– Berikut ini ada 10 Contoh Perubahan Sosial Budaya di Bidang Pendidikan dlm lingkungan kehidupan sehari hari masyarakat.
Namun sebelum menyimak pola Perubahan Sosial Budaya di Bidang Pendidikan.
Simak apalagi dahulu pengertian dr perubahan sosial yg umumnya sering terjadi di masyarakat.
Memahami Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan perubahan yg ada pada kehidupan social. Perubahan merupakan sebuah proses yg akan selalu ada pada penduduk .
Karena manusia mempunyai logika pikiran yg berguna untuk merubah segala sesuatu di kehidupannya biar lebih sempurna.
Perubahan ini mampu bersifat individu atau kalangan tergantung pada factor apa yg menghipnotis perubahan.
Faktor yg mendorong terjadinya perubahan yakni teknologi, persaingan, perubahan demografi, & kiprah stakeholder/pemimpin.
Perubahan di penduduk sering kali menenteng pada hal yg faktual & negative. Akan namun perubahan yg ada di penduduk merupakan sesuatu yg dibutuhkan oleh penduduk .
Perubahan social disebabkan oleh unsur nilai-nilai social, struktur social, norma-norma social, pola-pola sikap.
Selanjutnya pula di dlm organisasi, forum penduduk , stratifikasi social, kekuasaan, tanggungjawab.
Lalu apa saja contoh perubahan sosial budaya yg ada di dlm kehidupan masyarakat sehari harinya di bidang pendidikan ?
Mari simak pembahasan & penjelasannya berikut di bawah ini dgn seksama ya sobat semuanya.
Ada 10 Contoh Perubahan Sosial Budaya di Bidang Pendidikan
Berikut ini pembahasannya
1. Penggunaan Seragam Sekolah
Peraturan kementerian kebudayaan, ristek & teknologi menyampaikan jikalau seragam sekolah yg sama dengan-cara nasional cuma hari senin & selasa.
Arti dr seragam nasional yaitu semua jenjang pendidikan mempunyai penjabaran seragam yg sama.
Semisal jenjang Sekolah Dasar/MI, memakai baju putih & merah. Untuk Sekolah Menengah Pertama/MTs memakai baju putih & biru.
Sedangkan Sekolah Menengan Atas/MA memakai baju putih & debu-bubuk. Seragam nasional tak membedakan antara siswa sekolah swasta atau negeri.
Untuk hari rabu – sabtu menyesuaikan seragam yg sudah disepakati oleh pihak sekolahan.
Menggunakan batik, pula digunakan pada hari rabu & kamis. Tujuannya untuk mengenalkan busana batik pada siswa & biar siswa menyayangi produk local.
2. Kurikulum
Setiap tahun pasti akan ada pembaharuan kurikulum. Kurikulum mengakibatkan perubahan materi latih, buku & strategi pembelajaran serta penilaian siswa.
Kurikulum yg dipakai semestinya disosialisasikan pada pihak sekolahan & warga sekolah termasuk wali murid.
Agar tak terkesan sekolah menyulitkan siswa karena adanya pergeseran kurikulum.
3. Mata pelajaran
Jika dahulu mata pelajaran banyak, namun pada jenjang SD kini mata pelajaran cuma terpusat menjadi 1 yakni berbentuktematik.
Yang mana dlm 1 tema meliputi beberapa sub tema & dr sub tema terdapat beberapa mata pelajaran yg digabungkan.
Hal itu menyusahkan guru dlm evaluasi. Selain itu, pada kurikulum merdeka pelajaran IPA & IPS jenjang Sekolah Dasar digabung menjadi IPAS. Sehingga membingungkan guru.
4. Hybird learning
Penggabungan antara luring & daring merupakan hybird learning. Yang mana ada beberapa siswa yg tak bertatap muka eksklusif dlm pembelajaran, walau guru berada di dlm kelas.
Hal itu kuat positif lantaran siswa dlm mencar ilmu dimana pun & memanfaatkan teknologi pendidikan dgn baik.
5. Ujian Online
Ujian sekarang tak ditulis pada selembar kertas, akan namun mempergunakan aplikasi & website.
Dengan adanya ujian online, maka kejujuran siswa dilatih.Siswa mampu saja menjiplak tanggapan dgn copy paste balasan dr internet.
Sehingga guru harus mengantisipasi hal tersebut. Ujian online pula mudah, siswa tinggal memasukkan password yg diberikan oleh pengawas kemudian melakukan soal ujian.
6. Pendidikan Karakter Luntur
Di sekolah siswa tak didik untuk menghafal materi pelajaran saja, tetapi pembentukan aksara pula dikerjakan.
Terdapat 18 karakter siswa yg dibuat dlm sekolah, diantaranya kejujuran, kemandirian, tanggung jawab, koordinasi, disiplin.
Pendidikan aksara mampu dibentuk dgn guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran dimulai.
Selain itu siswa ikut aktivitas ekstrakurikuler & organisasi sekolah pula mencetak aksara
Pendidikan katakter dibutuhkan agar siswa sesuai dgn nilai & norma yg ada di penduduk .
Walau siswa cendekia dengan-cara akademik, namun dlm pendidikan huruf kurang ya sama saja tak ada artinya.
Karena dgn kita memiliki karakter yg baik, maka akan dihargai oleh orang lain. Hal itu berlawanan tatkala kita terpelajar, tetapi tak memiliki aksara maka akan dianggap enteng.
7. Media Pembelajaran
Jika dahulu guru menggunakan media pembelajaran cuma terfokus pada buku & lembar kerja siswa, sekarang media pembelajaran lebih kreatif.
Seperti pengerjaan animasi yg diselipkan materi pembelajaran, komik yg percakapannya membicarakan perihal.
Materi pembelajaran atau mempergunakan media youtube untuk mencari berita yg tak dikenali.
8. Moda Transportasi
Jika dahulu siswa ke sekolah dgn berlangsung kaki atau dikirim orang tua. Sekarang siswa ke sekolah mengendarai sepeda motor & memakai aplikasi online.
Selain itu, siswa acap kali mangkir sekolah kalau ke sekolah tak memakai sepeda motor. Sepeda motornya harus yg manis biar tak kalah gaul dgn temannya.
9. Uang Saku
Uang saku mengakibatkan motivasi & semangat siswa untuk sekolah. Uang saku yg banyak paling diharapkan oleh siswa.
Padahal saat sekolah, siswa tak menyimak klarifikasi guru & menyepelekan peran.
Uang saku dibuat beli jajan, & karena terlalu kenyang siswa menjadi ngantuk & sulit fokus.
10. Gaya Hidup Siswa
Setiap siswa pasti memiliki pertemanan yg dekat atau disebut dgn kawan dekat.
Saat di sekolah mereka akan erat dgn orang yg dilihat kaya & mempunyai penampilan yg modis.
Sehingga ia ikut-ikutan untuk menjiplak temannya. Hal itu disebut dgn gengsi. Jika orang tua tak menuruti keinginaannya siswa akan murka & mogok sekolah.
Padahal peran siswa ialah belajar, bukan memperbesar gengsi. Demikian ulasan ihwal Ada 10 Contoh Perubahan Sosial Budaya di Bidang Pendidikan
Penulis : Hilda
Sumber Referensi :
Sriyana. 2020. Perubahan Sosial Budaya. Malang : Literasi Nusantara