– Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia & serta Penyebabnya yg membuat terjadinya pertentangan sosial tersebut.
Mari sama sama simak pembahasan & penjelasannya dibawah ini dgn seksama ya biar paham. Yuk baca terus.
Keberagaman yg Rawan Konflik
Sobat, dikala tinggal di Indonesia yg memiliki beraneka ragam suku, budaya, & hal lainnya tentu saja akan memperlihatkan suatu keunikan sendiri kepada Negara tersayang.
Indonesia dgn beragam suku yg memiliki karakteristik budaya yg berlainan-beda. Budaya mempunyai tugas besar dlm mengakibatkan konflik.
Dibalik keragaman indonesia pula rawan kepada pertentangan.
Konflik itu sendiri yaitu sesuatu yg timbul antara individu dgn individu, individu dgn kelompok, golongan dgn kalangan.
Akibat adanya kesalahpahaman, & berlangsung dlm situasi saling menantang dgn ancaman.
Konflik antar suku sering terjadi semenjak indonesia mulai terbentuk, hal ini dilatarbelakangi beberapa aspek penyebab.
Lalu apa saja sih teman pola pertentangan antar suku yg pernah terjadi di indonesia?
Mari simak pembahasan & klarifikasi ihwal Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia & serta Penyebabnya.
Ada 3 Contoh Konflik Antar Suku
Berikut yaitu acuan konflik antar suku yg terjadi di dlm kehidupan penduduk sehari-hari yaitu mencakup :
1. Konflik Antar Suku Daya & Suku Madura
Konflik antara suku Dayak & suku Madura di wilayah kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Hal ini dilatarbelakangi sebab adanya kesalahpahaman dlm komunikasi sehingga menimbulkan konflik.
Dalam peristiwa tersebut, menenteng nam etnis, terdapat pula spanduk bahaya & berita serangan terhadap suku Madura dgn motif adanya ketersinggungan pada pelaku.
2. Konflik Antara Masyarakat Jawa & Lampung
Konflik ini terjadi di desa Bandar agung. Konflik ini terjadi karena adanya rasa etnosentrisme penduduk jawa & lampung kepada budayanya masing-masing.
Serta dipicu oleh permasalahan ekonomi antar penduduk yg menawarkan asumsi bahwa adanya kesenjangan antara penduduk pendatang.
Dengan penduduk pribumi, & kurangnya perilaku penduduk pendatang yg seharusnya mengikuti keadaan dgn masyarakat pribumi.
Sehingga penduduk pribumi kurang mendapatkan kedatangan penduduk pendatang.
Masyarakat pendatang disini ialah masyarakat jawa sedangkan masyarakat pribumi sendiri ialah masyarakat lampung.
3. Konflik Situbondo
Terjadinya alasannya adalah permasalahan politik, adanya segregasi sosial pada penduduk tionghoa yg berprofesi sebagai pedagang.
Serta Beragama Nasrani akan dipisahkan dr penduduk lainnya. Hal ini menyebabkan pertentangan alasannya dianggap tak memperlihatkan potensi untuk bersatu dlm bermasyarakat.
Ada 6 Penyebab Konflik Antar Suku
Faturochman menyebutkan terdapat enam yg melatarbelakangi terjadinya konflik antar suka, antara lain:
1. Adanya kepentingan bersama pada pihak-pihak tertentu
2. Perebutan sumber daya
3. Memiliki identitas yg berlainan
4. Sumber daya yg terbatas
5. Terdapat dugaan jelek & diskriminasi
6. Tidak adanya kejelasan kepada hukum yg berlaku
Penyebab Konflik Menurut Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto mengemukakan penyebab pertentangan yaitu selaku berikut :
1. Perbedaan antara individu & individu
Adanya perbedaan yg terjadi baik dr fatwa, prinsip ataupun yg lain sehingga mampu terjadinya konflik.
2. Perbedaan kebudayaan
Latar belakang pola-pola kebudayaan pada setiap individu berlainan-beda sehingga menjadi salah satu pembentukan serta kemajuan kepribadian.
3. Perbedaan kepentingan
Adanya kepentingan setiap individu yg berlawanan baik dr sisi ekonomi, politik, & sebagainya.
4. Perubahan sosial
Perubahan sosial terjadi berjalan dengan-cara cepat atau lambat, yg didalamnya dapat mengubah nilai-nilai.
Yang terdapat di penduduk sehingga akan memunculkan golongan-golongan yg memiliki pendirian yg berlawanan.
Itulah kurang & lebih klarifikasi terkait dgn Contoh Konflik Antar Suku di Indonesia & serta Penyebabnya.
Penulis Artikel : Nadia Safitri
Sumber bacaan Sosiologi.info :
Androfo, Gandhy. “Komunikasi antar budaya dlm konflik antar suku serta penyelesaiannya pada suku Dayak & Madura di kota Banjarmasin”.
Miyanti, Cyrii Yunita. 2016. “Konflik dlm Relasi Sosial Masyarakat Jawa & Lampung di Wilayah Transmigrasi”. Skripsi.