Kehidupan dlm masyarakat tak senantiasa berjalan dgn seharusnya sesuai dgn nilai-nilai yg berlaku didalamnya. Perkembangan zaman, kemajuan teknologi, bahkan pengaruh budaya gila sedikit banyak mengganti tatanan kehidupan penduduk , serta sikap para anggotanya. Perubahan sosial ini yg kadang kala menjadi aspek penyebab duduk perkara sosial atau pertentangan sosial timbul seperti kecemburuan, pertengkaran, bahkan hingga menimbulkan langkah-langkah kriminal yg meresahkan penduduk .
Nilai-nilai atau norma yg berlaku didalam masyarakat serta ditunjang dgn adanya aturan, telah berupaya menertibkan & mengarahkan perilaku individu atau kelompok dlm tatanan kehidupan bermasyarakat. Hal ini berniat untuk menciptakan suatu kondisi lingkungan yg serasi, kondusif, serta keteraturan sosial. Namun pada kenyataannya, berlakunya nilai-nilai atau norma serta aturan dlm penduduk belum bisa menangkal timbulnya problem sosial, salah satunya yakni perilaku penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial menciptakan suatu kehidupan masyarakat yg tak serasi & tak terorganisir. Bahkan sikap penyimpangan sosial menyiratkan kesan suatu sikap yg negatif serta memunculkan dampak yg buruk atau efek negatif baik bagi diri setiap individu maupun bagi masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, penyimpangan sosial dianggap timbul karena adanya proses sosialisasi atau keadaan sosial yg tak tepat. Tidak siapa saja yg bertanggung jawab dlm proses sosialisasi mirip orang bau tanah, pemerintah, guru, & sebagainya dapat sukses melakukan sosialisasi dgn baik, karena ada pula yg berjalan dgn baik ada pula yg gagal dlm prosesnya. Contoh sikap penyimpangan sosial dengan-cara singkat dapat kita lihat dlm kehidupan sehari-hari, seperti orang-orang yg melanggar lalu lintas dijalan, pencopet, berbohong, & aneka macam tindak kejahatan serta masih banyak pola yg yang lain. Oleh karena itu diperlukannya suatu upaya baik dr diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan penduduk , bahkan pemerintah untuk mencegah kian maraknya perilaku penyimpangan sosial dlm penduduk , terutama bagi para generasi muda sehingga mampu menghemat dampak negatif penyimpangan sosial bagi penduduk .
Pengertian Perilaku Penyimpangan Sosial
Secara lazim, sikap penyimpangan sosial mampu diartikan sebagai suatu perilaku atau tingkah laku baik dr individu maupun kelompok yg melanggar atau tak sesuai dgn nilai-nilai atau norma dlm masyarakat. Penyimpangan sosial ini dapat dilihat atau dinilai di sudut pandang kemanusiaan atau kesusilaan, & pula nilai-nilai agama.
Perilaku penyimpangan sosial identik dgn suatu perilaku yg negatif yg mempunyai dampak jelek bagi lingkungan masyarakat. Namun perlu diingat bahwa suatu sikap mampu disebut sebagai suatu perilaku penyimpangan sosial dlm satu masyarakat belum tentu dianggap menyimpang dlm lingkungan penduduk yg lainnya. Keadaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai atau norma yg dianut & berlaku dlm masing-masing lingkungan penduduk . Berikut beberapa pengertian perilaku penyimpangan sosial menurut para andal:
- James W. Van Der Zanden
Perilaku penyimpangan sosial merupakan suatu sikap atau tingkah laris yg oleh sebagian besar anggota penduduk dianggap sebagai sikap yg tercela & diluar batas toleransi.
- Lewis Coser
Perilaku penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku yg menyimpang yg diyakini oleh orang yg melakukannya sebagai salah satu cara untuk menyesuaikan diri dgn kebudayaan gres & perubahan sosial.
- Gillin
Perilaku penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku yg menyimpang dr nilai atau norma sosial baik didalam keluarga maupun penduduk yg mengakibatkan memudar nya ikatan atau solidaritas dlm kehidupan masyarakat.
- Bruce J. Cohen
Perilaku penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku negatif yg dihasilkan dr ketidak berhasilan penyesuaian diri seseorang atau kelompok dgn kehendak penduduk atau nilai & norma yg berlaku.
