10 Nama Satria Nasional Dari Bali Yang Berjasa Besar

Bali merupakan propinsi di Indonesia yg paling diketahui oleh orang ajaib melebihi negara Indonesia itu sendiri. Walaupun kini Bali menjadi sentra pariwisata Indonesia yg mendapatkan popularitas internasional, di masa lalu Bali pula menjadi saksi sejarah usaha kemerdekaan Indonesia. Para pejuang yg tak kenal takut & lelah terus melakukan perjuangan melawan para penjajah hingga kehilangan nyawa & harta benda mereka. Para hero ini kemudian mendapatkan gelar satria nasional dr Bali sesuai dgn surat keputusan pemerintah RI yg mengesahkan status tersebut.

1. Kolonel TNI Anm.I Gusti Ngurah Rai

Tokoh pahlawan nasional dr Bali yg paling terkenal ini berasal dr Badung, Bali. Beliau memimpin pasukan berjulukan ‘Ciung Wanara’ yg bertempur di Puputan Margarana, yg mempunyai arti pertempuran habis – habisan di Marga, sebuah desa ibukota Kecamatan di pelosok Tabanan, Bali. Beliau lahir di desa Carangsari, 30 Januari 1917 & wafat di Marga, Tabanan pada 20 November 1946 pada usia 29 tahun. Namanya diabadikan sebagai nama bandar udara di Bali yaitu Bandara Ngurah Rai, mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra & kenaikan pangkat menjadi Brigjen Tentara Nasional Indonesia Anumerta, pula dibuatkan nisan di kompleks Monumen de Kleine Sunda Ellanden, Candi Marga, Tabanan bersama 1372 anggota pejuang Marjas Besar Oemoem (MBO) Dewan Perjuangan RI Sunda Kecil (DPRI SK).

2. I Gusti Ketut Jelantik

Pahlawan nasional dr Bali berikut ini berasal dr Karangasem & merupakan seorang patih dr Kerajaan Buleleng yg terlibat dlm Perang Jagaraga di Bali pada tahun 1849. Awal perang dr impian pemerintah Belanda untuk menghapuskan hak tawan karang yg berlaku di Bali. Hak tawan karang yaitu hak bagi para raja yg berkuasa di Bali untuk mengambil kapal yg kandas di perairan daerahnya beserta seluruh isinya. Perang dgn Belanda selsai selaku perang puputan hingga seluruh anggota kerajaan bertarung mencapai titik darah penghabisan. Ketut Jelantik pada akhirnya harus mundur sampai ke Gunung Batur, Kintamani & gugur disana. Ketahui pula tentang sejarah museum bajra sandhi bali, museum di ubud & sejarah museum geopark batur.

  7 Efek PersetujuanAqabah 2 Bagi Islam

3. Mr. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung

Bertanggal lahir di Gianyar, Bali 24 Juli 1921, dia yakni andal sejarah & politik Indonesia & Raja Gianyar, menggantikan sang ayah yg berjulukan Anak Agung Ngurah Agung. Ia pula menjadi Menteri Masalah – masalah Kemasyarakatan pada Kabinet Persatuan Nasional. Meraih pendidikan Sarjana Strata 1 di Jakarta & gelar doktor di Universitas Utrecht Belanda di bidang sejarah, pernah menjabat pula selaku Menteri Dalam Negeri & Menteri Luar Negeri di pemerintahan Presiden Soekarno.  Selain itu pula pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Belgia pada 1951, Portugal, Perancis pada 1953 & Austria. Meninggal pada usia 77 tahun tanggal 22 April 1999.

4. Untung Surapati

Untung Surapati adalah rakyat jelata yg lahir pada tahun 1660, ia pula seorang budak VOC. Ia didapatkan oleh Kapten van Beber seorang perwira VOC lalu dijual pada Perwira Moor di Batavia. Nama Untung didapatkannya alasannya adalah sang perwira senantiasa menerima keberuntungan bila bersamanya. Tatkala berusia 20 tahun ia menjalin korelasi dgn putri sang perwira bernama Suzane sehingga dimasukkan penjara. Untung kemudian menghimpun para tahanan & kabur hingga menjadi buronan.

Ia ditemukan oleh Kapten Ruys & disediakan untuk menjadi prajurit VOC. Ia kemudian berjumpa dgn Pangeran Purbaya, & menghancurkan pasukan yg memperlakukan Pangeran dgn kasar. Ia pula merusak pasukan Jacob Couper sehingga kembali menjadi buronan & berkelahi dgn Raden Surapati, anak angkat Sultan Cirebon. Surapati terbukti bersalah & dihukum mati, sehingga namanya diserahkan pada Untung oleh Sultan Cirebon. Ia tewas pada 17 Oktober 1706 tatkala terjadi pertempuran di Benteng Bangil.

