Setiap perusahan atau badan usaha pasti terdapat satu atau beberapa orang yg mengisi jabatan selaku Public Relations. Public Relations merupakan suatu proses yg sudah dijadwalkan & bekesinambungan yg maksudnya yaitu menciptakan, menjaga & mempertahankan gambaran positif penduduk terhadap perusahaan.
Public Relations merupakan suatu jabatan yg sangat penting dlm meraih tujuan & bisa disebut selaku pondasi dr sebuah perusahaan. Jika suatu perusahaan ingin menerima gambaran positif dr masyarakat, maka perusahaan harus memiliki public relations yg mampu membangun, menjaga & memajukan gambaran positif perusahaan. Sebaliknya, jikalau perusahaan memiliki gambaran yg buruk, maka public relations harus memperbaiki & mengubah supaya menjadi lebih baik.
Ada beberapa masalah besar perusahaan yg bekerjasama dgn Public Relations. Kasus-perkara tersebut mengakibatkan citra & keyakinan penduduk menurun terhadap perusahaan, namun berkat penanganan yg baik dr Public Relations, kepercayaan penduduk tersebut mampu kembali begitupun dgn citra positif kepada perusahaan. Disinilah kenapa peran Public Relations sungguh besar lengan berkuasa dlm memastikan bagaimana perusahaan akan dipandang oleh masyarakat terlebih sehabis terjadinya dilema yg menyangkut nama baik & kualitas perusahaan.
Berikut adalah beberapa kasus besar perusahaan yg berhubungan dgn Public Relations & penyelesaiannya:
1. Perusahaan Johnson & Johnson’s
Tahun 1982 & 1986 merupakan tahun kelam dlm sejarah perusahaan ini. Tewasnya delapan orang warga Chicago Amerika Serikat pada tahun 1982 & satu orang warga pada tahun 1986 pasca mengkonsumsi kapsul obat merek Tylenol yg merupakan salah satu obat buatan Johnson & Jonhson’s.
Setelah dijalankan penyelidikan oleh tim forensik setempat, ternyata kapsul mengandung racun sianida. Usut punya usut, ternyata orang yg memasukkan racun ke dlm kapsul tersebut yaitu mantan karyawan perusahaan Johnson & Johnson, motifnya adalah sakit hati alasannya adalah di PHK.
Karena peristiwa itu, saham perusahaan anjlok 15% dlm waktu 30 hari saja. Tak cuma kepercayaan masyarakat umum yg memudar, namun pula bikin dunia kesehatanmenjadi ketakutan seperti dokter, pasien & apotek yg memperjual belikan kapsul tersebut.
Untungnya, tindakan cepat yg diambil oleh managemen Public Relations lewat tindakan & komunikasi mempunyai pengaruh positif pada kelangsungan perusahaan. Terbukti, saham kembali stabil sehabis 60 hari solusi krisis. Berikut langkah-langkah penyelesaian yg diambil oleh perusahaan & managemen Public Relations nya:
- Johnson & Johnson’s memperingatkan masyarakat luas untuk berhenti menjual, mengedarkan & memakan kapsul Tylenol sampai diketahui di wilayah mana saja kapsul bersianida ini sudah diedarkan.
- Perusahaan berhenti memproduksi kapsul Tylenol & seluruh iklan di berbagai media ditarik untuk sementara waktu.
- Berkomunikasi dgn petugas BPOM.
- Menarik seluruh peredaran kapsul Tylenol di seluruh kawasan & di 14 negara cuilan Amerika Serikat untuk selanjutnya dimusnahkan dgn kerugian mencapai 100 juta dollar, dgn jumlah 31 juta botol kapsul Tylenol.
- Memproduksi kapsul dgn bungkus baru yg tahan bocor & tak mudah ditembus oleh orang lain untuk menyingkir dari insiden serupa.
- Kembali mengedarkan kapsul Tylenol kemasan baru ke pasaran.
- Melakukan penawaran khusus yg lebih intensif melalui berbagai media untuk meyakinkan konsumen bahwa bungkus terbaru sudah melalui uji coba & pengawasan terbaik selama proses buatan, keamanan & keselamatan penggunaannya pula terjamin.
Komunikasi & langkah-langkah yg diambil oleh Perusahaan Jonhson & Johnson’s & manamegen Public Relations nya kala itu berhasil mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada produk & perusahaan & gambaran positif nya kembali terbentuk. Contoh penanganan Public Relations diatas ialah salah satu penanganan yg sukses. Memang begitulah harusnya, tak cuma seni manajemen komunikasi yg dijalankan, tapi pula langkah-langkah langsung.
2. Perusahaan Maskapai AirAsia
Tepatnya 28 Desember 2015, kembali terjadi kejadian yg menambah sejarah kelam industri penerbangan Indonesia. Maskapai AirAsia tujuan Singapura dr Surabaya dinyatakan hilang kontak. Tentu peristiwa ini memberikan efek yg besar terhadap perusahaan dgn memudarnya kepercayaan & citra positif penduduk kepada maskapai low-cost ini.
