Teks pidato persuasif banyak digunakan dlm aktivitas ceramah agama & seminar. Ada banyak ciri kebahasaan teks pidato persuasif yg bisa ananda pelajari dengan-cara lengkap & mendalam artikel ini.
Saat ananda menguasai proses pembuatan teks persuasif, maka kalian akan mudah membuat kalimat persuasif untuk berbagai acara, tempat & situs yg berbeda-beda.
Bukan hanya itu, Anda pula akan menyampaikan teks pidato ini baik dr sisi tulisan atau lisan (pidato)
Apa yg dimaksud dgn kebahasaan pidato persuasif? Kebahasaan dlm teks pidato persuasif adalah ciri, tanda & sesuatu yg melekat pada kalimat persuasif.
Apa saja ciri kebahasaan dlm teks pidato? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dlm artikel ini.
Daftar Isi Artikel
- Apa Tujuan Pidato Persuasif ?
- 1# Mengajak Dan Memengaruhi
- 2# Menampilkan Pendapat Dan Fakta
- 3# Menggunakan Kata-Kata Ajakan Dan Bujukan
- 4# Menggunakan Kalimat Aktif
- 5# Menggunakan Kata Ganti Kita
- 6# Menggunakan Kata Sapaan
- 7# Kalimat Yang Bersifat Membangun
- 8# Menggunakan Kata-kata Mental
- 9# Menggunakan Kata Rujukan
- 10# Menggunakan Kata-kata Yang Emosional
- Penutup
Apa Tujuan Pidato Persuasif ?
Jauh sebelum kita mengupas ciri kebahasaan teks persuasif, tentu kita perlu tahu apa tujuan pidato persuasif. Tujuan pidato persuasif adalah agar audience bisa memahami apa yg pembicara sampaikan dgn baik & mereka mampu memberikan saran & kritik yg membangun.
Baca juga: 6 Contoh Ceramah Singkat Ramadhan Untuk Anak SD
1# Mengajak Dan Memengaruhi
Pidato persuasif merupakan salah satu pidato yg isinya mengajak atau mempengaruhi orang agar mengikuti ide atau gagasan dr pembicara. Sehingga mereka biasanya menggunakan kata-kata yg sifatnya mengajak & mempengaruhi. Kata-kata yg sifatnya mengajak atau mempengaruhi ini misalnya saja seperti kata; ayo, mari & kata-kata yg berakhiran -lah.
Kata-kata ini bila disampaikan pada momentum yg tepat, orang-orang yg tepat & gaya yg tepat, maka kemungkinan gagal itu kecil.
Saat mengajak menggunakan kata ajakan atau mempengaruhi tapi bisa berefek positif pada audience. Tak apa-apa. Tugas kita bukan membuat anak pintar dan rapi. Tetapi tugas kita adalah mengenalkan mereka bahwa mereka berharga & layak jadi orang sukses.
2# Menampilkan Pendapat Dan Fakta
Untuk memperkuat ide & gagasannya, maka seorang pembicara biasanya menampilkan pendapat & fakta. Pendapat & fakta ini biasanya merujuk pada pendapat seorang tokoh yg berpengaruh & dikenal oleh komunitasnya itu. Sehingga gagasannya tampak berkualitas & layak diikuti oleh pendengarnya.
Misalnya, mereka berpidato dgn topik keagamaan. tepatnya agama Islam. Maka mereka akan menggunakan dalil & keterangan dr al Quran & al Hadis serta pendapat ulama untuk menguatkan ide & gagasan mereka. Sehingga tak ada alasan bagi para pemirsa & pendengar untuk menyangga & membantah apa yg disampaikan oleh penceramah.
3# Menggunakan Kata-Kata Ajakan Dan Bujukan
Saat seorang penceramah berpidato, maka tujuannya untuk mempengaruhi & mengajak orang yg ada di hadapannya. Maka, mereka sering menggunakan kata-kata ajakan & bujukan. Seperti kata; maukah, sudikah, daripada, mending, & lain sebagainya. Kata-kata ini memang lazim digunakan untuk mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu atau mengajak seseorang untuk meninggalkan sesuatu.
4# Menggunakan Kalimat Aktif
Salah satu ciri dr pidato persuasif adalah menggunakan kalimat aktif. Sehingga saat mereka menggunakan kalimat aktif, maka kalimatnya akan kuat, kokoh & memiliki penekanan.
5# Menggunakan Kata Ganti Kita
Para penceramah & pembicara sering pula menggunakan kata ganti “kita”. Kata kita ini, biasanya digunakan untuk merangkul, membangun persamaan, persepsi dgn audience. Sehingga antara pembicara & audiens tak ada perbedaan yg tajam & mencolok dlm urusan kedekatan hati & jiwa.