- Paul B. Horton
Perilaku penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku individu maupun kelompok yg dianggap atau dinyatakan melanggar norma sosial yg berlaku dlm masyarakat.
Dari beberapa pemahaman para hebat mengenai sikap penyimpangan sosial tersebut, mampu disimpulkan bahwa perilaku penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku individu maupun kelompok yg dianggap maupun dinyatakan sebagai suatu pelanggaran kepada nilai-nilai atau norma yg berlaku dlm suatu penduduk . Adanya suatu sikap penyimpangan sosial yg dikerjakan oleh seorang individu maupun kelompok niscaya disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini beberapa faktor penyebab terjadinya suatu sikap penyimpangan sosial:
- Gagal nya seseorang atau ketidak sanggupan seseorang dlm menyerap nilai & norma sosial serta kebudayaan yg berlaku dlm lingkungan masyarakatnya, sehingga tak dapat membedakan mana yg benar & salah.
- Ketidak berhasilan dlm proses sosialisasi, baik dlm lingkungan keluarga maupun penduduk .
- Adanya kesenjangan sosial yg menyebabkan munculnya perasaan iri sehingga menimbulkan suatu tindak kriminal yg menyimpang dr norma aturan masyarakat.
- Kendornya nilai-nilai atau norma yg berlaku dlm penduduk yg mungkin disebabkan oleh pergeseran sosial & pertumbuhan zaman.
- Proses berguru yg menyimpang pula mampu menyebabkan timbulnya suatu sikap penyimpangan sosial, lantaran mulai banyaknya acuan perilaku menyimpang yg mudah dilihat maupun dibaca & dipelajari.
Perlu diingat lagi bahwa suatu sikap dianggap selaku penyimpangan sosial dlm satu penduduk belum tentu dianggap menyimpang pula oleh penduduk yg lain, oleh alasannya adalah itu masih banyak penyebab atau faktor terjadinya penyimpangan sosial di penduduk yg berlawanan-beda pula. Selain faktor atau penyebab timbulnya perilaku penyimpangan sosial, penyimpangan sosial sendiri mempunyai bentuk & jenis yg berlainan-beda. Berikut klarifikasi singkat mengenai bentuk penyimpangan sosial:
- Bentuk sikap penyimpangan sosial menurut pelakunya
- Penyimpangan Individu – merupakan perilaku penyimpangan sosial yg dijalankan oleh individu yg melanggar nilai-atau norma yg berlaku, biasanya berada pada lingkungan keluarga. Sebagai teladan mirip, berbohong atau menentang orang bau tanah.
- Penyimpangan Kelompok – merupakan perilaku penyimpangan sosial yg dikerjakan oleh kelompok yg berlawanan dgn nilai atau norma dlm masyarakat. Sebagai teladan mirip, para kelompok pengedar narkoba atau tawuran antar segerombol siswa Sekolah Menengan Atas.
- Bentuk sikap penyimpangan sosial menurut Lemert (1951)
- Penyimpangan Primer – ciri-ciri penyimpangan primer yaitu sikap yg bersifat sementara sehingga pelaku masih bisa diterima didalam penduduk . Sebagai acuan mirip, orang-orang yg melanggar peraturan kemudian lintas.
- Penyimpangan Sekunder – merupakan sikap penyimpangan sosial yg dilakukan dengan-cara berulang-ulang sehingga sulit diterima dlm penduduk . Sebagai acuan seperti perilaku suka meminum-minuman keras atau pemabuk.
- Bentuk perilaku penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya
- Penyimpangan Positif – merupakan perilaku penyimpangan sosial yg sebetulnya menunjukkan dampak positif bagi pelaku maupun penduduk . Sebagai pola penyimpangan sosial positif seperti wanita berkarir.
- Penyimpangan Negatif – merupakan sikap penyimpangan sosial yg melanggar nilai & norma serta memberikan efek negatif bagi diri sendiri maupun masyarakat. Sebagai contoh mirip perampokan, pembunuhan, & aktivitas kriminal lainnya.
