11 Tujuan Organisasi Aisyiyah – Organisasi Wanita Muslim

Aisyiyah merupakan organisasi ortonom untuk perempuan dr Persyarikatan Muhammadiyah, berbasis gerakan Islam, dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar & tajdid berasas Islam serta bersumber pada Al Qur’an & As Sunnah. Kelahiran Aisyiyah yg merupakan organisasi Wanita Muhammadiyah hampir bersama-sama waktunya dgn kelahiran Muhammadiyah itu sendiri. Hingga nyaris satu masa berdirinya sejak 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan, Aisyiyah sudah memiliki 34 pimpinan wilayah Aisyiyah yg setingkat propinsi, 370 pimpinan tempat Aisyiyah setingkat kabupaten, 2332 pimpinan cabang Aisyiyah setingkat kecamatan & 6924 pimpinan ranting Aisyiyah setingkat kelurahan. Sampai ketika ini anggota Aisyiyah meraih 20 juta orang dgn Ketua Umum Dra. Hj. Siti Noordijah Djohantini, berkantor sentra di Jl. KH. Ahmad Dahlan nomor 38, Yogyakarta.

Sejarah Pendirian Aisyiyah

Tujuan Organisasi AisyiyahPendirian Muhammadiyah sudah mengilhami banyak organisasi lain setelahnya, termasuk dlm tujuan organisasi Aisyiyah. Kiai Ahmad Dahlan sungguh mengamati pendidikan & pembinaan wanita dgn membina anak – anak perempuan yg berpotensi untuk menjadi pemimpin & disediakan untuk menjadi pengurus pada organisasi perempuan di dlm Muhammadiyah. Murid – murid wanita Kiai Ahmad Dahlan antara lain adalai Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti Busyro (putrinya), Siti Dawingah & Siti Badilah Zuber. Dalam perkembangannya, Kiai & Nyai Ahmad Dahlan membentuk kelompok pengajian yg diberi nama Sapa Tresna untuk gadis –gadis & perempuan yg lebih tua.

Pada dikala itu Sapa Tresna belum menjadi organisasi pada saat itu, maka diadakan pertemuan untuk membahasnya oleh semua pengelola di rumah Nyai Ahmad Dahlan. Nama Fatimah yg direkomendasikan awalnya tak diterima hingga Haji Fakhrudin mengusulkan nama Aisyiyah. Nama tersebut dianggap lebih tepat karena organisasi yg akan diresmikan ini dibutuhkan bisa memalsukan perjuangan Aisyah, istri Nabi Muhammad yg selalu mendukungnya berdakwah. Setelah Aisyiyah berdiri, Kyai Ahmad Dahlan memberi pesan selaku berikut:

  Sejarah Kota Pontianak – Perkembangan Dan Asal Usul Nama (Lengkap)

  • Menunaikan peran sebagai perempuan Islam dgn keikhlasan hati sesuai dgn bakat & kecakapannya, tak menginginkan sanjungan & kebanggaan & tak mundur karena dicela.
  • Selalu insyaf bahwa untuk berinfak mesti memiliki ilmu.
  • Tidak menciptakan argumentasi hanya untuk menghindari peran yg diserahkan.
  • Membulatkan tekad untuk turut membela kesucian dr agama Islam.
  • Menjaga persaudaraan & kesatuan antara mitra sekerja serta seperjuangan. Ketahui pula perihal sejarah hari raya haji, sejarah hari halloween & sejarah persetujuanHudaibiyah.

Tujuan Organisasi Aisyiyah

Adapun tujuan organisasi Aisyiyah berupa harapan untuk menegakkan & menjunjung tinggi agama Islam hingga mampu mewujudkan penduduk Islam yg sebenar – benarnya, adil & sejahtera yg mendapatkan ridha Allah, pula agar tercapainya usaha – usaha Aisyiyah untuk menguatkan & berbagi dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dgn lebih bermutu & menuju penduduk yg madani. Maka dilaksanakan upaya – upaya mirip berikut untuk mencapai tujuan organisasi Aisyiyah:

  1. Menanamkan keyakinan, memperdalam & memperluas pengetahuan, meningkatkan pengamalan & penyebar luasan agama Islam dlm segala faktor di kehidupan.
  2. Meningkatkan harkat & martabat kaum perempuan sesuai pedoman Islam.
  3. Meningkatkan mutu & kuantitas pengkajian pedoman Islam.
  4. Meneguhkan doktrin, memperkuat ibadah & menggembirakannya, meninggikan budpekerti.
  5. Meningkatkan semangat untuk beribadah, berjihad, berzakat, berinfaq, bersedekah, pula dlm wakaf & hibah, turut membangun & memelihara tempat ibadah & amal usaha yang lain.
  6. Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk mempelopori, melaksanakan & menyempurnakan gerakan Aisyiyah.
  7. Meningkatkan pendidikan & mengembangkan kebudayaan, memperluas ilmu pengetahuan & teknologi serta observasi.
  8. Memajukan perekonomian & kegiatan kewirausahaan ke arah hidup yg lebih bermutu.
  9. Meningkatkan & mengusahakan penegakan aturan, keadilan serta kebenaran, memupuk semangat pada kesatuan & persatuan bangsa.
  10. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah & koordinasi di banyak sekali bidang serta kelompok masyarakat di dlm & mancanegara.
  11. Melakukan usaha – usaha lain yg sejalan dgn maksud & tujuan dr organisasi. Ketahui pula perihal tujuan organisasi koperasi & tujuan dr ASEAN.

