12 Contoh Tinjauan Pustaka dan Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dengan nama lain studi literatur atau studi kepustakaan merupakan kepingan penting yg tak boleh hilang dlm susunan karya tulis, baik makalah, skripsi, laporan, karya ilmiah, penelitian, bahkan sekelas jurnal internasional pun senantiasa mempergunakan tinjauan pustaka ini. Oleh karena itulah pada artikel ini akan menawarkan sejumlah contoh tinjauan pustaka & cara membuatnya.

Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dlm sebuah susunan karya tulis ilmiah bisa diartikan selaku penegasan terhadap batasan-batas-batas karya ilmiah. Intisari pada serpihan ini termuat dengan-cara utuh dalam keyoword di pecahan absurd.  Oleh kesudahannya penyusunan karya goresan pena apapaun haruslah berkewajiban menciptakan studi kepustakaan.

Pendapat para mahir kepada pemahaman tinjauan pustaka ini pula dikemukakan oleh Gandas, yg menurutnya tinjauan pustaka yaitu bagian yg mengemukakan sejumlah teori serta pertimbangan hebat terhadap konsentrasi observasi yg ingin dilakukan.

Dari sejumlah pembahasan di atas, dengan-cara singkat dlm tinjauan pustaka ini  menciri khaskan sebagai pecahan yg mengemukakan teori & pertimbangan para ahli terhadap duduk perkara-problem serta dasar dlm observasi yg dilakukan.

Membuat Tinjauan Pustaka

Cara membuat pecahan tinjauan pustaka dlm sebuah karya tulis bisa dikatakan susuah-gampang. Asalkan tahu perihal inti bahasan yg disampaikan bisa di tentukan seseorang bisa dgn simpel membuat cuilan tinjauan pustaka ini, langkah sederhannya biar menciptakan kepingan ini menjadi baik merupakan dgn beberapa tips berikut ini;

  1. Membuat Outline

Membuat outline bisa dgn mencari intisari belahan penulisan karya tulis yg berisi tentang hal-hal lazim atau pendapat biasa terhadap persoalan-dilema yg berkaitan. Misalnya saja begini, tatkala menciptakan karya tulis berisi pengaruh narkoba terhadap anak maka seyogyanya kata “narkoba” & “anak” adalah belahan biasa yg perlu dituliskan dlm tinjauan pustaka.

  1. Mencari Literatur

Prosesi kedua yg bisa dijalankan dlm upaya menciptakan studi keputakaan ialah dgn mencari literatur. Langkah ini bisa dilaksanakan misalnya dgn pergi ke perpustakaan, ataupun bisa pula dgn membaca jurnal-jurnal internasional. Agar apa yg ditulisan nantinya bisa dipertanggung jawabkan.

  1. Menyusun dgn Bahasa Sendiri

Agar tak dianggap plagiat dr karya orang lain, penting bagi siapapun untuk menciptakan tinjauan pustaka dgn menulis ulang bahasa serta susunan kata yg di peroleh pada belahan penelusuran literatur. Lankah sederhannya bisa dgn mempergunakan kutipan eksklusif ataupun tak eksklusif.

  1. Melihat Umum Bagian Judul

Terakhir, dlm pembuatan tinjauan pustaka yg simpel dilakukan merupakan dgn melihat belahan lazim pada judul. Bagian ini tentusaja hal-hal “dalam judul” yg bisa di definisikan dengan-cara teoritis & dengan-cara lebih luas lagi, misalnya saja kata-kata seperti “korupsi, pertanian, kelapa sawit, asam basa, & lain sebaginya.

Apabila cara penyusunan tinjauan pustaka ini di kerjakan steep by steep sudah mampu dipastikan dgn begitu gampangnya seseorang dapat mengerajkan cuilan ini. Lantaran belahan ini bisa dikatakan tak terlalu sukar akan tetapi amat sungguh penting keberadaan.

Contoh Tinjauan Pustaka

Pengulasan terhadap cara membuat tinjauan pustaka tak akan sempurna jikalau postingan ini tak menunjukkan acuan-umpamanya. Oleh karena itulah contoh yg ada dlm belahan ini bisa ananda tiru & penyesuaian, baik untuk keperluan observasi, skripsi, makalah, proposal, ataupun untuk keperluan karya tulis ilmiah.

