14 Contoh Akulturasi Budaya di Indonesia

Akulturasi merupakan kata yg berasal dr bahasa Latin yaitu “acculturate”. Ini berarti tumbuh serta meningkat bantu-membantu. Pada dasarnya pengertian akulturasi merupakan perpaduan budaya yg berlanjut hingga menghasilkan budaya baru. Tentunya dgn tak menghilangkan unsur orisinil budaya itu. Contohnya seperti proses percampuran kedua budaya bahkan mampu lebih yg berjumpa dlm waktu yg cukup usang yg menyebabkan saling memengaruhi satu dgn yg lainnya.

Menurut Koentjaraningrat, akulturasi sendiri merupakan proses sosial. Dimana kelompok sosial yg mempunyai kebudayaan tertentu berjumpa dgn kebudayaan asing yg tentunya berbeda. Syarat yg bikin terjadinya proses akulturasi yaitu adanya persenyawaan atau affinity. Ini memiliki arti adanya penerimaan kebudayaan dgn tak dibarengi rasa terkejut. Yang kemudian mengakibatkan keseragaman atau homogenity menjadi suatu nilai baru. Yang kemudian tercerna dikarenakan kesamaan tingkat serta corak budayanya.  (baca juga: Macam-macam Kelompok Sosial)

Akulturasi mampu terjadi dgn lewat kontak budaya dlm bentuk yg beragam, diantaranya sebagai berikut.

  1. Kontak sosial yg terjadi pada seluruh lapisan penduduk , atau sebagian masyarakat, bahkan diantara individu atau dua penduduk .
  2. Kontak budaya yg berada didalam situasi akrab maupunu berselisih.
  3. Kontak budaya yg terjadi diantara golongan penguasa dgn yg dikuasai. Yang mkencakup mulai dr seluruh unsur budaya, entah dlm ekonomi maupun bahasa. Bahkan dlm hal teknologi, kemasyarakatan, agama, seni hingga dgn ilmu pengetahuan.
  4. Kontak budaya diantara masyarakat dgn jumlah warga yg banyak maupun sedikit.
  5. Kontak budaya yg baik diantara sistem budaya, atau metode sosial, bahkan hingga unsur budaya fisik.

Contoh-teladan akulturasi, ternyata akulturasi seringkali terjadi di banyak hal, berikut teladan-contoh akulturai yg terjadi di Indonesia:

1. Seni Bangunan

Seni bangunan selaku salah satu teladan akulurasi tampakdr bangunan candi. Ini sebagai wujud akulturasi antara budaya orisinil Indonesia dgn budaya Hindu-Budha. Candi sendiri ialah bentuk perwujudan akulturasi yg terjadi diantara Indonesia dgn India. Candi yg tergolong hasil bangunan pada zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak. Bagian ini mendapat pengaruh pribadi dr budaya Hindu Budha. Contoh lainnya mirip yg bisa kalian lihat pada candi Borobudur. Di candi ini mempunyai aneka macam macam barang yg dikubur yg sering disebut dgn bekal kubur. Ini yg bikin candi tak hanya berfungsi sebagai makam saja tetapi pula sebagai rumah tuhan. Sedangkan pada candi Budha, malah dijadikan tempat pemujaan tuhan, sehingga tak akan kalian dapatkan peti pripih maupun bubuk mayat yg ditanam di sekeliling candi atau didalam bangunan stupa.

2. Seni Tarian

Selanjutnya yakni seni tarian, salah satunya yakni Tari Betawi. Orang Betawi tersebar & tinggal di berbagai kawasan di Jakarta. Mulai tinggal di pesisir, tengah kota bahkan ada yg berdomisili di pinggir kota. Perbedaan tempat tinggal inilah yg bikin perbedaan kebiasaan serta karakter yg mengakibatkan efek negatif penyimpangan sosial. Tidak cuma itu saja, interaksi dgn suku lain pula menghipnotis ciri khas bagi orang Betawi. Tidak heran jika tari yg diciptakan menjadi berlainan. Yang paling terasa adalah teladan akulturasi budaya seni tari dianatar orang Betawi dgn negara Cina dimana mereka berhasil membuat tari cokek, lenong, serta gambang kromong.

