close

14 Upaya Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat dan Contohnya Lengkap

Upaya Penyelesaian Konflik

Upaya penyelesaian konflik merupakan bahasan pokok dlm ilmu sosial, terkhusus pertentangan menjadi objek kajian sosiologi. Konflik yg meningkat dlm masyarakat seringali menjadi masalah penting, karena konflik berakibat pada kehancuaran tatanan sosial & ketaraturan sosial.

Konflik

Konflik berasal dr Bahasa Latin “configere” yg memiliki arti saling menghantam satu dgn yang lain. Konflik di indikasikan sebagai fenomona sosial yg terjadi alasannya adalah ketidakadanya persetujuan atau kesetujuan dgn keputusan yg diambil oleh pihak lain, baik dengan-cara individu atau kalangan.

Ilmu sosiologi sendiri sebagai kajian ilmu sosial, memperioritaskan penangan konflik, hal ini terwujud melalui salah satu cabang dlm sosiologi, yaitu pelajaran mengenai sosiologi konflik. Dalam sosiologi konflik dipandang selaku permasalahan yg mesti di atas, meskipun ada pengaruh postif adanya konflik tetapi dengan-cara garis besar konflik dipandang sebagai suatu gejala sosial yg merugikan.

Upaya Penyelesaian Konflik

Upaya yg harus dikerjakan dlm penyelesaikan konflik, ada beragam bentuknya. Ada dgn cara kekerasan, pertempuran, & ada pula dgn cara yg baik. Misalnya cara baik dlm upaya solusi pertentangan diketahui dgn akomodasi.

Upaya Penyelesaian Konflik dlm Masyarakat

Upaya solusi konflik yg terjadi dlm kehidupan bermasyarakat, dilakukan dgn cara menggunakan sistem penyelesaian pertentangan disesuaikan dgn tipe pertentangan, besarnya konflik, serta efek yg ditimbulkan di dlm kehidupan bermasyarakat.

Metode Upaya Penyelesaian Konflik

Adapun beberapa metode yg dapat dipergunakan dlm solusi pertentangan , antara lain yaitu selaku berikut;

  1. Koersi (coercion), yakni salah satu bentuk kemudahan yg dijalankan lewat paksaan fisik atau psikologis pada pihak-pihak yg terkait. Contoh koersi dlm upaya solusi pertentangan adalah pertempuran yg terjadi antara ISIS dgn Amerika Serikat, Rusia, Irak, Suriah, & lain sebagainya. Penyelesaiakan problem pertentangan ini selsai dgn adanya kesepatakan untuk menghabiskan ISIS dr akar-akarnya yg dikerjakan dgn memberikan BOM Nuklir.
  2. Kompromi (compromise), yakni salah satu bentuk peyelesaian konflik yg dijalankan dgn melaksanakan keterlibat dangan cara meminimalisir segala bentuk permintaan untuk meraih suatu solusi yg diangap patut.
  3. Arbitrase (arbitration), yakni cara solusi pertentangan sosial yg dilaukan untuk meraih suatu kompromi dgn lewat jembatan pada pihak ketiga yg tentusaja pihak keiga ini bersifat formal alasannya adalah pihak-pihak yg bertikai tak bisa menyelesaikan duduk perkara sendiri. Pihak ketiga dlm arbitrase berbentukmajelis arbitrase.
  4. Mediasi (mediation) yakni akomodasi yg memerlukan pihak ketiga. Pihak ketiga mi bersifat netral & tak berwenang mengambil keputusan untuk menuntaskan persoalan.
  5. Konsiliasi (conciliation) yaitu perjuangan memperbaiki phak yg berselisih untuk meraih suatu kesepakatan. Konsiliasi merupakan mediasi yg bersifat lebih formal. Keputusan pihak ketiga dlm konsiliasi bersifat tak mengikat.
  6. Rekonsiliasi (reconciliation) yaitu perjuangan menyelesajkan pertentangan pada masa lalu sekaligus memperbarui hubungan ke arah perdamaian yg lebih serasi.
  7. Stalemate yaitu proses akomodasj yg terjadi alasannya adalah kedua belah pihak memiliki kekuatan sebanding sehingga pertikaian berhenti dgn sendirinya.
  8. Transformasi pertentangan (conflict transformation) yaitu upaya penyelesajan pertentangan dgn mengatasnamakan akar penyebab konflik sehingga dapat mengganti konflik yg bersifat destruktif menjadi konflik konstruktif.
  9. Ajudikasi (ajudication) yakni solusi pertentangan di pengadilan.
  10. Segregasi (segregation) yakni tiap-tiap pihak memisahkan diri & saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.
  11. Eliminasi (elimination) yaitu salah satu pihak yg berkonflik memutuskan menyerah atau mengundurkan diri dr pertentangan.
  12. Subjugation atau domination yaitu pihak yg mempunyai kekuatan lebih berpengaruh & dominan meminta pihak yg lebih lemah untuk memenuhi keinginanannya.
  13. Keputusan mayonitas (majority rule) yakni keputusan yg diambil berdasarkan suara terbanyak atau melakukan voting.
  14. Konversi yakni solusi pertentangan dgn cara salah satu pihak bersedia mengalah & menerima pendirian pihak lain.

Contoh Upaya Penyelesaian Konflik

Contoh upaya dlm solusi konflik yg terjadi dlm masyrakat, dengan-cara garis besarnya bisa dilihat dr aneka macam tempat. Misalnya saja dr Daerah yg sering mengalami pertentangan sosial di Indonesia, antara lain di Kalbar (Kalimantan Barat) yg terjadi antara Suku Madura & Dayak, solusi konflik yang lain di Lampung, yg terjadi antara Suku Lampung & Bali, serta daerah yang lain.

Proses penyelesaian konflik di wilayah-wilayah tersebut bisa dijadikan selaku salah satu pola konkret kehidupan sehari-hari, yg teratasi umumnya dgn rekonsiliasi, stalemate, atau dilaksanakan dgn model penyelesaikan mediasi.

Istilah dlm Penyelesaian Konflik

Berikut ini yakni beberapa perumpamaan yg dipergunakan dlm upaya solusi konflik dlm penduduk , antara lain;

  1. Akomodasi
  2. Asosiatif
  3. Disosiatif

Demikianlah goresan pena mengenai upaya penyelesaian pertentangan dlm penduduk & misalnya. Semoga dgn adanya klarifikasi ini bisa menawarkan bahasan & wawasan pada setiap pembaca yg pada dikala ini memerlukan refrensi tentang “Materi Penyelesaian Konflik”. Trimakasih,

  10 Kelompok Sosial Tidak Teratur Massa dan Publik dan Ciri-cirinya