10 Contoh Kerangka Pemikiran dan Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Kerangka Pemikiran

Proses pembuatan anjuran observasi yg berkulitas haruslah di dasarkan pada sejumlah langkah-langkah panjang yg dijalankan. Metode penentuan langkah ini sendiri bermaksud semoga penelitian yg dilaksanakan tak menyimpang dr apa yg di bahas & persoalan yg dimunculkan.

Dalam berbagai bentuknya, salah satu langkah merupakan bikin  kerangka pemikiran yg disebut pula sebagai kerangka teori/teoriritis. Oleh karena itulah pada postingan ini akan mengemukakan wacana contoh kerangka pemikiran & cara membuatnya dgn gampang.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran kadang kala pula dikenal sebagai kerangka teori/teoriris. Kerangka ini memiliki arti proses jalannya penelitian dr sejumlah keseluruhan observasi yg dijalankan. Setidaknya ada 4 hal yg harus ada dlm kerangka pemikiran, antara lain;

Alasan Penelitian Dilakukan

Penyampaian argumentasi observasi dijalankan menjadi tolak ukur yg mesti ada dlm kerangka teoritis ini. Pastikan sebelum menentuka alasan penlitian kalian haruspula mengenali topik penelitian, biar yg dikemukakan dlm karangka teori tak menyimpang dr sub-sub bahasan dlm observasi.

Menjelasakan Proses Penelitian

Berjalannya proses observasi menjadi syarat wajib bagi pemenuhan kerangka pemikiran. Syarat ini terbentuk dari metode observasi sosial yg menjadi opsi, dlm bahasan jenis penelitian kualititatif & kuantitatf mempunyai proses yg berlawanan, maka terlebih dulu ananda ketahui wacana proses observasi ini.

Hasil Penelitian

Tahapan berikutnya dlm bikin kerangka pemikiran yg haruslah mengetahui perihal hasil observasi, penyampaian hasil penelitian dlm bagian kerangka pemikiran bertujuan untuk memperlihatkan nilai kebermanfaatakan penelitian yg akan di peroleh pembaca/penduduk .

Dampak Penelitian

Prosesisasi yg harus terkandung dlm kerangka pemikiran yg terakhir berhubungan erat dgn dampak yg dijalankan. Dampak ini sendiri bisa menganalisa keadaan penduduk serta kebermanfaatkan penelitian tersebut dilaksanakan.

Dari sejumlah pembahasan wacana pemahaman kerangka pemikiran & yg terkanduang dlm bagiannya. Hal yg penting dijalankan bagi peneliti ialah mengetahui wacana tata cara pembuatan kerangka penelitian yg berkulitas. Adapun tahapan tersebut, antara lain;

Membuat Identifikasi Penelitian

Pembuatan kenali dilema dlm kerangka penelitian akan lebih mempermudahkan si peneliti dlm menyampaikan garis besar ihwal kejelasan observasi yg dimaksudkan, Bagian ini bisa di letakan pada tahapan pertama atau kepingan ketimbang tujuan penelilitian.

Oprasionalisasi Variable

Membagi dlm variabel-variabel penting dlm penelitian bisa memperbudakan mendapatka garis contoh peneliian sosial. Variable ini sendiri bertujuan agar kejelasan mengenai pook bahasan & materi extra akan lebih terlihat, bisa melakukannya dgn metode penarikan penelitian lazim ke khusus atau sebaliknya.

Penyampaian Teori

Cara membuat kerangka pemikiran yg mudah dilakukan merupakan dgn penyampaian teori. Teori atau landasan ini penting pada bagian kerangka pemikiran, hal ini disebabkan pada teori sebagai fungsi bahwa penelitian yg dijalankan berkaitan erat dgn penelitian sebelumnya.

