Gelar Pahlawan Nasional diberikan oleh Pemerintah RI selaku bentuk penghargaan tertinggi pada para pejuang kemerdekaan yg sudah menawarkan segala kesanggupan bahkan nyawanya untuk Indonesia. Tindakan yg dianggap heroik, diartikan sebagai tindakan aktual yg mampu dikenang & dijadikan contoh sepanjang masa bagi rakyat lainnya. Berikut ini yakni para pahlawan Nasional yg telah diangkat oleh Kementrian Sosial yg berasal dr Jawa Tengah.
1. Jenderal Soedirman
Tokoh pahlawan yg lahir di Bodas, Karangjati, Rembang, Purbalingga pada 24 Januari 1916 ini sudah menjadi Jenderal pada usia 31 tahun. Walaupun menderita sakit paru – paru ia tetap melanjutkan usaha bergerilya melawan Belanda. Dulunya ia yakni seorang guru HIS di Cilacap & aktif di kepanduan Hizbul Wathan, masuk PETA pada zaman Jepang & setelahnya pribadi menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Tatkala TKR terbentuk, ia menjadi panglima divisi V/ Banyumas & terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang RI sebagai panglima pertama & jenderal termuda Indonesia. Jenderal Soedirman wafat pada 29 Januari 1950 di Magelang.
2. R.A. Kartini
Kartini adalah keturunan aristokrat yg masih tunduk pada budpekerti istiadat, lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Jateng. Ia tak diizinkan melanjutkan sekolah sesudah lulus SD & dipingit untuk dinikahkan. Untuk mengisi waktu ia banyak membaca & mengantarkan surat pada sahabat – temannya di Eropa, yg dibukukan oleh Mr. J. Abendanon dgn judul ‘ Habis Gelap Terbitlah Terang’ pada 17 September 1904 sehabis kematian Kartini. Sekarang ia menjadi salah satu pahlawan nasional perempuan Indonesia.
3. Dr. Tjiptomangunkusumo
Lahir di Pecangakan, Ambarawa, Jepara, Semarang pada tahun 1886, Dr. Tjiptomangunkusumo dikenal selaku ‘Tiga Serangkai’ bareng dgn Ernest Douwes Dekker & Ki Hajar Dewantara. Ia salah satu tokoh dlm Indische Partij, & beserta kedua rekannya diasingkan pada tahun 1913 ke Belanda oleh pemerintah Kolonial. Beliau pula sempat menjadi anggota Volksraad. Pada tahun 1927 ia kembali dibuang oleh pemerintah kolonial ke Banda, & wafat pada 8 Maret 1943 di Ambarawa.
4. Samanhudi
Pahlawan nasional dr Jawa Tengah ini bernama kecil Sudarno Nadi, lahir di Laweyan, Surakarta, Jateng 1868. Ia yaitu pendiri Sarekat Dagang Islam yg awalnya dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Pendirian SDI pada 1911 berawal alasannya Kyai Samanhudi mencicipi adanya perbedaan perlakuan dr penguasa Hindia Belanda pada pedagang pribumi yg lebih banyak didominasi beragama Islam dgn pedagang Tionghoa. Beliau wafat pada 28 Desember 1956 di Klaten.
5. Jenderal Gatot Subroto
Salah satu tokoh militer Indonesia yg berjuang merebut kemerdekaan ini lahir di Banyumas, Jateng pada 19 Oktober 1907 & meninggal di Jakarta tanggal 11 Juni 1962. Ia pernah dididik di sekolah militer KNIL, masuk pendidikan PETA di Bogor, kemudian masuk TKR sebagai Panglima Divisi II, korps polisi militer & Gubernur Militer Surakarta & sekitarnya, kemudian menjadi panglima di TNI.
6. Sukardjo Wirdjopranoto
Beliau lahir di Kesugihan, Cilacap Jateng pada 5 Juni 1903. Tamat dr sekolah hukum pada 1923, sempat bekerja di pengadilan negeri di beberapa kota & mendirikan kantor pengacara ‘Wisnu’ di Malang, Jatim. Ia menjadi anggota Volksraad pada tahun 1931, mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) & menjabat selaku Perwakilan Tetap Indonesia di PBB sampai meninggal dunia di Amerika Serikat pada 23 Oktober 1962.