Sikap yg diambil oleh perusahaan, Public Relations bahkan pimpinannya pantas diapresiasi sebab terbukti hingga sekarang masih banyak orang yg lebih menentukan maskapai ini sebab harga yg terjangkau & dibarengi pelayanan yg baik. Berikut adalah langkah Public Relations yg diambil oleh AirAsia sesaat sehabis isu hilang kontak nya rilis di media massa:
- Pihak AirAsia tergolong cepat dlm menanggapi gosip & menawarkan respon pada penduduk , bahkan eksklusif tiba dr pimpinan AirAsia dengan-cara eksklusif, Tony Fernandes. Respon yg diupdate akun resmi maskapai di Twitter, di retweet oleh akun pribadi Tony sekaligus memberikan pernyataan bahwa mereka akan melakukan klarifikasi secepatnya & berharap doa semua golongan agar kokoh dlm menghadapi petaka ini.
- Langkah selanjutnya yg dikerjakan Tony Fernandes yaitu ia tak hanya sekedar berkomunikasi di media umum, tetapi ia hadir dengan-cara eksklusif di hadapan pelanggan yg menjadi korban di Juanda, Surabaya. Hal ini jarang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yg sedang menghadapi problem yg berafiliasi dgn publik. Biasanya hanya staff perusahaan atau Public Relations staff yg tiba dengan-cara eksklusif memberi penjelasan.
- Tak cuma sekedar press release namun pula mendengar unek-unek & menjawab pertanyaan konsumen dr korban. Pimpinan AirAsia dengan-cara pribadi hadir setiap pertemuan pers yg berhubungan dgn pemberitaan AirAsia. Bahkan pihak maskapai membuka peluang untuk bertanya & merespon keluarga korban & wartawan, ia berdialog supaya keluarga bisa damai & kuat menghadapi bencana alam ini. Tony Fernandes pun dengan-cara khusus hadir di pemakaman salah satu kru yg menjadi korban insiden tersebut.
- Respon cepat, hadir eksklusif di Juanda, berdialog dgn wartawan & keluarga korban, selanjutnya ialah meminta maaf & bertanggung jawab. Pimpinan perusahaan meminta maaf atas kejadian yg menimpa & berjanji akan bertanggung jawab sarat & tak akan lari dr kewajiban. Meminta maaf & bertanggung jawab adalah dua hal yg tak gampang tetapi ampun untuk memperbaiki hubungan, menumbuhkan kembali keyakinan & memperbaiki gambaran.
- Menggunakan media umum selaku salah satu alat komunikasi dengan-cara maksimal. Dalam perkara ini, perusahaan sukses memaksimalkan peran media sosial untuk mengklarifikasi, memberikan penjelasan & tanggapancepat. Hal ini sangat penting supaya penduduk tak merasa perusahaan lari dr tanggung jawab, mengabaikan penduduk , & mengganti opini-opini jelek tentang perusahaan.
3. Biskuit Oreo
Perusahaan yg memproduksi biskuit terkemuka Oreo pula pernah berada di posisi krisis kepercayaan. Hal itu bermula dr merebaknya perkara perihal produk susu buatan Tiongkok yg menyebabkan empat anak tewas & terungkapnya 54.000 penyakit lainnya. Saat itu, pemerintah melakukan peninjauan ke pasar & pusat perbelanjaan yang lain untuk mengusut produk-produk yg menjadikan susu sebagai materi pembuatnya & mengandung melamin (C3H6N6).
Kekhawatiran makin meningkat saat diketahui bahwa susu buatan ini telah dipakai untuk membuat banyak sekali macam produk masakan yg sering disantap seperti permen, coklat, & berbagai jenis makanan ringan yang lain. Oreo termasuk salah satu produk yg dianggap bermasalah dikala itu.
Pemeriksaan awal menyebutkan Oreo terindikasi mengandung zat melamin yg mampu mengakibatkan kerusakan pada tubuh mirip kerikil ginjal, & gagal ginjal. Langkah yg diambil pemerintah yg diwakili oleh BPOM yakni dgn menawan seluruh produk Oreo dr pasar untuk sementara sampai hasil penelitian lanjutan keluar. Tentunya penarikan Oreo dr peredaran menimbulkan kerugian yg tak sedikit bagi perusahaan. Akibat lainnya ialah hilangnya keyakinan penduduk terhadap salah satu produk milik PT. KRAFT tersebut.
Dalam keadaan mirip ini, peran Public Relations sangatlah penting, terlebih karna banyaknya rumor yg beredar di masyarakat. Public Relations bertanggung jawab untuk memperlihatkan penjelasan semisal dgn menjelaskan wacana keberadaan Oreo. Oreo di buatan oleh aneka macam negara, bukan hanya Indonesia saja, produk Oreo yg terindikasi mengandung melamin bukan buatan PT. KRAFT Indonesia.
Cara yg mampu dijalankan untuk mengkonfirmasi pada penduduk bisa melalui pertemuan pers. Dengan begitu, Perusahaan yg diwakili oleh Public Relations bisa mengklarifikasi & menawarkan penjelasan dengan-cara langsung pada penduduk , sehingga kepercayaan tak makin memudar.
Selanjutnya Perusahaan harus kembali membangun keyakinan & gambaran positif penduduk kepada produk, semisal dgn membedakan bungkus buatan Indonesia dgn buatan negara yang lain supaya masyarakat yg membeli pun merasa kondusif. Bisa pula dgn menampilkan iklan bagaimana Oreo diproduksi, supaya konsumen makin yakin bahwa Oreo Indonesia tak mengandung materi yg berbahaya.
Demikianlah tiga teladan perkara terkiat Public Relations perusahaan & bagaimana cara menanganinya. Public Relations yg baik akan memiliki efek pada kembalinya citra positif & kepercayaan penduduk saat perusahaan mengalami krisis.