Contoh Tinjauan Pustaka Penelitian

Pertama, mengenai acuan ini ialah ihwal observasi dgn judul “Persionalisasi di Lembaga Pemasyarakatan”. Maka dengan-cara otomatis hal-hal yg perlu disampaikan dlm penggalan studi literatur ini yaitu selaku berikut;

Tinjauan Pustaka Penelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN

Dalam suatu penetian dibutuhkan sumbangan hasil-hasil penetian yg telah ada sebelumnya yg berkiatan dgn penetian tersebut.

Dari observasi Eddy Rifai (1995) sudah banyak ditemukanya tata cara persionalisasi di lembaga pemasyarakatan di Indonesia karena intinya sistem pemasyarakatan di Indonesia. Baru pada tahap mengganti namanya dr metode kepenjaraan menjadi metode pemsyarakatan, tetapi praktek pelaksanaanya masih berada pada metode kepenjaraan yg dikerenakan adanya banyak sekali keterbatasan, seperti perundang-ajakan, fasilitas & prasarana & lain sebagainya. Sehingga upaya penuntasan persionalisasi harus secepatnya dilakukan.

Sedangkan dr observasi Mansila M. Moniaga (2015) dr jurnalnya yg berjudul “Sanksi Hukum Terhadap Anak di Bawah Umur Menurut Sistem Hukum Indonesia Dan Akibat Pidana Penjara” mengungkapkan sistim kenjaraan & persionalisasi kepada anak sering dijumpai di lembaga pemasyarakatan Indonesia sehingga pada ahirnya akan mempengaruhi pola kehidupan serta cap atau lebel masyarakat tentang belum dewasa yg keluar dr penjara selaku bawah umur yg mempunyai prilaku tak baik.

Dengan demikian maka persionalisasi yg ada di dlm forum pemasyarakatan harus secepatnya mungkin untuk di anatasi sebagai persiapan sentral menghadapi bonus demografi di Indonesia.

Contoh Tinjauan Pustaka Skripsi

Contoh ke- 2, merupakan serpihan tinjauan pustaka dlm skripsi yg fokus pembiacaraannya ialah pada Radikalisme Islam yg memang tema-tema mirip ini sangat familiar di banyak golongan. Apalagi dgn hadirnya banyak sekali bentuk perusakan dlm Islam, seperti adanya ISIS atau gerakan yang lain;

Tinjauan Pustaka Skripsi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA SKRIPSI

Radikalisme Islam

Munculnya gerakan-gerakan keagamaan yg bersifat radikal merupakan fenomena penting yg turut melukai perkembangan agama-agama didunia, terlebih agama Islam karena beberapa dekade ini terus-susukan menjadi objek sehingga diberikan lebel selaku agama garis keras oleh bangsa-bangsa barat utamanya Amerika Serikat.

Sehingga aneka macam sebutan Islam, misalnya “Islam Revivalis” atau “Islam Funamentalis” menjadi hal menegangkan karena sarat dgn hal-hal keburukan, tentu istilah tersebut akan berarti perojatif karena memeberikan citra yg jelek & menyudutkan kelompok-kelompok Islam yg sudah ada.

Sedangkan Istilah Islam radikal oleh Jamri & Jajang Jahroni (2004) yakni suatu kelompok yg mempunyai kepercayaan ideologis & fanatik yg mereka perjuangkan untuk mengantikan tatanan nilai & sisitem yg sedang berjalan, dlm kegiatannya terkadang mengunakan agresi-agresi yg keras, bahkan tak menutup kemungkinan garang kepada aktivitas kelompok lain yg dinilai berlawanan dgn keyakinan meraka.

Maka sangatlah masuk akal jikalau praktek-praktek kekerasan yg dilakukan sekelompok Islam tertentu  dengan menenteng simbol-simbol agama telah dimanfaatkan oleh orang-orang barat & radikal Islam sendiri dgn mempergunakan media massa selaku alat utama dlm memegang tampuk wacana peradaban sekligus penanaman idiologi.  Karena pertumbuhan & perkembangan media komunikasi ketika ini jauh melebih yg dibayangkan oleh orang pada masa lalu.

Kemajuan tersebut memang menciptakan sebuah pesan mampu tersebar dengan-cara massal ke seluruh penjuru dunia, dlm waktu yg hampir seketika. Dan kerananyalah komunikasi bukan hanya sebagai media penyampaian pesan, melainkan posisinya semakin menguat selaku perangkat pembentuk opini yg ampuh.

