Jawa Timur menjadi salah satu kota yg kaya warisan peninggalan sejarah sejak zaman pra aksara, hadirnya kerajaan bercorak Hindu, Buddha, & Islam hingga masa penjajahan & kemerdekaan. Masing-masing era memiliki peninggalan khas & dapat bertahan hingga ketika ini, misalnya candi yg berasal dr kerajaan bercorak Hindu & Buddha. Candi menjadi warisan yg spesial alasannya ukurannya yg besar sehingga tak gampang hilang, menjadi sumber ilmu yg faktual, serta menjadi fasilitas pariwisata untuk jangka waktu yg usang. (Baca juga: Sejarah Kerajaan Mataram Kuno)
Candi di Jawa Timur
Di Jawa Timur, beragam candi tersebar di berbagai kota dimana setiap candi mempunyai ciri khas tersendiri sesuai dgn dampak kerajaan yg berkuasa di masa kemudian. Berikut ini bermacam-macam candi yg berada di Jawa Timur:
1. Candi Singhasari
Candi di Jawa Timur yg pertama yaitu candi singhasari. Candi Singhasari atau Singosari merupakan salah satu peninggalan kerajaan singasari yang diciptakan selaku bentuk penghormatan Raja Kertanegara, yakni raja yg membawa masa puncak kejayaan Kerajaan Singhasari. Terletak di tempat Singosari, Kabupaten Malang, candi yg bercorak Hindu ini dibangun pada sekitar tahun 1300 M. Karena jarak yg tak jauh & mengarah pada Gunung Arjuna, maka fungsinya diperkirakan masih berhubungan dgn kegiatan para pertapa & ritual keagamaan di gunung tersebut. Lokasi candi yg bersahabat dgn Kota Batu & Kota Malang selaku pusat wisata pula menambah kepopuleran candi peninggalan salah satu kerajaan besar lengan berkuasa di Pulau Jawa yakni Kerajaan Singosari.
Candi yg sering disebut selaku Candi Cungkup (Menara) ini mempunyai versi bangunan & arca di sekitarnya yg terbilang unik dibandingkan dengan candi lain. Dari tanah, candi ditopang oleh susunan bata membentuk tangga tanpa pipi tangga yg agak pendek sesuai dgn ukuran batur atau teras candi. Tepat di bagian tengah, ruang utama yg lebih menjorok ke depan yg pula kaki candi tampaktanpa goresan relief khusus maupun dekorasi makara melainkan cuma pahatan kepala Kala di atasnya. Terdapat pula empat ruangan yg mengelilingi berisi relung arca Syiwa namun saat ini sudah dipindahkan. Sementara atap candi atau meru semakin ke atas semakin mengecil & terlihat ringkih. Candi Singosari pula akrab dgn arca raksasa yg terletak akrab di luar bangunan, yakni penjaga gerbang dlm pemikiran Syiwa yg disebut Dwarapala. Sosok penjaga gerbang istana Kerajaan Singosari ini menjadi yg terbesar di Pulau Jawa.
Adapun pola pemahatan salah satu candi di Malang ini berawal dr menumpuk batuan andesit hingga agak tinggi biar bisa diukir dr atas ke bawah. Pembangunan candi ini dijalankan pada lokasi strategis yg berada pada pusat Kerajaan Singosari. Hal ini diprediksi dr alun-alun yg ditemukan erat dgn lokasi Dwarapala. Sekitar tahun 1930-an, pemugaran lanjutan Candi Singhasari pula pernah dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda tetapi tak selesai sepenuhnya. Campur tangan pihak kolonial ini mampu dibuktikan pada ukiran relief pada kaki candi serta pemindahan beberapa arca Syiwa yg sempat tergeletak di relung arca ke museum di Belanda.
