korelasi antara aturan & kaidah kaidah sosial lainnya ialah saling?
saling mempunyai kaitan antar 1 sama yg lain
Perbedaan kaidah aturan & kaidah sosial lainnya
kaidah hukung untuk aturan
kaidah sosial untuk orang bnayk
Apa perbedaan kaidah sosial, kaidah susila, kaidah kesopanan & kaidah agama?
Berikut adalah persamaan & perbedaan dr jenis²kaidah:
1. Kaidah Agama
-Sumbernya dr Tuhan
-Sanksinya bersifat internal, yakni dosa (kecuali kaidah agama islam yg merupakan suatu aliran dunia & akhirat, maka kaidah islam pun mempunyai sanksi eksternal yg bersumber dr Tuhan & di terapkan di dunia oleh pemimpin umat yg diberi wewenang untuk itu)
-Isinya ditunjukan pada perilaku batin (kecuali kaidah agama islam pula ditunjukan pada sikap lahir).
-Daya kerjanya lebih menitikberatkan pada keharusan dibandingkan dengan hak.
2. Kaidah Kesusilaan/Moral
-Sumbernya diri sendiri/otonom.
-Sanksinya bersifat internal artinya berasal dr dlm perasaan si pelaku sendiri.
-Isinya ditunjukan pada perilaku batin.
-Bertujuan demi kepentingan si pelaku agar ia menyempurnakan diri sendiri.
-Daya kerjanya lebih menitikberatkan pada keharusan.
3. Kaidah Kesopanan
-Sumbernya dr penduduk dengan-cara tak terorganisasi.
-Sanksinya bersifat eksternal dlm wujud celaan, cercaan, teguran atau pengucilan.
-Isinya ditunjukan pada perilaku lahir.
-Bertujuan untuk ketertiban masyarakat.
-Daya kerjanya menitikberatkan pada kewajiban.
4. Kaidah Hukum/sosial
-Sumbernya dr masyarakat yg diawali oleh suatu otoritas tertinggi & terorganisasi.
-Sanksinya bersifat eksternal, dlm wujud ganti rugi perdata, denda, kurungan penjara, sampai hukuman mati.
-Isinya ditunjukan mutlak pada sikap lahir.
-Bertujuan untuk ketertiban masyarakat.
-Daya kerjanya mengharmoniskan hak & kewajiban.
Semoga membantu…
Maaf kalo salah 🙂
Semangat mencar ilmu
sebutkan kaidah kaidah kalangan sosial
1.Kaidah Agama
2.Kaidah Kesusilaan
3.Kaidah kesopanan
4.Kaidah Kebiasaan
5.Kaidah Hukum
kaidah sosial yg bersifat otonom, yakni kaidah …?
Mapel: Ujian Nasional
“kaidah (norma) berasal dr Bahasa Latin : Norma Siku-siku”. Dimana suatu siku-siku mempunyai dua fungsi yakni alat pembantu untuk mengonstruksi sudut 90 derajat; & alat yg dapat dipergunakan untuk memeriksa apakah suatu sudut yg telah ada sungguh-sungguh90 derajat.
Pandangan tersebut diatas merupakan suatu analogi untuk mengenali & mengerti sebuah realitas sosial yg terjadi, & bagaimana seorang manusia memaknai arti daripada kaidah sosial guna menentukan sudut pandang sebuah kebenaran yg berlaku dlm suatu relasi masyarakat.
Hans Kelsen (Soerjono Soekanto, 1982:31) mengemukakan kaidah atau norma yakni aturan tingkah laku atau sesuatu yg semestinya dikerjakan oleh insan dlm keadaan tertentu. Ada pula sebagian menyebutkan bahwa kaidah yaitu petunjuk hidup yg mengikat.
Dari apa yg dikemukakan oleh N. E. Algra et.al diatas lahirlah suatu cerminan norma aturan yg berfungsi mengendalikan berbagai kepentingan di dlm masyarakat, sebagaimana dikenali bahwa setiap anggota masyarakat mempunyai sebuah kepentingan dlm hidupnya yg sering kali kepentingan itu saling bertabrakan dgn kepentingan anggota penduduk lainnya.
2.Jenis-jenis Kaidah
Sebagai jenis kaidah yg menertibkan tingkah laku masyarakat, maka hokum merupakan cuma satu di antara jenis kaidah yang lain. Gustav Radbruch (1961:12) membedakan kaidah atas Kaidah alam & Kaidah Kesusilaan.
Kaidah alam merupakan kaidah yg menyatakan tentang apa yg niscaya akan terjadi. Contohnya siapa saja yg hidup pasti akan meninggal. Jadi kaidah alam merupakan kesesuaian dgn realita yg mengemukakan sesuatu yg memang demikian adanya.
Kaidah kesusilaan merupakan kaidah yg menyatakan perihal sesuatu yg belum niscaya terjadi atau sesuatu yg sebaiknya terjadi. Contohnya insan semestinya tak membunuh, ini mempunyai arti ada dua kemungkinan, insan bisa membunuh atau manusia bisa pula tak membunuh.
Namun jenis diatas merupakan jenis dengan-cara biasa yg perlu kita kembangkan lagi, alasannya sejatinya sebuah pemikiran wacana kajian ilmu terutama ilmu sosial masih terus mengalami perubahan seiring sifatnya yg dinamis.
Maka dr itu Achmad Ali (2008:33) membagi atas kaidah kesusilaaan atau budbahasa, kaidah kesopanan, kaidah agama & kaidah hukum