Aktivitas Organisasi Aisyiyah

Gerakan pemberantasan buta abjad tergolong abjad Arab & Latin untuk memberantas kebodohan dikerjakan pada tahun 1923. Para akseptor yakni gadis – gadis & ibu – ibu rumah tangga yg berguru bersama untuk meningkatkan wawasan & keikutsertaan perempuan dlm dunia publik. Kemudian pada 1926 diterbitkan majalah organisasi berjulukan Suara Aisyiyah, dgn bahasa Jawa yg dipakai pada permulaan berdirinya. Semua program & kegiatan Aisyiyah diinformasikan melalui majalah bulanan ini.

Pada tahun 1928 Aisyiyah bareng organisasi perempuan lainnya mendirikan tubuh federasi yg dinamakan Kongres Perempuan Indonesia (KOWANI/Kongres Wanita Indonesia) yg bertujuan untuk memadukan banyak sekali usaha perjuangan bangsa. Selanjutnya perkembangan Aisyiyah semakin pesat & mulai mendapatkan bentuk sebagai organisasi perempuan modern, dgn menyebarkan banyak sekali program untuk membina & mendidik para wanita. Beberapa acara tersebut antara lain:

  • Membentuk Siswa Praja Wanita yg bertugas untuk membina & berbagi putri – putri di luar sekolah untuk menjadi kader Aisyiyah.
  • Pada tahun 1931 ketika Kongres Muhammadiyah ke 20, Siswa Praja Wanita diubah namanya menjadi Nasyi’atul Aisyiyah (NA).
  • Mendirikan Urusan Madrasah yg tugasnya mengurus madrasah atau sekolah khusus puteri.
  • Mendirikan Urusan Tabligh yg mengurus penyiaran agama lewat pengajian, kursus agama & asrama.
  • Membentuk Urusan Wal’asri yg bertugas untuk mengusahakan beasiswa bagi para siswa kurang bisa.
  • Mendirikan Urusan Adz-Dzakirat pada 1935 untuk mencari dana pembangunan Gedung Aisyiyah & modal untuk mendirikan koperasi.

Selanjutnya pada tahun 1939 Aisyiyah mengalami kemajuan yg sangat pesat dgn menambah pembentukan Urusan Pertolongan (PKU) untuk menolong kesengsaraan yg dialami rakyat biasa . Kemudian pula mendirikan Urusan Pengajaran untuk mengelola sekolah – sekolah puteri yg dibuat Aisyiyah, Biro Konsultasi Keluarga, sehingga dgn tujuan organisasi Aisyiyah menjadi organisasi gerakan wanita Islam yg dapat mendobrak kebekuan dr feodalisme & ketidak setaraan gender dlm penduduk di waktu itu, pula melaksanakan pendidikan & pendampingan pemberdayaan untuk kaum perempuan. Ketahui pula perihal sejarah hari buku nasional & sejarah hari dokter nasional.

Amal Usaha Aisyiyah

Seiring waktu, gerakan Aisyiyah terus meningkat & menawarkan faedah bagi usaha kenaikan & pertumbuhan harkat serta martabat perempuan di Indonesia. Hasil yg bisa dilihat dengan-cara positif yakni wujud amal usaha Aisyiyah berbentuk4560 taman kanak – kanak, sekolah dasar & akademi tinggi. Aisyiyah pula mempunyai banyak cabang usaha yg bergerak di berbagai bidang mirip pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi & pemberdayaan penduduk . Amal usaha ini dikerjakan supaya tujuan dr organisasi Aisyiyah bisa tercapai sesuai misi awal pembentukannya.

Amal usaha dlm tujuan organisasi Aisyiyah lainnya dlm bidang kesehatan berupa rumah sakit, rumah bersalin, tubuh kesehatan ibu & anak, balai pengobatan, posyandu, semuanya berjumlah 280 & tersebar di banyak sekali wilayah Indonesia. Untuk bidang sosial penduduk , Aisyiyah sekarang memiliki 459 amal usaha mirip rumah singgah anak jalanan, panti asuhan, forum Dana Santunan Sosial, tim Pangrukti Jenazah & pula posyandu sebagaimana sudah disebutkan diatas.

Dalam rangka mewujudkan tujuan dr organisasi Aisyiyah berupa peningkatan ekonomi untuk mengangkat harkat martabat perempuan Indonesia, Aisyiyah membuatkan berbagai koperasi, Baitul Mal Wa Tamwil, toko & kios, Bina Usaha Ekonomi Keluarga Aisyiyah (BUEKA), industri rumahan, kursus keterampilan & arisan hingga mencapai 503 buah amal usaha ekonomi. Selain itu pula dikembangkan aneka macam kegiatan pemberdayaan masyarakat utamanya untuk meningkatkan kesadaran akan kekerabatan bermasyarakat. Usaha ini mencakup pengajian, Woryah Thayyibah, Kelompok Bimbingan Haji (KBIH), badan zakat, infaq & shodaqoh, pula musholla sejumlah 3785 unit.