2. Candi Penataran
Sejarah Candi Penataran menjadi salah satu candi yg populer alasannya membentuk kompleks candi paling besar di Jawa Timur. Sesuai dgn namanya, candi ini terletak di Desa Penataran yg terletak di Kabupaten Blitar. Lokasi candi yg dekat dgn Gunung Kelud menjadi latar belakang dibangunnya candi untuk menangkal & meredakan letusan gunung melalui upacara pemujaan di area candi. Berdasarkan sumber sejarah, candi mulai dibangun pada masa Kerajaan Kediri (sekitar 1200 M) tepatnya tatkala Raja Srengga menduduki tahta & terus mengalami perbaikan hingga Kerajaan Majapahit berkuasa.
Hal ini disokong oleh kegiatan Raja Majapahit yg paling termasyhur yakni Hayam Wuruk yg masih memuja gunung di area candi. Kompleks candi peninggalan Kerajaan Kediri ini mempunyai beragam candi yg tersusun kurang beraturan dgn gesekan relief yg indah & banyak jenisnya. Candi bercorak hindu ini mempunyai pintu gerbang yg lebih terang terlihat daripada Candi Singosari yg pula dijaga oleh Dwarapala. Untuk menuju area paling depan berupa pelataran, terdapat tangga dr susunan bata merah yg mesti dilewati.
Bangunan peninggalan yg masih sedikit tersisa di halaman depan merupakan Bale Agung sebagai tempat bermusyawarah pemuka agama, Pendopo Teras atau Batur sebagai tempat meletakkan persembahan upacara, & bangunan lain seperti Candi Candrasengkala atau Angka Tahun. Pada area yg lebih tengah, Anda mampu memperoleh Candi Naga dimana tubuh candinya dililit naga. Lalu pada area yg lebih jauh lagi terdapat candi utama yg terukir relief kisah Ramayana pada dinding candi. Tidak jauh dr candi utama, Anda pula dapat menyaksikan Prasasti Palah yg menerangkan ritual raja untuk upacara keagamaan di Candi Palah, nama orisinil Candi Penataran.
3. Candi Badut
Sebagai candi tertua di Jawa Timur, Candi Badut masih menyimpan banyak prediksi yg belum bisa dibuktikan kebenarannya. Saat ini, pertimbangan paling besar lengan berkuasa atas Candi Badut merupakan pembangunan atas perintah Raja Gajayana dr Kerajaan Kanjuruhan yg menganut anutan hindu. Candi yg terletak di Kabupaten Malang ini tercantum dlm Prasasti Dinoyo yg konon asal penamaannya berasal dr perilaku humoris sang raja dgn ungkapan badut.
Candi Badut memiliki batur atau pelataran candi yg menampung gesekan huruf Jawa dgn tangga candi berupa bata besar yg disusun dgn sederhana. Relief burung berkepala manusia, bunga, & peniup seruling pada dinding candi menjadi ciri khas Candi Badut. Dilihat dengan-cara biasa , Candi Badut agak sedikit berlainan dibandingkan candi lain di Jawa Timur. Hal ini dapat dilihat dr badan candi yg tambun serta adanya pahatan kepala yg disebut Kalamakara yg tak memiliki rahang bawah seperti model candi dr Jawa Tengah. Bentuk Candi Badut yg agak simetris pula bukan ciri khas candi Jawa Timur yg biasanya tak beraturan.
4. Candi Tikus
Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu wilayah yg memiliki banyak peninggalan candi, salah satunya adalah Candi Tikus. Candi di Jawa Timur yg terkenal mempunyai bak air ini dinamakan Candi Tikus karena tatkala ditemukan pada 1914 telah menjadi sarang tikus. Hingga ketika ini belum ada bukti mengenai waktu maupun kerajaan yg berkaitan dgn pembangunan candi, tetapi arsitektur candi masih mirip dgn candi yg dibangun pada abad 13 hingga 14 Masehi dimana Kerajaan Majapahit berkuasa ketika itu. Karena mempunyai kolam air, banyak pendapat menyatakan fungsi utama candi mulai dr pemandian anggota kerajaan, sumber pengaliran air penduduk desa, hingga pemujaan dlm upacara keagamaan.