Terutama dlm menyudutkan agama Islam sekaligus proses perekrutan radikal Islam yg dilakukan oleh kelompok-kelompok garis keras seperti ISIS dgn mengunakan info-gosip lebih tepat sebagai tanda-tanda sosial-politik ketimbang tanda-tanda keagamaan.

Contoh Tinjauan Pustaka Karya Ilmiah

Penyusnan dlm Karya Ilmiah melibatkan tentang dilema & penyelesaian yg di tawarkan. Maka dlm bentuk tinjaun pustaka yg bisa diseleksi pada potongan ini merupakan solusi serta hal-hal teoritis yg berkaitan dgn intisari kepenulisan.

Tinjauan Pustaka Karya Ilmiah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA KARYA ILMIAH

Diskusi

Secara bahasa ungkapan diskusi permulaan mulanya berasal dr kata “discuture” yang artinya sesuatu keadaan jelas dgn cara-cara dilakukan iala lewat pemecahan atapun menguraikan (to clear away by breaking up or cuturing). Menurut Busyiruddin Uswan (2002), pemahaman diskusi yakni proses yg mampu melibatkan dua individu atau lebih, saling ber integrasi dengan-cara verbal & saling berhadapan, bertukar keterangan, & mempertahankan pendapat. Dalam upaya memecahkan persoalan-masalah tertentu (problem solving) dgn langkah rasional & objektif.

Dengan demikian upaya menumbuhkan wacana dikusi kepada generasi muda sangatlah penting dilakukan yg tujuanya untuk membentuk sikap kritis & peka sekaligus menelaah lebih dlm kepada fenomena sosial yg ada, selain itu pula upaya peningkatan diskusi mengintegrasikan kebersamaan untuk mengasah ilmu pengetahuan, alasannya Kusumah Indra (2007) menyampaikan bahwa akal kolektif lebih besar lengan berkuasa dibandingkan dengan akal individual.

Misalnya hal yg patut dijadikan tema diskusi yakni fenomena media massa yg sedang ramai menjadi pembicaraan publik karena adanya pemblokiran media khususnya Islam yg dilakukan Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemkominfo) & Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dgn argumentasi memprotek pertentangan hirizonatl (agama) & sekaligus mencagah pertumbuhan terorisme di Indonesia. Oleh karena itu disnilah menjadi alasan kenapa tugas pemuda harus ikut berdiskusi sebagai sikap kritis, mengenang pemuda ialah massa depan bangsa.

Contoh Tinjauan Pustaka Makalah

Contoh terkhir, dlm pengerjaan tinjauan pustaka ini kerap kali berhubungan erat dgn makalah. Susunan karya tulis disini ialah membahas insirasi makalah ihwal “Generasi Emas & Bahasa Inggris”. Adapun tinjauan pustaka yaitu selaku berikut;

Tinjauan Pustaka Makalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA MAKALAH

Generasi Emas

Pengertian generasi emas menurut adalah generasi muda yg menjadi penerus bangsa nilai produktif, berguna & memiliki kegunaan apabila dilakukan pegelolaan dgn baik. Generasi ini akan ada di Indonesia pada tahun 2045 (Mungin Eddy Wibowo, 2012)

Dari bahasan generasi emas di atas dapat dikatakan bahwa diakui atau tidakgenerasi emas menjadi cita-cita besar yg dianggap bisa untuk mensejahteraan penduduk Indonesia dengan-cara utuh, terlebih setelah 71 tahun kemerdekaan. Langkah untuk mengembangkan genrasi emas ini salah satinya merupakan dgn melakukan penitikberatan potensi yg dinamakan bonus demografi (demographic dividend).

Bonus demografi sendiri berdasarkan Wongboonsin (2003) dlm paparan kepala BKKBN Nasonal Prof. dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK di Univeritas Undayana diartikan selaku keuntungan irit yg disebabkan oleh menurunnya Rasio Ketergantungan sebagai hasil penurunan fertilitas jangka panjang. Sehingga dlm upaya itu semua diperlukanlah kebijakan trategis dlm pembangunan bidang pendidikan untuk memaksimalakan bonus demografi yg dialami bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035.