Contoh Perilaku Penyimpangan Sosial
- Kenakalan Remaja
Kenakalan akil balig cukup akal sudah tak asing lagi terjadi didalam kehidupan penduduk seiring dgn terus berkembangnya zaman yg menjadikan adanya perubahan sosial. Remaja merupakan bawah umur yg mempunyai usia diantara 12 sampai 18 tahun. Anak-anak pada usia ini sangat rentang terpengaruh oleh pergeseran sosial yg terjadi, bagi mereka yg tak dapat membedakan mana yg benar & salah akan rentang melakukan sikap penyimpangan sosial. Sebagai teladan seperti sikap ugal-ugalan di jalan raya, mabuk-mabukan, mencuri sampai berbohong, & masih banyak sikap negatif yg yang lain.
- Penyalahgunaan & Penggunaan Obat-obat Terlarang atau Narkoba
Kasus penyalahgunaan obat-obat terlarang atau narkoba sudah tak gila lagi terjadi, kondisi ini terang merupakan sebuah perilaku penyimpangan sosial karena melanggar norma yg berlaku dlm penduduk bahkan hingga melanggar aturan suatu negara. Perilaku penyimpangan ini mampu menyerang aneka macam kalangan, dimana faktor penyebabnya biasanya lantaran aspek ekonomi sampai psikologis. Dampak dr sikap penyimpangan sosial ini pula buruk bagi penduduk lantaran umumnya meresahkan lingkungan penduduk , terlebih lagi mampu merugikan negara.
- Pernikahan Sesama Jenis
Beberapa negara telah melegalkan adanya akad nikah sesama jenis, tetapi intinya ini melanggar nilai & norma dlm penduduk serta norma agama. Perilaku menyimpang ini dapat disebabkan karena adanya suatu stress berat, keadaan lingkungan keluarga & sosialnya, sampai kelainan psikologis. Adanya pernikahan sesama jenis terang merupakan suatu perilaku penyimpangan sosial yg meresahkan kehidupan penduduk . Walaupun diperbolehkannya akad nikah sesama jenis di beberapa negara didasarkan pada hak asasi setiap individu, tetapi perilaku menyimpang ini tak lazim dilakukan.
- Tindakan Kriminal
Contoh perilaku penyimpangan sosial paling gampang dilihat yaitu banyaknya tindakan kriminal yg terjadi setiap harinya. Tindakan kriminal tak hanya melanggar norma dlm penduduk namun pula melanggar aturan yg ada. Perilaku penyimpangan sosial ini biasa dilaksanakan dengan-cara individu maupun kelompok, & memunculkan kerisauan bagi seluruh anggota masyarakat & lingkungannya.
Sebagai balasannya, pelaku yg tertangkap pula akan mendapatkan tidak yakin aturan hingga ragu-ragu sosial mirip dikucilkan di masyarakat. Banyak penyebab seseorang melaksanakan tindakan sosial, seperti adanya tekanan sosial, tekanan ekonomi, rasa iri atau cemburu, sampai kebencian. Contoh tindakan kriminal sebagai perilaku penyimpangan sosial ialah pencurian, pembunuhan, perampokan, pencopetan, & masih banyak yg lainnya.
- Wanita Berkarir
Selain teladan perilaku penyimpangan sosial yg merupakan sifat negatif & memiliki efek negatif pula bagi masyarakat diatas, ada pula sikap penyimpangan sosial yg memiliki efek positif salah satunya adalah perempuan berkarir. Bagi sebagian masyarakat utamanya masyarakat pedalaman atau masyarakat yg masih menganggap bahwa wanita tak pantas untuk melakukan pekerjaan cuma boleh sebagai seorang ibu rumah tangga, seorang wanita berkarir akan dianggap selaku suatu penyimpangan sosial atau sudah menyimpang norma yg berlaku di penduduk .
Bersamaan dgn berkembangnya emansipasi wanita, banyak wanita yg mulai menggeluti dunia pekerjaan. Sebagai teladan perempuan berkarir yg dianggap sikap penyimpangan sosial mirip seorang wanita yg melakukan pekerjaan selaku kondektur yg lazimnya dilaksanakan oleh seorang pria. Namun dgn bekerjanya wanita ini sebagai kondektur mampu menunjukkan efek positif bagi keluarga mirip menunjang kondisi ekonomi keluarga, & bagi penduduk yaitu meminimalkan angka pengangguran.
Demikian penjelasan mengenai pemahaman & acuan sikap penyimpangan sosial yg sering terjadi dilingkungan masyarakat setiap harinya. Semoga mampu berfaedah & menambah wawasan kita mengenai perilaku yg dianggap menyimpang dlm kehidupan masyarakat.