudah melakukan ini? “
DANI : “ Mana Dani tahu, ini kan kamar abang sebaiknya abang yg lebih tahu.”
BELLA : “ Nggak usah bohong! Pasti ananda membisu-diam masuk ke kamar abang selama abang bekerja?”
DANI : “ Kalau iya, kenapa emangnya?”
BELLA : “ Apa yg ananda cari? Kamu ngambil uang kakak lagi iya? Duit yg abang kasih kemarin sudah habis?”
DANI : “ Ya habislah. 20 ribu mana cukup sehari?”
BELLA : “ Yaampun! 20 ribu ananda nggak cukup sehari? Kamu nggak mikir,Kaka sulit banting tulang, kau malah menghabiskannya dgn foya-foya. Kamu mabuk-mabukkan lagi?
DANI : “Tahu ah kecapekan denger orang ngomel tiap hari. Kalau kakak ngerasa gue ini beban dlm hidup kakak. Aku akan pergi dr rumah kini”. (Dani kabur dr rumah )
BELLA : “ Dani jangan pergi!” (sambil berupaya memburu Dani)
Dani pun pergi dr rumah & berjumpa dgn temannya Alex di pinggir jalan.
ALEX : “ Hey! Kenapa tampang lo kusut banget? “
DANI : “ Iya. gue kabur dr rumah gara-gara nggak dikasih duit.”
ALEX : “ Itu mah kecil (sambil menjentikkan jari), kalau lo mau mampu duit, lo besok ikut gue.”
DANI : “Ngapain ?”
ALEX : “Nyopet di halte busway!”
DANI : “ Yoi bray!”
ALEX : “gitu donk!.”
Keesokan harinya mereka berdua melancarkan agresi mereka sesuai sasaran yg sudah diputuskan sebelumnya. Layaknya penumpang biasa mereka berdua duduk kalem sambil menunggu mangsa. Tak usang menunggu, mangsa yg ditunggu-tunggu pun datang. Penampilan yg glamor mengundang nafsu Dani tuk segera melancarkan aksi perdananya.
RIA : “copet ! tolong ada copet….! (teriak sambil minta tolong)
Ternyata nasib Dani dikala itu sungguh malang. Karena halte busway yg sedang beroperasi merupakan koridor baru, banyak polisi yg sedang melakukan sidak sehingga tak butuh waktu lama untuk menangkap
RIA :“Kamu kecil-kecil sudah jadi copet. Kamu nggak dikasih makan sama orang renta mu?” (dengan nada marah sambil memukulnya dgn tas yg dibawa)
DANI :“ Ampun buk. ampun bu polisi. Saya hanya ikut-ikutan aja. Tolong jangan tangkap saya.”
ANDI :“Sudah. Nggak usah banyak bicara. Nanti saja dijelaskan di kantor polisi. Mari bu ikut saya ke kantor polisi sebagai saksi.”
RIA : “ Baik pak…..”
Merekapun pergi ke kantor polisi, sedangkan sobat Dani, Alex hilang kolam ditelan bumi tatkala Dani tertangkap basah mencopet. Sampai di kantor polisi Dani terhisak-hisak menangis. Polisipun secepatnya menghubungi Kaka Dani (Bella).
BELLA : “Ada apa ini pak? Kenapa adik saya ditangkap?”
ANDI : “Tadi adik anda tertangkap tangan mencopet di halte busway koridor X, & ibu ini ialah korbannya.”
BELLA : “Benar itu, Dan? Jawab Kakak!!!” (heran tak percaya)
DANI : “ Iya kak…. maafin Dani iya kak! Dani kesepakatan Dani nggak akan badung lagi.”
BELLA : “ Kamu nggak perlu minta maaf. Seharusnya kakak yg minta maaf sama kau. Gara-gara kakak ananda jadi begini. Kakak pula minta maaf alasannya adalah selama ini abang sudah berbohong sama kau, sebetulnya kakak selama ini bekerja sebagai PSK.
DANI : “Apa…???? Hiks..hiksss” (terkejut sambil menangis)
RIA : “ Siapa namanya mu nak??” (Tanya korban pada Bella)
BELLA : “ Saya Bella bu.. & ini adik saya Dani”
RIA : “ Tadi ibu dengar kalau kalian anak yatim piatu iya?”
BELLA : “Iya bu…. tiga tahun yg lalu orang bau tanah kami kecelakaan & meninggal.”
RIA : “kasian sekali kalian. Bu polisi,, saya mencabut tuntutan saya pada anak ini, bahu-membahu Dani anak yg baik,”
ANDI : “setuju bu….Dani hari ini
BELLA : “Adik saya bebas? Terima kasih banyak bu.. saya tak tahu dgn cara apa saya membalas kebai
RIA : “Iya… nggak apa-apa. Kamu & adikmu harus membalasnya dgn tinggal di rumah saya & menjadi anak angkat saya.”
BELLA : “Terima kasih banyak bu… ibu memang malaikat yg dianugrahkan yang kuasa pada kami. Kami janji kami tak akan mengecewakan ibu.”
RIA : “ Ayo kita pulang ke rumah kalian untuk beres-beres sebab kalian akan tinggal di rumah ibu.”
BELLA DAN DANI : “ayo bu!”
Diangkat nya mereka oleh Ibu korban ternyata membawa pergantian. Dani kini tak lagi bandel, & Kak Dina pun behenti bekerja sebagai PSK. Mereka pun hidup senang alasannya sudah mendapatkan orang renta gres yg mampu membimbing mereka ke jalan yg baik.
drama anekdot bertema sosial?
klo anekdot itu apa?
drama konflik sosial
Ini maksud nya bagaimana yah?