7. MGR A.Sugiopranoto SJ.
Beliau yaitu pahlawan nasional dr Jawa Tengah & tokoh agama Kristen, tepatnya Uskup Agung Katolik Semarang. Lahir di Surakarta pada 25 November 1896, ia adalah seorang patriot & nasionalis sejati yg berperan dlm pendudukan Jepang & revolusi nasional. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang, Jawa Tengah pada usia 66 tahun setelah meninggal pada 22 Juli 1963 di Steyl, Belanda.
8. Dr. Sahardjo, SH
Beliau yaitu Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia Indonesia yg bergabung di Kabinet Kerja I , II & III sejak tahun 1959 – 1963. Lahir di Solo pada 26 Juni 1909 dia yaitu seorang tokoh penting dlm bidang aturan di Indonesia yg menciptakan Undang – Undang Warga Negara Indonesia di tahun 1947 & Undang – Undang Pemilihan Umum pada tahun 1953. Beliau wafat pada 13 November 1963 di Jakarta & dimakamkan di TMP Kalibata.
9. Alimin bin Prawirodirdjo
Ia adalah salah seorang pendiri Sarekat Buruh Pelabuhan (Sarekat Pegawai Pelabuhan & Lautan). Ia aktif dlm pergerakan nasional sebagai anggota Budi Utomo, Sarekat Islam, & Insulinde, & pula merupakan salah satu tokoh PKI. Ia kemudian pergi ke Moskow, Kanton, Vietnam, Laos & Kamboja dlm rangka kegiatan di bidang komunis, pulang ke Indonesia pada 1946. Ketahui pula tentang sejarah pki, sejarah G30sPKI lengkap & insiden g30sPKI serta sejarah lubang buaya.
10. Dr. Muwardi
Dokter lulusan STOVIA dgn keutamaan THT ini yakni pahlawan nasional dr Jawa Tengah selanjutnya yg lahir di Desa Randukuning Pati, Jateng pada 1907. Terkenal selaku dokter gembel alasannya adalah lebih senang bergaul dgn para gembel ketimbang golongan atas, mendirikan kepanduan gres di Jakarta yg menjadi cikal bakal Pramuka, menjadi Ketua Barisan Pelopor di Surakarta, mendirikan sekolah kedokteran & gerakan rakyat untuk melawan PKI. Ia hilang pada insiden Madiun tanggal 13 September 1948, diduga dibunuh oleh pemberontak.
11. Sri Susuhunan Pakubuwono VI
Beliau yaitu Raja Kasunanan Surakarta yg memerintah dr tahun 1823-1830. Beliau ialah penunjang usaha Pangeran Diponegoro dengan-cara diam-diam alasannya adalah ia terikat perjanjian dgn Belanda sehingga melakukan agresi ganda dgn berpura – pura membantu Belanda untuk menyamarkan dukungannya pada Diponegoro. Belanda yg mulai curiga kemudian menangkap & membuang beliau ke Ambon pada 1830. Tahtanya diserahkan pada pamannya yg bergelar Pakubuwana VII.
12. Jenderal Oerip Soemohardjo
Dikenal pula dgn nama Muhammad Sidik, lahir di Sindurjan, Purworejo 22 Februari 1893. Ia adalah jenderal & Kepala Staf TNI pertama di abad revolusi. Pernah menjadi Letnan KNIL selama nyaris 25 tahun sehingga menjadi perwira pribumi yg memiliki pangkat tertinggi di KNIL. Pada tahun 1938 ia mengundurkan diri setelah mengalami perselisihan dgn Bupati Purworejo, tetapi pada 1940 dipanggil untuk bertugas kembali. Ia ditangkap dua tahun kemudian & ditahan di kamp tawanan perang selama 3,5 bulan, mengundurkan diri pada 1948 & wafat pada 17 November 1948 di usia 55 tahun.
