22 Biodata Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Terlengkap

Terdapat banyak tokoh yg berperan dlm kemerdekaan Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia sudah sewajarnya bagi Anda untuk mengenali biodata satria kemerdekaan. Pada postingan ini akan dibahas 22 biodata hero kemerdekaan. Biodata pendekar kemerdekaan yg akan dibahas berasal dr berbagai macam daerah di Indonesia. Dua puluh dua biodata pahlawan kemerdekaan tersebut yaitu:

  1. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro mempunyai nama lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara. Pangeran Diponegoro lahir Ngayogyakarta Hadiningrat pada 11 November 1785. Beliau meninggal di Makassar pada 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. Pangeran Diponegoro yakni pendekar kemerdekaan Republik Indonesia yg memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang Diponegoro tercatat sebagai perang dgn korban paling besar dlm sejarah Indoensia.

  1. Kapitan Pattimura

Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Haria, Pulau Saparua, Maluku pada 8 Juni 1783. Kapitan Pattimuran meninggal di Ambon, Maluku pada 16 Desember 1817. Beliau adalah hero kemerdekaan Indonesia yg memimpin rakyat Maluku untuk melawan penjajah Belanda. Perang Pattimura yg berskala nasional dihadapi Belanda dgn mengerahkan kekuatan militer yg besar & kuat dgn mengirimkan Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk mneghadapi Pattimura.

  1. Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin lahir di Gowa, Sulawesi Selatan pada 12 Januari 1631 & meninggal pada 12 Juni 1670 di usia 39 tahun. Beliau ialah Raja Gowa ke-16 yg terlahir dgn nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Sultan Hasanuddin dijuluki De Haantjes van Het Osten oleh Belanda yg berarti Ayam Jantan dr Timur. Beliau melajutkan perjuangan ayahandanya melawan VOC yg menjalankan monopolo jual beli di Indonesia pecahan timur.

  1. Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien lahir Lampadang, Kerajaan Aceh pada 1848 & meninggal di Sumedang, Jawa Barat pada 6 November 1908. Cut Nyak Dien yakni jagoan kemerdekaan dr Aceh yg berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Suaminya, Ibrahim Lamnga, tewas di Gle Tarum saat bertempur melawan Belanda pada 29 Juni 1878. Hal ini menjadikan Cut Nyak Dhien sungguh marah & bersumpah merusak Belanda. Beliau kemudian menikah dgn Teuku Umar dgn syarat tetap memperbolehkannya bertempur di medan perang melawan Belanda.

  1. Teuku Umar

Teuku Umar lahir di Meulaboh tahun 1854 & wafat pada 11 Februari 1899. Teuku Umar berjuang dgn berpura-pura berhubungan dgn Belanda. Beliau pula populer dgn taktik perang gerilyanya. Beliau melawan Belanda ketika sudah menghimpun uang & senjata yg cukup banyak. Sejak kecil Teuku Umar diketahui sebagai anak yg cerdas & pemberani. Meskipun tak pernah menempuh pendidikan formal, beliau mampu menjadi pemimpin yg besar lengan berkuasa, pandai, & pemberani.

  1. Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol yg mempunyai nama asli Muhammada Shahab merupakan pahlawan nasional dr Sumatera Barat. Imam Bonjol dilahirkan di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat tahun 1772. Beliau wafat dlm pengasingan & dimakamkan di Lotta, Pineleng, Minahasa pada 6 November 1864. Beliau ialah sosok ulama sekaligus pemimpin & pejuang yg berperang melawan Belanda dlm Perang Padri (1803-1838).

  1. Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu yakni satria perempuan yg lahir di Nusa Laut, Maluku pada tanggal 4 Januari 1800. Sosok pejuang wanita ini meninggal di usianya yg ke-17 di Laut Banda, Maluku pada 2 Januari 1818. Beliau masih berusia 17 tahun ketika berjuang bareng Ayahnya (Kapitan Paulus Tiahahu) melawan Belanda. Beliau yaitu seorang puteri sampaumur yg pribadi terjun dlm medan peperangan melawan Belanda pada Perang Pattimura tahun 1817. Ia dikenal selaku hero nasional wanita yg pemberani & konsekuen kepada impian perjuangannya.