3. Seni Berpakaian

Selain seni tari, akulturasi pula mampu terjadi pada seni berpakaian. Seperti Adat Betawi, orang Betawi biasanya mengenakan berbagai jenis pakaian. Tapi yg paling sering dipakai yaitu pakaian adab dgn tutup kepala atau destar. Serta baju jas yg menutup leher dgn bawahannya berupa celana panjang. Untuk melengkapi pakaiannya, pria Betawi akan menggunakan selembar kain batik yg dilingkarkan pada pinggang. Tidak ketinggalan disematkan sebilah belati pada belahan depan perut.

Sponsors Link

Berbeda dgn para wanita yg menggunakan kebaya, selendang panjang serta dilengkapi dgn penutup kepala & pula kain batik. Untuk busana pengantin, akan lebih tampakhasil akulturasinya. Mengingat banyak sekali golongan etnislah yg membentuk etika masyarakat Betawi. Pakaian untuk penganti pria biasanya terdiri dr sorban, lalu ada jubah panjang serta celana panjang. Baju ini banyak dipengaruhi dgn budaya Arab. Berbeda dgn pakaian pengantin perempuan yg menggunakan syangko atau penutup paras . Dengan baju versi encim serta rok panjang, ini akan terlihat akulturasi dgn kebudayaan Cina. Yang lebih unik lagi adalah terompah atau bantalan kaki untuk pengantin laki-laki & wanita yg dipengaruhi kebudayaan Arab.

4. Adat Kebiasaan

Tidak hanya itu, akhlak kebiasaan pula ada yeng terkena pola akulturasi budaya. Seperti halnya membagi rezeki pada dikala hari raya. Ini merupakan hasil dr proses akulturasi dgn budaya Tionghoa serta Islam. Memberikan dgn ketulusan hati ialah serpihan terpenting dikala menjalankan kewajiban menjadi insan. Bahkan lebih indah lagi kalau segala kebajikan yg kalian lakukan di hari raya. Menjalankan tradisi ini menjadi kepingan dr melakukan kebajikan. Tradisi ini bahkan diwariskan leluhur serta terus berlangsung alasannya adalah memilikig nilai-nilai moral bermaksud baik. Salah satu yg menjadi tradisi pada ketika Idulfitri yaitu menyebarkan rezeki.

5. Makam

Makam pula menjadi salah satu teladan dr proses akulturasi. Terlebih lagi bagi para raja yg mempunyai bentu mirip istana bahkan disamakan dgn orangnya. Serta dilengkapi dgn keluarga, pembesar, bahkan pengiring terdekat. Budaya orisinil Indonesia ini terlihat pada deretan cungkup yg diberikan menurut hubungan keluarga. Pengaruh budaya Islam mampu kalian lihat pada huruf serta bahasa Arab, seperti pada Makam Puteri Suwari di Leran, Gresik serta pada Makam Sendang Dhuwur di atas bukit, Tuban. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)

6. Seni Rupa

ads

Akulturasi pada bidang seni rupa pula bisa kalian lihat pada seni kaligrafi maupun seni khot. Yang merupakan seni dr perpaduan seni lukis dgn seni ukir. Yang biasanya menggunakan huruf Arab indah serta penulisan yg bersumber pada ayat-ayat suci pada Al Qur’an. Sedangkan fungsi seni kaligrafi yakni buat motif batik, serta dekorasi pada masjid-masjid. Tidak ketinggalan keramik, keris, nisan, bahkan hiasan pada mimbar serta masih banyak lagi.

Artikel Lainnya:

7. Aksara & Sastra

Seni sastra yg ada Indonesia pada zaman Islam pula banyak terpengaruh sastra Persia. Di Sumatra, contohnya mempunyai karya sastra berisikan pedoman-pedoman hidup. Seperti cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman serta 1001 Malam yg populer itu. Hasil akulturasi pada seni sastra, diantara lain selaku berikut. Suluk merupakan kitab yg membentangkan serta menekankan pada pedoman tasawuf, seperti Suluk Wujil, Suluk Sukarsa. Lalu ada Hikayat yg merupakan saduran kisah wayang. Selanjutnya ada Babad, merupakan hikayat yg berisikan sejarah. Seperti Babad Tanah Jawi yg berisikan sejarah Pulau Jawa. Dan terakhir adanya Kitab-kitab lain yg berisikan anutan moral serta tuntunan hidup, misalkan Taj us Salatin.

