18 Masjid Bersejarah Di Indonesia Dan Penjelasannya

Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Islam mengajarkan penganutnya untuk membela tanah air. Hal inilah yg meyebabkan banyak hadirnya para pejuang Islam. Selain itu, tempat ibadah agama Islam yakni masjid pula menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia. Masjid bersejarah di Indonesia berada di aneka macam wilayah Indonesia. Pada postingan ini akan dibahas mengenai masjid bersejarah di Indonesia. Masjid bersejarah di Indonesia tersebut diantaranya:

  1. Masjid Raya Baiturrahman(Aceh)

Masjid Raya Baiturrahman yaitu bangunan bersejarah di Aceh yg dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda tahun 1612.  Terdapat pula yg menyatakan bahwa masjid ini dibangun lebih permulaan, yakni pada masa Sultan Alaidin Mahmudsyah tahun 1292. Masjid ini selamat dr Tsunami Aceh tahun 2004. Pada dikala penyerangan Kesultanan Aceh tanggal 10 Aoril 1873, masjid ini dijadikan penduduk Aceh selaku benteng pertempuran untuk menyerang Pasukan Royal Belanda.

  1. Masjid Raya Al Mashun (Medan)

Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan dibangun oleh Sultan Ma’mud Al Rasyid Perkasa Alam pada tanggal 21 Agustus 1906. Pembangunan baru mampu dituntaskan pada tanggal 10 September 1909 yg ditandai dgn pelaksanaan Shalat Jum’at pertama di masjid ini.

Selaku pemimpin Kesultanan Deli, Sultan Ma’mud Al Rasyid Perkasa Alam sengaja membuat masjid yg lebih glamor dibandingkan dgn istananya sendiri. Beliau berprinsip bahwa hal ini lebih utama dibandingkan kemegahan istananya, yaitu Istana Maimun yg pula termasuk dlm bangunan bersejarah di Medan.

  1. Masjid Raya Ganting (Padang)

Masjid Raya Ganting berlokasi di Kelurahan Ganting Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang. Masjid ini sudah ada semenjak masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Pendirian masjid ini diprakrasai oleh tiga orang pemuka penduduk , yakni Angku Gapuak yg merupakan seorang saudagar di pasar gadang, Angku Syech Haji yg merupakan seorang pemimpin kampung, & Angku Syech Kapalo Koto yg merupakan seorang ulama cukup berpengaruh.  Saat itu di Gantiang cuma ada rumah ibadah berupa surau-surau.

Ketiga tokoh ini berperan dlm merencanakan & mengusahakan tanah untuk masjid. Masyarakat Suku Chaniago di Gantiang dgn ihlas menyerahkan sebidang tanah miliknya untuk diwakafkan. Ketiga tokoh tersebut menelepon para saudagar di Pasar Gadang untuk mendapatkan dana. Selain itu, mereka pula menelepon rekan-rekan mereka di Sibolga, Medan, & Aceh serta ulama-ulama di Minangkabau dgn maksud yg sama. Masjid Raya Ganting pun akhirnya berdiri pada tahun 1805.

  1. Masjid Istiqlal (Jakarta)

Pembangunan Masjid Istiqlal dipelopori oleh Presiden Republik Indonesia, yakni Ir. Soekarno. Ir. Soekarno melakukan peletakkan watu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjd Istiqlal pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek dr masjid yg menjadi bangunan bersejarah di Jakarta ini adalah Frederich Silaban, seorang Katolik Protestan. Taman Wilhelmina diseleksi selaku lokasi pembangunan Masjid. Selain itu, letaknya yg berdampingan dgn Gereja Katedral melambangkan semangat persaudaraan, persatuan, & toleransi beragama sesuai Pancasila.

  1. Masjid Agung Banten (Banten)

Masjid Bersejarah di Indonesia berikutnya adalah Masjid Agung Banten dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada 1556. Beliau adalah sultan pertama dr Kesultanan Banten yg merupakan putra pertama Sunan Gunung Jati. Masjid Agung Banten memiliki atap bangunan utama yg bertumpuk lima & seperti dgn pagoda Cina yg merupakan karya arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut. Masjid ini memiliki kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Menara masjid ini mirip bentuk bangunan mercusuar. Baca pula sejarahKerajaan Banten.

  1. Masjid Agung Sang Cipta Rasa (Cirebon)

Masjid Agung Sang Cipta Rasa ialah peninggalan Kerajaan Cirebon. Masjid tertua di Cirebon ini dibangun sekitar tahun 1480 M. Hal ini bersama-sama dgn Wali Songo membuatkan agama Islam di Tanah Jawa. Kata sang bermakna keagungan, cipta bermakna dibangun, & rasa yg bermakna dipakai.