  1. Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia lahir Aceh Utara tahun 1870. Sosok pahlawan kemerdekaan wanita asal Aceh ini melaksanakan perlawanan kepada Belanda bareng suaminya (Teuku Muhammad). Suaminya sukses ditangkap Belanda & dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, suaminya berwasiat supaya sahabatnya (Pang Naggroe) menikahi istrinya & merawat anaknya Teuku Raja Sabi. Selanjutnya Cut Nyak Meutia pun menikah dgn Pang Nanggroe & melanjutkan usaha melawan Belanda. Beliau risikonya gugur pada peperangan di Alue Kurieng pada 24 Oktober 1910.

  1. Pangeran Antasari

Pangeran Antasari dilahirkan di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar pada 1797 atau 1809. Beliau meninggal di Bayan Begok, Hindia Belanda pada 11 Oktober 1862 pada umur 53 tahun. Beliau yaitu Sultan Banjar sekaligus pemimpin usaha melawan penjajah di kawasan Banjar pecahan utara. Para panglima Dayak, pejuang, alim ulama, bangsawan Banjar, & seluruh rakyat dengan-cara setuju mengangkat Pangeran Antasari menjadi “Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin”.

  1. I Gusti Ngurah Rai

I Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, Bali pada 30 Januari 1917 & meninggal di Marga, Tabanan, Bali pada 20 November 1946 di usianya yg ke-29 tahun. Beliau memiliki pasukan yg bernama Ciung Wanara yg melaksanakan peperangan terakhir yg dikenal dgn nama Puputan Margarana. Beliau yaitu salah satu satria nasional dr Bali yg berperan penting bagi kemerdekaan Indonesia.

  1. Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa (Pangeran Surya) lahir di Kesultanan Banten tahun 1631 & meninggal di Batavia, Hindia Belanda tahun 1692 pada usia 60-61 tahun. Sultan Ageng Tirtayasa yakni Sultan Banten ke-6 yg memimpin Kesultanan Banten pada periode 1651-1683. Beliua banyak memimpin perlawanan terhadapa Belanda. Pada ketika dia memerintah, VOC menerapkan kontrakmonopoli perdagangan yg merugikan Kesultanan Banten.

  1. Hasyim Asy’ari

Kiai Haji Mohammad Hasyim Asy’ari lahir di Jombang, Jawa Timur pada 14 Februari 1871. Beliau meninggal di Jombang, Jawa Timur pada 21 Juli 1947 pada umur 76 tahun. Beliau ialah sosok hero nasional & sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama, yaitu organisasi Islam paling besar di Indonesia yg berarti kebangkitan ulama. Beliau mempunyai julukan Hadratus Syeikh yg berarti maha guru di kelompok Nahdliyin & ulama pesantren.

  1. H. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis lahir di Yogyakarta, 1 Agusutus 1868 & meninggal pada 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun. Beliau adalah sosok yg membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam & pendidikan. Ahmad Dahlan berperan dlm pendirian Muhammadiyah yg berperan mempelopori amal usaha sosial & pendidikan yg amat diperlukan bagi kebangkitan & perkembangan bangsa, dgn jiwa fatwa Islam.

  1. O.S. Cokroaminoto

Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto lahir di Ponorogo, Jawa Timur pada 16 Agustus 1883. Beliau meninggal di Yogyakarta pada 17 Desember 1934 di usianya yg ke-51 tahun. H.O.S. ialah salah satu pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yakni Sarekat Islam (SI). Sosok ini diberi gelar De Ongekroonde van Java atau “Raja Jawa Tanpa Mahkota” oleh Belanda. Beliau yakni sosok pelopor pergerakan Indonesia & guru para pemimpin besar bangsa Indonesia.

  1. Ki Hadjar Dewantara

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yg lebih dikenal dgn Ki Hadjar Dewantara lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889. Beliau meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada usia 69 tahun. Beliau ialah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, & pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Ki Hadjar Dewantara yakni pendiri Perguruan Taman Siswa, yakni lembaga pendidikan yg memberikan potensi bagi pribumi untuk menerima pendidikan layaknya priyayi & orang-orang Belanda. Tanggal kelahirannya ketika ini diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional Indonesia.

