10 Dampak Social Distancing yang Wajib diketahui

Virus Covid-19 atau yg lebih diketahui dgn sebutan virus Corona, saat ini tengah menjadi pandemi di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, saat ini menjadi salah satu negara yg memiliki jumlah pasien paling tinggi di dunia.

Semakin banyak jumlah pasien yg terdeteksi, bertambah banyak pula masyarakat yg gelisah akan efek yg diakibatkan dr virus ini.

Untuk menanggulangi & menghalangi kian banyaknya pasien, pemerintah yg melakukan pekerjaan sama dgn seluruh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sepakat menggunakan aturan atau protokol kesehatan yg mesti ditaati oleh penduduk luas.

Makna dr social distancing yaitu jaga jarak sosial. Jika berada di hingar bingar, selalu mempertahankan jarak dgn manusia yang lain.

Walaupun saat ini pemerintah sudah memberlakukan kebijakan New wajar , ada baiknya kita selalu menaati protokol kesehatan tersebut untuk kebaikan diri kita sendiri.

Lalu apa saja dampak yg terjadi saat pemerintah memberlakukan kebijakan social distancing? Berikut ulasannya.

1. Menjadi lebih bersahabat dgn keluarga di rumah

Bagi yg umumbekerja di kantor setiap hari, sekarang mampu melakukan pekerjaan dr rumah atau WFH.

Ini tentu menjadi kesempatan supaya bisa selalu terhubung dgn orang-orang tercinta di rumah yg sebelumnya hanya bisa diperoleh di hari libur.

2. Kepedulian sosial meningkat

Dampak dari social distancing membuat pemasukan para pekerja informal seperti pengemudi ojek online menurun drastis.

Sebab, pendapatan mereka tergantung kemudian-lintas orang yg berpindah dr satu tempat ke tempat lain.

Jika banyak orang memilih tinggal di rumah, penumpang ojek online pun sepi.

Kepedulian terhadap nasib para pekerja informal yg terkena efek social distancing meningkat.

Ini mampu dilihat dr memajukan gerakan memberi masakan gratis bagi pengemudi ojek online.

3. Solidaritas untuk menolong tenaga medis

  Contoh Kasus dari Paradigma Fakta Sosial di Masyarakat

Di penanganan pandemi COVID-19, tenaga medis yg bekerja di garis terdepan menjadi orang paling berisiko tertular virus tersebut.

Risiko tersebut kian tinggi lantaran para tenaga medis kelemahan berbagai alat pelindung diri (APD), masker, dan hand sanitizer.

Kondisi ini sangat memprihatinkan. Apalagi sudah jatuh korban cukup banyak dr golongan tenaga medis yg menangani COVID-19.

Simpati penduduk pun mengalir. Kini muncul solidaritas dr banyak sekali kelompok untuk membantu tenaga medis mendapatkan APD, masker dan hand sanitizer.

4. Meeting online lebih efisien

Berbagai kegiatan yg umumnya dilakukan dgn bertatap tampang dengan-cara langsung kini mesti dijalankan secara online. Siapa sangka, meeting online ternyata lebih efisien.

Perusahaan tak perlu mengeluarkan dana untuk menyewa ruang meeting di hotel atau restoran, belum lagi soal ongkos transportasinya. Selain itu, meeting online juga bisa meminimalkan waktu.

Pembahasan rapat yg umumnya melebar kemana-mana mampu dibentuk menjadi lebih konsentrasi sehingga waktu yg diharapkan lebih cepat.

5. Punya banyak waktu untuk melaksanakan hal-hal yg ditangguhkan

Dengan tetap berada di rumah, ananda bisa melakukan pekerjaan yg dahulu tertunda.

Selama ini karena kesibukan melakukan pekerjaan di kantor, ananda mungkin tak sempat melaksanakan kegemaran mengolah makanan, crafting, menjahit & lain-lain.

Sekarang, dgn banjirnya waktu luang dirumah, opsi untuk menangguhkan hal-hal tersebut menjadi menipis.

Dan juga, dgn menjalankan hobi yg digemari, ananda menjadi lebih riang & lebih sehat yg bisa memiliki dampak baik bagi imunitas badan.

Kerusakan lingkungan kadang-kadang disebabkan oleh berbagai aktivitas yg dilakukan oleh insan. Aktivitas yg berkurang selama social distancing mampu menunjukkan efek positif kepada lingkungan.

6. Polusi udara menurun drastis

  Ada Dua Syarat terjadinya Interaksi Sosial

Selama penerapan social distancing, jalanan kota berubah sepi. Kemacetan lalu-lintas yg lazimnya jadi panorama sehari-hari di kota-kota besar mirip Jakarta tak lagi terlihat.

Asap kendaraan bermotor yg mengakibatkan polusi udara pun jauh menurun. Jika ananda masih pergi ke kantor di Jakarta, pasti ananda sering menyaksikan langit Jakarta yg biru.

Hasilnya, peringkat polusi udara di Jakarta jauh membaik sehabis pemerintah menerapkan taktik kerja di rumah selama dua pekan.

7. Perairan jadi lebih bersih

Selama penerapan social distancing, seluruh obyek rekreasi ditutup. Keramaian di tempat rekreasi lazimnya menyisihkan banyak sampah.

Meskipun sudah disediakan tempat sampah, masih ada saja yg membuang sampah sembarangan.

Maka, tatkala fasilitas publik itu ditutup, imbasnya sungguh terasa pada kebersihan di obyek rekreasi.

Salah satunya terlihat pada sungai di Venezia Italia yg selama ini terkontaminasi lantaran lalu lintas kapal wisata yg sangat padat.

Setelah penerapan kebijakan lockdown, air sungai bermetamorfosis bening. Ikan-ikan yg berenang di air terlihat terperinci & burung bebek bermunculan.

8. Satwa dilindungi leluasa meningkat biak

Salah satu kabar baik dari social distancing yakni keberadaan satwa dilindungi yg bisa meningkat biak dengan-cara leluasa.

Selama ini, satwa langka banyak diburu oleh insan sehingga terancam punah. India yg menerapkan lockdown selama 21 hari telah membuat area pantai sepi dr insan.

Situasi ini memperlihatkan laba bagi penyu jenis Olive Ridley untuk bertelur dengan-cara bebas.

9. Konsumsi plastik turun

Penutupan daerah wisata & sentra pembelanjaan mempunyai pengaruh pada penurunan seruan bungkus plastik.

Pelaku industri sudah memperkirakan konsumsi plastik akan menurun dengan-cara global di tahun ini.

Dengan demikian, jumlah sampah plastik yg dibuang oleh masyarakat diperkirakan ikut menurun.

  6 Contoh Norma Kesopanan di Lingkungan Bangsa dan Negara dalam Kehidupan Masyarakat Sehari Hari

Ini menjadi kabar baik bagi para pecinta lingkungan. Sebab, sampah plastik merupakan bahan yg sulit untuk terurai.

10. Konsumsi BBM turun

Mobilitas masyarakat yg menyusut akan menjadikan penurunan penggunaan bensin atau materi bakar minyak (BBM) untuk kendaraan.

Minyak merupakan materi bakar hasil tambang yg tak mampu diperbaharui. Konsumsi BBM yg turun setidaknya bisa meminimalkan cadangan minyak yg ada di perut bumi.