Menata Kehidupan Ekonomi Di Awal Kemerdekaan Indonesia
Pada awal kemerdekaaan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sungguh memprihatinkan hal ini disebabkan karena :
1. Mewarisi sistem ekonomi Jepang
2. Adanya inflasi yg disebabkan beredarnya duit Jepang yg tak terkendali
3. Kas negara kosong
4. Tidak seimbangnya pendapatan & pengeluaran negara.
5. Blokade ekonomi oleh Belanda alasannya adalah perkiraan Belanda bahwa dgn senjata ekonomi akan dapat merobohkan RI.
Dalam rangka membangun dogma rakyat & membangun ekonomi yg sehat pemerintah Republik Indonesia melakukan perbuatan-tindakan sebagai berikut :
1. Menetapkan tiga mata uang De Javasche Bank, mata duit pemerintah Hindia Belanda & mata duit penduduk Jepang.
2. Untuk mengatasi kesulitan moneter dgn persetujuan BP-KNIP, Menteri Keuangan Ir. Surachman melaksanakan dukungan nasional yg akan dibayarkan kembali selambat-lambatnya 40 tahun.
3. Pada tanggal 1 Oktober 1946 pemerintah membayar kertas yg Oeang Repoeblik Indonesia atau ORI. Hal ini disebabkan tanggal 6 Maret 1946, Panglima Sekutu menginformasikan berlakunya duit NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di kawasan-kawasan yg diduduki Serikat selaku pengganti duit Jepang.
4. Pembentukan Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946 yg bertugas untuk mengatur nilai tukar ORI dgn valuta gila yg ada di Indonesia.
Dalam bisnisnya untuk menembus blokade ekonomi musuh Pemerintah RI melakukan banyak sekali perjuangan untuk mematahkan blokade ekonomi tersebut, usahanya antara lain :
1. Memberikan batuan beras pada pemerintah India yg saat itu sedang dilanda kelaparan dgn didasarkan pada sisi kemanusiaan. Namun, dengan-cara politik perbuatan tersebut menegaskan kehadiran Republik Indonesia di dunia.
2. Mengadakan relasi dagang eksklusif dgn mancanegara, antara lain dgn perusahaan swasta Amerika yaitu BTC (Banking and Trading Corporation) sebuah tubuh perdagangan semi pemerintah yg dipimpin oleh Sumitro Djoyohadikusumo.
3. Mengalihkan kegiatan perdagangan dr pulau Jawa ke pulau Sumatera. Misalnya, hasil karet dr Sumatera di ekspor ke wilayah Singapura.
4. Membentuk perwakilan resmi di Singapura pada tahun 1947 dgn nama Indonesia Office (indof) yg bertugas memperjuangkan kepentingan luar negeri Indonesia, menembus blokade Belanda & jual beli barter. Badan ini dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi oleh Belanda.
5. Konsep Ketahanan ekonomi.
Sejak bulan Febuari 1946. pemerintah menciptakan rancangan-rancangan penanggulangan problem ekonomi dgn langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pada bulan Febuari 1946 mengadakan pertemuan ekonomi yg bertujuan untuk mendapatkan kkesepakatan yg lingkaran dlm menanggulangi persoalan-duduk perkara ekonomi yg mendesak & menghasilkan Konsepsi untuk menghapuskan sistem autokrasi setempat warisn Jepang & menggantikannya dgn sistem sentralisasi, Bahan makanan akan dikerjakan oleh pemerintah dengan-cara sentral oleh organisasi Pengawas Makanan Rakyat yg kemudiuan berganti nama menjadi Badan Persediaan & Pembagian Makanan (BPPM), & untuk memajukan produksinya semua perkebunan akan diawasi oleh pemerintah.
2. Pada tanggal 6 Mei 1946 diadakan pertemuan ekonomi kedua di Solo yg membicarakan dilema program ekonomi pemerintah, dilema keuangan negara, pengendali harga, distribusi & alokasi tenaga insan.
3. Pada tanggal 19 Januari 1947 dibuat Planing Bcard (Badan perancang ekonomi0 yg bertugas untuk menciptakan rencana pembangunan ekonomi rentang waktu 2 sampai tiga tahun. Kemudian I.J Kasimo sebagai menteri Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan planning produksi lima tahun yg diketahui dgn nama Kasimo Plan, isinya Memperbanyak kebun bibit & padi unggul, Pencegahan penyembelihan hewan pertanian, Penanaman kembali tanah kosong, & Pemindahan penduduk (transmigrasi) 20 juta jiwa dr Jawa ke Sumatera dlm rentang waktu 1-15 tahun.
4. Pemerintah mendorong para usahawan swasta untuk berpartisipasi dlm pertumbuhan ekonomi nasional. Menggiatkan kembali Persatuan Tenaga Ekonomi (PTE) selaku organisasi perusahaan swasta yg sudah berdiri sejak zaman Jepang Antara lain PTE (Persatuan Tenaga Ekonomi). Gabungan Perusahaan Perindustrian, Pusat Perusahaan Tembakau Indonesia, Gabungan Saudagar Indonesia Daerah Aceh (Gasida)
Sumber :
Buku Pelajaras IPS SMP
http://www.sejarahkita.comoj.com/