8. Sistem Kalender

Pada zaman Khalifah Umar bin Khatab telah ditetapkan kalender Islam yg menggunakan perhitungan berdasar peredaran bulan yg lebih dikenal dgn tahun Hijriah. Tahun 1 Hijrah (H) sama dgn tahun 622 M, sementara pada ketika yg sama di Indonesia pula sudah memakai perkiraan tahun Saka (S) yg didasari dgn peredaran matahari. Tahun 1 Saka merupakan tahun yg bertepatan dgn dengan tahun 78 M.

9. Seni Musik & Tari

Akulturasi pula terjadi pada seni musik yg bisa kalian lihat pada musik qasidah atau gamelan dikala upacara Gerebeg Maulud. Untuk seni tari kalian mampu melihatnya pada tari Seudati, dimana tarian ini diiringi sholawat nabi. Lalu ada kesenian Debus yg lazimnya diawali dgn pembacaan Al Qur’an serta berkembang pesat di Banten, Aceh, & Minangkabau.

10. Sistem Pemerintahan

Pada zaman Hindu pusat kekuasaan ialah raja sehingga raja dianggap sebagai titisan tuhan. Oleh alasannya adalah itu, muncul kultus “tuhan raja”. Apa yg dikatakan raja ialah benar. Demikian juga acuan perilaku anti sosial pada zaman Islam, pola tersebut masih berlaku cuma dgn corak baru. Raja tetap sebagai penguasa tunggal karena dianggap selaku khalifah, segala perintahnya mesti dituruti.

11. Bahasa

Selain itu kalian bisa melihat permasalahan lingkungan hidup dalam menyaksikan contoh akulturasi budaya bahasa, seperti pada penggunaan bahasa sansekerta. Dimana masih bisa kalian temukan hingga sekarang yg mana bahasa Sansekerta salah satu yg memperkaya perbendaharaan pada bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Sansekerta mampu kalian peroleh pada prasasti mirip kerikil bertulis, yg merupakan peninggalan kerajaan Hindu & Budha pada periode 5 – 7 M, Sedangkan buat huruf bisa kalian  lihat penggunaan huruf Pallawa, dr huruf Pallawa inilah yg kemudian menjelma huruf Jawa Kuno atau kawi serta huruf huruf pada Bali & Bugis.

12. Religi/Kepercayaan

Sponsors Link

Sistem keyakinan di Indonesia ternyata pula mengalami akulturasi. Hal ini terjaadi sebelum agama Hindu-Budha berkembang ke Indonesia yaitu keyakinan berdasarkan Animisme serta Dinamisme. Dengan datangnya agama Hindu – Budha masuk ke dlm Indonesia, masyarakat Indonesia pun memutuskan untuk mulai menganut serta mempercayai agama tersebut.

Tetapi, agama Hindu – Budha yg meningkat ternyata mengalami akulturasi dr perpaduan kepercayaan Animisme dgn Dinamisme. Sehingga agama Hindu serta Budha yg berkembang di Indonesia tak sama dgn agama Hindu & Budha pada bangsa India.

13. Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Wujud akulturasi pula ternyata sampai pada bidang organisasi sosial kemasyarakatan. Yang bisa kalian lihat pada organisasi politik. Yaitu pada sistem pemerintahan di Indonesia, sesudah hadir serta pengaruh bangsa India. Dengan dampak kebudayaan India inilah yg membuat sistem pemerintahan di Indonesia pada awalnya bentuk kerajaan. Dimana kerajaan biasanya diperintah oleh seorang raja & pula turun temurun.

14. Peralatan Hidup

Yang terakhir mendapatkan akulturasi adalah perlengkapan hidup, perlengkapan hidup sendiri terdiri dr rumah serta perabotan didalamnya. Dimana piranti serta bentuk rumah di Indonesia dihasilkan dr proses akulturasi Indonesia dgn bangsa China. Yang mana kalian mampu memperoleh banyak sekali macam porselen mulai dr peralatan makan hingga guci.

Demikian itulah beberapa ulasan dr contoh-teladan akulturasi bentuk budaya yg ada di Indonesia yg bisa kita ketahui bagaimana acuan-misalnya itu mampu terjadi dlm kehidupan sehari-hari kita.

  Sejarah Museum Kesehatan Surabaya Beserta Koleksinya