Menyertakan Bukti Empiris

Proses pembuatan kerangka teori yg terakhir merupakan menyampaikan bukti empiris. Bukti ini sendiri dituliskan dlm upaya menenteng pembaca memahami problem-problem yg disampaikan sehingga ada pikiran bahwa pentingnya observasi tersebut dilakukan.

Dari sejumlah penjelasan mengenai cara membuat kerangka pemikiran tersebut bisa dikerjakan tanpa adanya sistemasiasi, lantaran sifatnya yg konvensional. Dari permulaan & tamat yg pasti haruslah menyampaikan gagas atau topik penelitian tersebut dialankan. Untuk mempermudahnya silahkan bisa mengetahui pada contoh kerangka pemikiran ini.

Contoh Kerangka Pemikiran

Kerangka teori ini merupakan jenis matode penelitian kualitataif dgn pendekatan contoh studi kasus dlm penelitian dengan sub judul “Penuntasan Prisonisasi di Lembaga Permasyarakatan”. Berikut yakni contoh kerangka teoritis tersebut;

Kerangka Pemikiran

Kerangka pikiran intinya merupakan arah akal sehat untuk bisa memberikan jawaban sementara atas rumusan problem yang sudah disebutkan. Sedangkan membahas prisonisasi intinya merupakan salah satu cara referentif yg bisa dijadikan untuk memaksimalakan bonus demografi dgn kolaborasi semangat proklamasi selaku bentuk usaha.

Suatu perbuatan perlu dilakukan untuk meminimalkan prisonisasi di forum pemasyarakatan. Tindakan ini barangkali bisa dilakukan diantaranya dgn menunjukkan semangat perjuangan, nasionalisme & keahlian peberdayaan untuk mewujudkan kemakmuran NKRI.

Untuk memudahkan studi leteratur dlm pembentukan rekonsiliasi media islami dgn wacana diskusi, disajikan denah kerangka pemikiran dlm observasi ini;

Skema #1;

Studi kasus tingginya prisonisasi di forum pemasyarakatan yg ada di Indonesia.

Skema #2

Prisonisasi tersebut dengan-cara eksklusif menjadi bahaya keutuhan NKRI sekaligus bonus demografim hal ini karena banyaknya bentuk prilaku kriminal yg akan timbul sebagai balasan daripada aturan-auran yg terjadi di lembaga pemasyarakatan

Skema #3

Pencegahanya ialah dgn rekonsiliasi dilembaga pemasyarakatan dgn dua pendekatan: pendekatan konstitusi & pendekatakan kebangsaan (didalamnya menyangkut proklamasi) sebagai upaya menanamkan perilaku nasionalisme pada generasi muda

Skema #4

Dampak observasi ini menjadi solusi imejenatif untuk membuat harapan bangsa & negara yaitu kesejahteraan bagi penduduk indonesia seutuhnya. Selain itupula memberikan pengaruh nyata bagi kesetaraan HAM (Hak Asasi Manusia).

Contoh Kerangka Teori

Penulisan serta tahapan yg ada dlm penyusunan di dlm kerangka teori ini tak jauh beda dgn kerangka observasi. Sejatinya bahkan dapat dibilang sama saja, hal-hal yg membedakan barangakali dr segi ungkapan seta aturan dlm pembuatan karya tulis ilmiah. Oleh karena itulah pada tulisan selanjutnya akan membagikan contoh kerangka teori dgn judul “Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi (MCK): Sebagai Upaya Meningkatkan Pengguna Alat Kontrasepsi Di Perdesaan Tulang Bawang”

Kerangka Teori

Kerangka teori intinya merupakan arah penalaran untuk bisa menunjukkan jawaban sementara atas dilema yg dirumuskan. Sedangkan membahas alat kontrasepsi pada dasarnya merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yg paling dasar & utama yg harus ditemukan keluarga lewat kebijakan-kebijakan pemerintah pro-kerakyatan.