Bangunan candi di Mojokerto ini terdiri atas bata merah sebagai pondasi dasar yg dilanjutkan dgn watu andesit yg menampakkan bangunan terbaru di atasnya & menciptakan bak air di dalamnya. Kolam air ini tersusun mirip selasar ibarat tangga menurun yg bikin luas bak makin mengecil. Tidak hanya itu, tepat di tengah kolam air terdapat bangunan candi utama yg letaknya lebih rendah. Bangunan di tengah kolam yg berdasar bujur sangkar ini terdiri atas suatu candi di sentra beratap meru yg datar & delapan candi serupa yg mengelilinginya.
5. Candi Jago
Sesuai lokasinya Candi Jago mempunyai penamaan dr Dusun Jago di Kabupaten Malang. Candi ini mulanya bernama Jajaghu yg memiliki arti keagungan & merujuk sebagai tempat pemujaan sekaligus selaku simbol penghormatan dr Raja Kertanegara untuk ayahnya yakni penguasa Kerajaan Singosari sebelumnya.
Candi Jago mempunyai relief tentang cerita seperti Pancatatra & Kunjakarana dgn watu andesit sebagai bahan badan candi bercorak Hindu (Syiwa) & Buddha ini. Bangunan candi terdiri atas batur atau teras yg cukup tinggi seperti khas bagunan megalitikum dgn punden berundak. Yang menonjol dr bangunan ini yakni atap & sebagian tubuh candi yg telah terkikis tetapi pada kaki candi masih terlihat relief sungguh rapi yg mengukir cerita & fabel untuk dibaca dgn urutan memutari candi searah jarum jam.
6. Candi Jawi
Candi Jawi terletak di Kota Pasuruan & dibangun atas titah Raja Kertanegara dr Kerajaan Singosari sebagai tempat ibadah bagi penganut Syiwa (Hindu) -Buddha. Namun arah pintu candi yg tak menghadap gunung selaku tempat pemujaan diragukan atau mungkin alasannya adalah menerima dampak anutan Buddha. Sementara area candi cukup luas dgn tubuh ramping yg menjulang hingga puncak runcingnya yg terdiri atas kombinasi stupa & kubus bersusun. Mirip dgn arsitektur candi di Jawa Tengah, Candi Jawi menampung relief perihal pertapa perempuan di serpihan kaki & Dewa Surya di bagian dalam. Sementara relief lain di cuilan luar candi belum mampu terbaca hingga saat ini.
7. Candi Bajang Ratu
Candi Bajang Ratu terletak erat dgn Candi Tikus di Kabupaten Mojokerto. Candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini dibangun bertujuan untuk memperingati ajal Raja Jayanegara yg mempunyai julukan Bajang Ratu atau raja muda. Menurut sejarah Candi Bajang Ratu, candi ini dibangun ibarat gapura sekaligus selaku salah satu pintu masuk istana Majapahit. Pada belahan bingkai ‘pintu’ terdapat relief dongeng Ramayana & pada gesekan kepala Kala atau pahatan di bagian atas pintu candi terukir relief singa. Hiasan singa pula menjadi pengapit anak tangga pada bagian tengah candi yg yang dibuat dr bata merah ini. Sementara atap meru candi memiliki goresan matahari, sang simbol Kerajaan Majapahit.
8. Candi Kidal
Candi di Jawa Timur berikutnya ialah candi kidal. Sebagai bentuk penghormatan terhadap Raja Anusapati, raja kedua Kerajaan Singosari, Candi Kidal dibangun dr watu andesit pada masa peralihan kejayaan kerajaan Jawa Tengah ke Jawa Timur sehingga mempunyai paduan corak kedua wilayah ini. Seperti pada umumnya candi, batur atau teras candi memiliki tangga kerikil untuk menuju selasar namun tanpa pipi tangga.