Pembangunan masjid ini melibatkan sekitar lima ratus orang yg didatangkan dr Demak, Majapahit, Demak, & Cirebon. Sunan Gunung Jati menunjuk Sunan Kalijaga selaku arsiteknya & menggandeng Raden Sepat untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan tersebut. Adzan Pitu akan digelar setiap Shalat Jum’at di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Adzan Pitu yakni adzan yg dijalankan oleh tujuh orang muadzin berseragam putih dengan-cara berbarengan.

  1. Masjid Menara Kudus (Kudus)

Masjid Menara Kudus atau Masjid Al Manar memiliki nama resmi Masjid Al Aqsa Manarat Qudus. Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus sejak tahun 1549 Masehi  atau 956 Hijriah.

Masjid ini memiliki menara yg mirip bangunan candi dgn acuan arsitektur yg menggabungkan rancangan Islam & budaya Hindu-Buddha. Hal ini memperlihatkan adanya proses akulturasi dlm pengislaman Jawa. Masjid ini sering dikunjungi peziarah yg ingin berziarah ke makam Sunan Kudus. Masjid Menara Kudus menjadi sentra hiruk pikuk pada Festival Dhandhangan yg diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

  1. Masjid Agung Demak (Demak)

Masjid Agung Demak adalah peninggalan Kerajaan Demak yg terletak di Kampung Kauman, Kabupaten Demak. Masjid ini menjadi tempat berkumpulnya para wali yan membuatkan Islam di tanah Jawa, yaitu Walisongo. Masjid ini diperkirakan dibangun oleh Raden Patah, yakni raja pertama dr Kesultanan Demak sekitar masa ke-15 Masehi.

Raden Patah bareng dgn Wali Songo membangun masjid ini dgn memberi gambar serupa bulus. Hal ini yakni candra sengkala memet, dgn arti Sarira Sunyi Kiblating Gusti yg bermakna tahun 1401 Saka. Berdasarkan simbol ini, Masjid Agung Demak diperkirakan berdiri pada tahun 1401 Saka & tanggal 1 Shofar. Baca pula sejarah Kerajaan Demak.

  1. Masjid Agung Sunan Ampel (Surabaya)

Masjid Agung Sunan Ampel berada di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampit, Kota Surabaya. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel tahun 1421. Pendirian masjid ini dibantu sahabat karibnya yakni Mbah Sholeh & Mbah Sonhaji serta santrinya. Kawasan Masjid Agung ini ditetapkan menjadi kawasan rekreasi religi oleh pemkot Surabaya.

  1. Masjid Kotagede (Yogyakarta)

Masjid Kotagede didirikan oleh Panembahan Senopati Sutowijoyo pada tahun 1587. Masjid ini mempunyai prasasti yg menyatakan bahwa masjid ini dibangun dlm dua tahap. Tahap pertama didirikan pada masa Sultan Agung yg hanya berupa bangunan inti masjid yg berskala kecil & saat itu disebut langgar.

Tahap kedua yakni masjid diresmikan Raja Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X. Perbedaan bagian masjid yg dibangun antara tahap pertama & tahap kedua yaitu pada tiangnya. Bagian yg dibangun oleh Sultan Agung tiangnya berbahan kayu, sedangkan bagian yg dibangun Paku Buwono X tiangnya berbahan besi.

  1. Masjid Tua Palopo (Palopo)

Masjid Tua Palopo dibanguan oleh Datuk Sulaiman yg bergelar Datuk Pattimang pada tahun 1604. Masjid ini berusia cukup renta & ketika ini mencapai 5 era, sehingga masjid ini dinamakan Masjid Tua Palopo.  Masjid Tua Palopo diresmikan dikala Kerajaan Luwu meraih kejayaannya di bawah pemerintahan Datu Puyung Luwu XVI Pati Pasaung Toampanangi atau Sultan Abdullah Matinroe. Saat itu, Kerajaan Luwu telah memeluk Islam.

  1. Masjid Tua Al-Hilal Katangka (Gowa)

Masjid Bersejarah di Indonesia berikutnya adalah Masjid Tua Al-Hilal Katangka sering disebut Masjid Tua Katangka. Masjid tua ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV I Manga’rangi Daeng Manrabbia atau Sultan Alauddin I pada tahun 1603. Masjid ini memiliki bangunan yg ibarat arsitektur Masjid Agung Demak. Masjid ini ditopang oleh empat tiang utama sebagai simbol empat sahabat utama Nabi Muhammad SAW, yakni Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, & Ali bin Abi Thalib.

  1. Masjid Mantingan (Jepara)

Masjid Mantingan merupakan masjid kuno yg didirikan pada masa Kesulatanan Demak, yaitu 1481 Saka atau 1559 Masehi. Hal ini menurut isyarat dr condo sengkolo yg terukir pada suatu mihrab Masjid Mantingan oleh R. Muhayat Syeh, Sultan Aceh yg bernama R. Toyib. Beliau menikah dgn Ratu Kalinyamat (Retno Kencono), yaitu putri Sultan Trenggono. Akhirnya ia mendapat gelar Sultan Hadiri & dinobatkan sebagai Adipati Jepara. Terdapat makan Sultan Hadiri  & waliullah Mbah Abdul Jalil atau yg disebut sebagai nama lain Syekh Siti Jenar di dlm kompleks masjid.

