10 Contoh Konflik Horizontal dalam Masyarakat Majemuk dan Pengertiannya

– Apa saja pola konflik horizontal dlm masyarakat majemuk dlm masyarakat di lingkungan sehari harinya ?

Mari simak pemahaman konflik horizontal yg sering kita lihat di dlm kehidupan penduduk , & umpamanya. 

Sekilas Memahami Konflik

Konflik? Horizontal? Masyarakat Majemuk? Maksudnya apa ya? Sering dengar namun gak ngerti? Simak penjelasannya dibawah ini ya. 

Sehubungan dgn judul, setidaknya ada 3 rancangan yg perlu kita kemukakan sebelum kita membahas keseluruhannya. 

Ketiga rancangan itu merupakan konflik, horizontal, & penduduk beragam. Berikut klarifikasi sederhananya.

Sekilas Memahami Konflik Sosial

Konflik intinya ialah kontradiksi dua orang atau lebih, baik dengan-cara individual, kalangan, maupun masyarakat. 

Konflik sosial jauh lebih luas, alasannya adalah hal ini tentu melibatkan suatu bagian diatas individu. 

Kita mampu menyebutnya kelompok/ komunitas, golongan, atau masyarakat yg tentu berkonflik dgn yg lain. 

Menurut Soekanto (2017), pertentangan yaitu suatu proses sosial individu atau golongan manusia berupaya memenuhi maksudnya dgn jalan menentang pihak lawan yg disertai ancaman dan/atau kekerasan. 

Sedangkan Prof. Robert M.Z. Lawang, berpendapat bahwa konflik yaitu usaha untuk menemukan nilai, status, & kekuasaan.

Di mana tujuan mereka tak hanya memperoleh laba, tetapi pula untuk menundukkan saingannya. 

Definisi diatas disokong oleh pendapat Novri Susan mengenai sifat insan. 

  Fungsi Sosiologi Dalam Perencanaan Sosial

Susan (2009) manusia yakni mahluk konfliktis (homo conflictus) yakni mahluk yg senantiasa terlibat dlm perbedaan, kontradiksi, & kompetisi baik sukarela maupun terpaksa. 

Sekilas Memahmi Apa Itu Horizontal  

Horizontal berarti setara atau sederajat. Konsep ini dlm sosiologi berhubungan dgn diferensiasi sosial. 

Diferensiasi sosial merupakan pem-bedaan anggota masyarakat dengan-cara horizontal dgn unsur-unsur sederajat atau setara. 

Unsur diferensiasi sosial tersebut misalnya, perbedaan agama, ras, etnis, suku bangsa, profesi, jenis kelamin, warna kulit, jenis rambut, bentuk fisik, dll. 

Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi tiga yakni sebagai berikut. 

1. Ciri fisik yg berhubungan dgn yg dibawa oleh ras mirip bentuk & warna rambut, postur badan, warna mata, & lain sebagainya. 

2. Ciri sosial ialah ciri yg berkaitan dgn fungsi individu dlm bermasyarakat mirip tugas yg berlawanan berhubungan dgn profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.

3. Ciri budaya berafiliasi unsur kebudayaan & budbahasa-istiadat mirip, suku, sub suku, logat & lain sebagainya.  

Memahami Pengertian Masyarakat Majemuk

Masyakarat beragam yakni penduduk yg mempunyai beragam bagian & elemen yg berbeda tetapi tetap hidup berdampingan. 

Kita lebi mengenal ungkapan “multikultural”. Konsep majemuk erat dgn penduduk heterogen yg bersifat multietnik, multiagama, multibahasa, multikultur, & multiras. 

Indonesia merupakan salah satu negara yg memiliki penduduk majemuk. Beberapa negara lain mirip Singapura, Malaysia, India, Pakistan, dsb.

Konflik Horizontal dlm Masyarakat Majemuk

Berdasarkan klarifikasi diatas, mampu kita ambil suatu kesimpulan mengenai pertentangan horizontal pada penduduk majemuk. 

Konflik Horizontal dlm masyarakat beragam merupakan kontradiksi, kompetisi, baik fisik.

Maupun non fisik antara unsur sosial yg setara atau sederajat dlm suatu penduduk yg bermacam-macam atau heterogen. 

  Pengertian Internalisasi Nilai : Ada 3 Tahapan, Beserta Contohnya

Beberapa misalnya berhubungan dgn konflik balasan suku atau agama, fisik ras yg berlawanan sehingga muncul diskriminasi, atau pertengkaran balasan  

Contoh Konflik Horizontal dlm Masyarakat Majemuk

Beberapa contoh pertentangan horizontal dlm masyarakat beragam di dlm kehidupan sehari hari penduduk , yakni sebagai berikut :

1. Perang Sampit di Kalimantan Tengah (2001)

Perang ini terjadi antara Suku Madura & Dayak didaerah Sampit, Kalimantan Tengah. 

2. Konflik Poso, Ambon (1998-2001) 

Kerusuhan bernuansa agama ini terjadi antara umat Islam & Katolik.

3. Konflik Aliran Syiah & Islam Sunni di Sampang Madura (2011)

Konflik ini bermula ketika pelarangan siswa berguru ke Pesantren Syiah.  

4. Gerakan Apartheid (1948-1991)

Pemisahan kulit putih & hitam di Afrika yg menyebabkan diskriminasi pada kulit hitam sedangkan supremasi kulit putih. 

Afrika pula memiliki banyak suku, bahasa, ras, warna kulit, jenis rambut, hingga agama sehingga banyak negara Afrika pula ditinggali penduduk majemuk. 

Ya bisa kita samakan mirip Papua Nugini lah yg merupakan pemegang bahasa terbanyak didunia.  

5. Konflik Palestina & Zionis Israel (1948-kini)

Konflik ini dipicu oleh pendudukan Israel yg menyerobot wilayah Palestina, dibumbui unsur agama, pemerintahan, & kemanusiaan. 

Zionis Israel mulanya cuma suatu komunitas & ideologi, tetapi sekarang mereka mempunyai negara. 

Kalau kita tilik, Palestina merupakan wilayah berpenduduk beragam, ada 3 agama utama, beberapa ajaran agama lain, ras, suku bangsa, sampai kewarganegaraan. 

Pantas jikalau konflik keduanya dianggap selaku konflik horizontal.

6. Diskriminasi Tionghoa (Tahun 90-an) 

7. Partai politik berseteru di Mahkamah Konstitusi di Indonesia (2014 & 2019)

8. Konflik India-Pakistan (1947)

Kashmir suatu kawasan dgn keindahan alam & menawan menjadi perebutan dua negara. Hingga hari ini keduanya masih terus terlibat perseteruan. 

  Definisi Rekayasa Sosial yang Perlu dipahami

9. Perang Bangsa Arya & Dravida

10. Tawuran antar sekolah/suporter bola

Itulah tadi acuan konflik Horizontal dlm penduduk beragam. Kira-kira teman sosiologiku.com telah mengerti? 

Atau malah punya pemanis contoh lain? Tulis dikolom komentar ya!  Semoga berguna ya teman!

Demikian pembahasan & klarifikasi ihwal Ada 10 Contoh Konflik Horizontal dlm Masyarakat Majemuk & Pengertiannya.

Penulis Artikel : Sandewa Jopanda

Referensi bacaan :

Soekanto, Soerjono. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Susan, Novri. 2009. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta : Kencana Prenada Media