Candi beratap tiga lapis persegi yg makin ke atas makin mengecil ini mempunyai goresan bermotif medalion serta dekorasi bunga & tumbuhan sulur pada kakinya. Namun ciri khas candi ini terdapat pada relief Garudheya yakni 3 garuda yg masing-masing bersama 3 ular, menopang kendi, & menggendong wanita yg melambangkan impian Anusapati untuk upacara pembebasan & penyucian dosa Ken Dedes.
9. Candi Bangkal
Berada di Desa Bangkal, Kabupaten Mojokerto, Candi Bangkal termasuk dlm peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi yg mempunyai altar sebagai tempat pemujaan & batur yg tergabung dgn tangga pada kaki candi ini yang dibuat dr bata merah & watu andesit. Relief candi terdiri atas karakter berkuda yg menenteng pedang dimana terukir dlm bingkai sinar & relief lain berupa motif seperti salib Portugis, flora jenis sulur, & kerang.
10. Candi Brahu
Candi Brahu menjadi salah satu candi tertua peninggalan Kerajaan Mataram Kuno & hanya dipakai sebagai tempat beribadah. Berlokasi di Kabupaten Mojokerto, candi Brahu termasuk dlm salah satu candi Budha di Indonesia yg ditandai dgn adanya stupa & model bangunannya berbeda dgn candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit yg dibangun jauh sesudahnya.
Tubuh candi brahu berbentuk ramping di tengah mirip pinggang & memiliki beragam tekukan sudut yg tumpul. Reliefnya pula merupakan perpaduan Hindu & Buddha yg pula masih dipakai tatkala Kerajaan Majapahit telah berkuasa. Menurut sejarah Candi Brahu, proses pembangunannya menganut susunan bebatuan beratap datar tak seperti candi lain yg masih sekota dgn atap prisma atau susunan sisi empat.
11. Candi Belahan
Candi di Jawa Timur berikutnya yakni candi belahan. Menjadi sumber pemandian atau pertirtaan, Candi Belahan yg terletak di Pasuruan ini terdiri atas arca Dewi Sri & Dewi Laksmi yg mengeluarkan pancuran air dr pecahan payudara sehingga membentuk kolam air. Candi yg dibangun pada masa kerajaan Airlangga ini diperlukan selaku lambang kesuburan & kemakmuran atas keluarnya sumber air jernih yg tiada henti. Terdapat pula arca Dewa Wisnu yg menunggangi garuda di sekitar Candi Belahan. (Baca juga: Langkah Penelitian Ilmu Sejarah)
12. Candi Deres
Tidak banyak yg mengetahui Candi Deres yg terletak di Kabupaten Jember ini. Dipercaya sebagai peninggalan Hayam Wuruk, raja tersohor dr Kerajaan Majapahit ini memiliki bermacam-macam keunikan. Misalnya bata merah yg digunakan bermotif flora sulur yg melengkung & membentuk guratan memanjang. Candi yg terbentuk lebih banyak didominasi dr tumpukan batu ini sempat dikira makam biasa sebelum ditemukan. Pada relief lingga & yoni pada candi, terukir motif burung kakak tua yg mampu terlihat. Selain itu, terdapat pula arca lembu nadi di sekitarnya yg kepalanya sudah tiada.
13. Candi Kedaton
Candi Kedaton terletak di Dusun Kedaton di Probolinggo. Peninggalan Kerajaan Majapahit ini yang dibuat dr batu andesit serta memperlihatkan tokoh-tokoh seperti pejuang, keluarga kerajaan, & dayang Kerajaan Majapahit. Candi bercorak Hindu ini memiliki relief yg terperinci contohnya relief garuda serta menjelaskan alur cerita Arjunawiwaha. (Baca juga: Sejarah Burung Garuda Sebagai Lambang Negara Indonesia)
Kaprikornus itulah beberapa candi di jawa timur yg wajib kita pahami. Selain menjadi peninggalan bersejarah, candi-candi ini pula menjadi tempat rekreasi bagi warga di jawa timur & sekitarnya.