– Kuliah di kampus terbaik Indonesia yakni di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Setelah lulus tentu akan mencari pekerjaan di berbagai perusahaan.
Lalu bagaimana tips, kiat, & penyelesaian agar tak menjadi pengangguran sesudah tamat kuliah di UGM ? Berikut Rektor UGM beberkan tips, kiat, solusinya !
Universitas terbaik di Indonesia. Dulu waktu masih Sekolah Menengan Atas gue ingat betul jika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjadi populer & disukai oleh pelajar yg ingin melanjutkan kuliah.
Tak cuma pelajar, orang tua pun ikut mendorong anaknya semoga bisa kuliah di kampus terbaik yaitu di Universitas Gadjah Mada. Bahkan hingga kini UGM masih menjadi opsi favorit kebanyakan pelajar & orang bau tanah.
Tentunya, sesudah kuliah di UGM ananda akan merasa bahagia & gembira. Lalu bagaimana nih caranya semoga usai kuliah di Universitas Terbaik di Indonesia itu tak menjadi pengangguran, terutama ketika masa pandemi Covid-19.
Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono menyampaikan para wisudawan yg sudah lulus dr sekolah tinggi tinggi di masa pandemi Covid-19 menghadapi tantangan sulit.
Ia melanjutkan terlebih sebab kondisi perekonomian yg melemah, menciptakan banyak perusahaan menghemat jumlah pekerjanya.
Dia mengucapkan selamat pada para wisudawan & keluarga yg telah berhasil menuntaskan studi di UGM.
“Kami mengucapkan selamat pada para wisudawan, wisudawati, & keluarga, atas keberhasilannya menuntaskan studi di UGM dgn gemilang,” kata Prof. Ir. Panut Mulyono, Kamis, 27 Mei 2021 dikala memperlihatkan sambutan pada upacara Wisuda Program Sarjana & Diploma Periode III Tahun Akademik 2020/2021.
Lanjutnya, meskipun ada pengurangan jumlah tenaga kerja di perusahaan. Ia menyebut perusahaan masih memerlukan pekerja dgn keahlian tertentu.
Begitu pula lulusan UGM mampu menghadapi tantangan dunia kerja dgn bermodalkan daya inovatif & inovatif.
“Meski sejumlah perusahaan meminimalisir jumlah pekerja, tenaga kerja dgn keahlian yg relevan dgn keperluan pasar tetap dicari. Belum lagi kesempatan untuk membangun aneka macam jenis perjuangan inovatif pula terbuka lebar,” ungkapnya.
Menurutnya, dimasa pandemi Covid-19, mereka (lulusan gres) yg bisa bertahan atau bahkan meraih kesuksesan merupakan yg jeli menyaksikan potensi , mau mengikuti keadaan, serta mempunyai wangsit kreatif & inovatif.
“Lulusan UGM mesti mampu untuk menyiasati keadaan yg sulit ini dgn modal kemampuan & kemampuan yg diperoleh selama menempuh pendidikan di kampus UGM,” sambungnya.
Ia melanjutkan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional bisa mengingatkan akan semangat kaum intelektual masa pergerakan nasional. Itulah yg dapat ditiru dlm menghadapi tantangan menangani pandemi & memulihkan perekonomian.
“Perjuangan ini mesti dilakukan dengan-cara bantu-membantu oleh semua komponen bangsa dgn semangat persatuan & kebangsaan, pula dgn solidaritas & kepedulian satu dgn yg lain,” pungkasnya.
Sekadar keterangan, sebanyak 1.023 lulusan Program Sarjana & Diploma diwisuda Kamis, 27 Mei 2021 pada upacara Wisuda Program Sarjana & Diploma Periode III Tahun Akademik 2020/2021.
Wisuda kali ini masih diselenggarakan dengan-cara luring terbatas dgn perwakilan dr masing-masing fakultas, & disertai wisudawan lainnya dengan-cara daring.
Pada periode ini UGM mewisuda 917 lulusan Program Sarjana & 106 lulusan Program Diploma, termasuk di antaranya 14 wisudawan dr Program Diploma IV atau Sarjana Terapan.
Rata-rata masa studi dr para lulusan periode ini adalah 4 tahun 4 bulan untuk wisudawan Program Sarjana, 4 tahun 11 bulan untuk Program D IV, & 3 tahun 7 bulan untuk Program D III.
Sebanyak 465 lulusan (50,71%) berpredikat lulus Pujian, yg berpredikat Sangat Memuaskan sebanyak 388 lulusan (42,31%) & yg berpredikat Memuaskan sebanyak 39 lulusan (4,25%).
Seperti diketahui, data jumlah orang yg menganggur bertambah banyak, pada bulan Februari tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,26 persen, meningkat 1,32 poin dr tahun sebelumnya.
Sumber tumpuan :
https://www.ugm.ac.id/id/informasi/21173-ugm-mewisuda-1-023-lulusan-program-sarjana-dan-diploma