10. Konflik Indonesia – Belanda pada Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat

Konflik Indonesia – Belanda Memperebutkan Irian Barat
Meskipun wilayah-wilayah negara Indonesia sempat dijadikan negra boneka bentukan Belanda telah kembalinya ke pengakuan negara kesatuan, tetapi wilayah RI belum sepenuhnya utuh sebab Irian Barat masih dikuasi oleh Belanda. Untu itu, pemerintah RI berupaya untuk merebut kembali Irian Barat. Cara yg ditempuh yakni melalui :
  • Perjuangan Diplomasi
Pasal 2 ayat 1 Piagam penyerahan Kedaulatan tentang wilayah Irian (Niuew-Guinea) dlm status quo. Untuk sementara sambil berjalan dlm waktu satu tahun setelah tanggal penyerahan kedaulatan pada RIS akan diatasi dgn cara perundingan. Namun, Belanda mulai mengingkari hasil KMB tersebut utamanya masalah irian Barat. Bangsa Indonesia dgn diplomasi & kekuatan militer yg ada merebut wilayah Irian barat yg dikuasai Belanda.
Upaya diplomasi untuk mengembalikan Irian ke Pangkuan RI yakni:
1. Perundingan bilateral antara Indonesia & Belanda, namun usaha itu mengalami kegagalan
2.   Sejak tahun 1954, pemerintah Republik Indonesia mengajukan persoalan Irian Barat ke Sidang Umum PBB, Indonesia berulang kali mengajukan duduk perkara tersebut, namun tak pernah menemukan tanggapan yg nyata.
3. Pada tahun 1955, Indonesia berusaha mengajukan problem tersebut dlm Konferensi Asia Afrika di Bandung, tetapi Belanda pula tak menghiraukan
  • Konfrontasi Ekonomi
Dalam rangka pembebasan Irian Barat itulah pada tahun 1957 dilakukan agresi sebagai berikut di seluruh Indonesia:
1.   Pada tanggal 18 November 1957, diadakan rapat umum di Jakrta. Rapat lazim itu kemudian dilanjutkan dgn agresi mogok para buruh yg melakukan pekerjaan pada perusahaan milik Belanda di Indonesia. Aksi mogok tersebut dimulai dilakukan pada tanggal 2 Desember 1957.
2.   Pesawat terbang milik maskapai penerbangan Belanda (KLM) dihentikan mendarat & melayang diatas wilayah Indonesia
3.   Aksi pengambil alihan modal perusahaan milik Belanda di Indonesia, contohnya Bank Escompto diambil Alih oleh Pemerintah RI pada tanggal 9 Desember 1957 & Netherlandsch Handel Matchappij N.V. Juga diambil Alih (perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Bank Dagang Negara).
4.   Percetakan De Unie pula tak luput dr Usaha pengambil alihan perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia, yg datur dlm Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 1958.
Tanggal 19 Desember 1961, Presiden Sukarno mengeluarkan Trikomando Rakyat (Trikora) yg berisi hal-hal berikut :
1.   Gagalkan pembentukan negara boneka Papua bikinan kolonial Belanda.
2.   Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3.   Bersiaplah untuk mobilisasi biasa mempertahankan kemerdekaan dr kesatuan tanah air Indonesia.
Dalam rangka pembebasan Irian Barat maka dibentuklah komando operasi militer yg di beri nama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada tanggal 2 Januari 1962. sebagai komandonya yaitu Meyjen Suharto. Wakil Panglima I Kolonel Laut Subono., wakil panglima Komado II: Kolonel Laut Leo Wattimena & Kepala Staff Gabungan Kolonel Ahmad Tahir.
Komado Mandala mempersiapkan Operasi-operasi pembebasan Irian Barat ada tiga fase, yakni:
1.   Fase Infiltrasi: samapi tamat 1962 berupaya memasukan 10 kompi ke sekitar target-target tertentu untuk menciptakan kawasan bebas de facto. Kesatuan-kesatuan ini harus dapat mengembangkan penguasaan wilayah dgn menenteng serta rakyat Irian Barat dlm perjuangan fisik untuk membebaskan Irian barat.
2.   Fase Eksploitasi: mulai permulaan 1963. Operasi dijadwalkan menyelenggarakan serangan terbuka kepada induk militer musuh, menduduki semua pos pertahanann musuh yg penting.
3.   Fase konsolidasi: permulaan tahun 1964. rencana penegakan RI dengan-cara mutlak di Irian Barat. Dalam pertempuran di Laut Arafuru, tanggal 15 Januari 1962 Komondor Yos Sudarso & Kapten wiranto gugur. Sebelum kapal RI macan tutul tenggelam, melalaui radio, telpon Komondor Yos Sudarso masih sempat mengkomandokan Combat Messege (kobarkan Semangat Perjuangan)
  • Penentuan Pendapat Rakyat
  Gereja Katolik, Konflik Etnik di Kalimatan ?

Sumber :
Buku Pelajaras IPS Sekolah Menengah Pertama
http://www.sejarahkita.comoj.com/