Perang Dunia I merupakan konflik pertama di dunia yg betul-betul melibatkan nyaris seluruh dunia. Kerugian yg didapatkan akhir perang ini sangatlah banyak. Banyak tentara & orang yg tak bersalah menjadi korban akhir perang ini. Di bawah ini merupakan dampak dr perang dunia 1 di banyak sekali bidang.
1. Bidang Politik
Perang Dunia I mungkin memiliki konsekuensi yg lebih luas dibandingkan dengan perang lain yang terjadi. Secara politis, Perang Dunia I menghancurkan empat monarki di Rusia pada tahun 1917, Kekaisaran Austro-Hungaria, Jerman pada tahun 1918, dan Turki pada tahun 1922. Kemenangan Fasisme Italia pada tahun 1922. Sementara itu, Perang Dunia I mengakibatkan pemberontakan melawan kolonialisme di negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Gejolak ini berkontribusi pada runtuhnya kolonialisme Eropa. Dalam banyak masalah, pemenang Perang Dunia I menduduki kawasan dr bekas kekaisaran. Inggris & Perancis menduduki daerah Kesultanan Utsmaniyah. Sementara itu, Jerman harus meninggalkan koloninya di Afrika & Pasifik di bawah Perjanjian Versailles. Pembubaran kerajaan-kerajaan ini pula menyebabkan pembentukan negara-negara gres mirip Cekoslowakia & Yugoslavia, & kebangkitan negara-negara usang mirip Polandia.
2. Bidang Ekonomi
Secara ekonomi, Perang Dunia I mengguncang perekonomian Eropa & memungkinkan Amerika Serikat (AS) menjadi negara kreditur & kekuatan industri ternama di dunia. Perang Dunia I juga mempunyai konsekuensi sosial yg luas, termasuk pembantaian massal orang-orang Armenia di Turki & pandemi influenza yg menewaskan lebih dr 25 juta orang di seluruh dunia.
Dampak positif dr kerusakan infrastruktur di setiap wilayah telah memajukan beban keuangan dr perang yg sangat besar ini & menjerumuskan Eropa ke dlm gejolak ekonomi. Tatkala Perang Dunia I membuat para pemenang Eropa sangat lemah, kekuatan dunia mulai bergerak melintasi Atlantik ke Amerika Serikat.
Sebelum perang, Amerika Serikat justru menyalip Inggris untuk menjadi negara dgn ekonomi terkuat di dunia. Namun, sesudah perang, “Negeri Paman Sam” menjadi lebih menonjol, membentuk tatanan internasional gres dgn cara yg unik. Namun, pada ketika itu, orang-orang Amerika memiliki sedikit minat dlm kepemimpinan internasional & negara itu mundur ke era isolasi. Dua puluh tahun lalu, Perang Dunia II benar-benar menyebabkan Amerika Serikat sebagai kekuatan dunia sampai saat ini.
3. Bidang Sosial
Perang Dunia I mendorong perkembangan penemuan di dlm & di luar medan perang yg menghipnotis kehidupan masyarakat pada ketika itu. Inovasi di medan perang sudah berkontribusi pada pengembangan teknologi senjata gres. Perang Dunia I telah membuka kala gres teknologi militer yg mematikan seperti ranjau darat, penyembur api, kapal selam, tank & pesawat tempur. Fotografi udara memungkinkan kedua belah pihak untuk menciptakan peta mutakhir dr lokasi lawan mereka.
Artileri jarak jauh memberi tentara kemampuan untuk menembak musuh yg tak bisa mereka lihat. Dan pengenalan senjata pemusnah massal, tergolong gas kimia, merupakan upaya untuk memecahkan kebuntuan posisi perang. Karena skala dan keparahan pertempuran, puluhan ribu veteran menderita trauma yang dikenal selaku shell shock. Ini lebih diketahui hari ini sebagai gangguan stres pasca-syok (PTSD).
Perang sebelumnya terjadi utamanya di medan perang, tetapi Perang Dunia I adalah “perang total” yg mengikis perbedaan antara tujuan sipil & militer. Misalnya, Jerman memakai kapal selam untuk menyerang kapal sipil & menggunakan kapal udara yg disebut Zeppelin untuk mengebom kota-kota Inggris. Perang Dunia I juga tergolong pembantaian massal & pengusiran golongan etnis tertentu mirip orang Armenia dr Kekaisaran Ottoman. Ini yaitu praktik yang oleh banyak ahli disebut genosida.
Inovasi di luar medan perang sudah dihasilkan dr banyak praktik medis & pengembangan barang-barang rumah tangga biasa, tetapi telah menjinjing perkembangan dlm teknologi perang. Selama Perang Dunia I, dokter mulai memakai natrium sitrat untuk menghentikan pembekuan darah & melakukan beberapa pencangkokan kulit pertama yg berhasil membuka jalan bagi operasi plastik terbaru. Selain itu, penemuan bidai telah dengan-cara signifikan menghemat ajal akibat cedera tertentu. Sebelum perang, empat dari lima prajurit tewas karena patah paha. Setelah pengenalan bidai, empat dari lima korban selamat.
Perang Dunia I menyebabkan pengembangan Kotex, salah satu produk kebersihan bermerek pertama yg dipakai selaku produk perang murah & penyerap untuk mengambil alih pembalut kapas. Dari bidang seni, media & informasi, Perang Dunia I memajukan jumlah cetakan komik. Itu dipakai sebagai propaganda militer & untuk menolong warga sipil & veteran menyepakati kengerian perang.
Perang Dunia I pula mengganti peran perempuan. Wanita memainkan tugas yg kian penting dlm kehidupan kerja di rumah alasannya serdadu Eropa mengirim jutaan laki-laki ke garis depan. Ribuan perempuan mengalami kemandirian pribadi & finansial tatkala mereka menduduki pabrik, kantor & pertanian untuk mendukung upaya perang. Tentu saja, tak semua perempuan meraih pertumbuhan ekonomi selama periode ini. Setelah Perang Dunia I, setidaknya 3 juta perempuan menjadi janda & kehilangan pasangan sehabis konflik menciptakan banyak wanita mengalami kesusahan keuangan yg ekstrem.
Kesimpulan
Karena dampak global dr Perang Dunia I, peristiwa ini sudah menjadi salah satu sejarah kelam yg paling penting dlm sejarah dunia. Lebih dr 20 negara yg menduduki kawasan enam benua menyatakan perang antara tahun 1914 & 1918, menyebabkan Perang Dunia I selaku pertentangan global pertama yg bergotong-royong. Efek Perang Dunia I melampaui pertentangan apa pun yang pernah ada dlm sejarah. Korban meraih lebih dr 9 juta tentara, pelaut, penerbang & 5 juta warga sipil yang lain.
Perselisihan itu terjadi setidaknya di 28 negara, dgn ongkos pribadi lebih dr $186 miliar & biaya tak langsung lebih dr $151 miliar. Perang Dunia I pula merupakan konflik pertama yg memakai pesawat, tank, artileri jarak jauh, kapal selam & gas beracun. Setidaknya 7 juta laki-laki telah cacat dengan-cara permanen akibat ikut serta dlm perang ini. Perang Dunia I mengubah penduduk di Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah & Afrika Sub-Sahara.