Harapan ihwal generasi emas lewat bonus demografi tentu menjadi saat-saat penting bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi banyak sekali problematika mengimplementasikan perkembangan generasi emas lewat sebuah pembangunan pendidikan terlebih bahasa masih sangat kurang padahal ini semua yakni landasan dasar dlm mewujudkan kompetisi di era pasar global.

Oleh karena itu dlm menyiapakan generasi emas & menyambut kesempatan bonus demografi yg dialami oleh bangsa Indonesia pada tahun 2020-2035 hal yg paling mendasar ialah menyiapkan keahlian bahasa sebab bahasa dlm arti subjektif akan mempu meningkatakan kapasitas & kualitas sumber daya insan.

Pendidikan Bahasa Inggris

Bahasa inggris yaitu bahasa internasional yg berperan sebagai alat komunikasi berpeluang dlm kurun kompetisi pasar global. Terlebih untuk mengoptimalkan & menyambut MEA 2015 bahasa ingris bukan hanya sekedar bahasa akan tetapi lebih memberi esensi dlm memperlancar komunikasi antar negara sehingga diinginkan dapat merealisasikan kesejahterakan seluruh penduduk melali komunikasi yg tepat.

Oleh karena demikian prihal kebijakan pendidikan bahasa ingris untuk penduduk sangatlah penting dlm upaya responsi MEA 2015. Dengan kebijakan pendidikan oleh pemerintah yg mengacu pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga negara berhak menerima pengajaran , serta pasal 31 ayat 3 yg pula memastikan  bahwa pemerintah & menyelenggarkan suatu sisitem pendidikan nasional yg mengembangkan keimanan & ketakwaan serta ahlak mulia dlm rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, diharapakan bisa mengembangkan kapasitas & mutu penduduk Indonesia dlm menghadapi MEA.

Berdasakan upaya penitikberatan  kebijakan penerapan pendidikan bahasa ingris tersebut diinginkan bisa & sadar untuk merencanakan generasi emas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran & latihan bagi peranannya di masa yg akan datang.

Dari sejumlah teladan & cara menciptakan tinjauan pustaka di atas, mampu dikatakan bahwa potongan ini menjadi syarat mutlak yg harus ada dlm penyusunan karya ilmiah. Baik skripsi, makalah, penelitian, proposal, bahkan jurnal-jurnal ilmiah.

Alasan demikian karena sejatinya dlm tinjauan pustaka mempunyai banyak manfaat, diantarnya adalah selaku berikut;

Menguraikan Variable

Manfaat yg di peroleh dr pengerjaan tinjauan pustaka ialah dapat menguraikan sejumlah variable lazim dlm penulisan. Keadaan ini tentusaja akan mempu mendorong seseorang untuk mendapatkan hasil observasi yg labih baik.

Memberikan Batasan

Secara langsung proses dlm pembuatan tinjauan pustaka yg baik akan bisa memperlihatkan batas-batas kepada goresan pena yg disampaikan. Dengan demikian bagi siapapun yg melaksanakan observasi di haruslah menciptakan belahan ini.

Mempercepat Proses Analisis Data

Kebermanfaatan dlm pengerjaan tinjauan pustaka merupakan mampu membuat lebih mudah analisisi data dgn daerah. Baik mempergunakan metode penelitian kualitatif ataupun kuantitatif dlm pembuatannya diperlukan panduan utuh, salah satunya dgn melihat pada bagian tinjauan pustaka. Selengkapnya, baca; Teknik Analisis Data Kuantitatif & Kualitatif

Meningkatkan Kepercayaan

Bagian tinjauan pustaka akan mempu memajukan kepercayaan pembaca, hal ini lantaran apa yg dituliskan selalu berdasarkan pada teori serta refrenesi dr penulis-penulis sebelumnya yg tentusaja kondisi ini menetralisir kefiktifak penulisan karya ilmiah.

Demikianlah goresan pena & klarifikasi mengenai pemahaman, cara menulis, manfaat, & contoh-contoh tinjauan pustaka. Semoga dgn adanya tulisan ini bisa memperlihatkan pengetahuan & pengetahun bagi setiap pembaca dlm mengetahui belahan “tinjauan pustaka”. Trimakasih,

  Perangkat KTSP RPP, silabus, KKM, Program Tahunan, dan Program Semester Kelas 5 (Lima) SD/MI Bekarakter