  1. Masjid Sultan Suriansyah (Banjarmasin)

Masjid Sultan Suriansyah merupakan masjid tertua di Pulau Kalimantan yg berlokasi di Kota Banjarmasin. Masjid ini dibangun antara tahun 1525-1550 M pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Beliau ada Raja Banjar pertama yg memeluk agama Islam.

Masjid tua ini mempunyai keunikan yakni atapnya masih orisinil & cuma puncaknya yg mengalami perubahan (diganti dlm bentuk kubah). Namun, wujud aslinya yakni atapnya yg berbentuk tumpang empat masih terlihat dgn terang. Saat belum dipugar, bagian atasnya terdapt sungkul yg yang dibuat dr kayu ulin. Sungkul masjid ini disimpan di Museum Lambung Mangkurat Banjar Baru.

  1. Masjid Wapauwe (Maluku Tengah)

Masjid Wapauwe dibangun pada 1414 & sampai kini masih kokoh berdiri. Masjid ini awalnya bernama Masjid Wawane sebab dibangun di lereng Gunung Wawane oleh keturunan Kesultanan Islam Jailolo dr Moloko Kie Raha (empat gunung Maluku), Pernada Jamilu. Masjid ini berdiri di atas tanah yg disebut Teon Samaiha oleh warga setempat. Masjid Wapauwe dibangun tanpa paku yg menyatukan setiap pecahan-bagiannya, sehingga mampu dibongkar pasang. Perancangnya cuma menggunakan pasak kayu untuk menyambungkan setiap bangunan, sehingga konstruksi ini memungkinkan masjid mampu dipindah-pindahkan.

  1. Masjid Saka Tunggal (Banyumas)

Masjid Saka Tunggal adalah satu-satunya masjid di Pulau Jawa yg dibangun jauh sebelum era Wali Songo. Masjid ini sudah diresmikan tahun 1288 M, yakni 2 abada sebelum Wali Songo. Masjid ini adalah masjid tertua di Indonesia. Masjid ini dibangin saat masa Kerajaan Singasari. Hal ini sebagaimana yg tertulis di prasasti yg terpahat di masjid tersebut.

Sejarah pembangunan Masjid Saka Tunggal terkait dgn tokoh penyebar Islam di Cikakak, yakni Mbah Mustolih. Beliau hidup masa Kesultanan Mataram Kuno, sehingga tidak heran kalau unsur Kejawen masih cukup menempel. Mbah Mustholih memang menjadikan Cikakak selaku “markas” yg ditandai dgn pembangunan masjid bertiang tunggal ini.

  1. Masjid Jami Pontianak (Pontianak)

Masjid Jami Pontianak diketahui pula dgn nama Masjid Jami Sultan Syarif Abdurahman yg merupakan masjid pertama di Provinsi Kalimantan Barat. Masjid ini ialah peninggalan Kesultanan Pontianak yg terletak di Kampung Dalam Bugis. Masjid ini awalnya ialah langgar sederhana. Masjid Jami Pontianak mulai dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Syarif Usman (1819-1855), yakni Sultan Ketiga Kesultanan Pontianak.

Peletakkan batu pertama dijalankan pada tahun 1821. Pemberian nama masjid menjadi Masji Jami Sultan Abdurrahman yakni bentuk penghormatan pada pendiri kota Pontianak, yaitu Sultan Sayyid Abdurrahman Alkadrie atau Sultan Pertama Kesultanan Pontianak. Baca pula sejarah Kota Pontianak.

  1. Masjid Jami Bua (Luwu)

Masjid Jami Bua ialah masjid pertama yg didirikan sejak Islam masuk ke Tanah Luwu pada periode ke-15. Masjid ini dibangun sekitar 1600 Masehi. Masjid Jami Bua pernah dimasuki Tentara NICA pada masa penjajahan. Tentara NICA memukuli masyarakat yg sedang beribadah & menginjak serta merobek—robek Al qur’an di dlm masjid. Insiden ini menyebabkan kemarahan penduduk Luwu, sehingga terjadi perlawanan pada tanggal 23 Januari 1946. Setiap tahunnya masyarakat Luwu memperingati hari ini sebagai Hari Perlawanan Masyarakat Luwu.

Inilah penjelasan perihal masjid bersejarah di Indonesia. Masjid bersejarah ini pula menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Semoga uraian ini mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air akan kekayaan sejarah yg dimilliki. Semoga berfaedah.

  Berdasarkan Kajian Mengenai Pemindahan, Kaltim