13. Jendral TNI Anm.Achmad Yani
Jenderal yg lahir pada 19 Juni 1922 ini ialah komandan TNI AD. Ia mengikuti wajib militer Hindia Belanda pada tahun 1940, bergabung dgn PETA pada 1943. Jendral Ahmad Yani adalah salah seorang korban G 30 S PKI, meninggal di Lubang Buaya Jakarta pada 1 Oktober 1965 & dikenal pula sebagai Pahlawan Revolusi. Ketahui pula perihal tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, biografi WR Soepratman, & sejarah berdirinya Budi Utomo.
14. Supeno
Pahlawan nasional dr Jawa Tengah ini yakni Menteri Pembangunan/Pemuda di Kabinet Hatta I, Menteri Pemuda & Pembangunan RI, yg pernah ikut bergerilya di zaman penjajahan Belanda. Ia tertangkap di Desa Ganter, Nganjuk pada 1949 & dibunuh oleh Belanda dgn ditembak pada pelipisnya pada usia 32 tahun.
15. Nyi Ageng Serang
Bernama lengkap RA Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, Nyi Ageng Serang yakni anak dr Pangeran Natapraja yg memegang kekuasaan di kawasan terpencil Kerajaan Mataram, yaitu Serang. Sekarang menjadi daerah perbatasan Grobogan-Sragen. Setelah ayahnya wafat, Nyi Ageng menggantikan ayahnya. Ia yaitu salah satu keturunan Sunan Kalijaga & pula nenek moyang dr Ki Hajar Dewantara. Ia lahir di Serang pada 1752 & wafat di Yogyakarta pada 1828.
16. Pangeran Sambernyowo (KGPAA Mangkunegoro I)
Lahir di Keraton Kartosuro 7 April 1725, beliau berjuang sendirian menghadapi dua kerajaan Pakubuwono III & Pangeran Mangkubumi yg berkhianat & dijadikan raja oleh Belanda. Ia pula melawan pasukan Kumpeni sejak 1742-1757, & melaksanakan peperangan sebanyak 250 kali selama 16 tahun. Perdamaian dgn Sunan Pakubuwono III melalui Perjanjian Salatiga (17 Maret 1757) menetapkan kawasan kekuasaan Mangkunegoro. Beliau mendirikan Istana Mangkunegoro di pinggir kali Pepe pada 1756. Beliau yakni Raja Jawa pertama yg melibatkan perempuan dlm angkatan perang.
17. Djokomono Tirto Adhi Soeryo
Lahir di Blora pada 1880 & wafat di Batavia pada 1918, ia ialah pahlawan nasional dr Jawa Tengah yg menerbitkan surat kabar Soenda Berita (1903-1905), Medan Priaji (1907) & Putri Hindia (1908). Medan Priaji yaitu surat kabar yg memakai bahasa Melayu, serta seluruh pekerjanya yaitu orang pribumi orisinil. Ialah yg pertama memakai surat kabar selaku alat propaganda & pula membentuk usulan lazim, mengecam pemerintah Belanda sehingga ditangkap & disingkirkan ke Pulau Bacan, Maluku Utara.
18. Brigjen TNI (Anm) Ignatius Slamet Rijadi
Lahir di Surakarta pada 26 Juli 1927, ia memimpin prajurit Indonesia di Surakarta dgn cara gerilya, melawan Belanda di Ambarawa & Semarang, serta bertanggung jawab atas Resimen 26, & aneka macam keterlibatan di perang melawan Belanda yang lain. Ia mengambil belahan dr Operasi Senopati untuk merebut kembali Pulau Ambon & tetembak di New Victoria pada 4 November 1950 di usia 23 tahun.
Mengetahui nama – nama pahlawan nasional dr Jawa Tengah akan dapat menciptakan kita lebih menghargai jasa – jasa mereka yg telah mengorbankan semuanya termasuk nyawa demi keleluasaan & kemerdekaan yg kita nikmati pada masa kini ini. Terutama bagi para generasi muda milenial yg menikmati segala kemudahan & tak pernah mengalami bagaimana susahnya hidup di zaman penjajahan lampau.