Sehingga ide & gagasan yg disampaikan oleh pembicara akan mudah masuk ke alam bawah sadar pendengar tanpa adanya filter di dlm otaknya,
Hal ini penting untuk menegaskan bahwa apa yg disampaikan adalah sesuatu yg benar & tak pernah ditolak oleh critical thinking yg ada dlm otaknya.
6# Menggunakan Kata Sapaan
Dalam praktiknya, kalimat pidato persuasif biasanya menggunakan kata-kata sapaan. Lagi-lagi, hal ini untuk membangun persepsi bahwa pembicara memiliki hubungan dekat dengan audience. Mereka adalah orang yg peduli terhadap audiens & masa depan mereka.
Sehingga tanpa sadar, mereka seakan-akan mengatakan pada audience bahwa saya sangat peduli dgn kehidupan ananda dunia akhirat. Maka, nasehat yg gue sampaikan ini perlu ananda dengarkan, ananda pahami & ananda amalkan dlm kehidupan sehari-hari agar ananda selamat dunia akhirat.
7# Kalimat Yang Bersifat Membangun
Dalam membangun kalimat persuasif, seorang pembicara perlu menggunakan kalimat-kalimat yg membangun. Sehingga membuat pendengar merasa semangat & antusias untuk mendengar apa yg mereka sampaikan hingga akhir.
Seorang pembicara pula perlu menyampaikan topik yg membuat orang merasa kecil & rendah di hadapan Tuhan. Tetapi mereka pula perlu dibesarkan jiwa & hatinya agar semangat menjalani hidup ini. Karena manusia adalah makhluk paling mulia ciptaan Tuhan.
Allah tak menciptakan manusia kecuali untuk ibadah dlm arti luas. Bukan sekedar untuk beribadah siang malam tetapi pula ibadah dlm bentuk produktivitas & menghasilkan karya yg bermanfaat untuk manusia.
8# Menggunakan Kata-kata Mental
Seorang pembicara perlu menyampaikan ide & gagasannya dgn kalimat-kalimat yg kuat. Kalimat ini terkenal dgn istilah kata kerja mental. Seperti kata; memperkirakan, berpendapat, mengagumkan, menyimpulkan, menduga. Sehingga berasumsi bila kalimat ini terucap seakan-akan sebuah kenyataan. Padahal, ia adalah sebuah pendapat dr orang lain atau ide saja.
9# Menggunakan Kata Rujukan
Untuk memperkuat ide & gagasannya, mereka tak serta-merta hanya berputar pada apa yg ada dlm otak & pikirannya saja. Tetapi mereka pula merujuk pada data, pendapat & fakta yg kuat. Semisal, saat mereka membahas tentang sholat.
Biasanya mereka menyebutkan surat & ayat yg membahas tentang sholat. Atau menyebutkan kitab hadis, & nama periwayatnya yg membahas tentang shalat ini. Hal ini memperkuat ide & gagasan penceramah agar mudah diterima oleh audience.
Bila pembicara menggunakan kata-kata rujukan yg tepat, maka materi pidato yg mereka sampaikan akan mudah diterima oleh banyak masyakarat.
10# Menggunakan Kata-kata Yang Emosional
Seorang pembicara ia membangun narasi persuasif perlu menggunakan kata-kata yg mampu membangkitkan emosi audiensnya. Sehingga apa yg mereka sampaikan akan mampu menciptakan gambaran besar dlm imajinasi audience. Sehingga merangsang mereka untuk melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu. Intinya, kata-kata ini mampu membuat audience tersentuh & bergetar hatinya.
Misalnya saja, mereka menggunakan kalimat-kalimat seperti:
Sebagai pelajar tangguh, jangan pernah kalian tunduk pada kemalasan. Bangun impian & cita-cita kalian sekarang juga.
Sebagai siswa berprestasi, jangan pernah ananda berkecil hati. Masa depan ada di hadapan kalian. Tugas kalian hanya berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar impian & cita-cita kalian.
Meraih kesuksesan adalah hak setiap orang tanpa terkecuali. Kesuksesan hanya akan datang pada orang-orang yg mempersiapkan diri & meyakini bahwa mereka akan sukses.
Baca juga: Pengertian Teks Pidato Persuasif. Jenis, Tujuan Dan Strukturnya
Penutup
Kalimat penutup sangat penting adanya, penutup penting untuk teks kalimat persuasif agar audience tahu bahwa ceramah akan segera selesai. Sehingga pembicara bisa memberikan kesimpulan & ringkasan yg tepat atas materi yg mereka sampaikan. Memahami ciri kebahasaan teks pidato persuasif akan memudahkan ananda membuat teks pidato persuasif yg bagus & berkualitas.