1. Masjid Demak
Masjid yg terletak di kabupaten Demak Jawa Tengah ini diresmikan pada masa pemerintahan Raden Patah dr Kesultanan Demak. Masjid Demak berdiri pada tahun 1479 masehi.
Masjid ini mempunyai dua kepingan bangunan yaitu bangunan utama & serambi. Di dlm bangunan utama terdapat 4 tiang besar yg dibuat dgn menyatukan serpihan-serpihan kayu menjadi satu kesatuan tiang utuh yg diberi nama saka tatal. Saat ini masjid Demak masih berdiri & menjadi tempat ibadah Umat Islam di kawasan Demak & sekitarnya. Pada tahun 1995 masjid Demak dicalonkan menjadi situs warisan dunia forum PBB Unesco.
2. Masjid Raya Baiturrahman
Masjid ini terletak di kota Banda Aceh yg diresmikan oleh sultan Iskandar Muda pada masa kerajaan Aceh pada tahun 1612 masehi. Arsitektur Masjid Baiturrahman terdiri atas 7 kubah dgn 4 menara yg salah satunya merupakan menara induk. Di depan masjid terdapat bak & taman yg indah dgn aneka macam macam pohon yg menghiasi di sekelilingnya. Pada saat ini banyak wisatawan yg berkunjung ke Masjid Baiturrahman untuk beribadah & sekaligus melihat keindahan arsitektur Masjid Baiturrahman.
3. Masjid Menara Kudus
Nama lain masjid Menara Kudus yakni Masjid Al Manar. Secara resmi nama untuk masjid ini adalah Masjid Al-Aqsa Manarat yg dibangun pada tahun sebut 549 Masehi oleh Sunan Kudus. Sesuai dgn namanya, masjid ini berada di kabupaten Kudus provinsi Jawa Tengah. Arsitektur masjid Menara Kudus termasuk unik & mampu digambarkan selaku alkulturasi dr budaya jawa dgn arsitektur budaya Islam. Hal ini tampakdr adanya menara yg menyerupai dgn bangunan candi dgn dihiasi oleh 32 piring bergambar yg tertempel di sekeliling menara. Piring-piring tersebut di dlm berlukisakn masjid, manusia dgn unta, pohon kurma & bunga. Saat ini masjid Menara Kudus menjadi objek wisata religi dimana para pengunjung bisa beribadah di dlm masjid sekaligus melakukan ziarah ke makam Sunan Kudus.
4. Istana Maimun
Istana yg terletak di kota Medan ini merupakan peninggalan dr Kesultanan Deli yg dibangun oleh sultan Mahmud Al Rasyid. Secara fisik Istana Maimun memiliki lluas lahan 2772 M2 & miliki 30 ruangan, Istana Maiman terdiri atas dua lantai. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1988 hingga dgn tahap penyelesaian pada 18 Mei 1891. Pada dikala ini Istana Maimun menjadi tujuan wisata utama di kota Medan alasannya adalah mempunyai arsitektur yg unik yg merupakan perpaduan antara budaya Melayu dgn budaya Spanyol italia & India.
5. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Keraton ini terdapat di kota Yogjakarta yg dibangun pada tahun 1755. Arsitektur keraton menggunakan gaya tradisional Jawa yg sangat indah. Sampai dikala ini keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih dipakai selaku tempat tinggal Sultan. Selain itu pula menjadi tempat rekreasi utama di Yogjakarta.
6. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate berada di Kota Ternate, Masjid ini berdiri semenjak tahun 1606 oleh Sultan Zainal Abidin dr Kesultanan Ternate. Sampai masa kini ini masih berdiri megah & masih dipakai oleh warga untuk beribadah.
7. Masjid Ampel
Masjid Ampel berlokasi di Kota Surabaya yg berdiri sejak 1421. Pendiri masjid Ampel adalah Sunan Ampel. Pada masa kini ini masjid Ampel sangat ramai dikunjungi umat Islam dr seluruh penjuruh pulau Jawa & Indonesia.
8. Babad Tanah Jawi
Babad Tanah Jawi merupakan suatu buku yg ditulis oleh Carik Braja yg diterbitkan pada tahun 1788. Secara biasa di dlm Buku ini menceritakan tentang sejarah dr Pulau Jawa yg menceritakan perihal insiden-kejadian terjadi pada kerajaan-kerajaan yg pernah berdiri di Pulau Jawa. Di dlm buku ini pula terlampir silsilah raja-raja yg pernah memerintah kerajaan-kerajaan yg ada di pulau Jawa.
9. Hikayat Hang Tuah
Hikayat Hang Tuah menceritakan perihal seorang Laksamana dr Kesultanan Malaka yg bernama Hang Tuah. Pada hikayat ini dongeng tentang perjalanan hidup Hang Tuah yg disampaikan melalui sebuah karya sastra yg indah dr tatkala Hang Tuah dilahirkan sampai ia menjadi seorang Laksamana yg sungguh populer.
10. Istana Gowa
Istana ini berada di kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Istana Gowa diresmikan oleh I Mangngi Mangngi Daeng Mattutu pada tahun 1936. Secara arsitektur istana bentuknya seperti rumah khas Bugis dgn bentuk rumah panggung yg punya tinggi lebih dr 2 meter. Luas bangunan pengukuran 60×40 meter dgn luas teras 40×4,5 meter yg fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Istana Gowa ketika ini menjadi museum yg diberi nama museum Balla Lompoa yg menjadi salah satu tempat wisata yg terkenal di Sulawesi Selatan.