  1. Bung Tomo

Sutomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1930. Sutomo meninggal di Padang Arafah, Arab Saudi pada 7 Oktober 1981 di usianya yg ke 61 tahun. Sutomo atau yg lebih erat disapa Bung Tomo yaitu jagoan yg populer alasannya perannya membangiktkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalu serdadu NICA. Seruan tersebut pun berkahir dgn peperangan 10 November 1945. Hingga dikala ini tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pahlawan.

  1. Haji Agus Salim

Haji Agus Salim lahir di Agam, Sumatera Barat pada  Oktober 1884 & meninggal di Jakarta pada 4 November 1954 pada umur 70 tahun. Haji Agus Salim terjuan dlm dunia jurnalistik semenjak tahun 1915. Selain itu, beliau pula menggeluti dlm dunia politik sebagai pemimpin Sarekat Islam.

  1. A. Kartini

Raden Adjeng Kartini merupakan salah satu jagoan nasional dr Jawa Tengah yg lahir di Jepara, 21 April 1879. R. A. Kartini meninggal di Rembang, 17 September 1904 pada umur 25 tahun. Beliau adalah sosol yg diketahui selaku pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Kartini menerima pinjaman suaminya untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kabupaten Rembang. Perjuangan Kartini lewat surat-suratnya berarti penting bagi kedudukan perempuan Indonesia. Salah satunya yaitu buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Dalam rangka menghormati jasanya, hari kelahirannya yaitu tanggal  21 April ditetapkan selaku Hari Kartini.

  1. Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka, Bandung pada 4 Desember 1884. Beliau meninggal di Cineam, Tasikmalaya pada 11 September 1947 pada usia 62 tahun. Beliau adalah tokoh perintis pendidikan kaum wanita yg berasal dr Tanah Sunda. Raden Dewi Sartika mendirikan Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung pada 16 Januari 1904, yg kemudian berubah nama menjadi Sekolah Kaoetamaan Isteri pada tahun 1910. Sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi pada September 1920.

  1. Soedirman

Jenderal Besar Raden Soedirman lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916. Soedirman meninggal pada 29 Januari 1950 di usianya yg ke-34 tahun. Sosok Soedirman merupakan seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Beliau adalah panglima besar TNI pertama yg sungguh dihormati. Soedirman telah mulai menunjukkan kemampuannya dlm berorganisasi & memimpin sejak kecil. Soedirman adalah sosok siwa bersungguh-sungguh yg sungguh aktif dlm kegiatan ekstrakurikuler, termasuk acara kepanduan dr Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah Soedirman dihormati penduduk , sebab kemahirannya dlm memimpin & ketaatannya pada Islam. Nama Soedirman dijadikan nama museum di Yogyakarta. Anda dapat mempelajari sejarah museum Jenderal Sudirman.

  1. Soekarno

Soekarno dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901. Soekarno meninggal di Jakarta pada 21 Juni 1970 pada usia ke 69 tahun. Soekarno yakni presiden pertama Republik Indonesia pada periode 1945 – 1967. Sosok Soekarno yaitu sosok yg berperan penting dlm kemerdekaan Indonesia dr penjajahan bangsa gila. Bersama dgn Mohammad Hatta, Soekarno ialah Proklamator Kemerdekaan Indonesia yg terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

  1. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta atau yg lebih dekat disapa Bung Hatta lahir di Fort de Kock (sekarang menjadi Bukittingi, Sumatera Barat), Hindia Belanda pada 12 Agustus 1902. Beliau meninggal pada usia 77 tahun di Jakarta, 14 Maret 1980. Bung Hatta yakni sosok pahlawan kemerdekaan & Wapres Indonesia yg pertama. Bersama dgn Soekarno, Bung Hatta memproklamasika kemerdekaan negara Indonesia pada 17 Agustus 1945. Mohammada Hatta ditetapkan selaku salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada 23 Oktober 1986 melalui Keppres Nomor 081/TK/1986.

Inilah penjelesan mengenai biodata pendekar kemerdekaan. Semoga pemaparan tentang biodata jagoan kemerdekaan ini berguna & dapat menginsiprasi Anda. Semoga bermanfaat.

  Amandemen UUD 1945 : Kebijakan Politik Di Parlemen