Suatu tindakan perlu dikerjakan untuk mengembangkan pengguna alat kontrasepsi dipedasaan menginggat akan rendahnya pengguna alat kontrasepsi yg ahirnya berimplikasi pada kegagalan menekan tingginya pertumbuhan penduduk.

Pemecahan dilema tersebut barangkali dapat terselesaikan dgn kebijakan Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi yang didesaigt untuk menjangkau kawasan-kawasan terdalam yg masyarakatnya kurang mendapat sosialisasi serta pentingnya alat kontrasepsi.

Untuk membuat lebih mudah studi leteratur dalampenerapan kebijakan Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi, disuguhkan bagan kerangka pemikiran yakni sebagai berikut;

Skema #1

Studi masalah rendahnya pengguna alat kontrasepsi di perdesaan Tulang Bawang

Skema #2

Mejadi ancaman gagalnya program keluarga berancana nasional yg menjadi hak kesehatan preventif yg paling dasar & utama bagi sebuah keluarga

Skema #3

Kebijakan tentang Inovasi Motors Clinic Kontrasepsi tersebut merupakan bentuk koordinasi antara pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dgn BKKBN sebagai forum non departemen yg menanggulangi kekeuargaan.

Skema #4

Pada ahirnya kebiajakan Motors Clinic Kontrasepsi yg dijalankan akan kuat pada tingginya pengguna alat kontrasepsi pada daerah Tulang Bawang.

Contoh Kerangka Teoritis

Bagian yg terakhir sebagai pelengkap dibandingkan dengan contoh kerangka observasi, penting bagi goresan pena ini untuk menawarkan gambaran acuan kerja penulisan. Oleh karenannya judul dlm goresan pena ini sendiri ialah “Membentuk Generasi Emas: Meningkatkan Kualitas Bahasa Inggris Dengan Kebijakan GABAH selaku Responsi MEA Ditingkat Perdesaan” dgn kerangka teoritisnya selaku berikut;

Kerangka Teoritis

Kerangka pikiran intinya merupakan arah akal sehat untuk bisa memberikan jawaban sementara atas masalah yg dirumuskan. Sedangkan membahas kapasitas & kualitas bahasa ingris di Indonesia pada dasarnya penuh delematik dr tahun ketahun mirip tiada kemajuan.

Hal ini didasarkan pada kebijakan pemerintah yg kurang univsersal dlm membangun wilayah yg sudah maju & meningkat , akibatnya perbedaan mencolok antar wilayah sangatlah terang termasuk penguasaan bahasa ingris selaku ladasan dasar menghadapi MEA 2015.

Penerapan kebijakan pendidikan dgn GABAH (Guru Bantu Daerah) yg didistribusikan diwilayah-wilayah terpencil diharapakan bisa menjadi cara referentif yg bisa dijadikan rujukan didalam memajukan kapasitas & mutu bahasa ingris di Indonesia.

Untuk memudahkan studi leteratur dlm pembentukan kebijakan guru bantu bahasa ingris di daerah selaku responsi MEA, disuguhkan sketsa kerangka pemikiran yaitu selaku berikut;

Skema #1

Studi kasus ihwal ketertinggalanya bahasa ingris di wilayah-wilayah terpencil Indonesia.

Skema #2

Bahasa Ingris menjadi syarat utama dlm komunikasi di Negara-negara yg masuk dlm bulat MEA 2015.

Skema #3

Penerapan kebijakan GABAH diharapkan selaku penyelesaian imajenatif dlm membuat pembelajaran bahasa Inggris dengan-cara aktif & komunikatif sehingga bisa membentuk generasi emas dlm memaksimalakan kompetisi di masa pasar global

Demikianlah penjelasan & pembahasan mengenai contoh kerangka pemikiran & cara menjadikannya. Semoga dgn adanya artikel ini bisa mempermudah pembaca dlm mengerti materi wacana “observasi sosial“. Trimakasih,

  15 Contoh Konvensi di Masyarakat dalam Berbagai Bidang