5. I Gusti Ngurah Made Agung

Pahlawan nasional dr Bali ini hidup antara jangka waktu 1876-1906. Ia yaitu Raja di Puri Agung Denpasar yg pantang mengalah berjuang melawan Belanda. Beliau naik tahta pada 1902 selaku Raja ke VII Kerajaan Badung di Denpasar, Bali & seorang sastrawan yg karya – karyanya digunakan untuk membangkitkan semangat rakyat untuk menentang kekuasaan Hindia Belanda di Bali. Ia memimpin perang melawan Belanda pada tanggal 20 September 1906 & gugur dlm medan peperangan yg dikenal dgn nama Puputan Badung, & kini menjadi hero nasional dr Bali ke 5.

6. I Gusti Ketut Pudja

Gubernur Sunda Kecil yg ditunjuk oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945 ini pula menjadi salah satu satria nasional Bali. Lahir di Singaraja pada 19 Mei 1908 & wafat di Jakarta pada 4 Mei 1977. Beliau ikut serta dlm perumusan negara RI lewat PPKI yg mewakili Sunda Kecil (Bali & Nusa Tenggara), pula perumusan teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, pula merekomendasikan perubahan dlm desain Undang-Undang Dasar yg menyatakan bahwa presiden Indonesia harus seorang Indonesia asli & beragama Islam.

7. Dewa Agung Istri Virgo

Pahlawan perempuan dr Bali ini mendapat julukan Wanita Besi. Ia diberi doktrin untuk memimpin Kerajaan Klungkung, salah satu kabupaten di Pulau Bali. Ia yakni seorang pemimpin yg sangat mencintai negara & rakyatnya, seorang sastrawan yg kerap mengisi waktu dgn membuat kidung- kidung atau lagu. Karyanya yg populer antara lain berjudul Pralambang Bhasa Wewatekan & Kidung Padem Warak. Pada saat terjadinya Perang Kusamba (24-25 Meti 1849) ia pula terlibat & menciptakan Belanda menelan kekalahan dgn tewasnya Jenderal AV. Michiel sehingga julukan wanita besi diberikan pihak Belanda. Sayangnya hingga kini dia belum mendapatkan gelar hero nasional & masih diperjuangkan oleh pemerintah Kabupaten pada pemerintah Pusat.

8. Mayor I Nengah Metra

  Sejarah Hari Abri (5 Oktober) Paling Lengkap

Namanya sudah diabadikan menjadi nama GOR Mayor Metra Singaraja. Mayor yg berasal dr desa Beratan, Buleleng sangat berperan dlm mempertahankan kedaulatan NKRI & melawan penjajah Belanda di Buleleng. Ia gugur dlm perlawanan di Gintungan, Desa Selat pada tahun 1946. Monumen Pelagan Gintungan didirikan untuk mengingat jasa – jasanya. Ketahui pula beberapa candi di bali, sejarah museum bali, sejarah museum bajra sandhi & sejarah museum le mayeur bali.

9. Letnan Kolonel I Gusti Putu Wisnu

Namanya pula sudah diabadikan menjadi Lapangan Terbang Letnan Kolonel Wisnu yg terletak di Desa Sumberkima, Kecamatan Ge-rokgak, Buleleng. Juga diabadikan selaku nama jalan Mayor Wisnu di sekeliling Kayumas, Denpasar. Sang Mayor adalah satu dr sekian banyak pejuang kemerdekaan Bali, lahir di Klungkung pada tahun 1919 dr ayah seorang Ambtenaar. Ia masuk kursus kadet militer Belanda di Gianyar bersama I Gusti Ngurah Rai, bergabung dgn PETA, & TKR. Beliau pula ikut bertempur dlm Puputan Margarana dgn Ngurai Rai & gugur disana.

10. Kapten I Gede Muka Pandan

Namanya sudah diabadikan sebagai nama jalan Kapten Muka sebagai penghormatan dlm jasanya mengusir penjajah. Beliau lahir di Singaraja pada 1923 & memasuki PETA di Banyumala, Singaraja, Buleleng. Setelah lulus lalu beliau menyelenggarakan gerakan bawah tanah bareng I Gusti Ngurah Rai, Wijaya Kusuma & Kapten Sugianyar serta yg yang lain. Kapten Muka gugur di Lorong Melati tatkala mengalihkan perhatian serdadu Belanda supaya sahabat – sahabat seperjuangannya mampu meloloskan diri.

Pahlawan nasional dr Bali dikala ini cuma berjumlah enam orang saja yg telah mendapatkan pengukuhan & pengesahan dr pemerintah RI pusat. Walaupun demikian, keenam orang ini pula mampu dijadikan tonggak bagi para generasi muda untuk mengingat orang – orang yg berjasa pada kehidupan kita ketika ini yg diberi segala fasilitas serta kesenangan jauh dr kekejaman para penjajah.