10 Situs Megalitikum di Indonesia

Salah satu periode zaman watu
yang diketahui adalah zaman megalitikum. Zaman megalitikum terjadi pada dikala
kehidupan manusia sudah mengandalkan kerikil besar selaku material utama baik
dikala pembuatan perlengkapan maupun bangunan. 

Peninggalan peradaban megalitikum pula mampu ditemukan di Indonesia. Salah satu peradaban tertua di dunia ini pula menolong kemajuan penduduk penghuni nusantara sebelum adanya modernisasi hingga masa sekarang. Seperti pada pengertian zamannya, dimana peninggalannya berupa berbahan dasar bebatuan.

Kamu mampu membaca uraiannya
berikut apabila ingin mengetahui lebih banyak tentang situs megalitikum dalam
negeri. Indonesia pula salah satu negara yg menyimpan cukup banyak
peninggalan zaman megalitikum.

10 Situs Megalitikum yg Terdapat di Indonesia

  • Lembah Bada

Lokasinya berada di Poso, Sulawesi Tengah. Lembah Bada ialah peninggalan zaman Megalitikum tertua yg ada di Indonesia. Situs Lembah Bada dapat ditemukan di Taman Nasional Lore Lindu. Dalam situs ini banyak ditemukan patung yang lain.

Salah satu patung di Lembah Bada yg paling populer ialah Palindo di mana berdiri di antara rerumputan padang savana di sini. Konon, patung Palindo merupakan simbol Tosaloge, warga mitologis dr desa Sepe. Patung ini pula digunakan agar mampu menyejukan tentara lokal sehabis bertempur.

  • Situs Megalitik di Kampung Bena

Peninggalan masa prasejarah ini mampu ditemukan di Flores, Nusa Tenggara Timur. Kampung Bena yaitu kampung adat di mana lebih banyak didominasi bangunannya yang dibuat dr bebatuan besar. Jumlah perumahan bebatuan terdapat 45, di mana barisan perumahannya ibarat aksara U. 

Di sini pula masih terdapat penghuninya di mana masih memegang norma adat setempat. Sebagian dr penduduk lokal masih mempercayai eksistensi dewa Yeta. Dewa Yeta yaitu pelindung Kampung Bena. Karenanya, di tengah area desa terdapat sebuah bangunan supaya menjadi lokasi penyembahan.

  • Lebak Kosala
  4 Manfaat Mempelajari Budaya Lokal yang Harus dipahami

Tempatnya berada di Kabupaten Lebak, Banten. Situs megalitikum Lebak Kosala
dikenal dgn bentuk bangunannya yg berupa teras berundak dgn lima
undakan. Di masing-masing teras dapat ditemukan menhir atau batu dgn bentuk
memanjang. Peninggalan ini mampu didapatkan di tengah hutan. 

Situs Lebak Kosala masih dipakai oleh masyarakat setempat selaku lokasi penyelenggaraan aneka macam ritual. Hal tersebut dikarenakan Lebak Kosala merupakan lokasi suci. Jika seorang warga ingin melaksanakan ritual disana, maka perlu ke kolam yg terdapat di sana supaya dianggap suci dlm melakukan ritual.

  • Gunung Padang

Situs prasejarah di Indonesia ini berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gunung Padang termasuk salah satu situs megalit terbesar di Asia Tenggara. Rupa dr peninggalan ini teras berundak sama mirip Lebak Kosala. Setiap bagian bangunan terdapat bebatuan balok di mana terbentuk dr bebatuan gunung berapi. 

  • Situs Megalitik Bondowoso

Peninggalan megalit Bondowoso berlokasi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Lokasi ini termasuk salah satu tempat di Jawa Timur yg terdapat lumayan banyak hasil tinggalan peradaban megalitikum. Jumlah bebatuan megalit di sini juga tergolong lengkap dimana tersebar  pada 20 kecamatan. 

Salah satu tinggalan terkenal di dalamnya yaitu watu kenong, di mana rupanya berbentuk silindris & terdapat tonjolan kenong alat musik pada bab atas batunya. Beberapa bentuk tinggalan disamping ini yaitu dolmen, menhir, pandhusa, sarkofagus, & batu dakon. 

  • Situs Megalitik Kokas

Peninggalan megalit yg satu ini mampu dikunjungi di kabupaten Fakfak, Papua Barat. Adapun yg dapat didapatkan pada situs di sini adalah hasil kesenian rock art. Wujud dr seni bebatuannya yaitu Tapurarang, cap tangan berwarna merah. 

Selain itu, terdapat warna lukisan lainnya seperti kuning & hitam. Dalam
pembuatan lukisan menggunakan tata cara stilasi. Meskipun usia pada lukisan tersebut
sudah meraih ribuan tahun, namun tetap bertahan usang hingga dapat dilihat
pada masa kini. 

  • Peninggalan Megalit Tetegewo
  INTEGRASI NASIONAL

Situs ini bisa dilihat di Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara. Di sini, mampu ditemukan hasil tinggalan peradaban megalitikum di mana pada umumnya berupa batuan besar. Bentuk bebatuannya pun bermacam-macam seperti lingkaran, persegi atau menyerupai tugu. 

Setiap bebatuan yg terdapat pada lokasi berikut mempunyai fungsi
tersendiri. Batu tugu digunakan untuk memberikan tanda jikalau lokasi itu pernah
dijadikan tempat berpesta. Batu berbentuk mirip meja bulat digunakan supaya
menjadi tempat berdansa pesta tersebut. 

  • Situs Batuberak

Nama lainnya yakni Situs Batu Brak. Peninggalan ini bertempat di Kabupaten Lampung Barat, Lampung. Di sini didapatkan beberapa artefak seperti pada tinggalan megalit yang lain, berupa bebatuan. Bebatuannya yaitu dolmen berjumlah 38, menhir sebanyak 40, serta dua batu datar. 

Luas dr peninggalan Batuberak adalah 3,5 hektar. Di sini pula sempat dijadikan sebagai perkebunan kopi penduduk di sini. Peninggalan ini sudah mengalami restorasi sebanyak empat kali, dr tahun 1984 hingga 1989 sebelum mampu diakses & dikunjungi turis. 

  • Besemah Lahat

Lokasi keberadaannya di Kabupaten Lahat, Sumatera Utara. Besemah Lahat
dikenal selaku lokasi dgn hasil tinggalan kehidupan megalitikum paling
banyak di Indonesia.  Pasalnya, jumlahnya terhitung sebanyak hingga ribuan. 

Bentuk peninggal yg terkenal disini yaitu Basemah & Pasemah. Selain
itu, disini pula ada patung dgn bentuk manusia & sekumpulan artefak
yang lain. Berdasarkan banyaknya temuan hasil zaman megalitikum ini, maka mampu
dibilang peradaban masyarakat disini pada dikala itu cukup maju. 

  • Peninggalan Megalitikum Pokekea 

Situs ini berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tepatnya di Lembah
Behoa. Jumlah artefak dr era kerikil tersebut relatif banyak & bermacam
jenisnya. Rata-rata rupa tinggalnya yaitu arca wajah manusia dan
kalamba. 

  Kenali Budaya khas Negara Laos Berikut ini!

Menurut studi, hasil peninggalan disini sudah ada dr tahun 2.500 sebelum masehi. Salah satu peninggalan yg sudah dikenali ialah kalamba dimana berbentuk mirip gentong penyimpanan air. Kalamba tersebut memiliki tabrakan berupa seni garis & wajah insan. Jumlah kalamba disini meraih 27 buah.