Korupsi masih membayangi penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dampak buruknya merugikan keuangan negara & menurunkan mutu layanan pula dengan-cara eksklusif mengancam nyawa penduduk .
Potensi korupsi antara lai ketika pemerintah menggelontarkan dana derma untuk warga yg mengalami pelemahan ekonomi alasannya adalah covid-19, selain itu mampu pula terjadi pungutan liar, sampai dobel pembiayaan akibat data penerimaan yg berserakan.
Dampak dr penggelapan dana kesehatan antara lain selaku berikut:
- Korupsi menimbulkan kerugian keuangan negara. Peralatan kesehatan & obat yg dibeli jauh lebih mahal, namun tak bermutu. Dalam banyak kasus, pemerintah memaksa mengadkan alat yg ternyata berbeda dgn kebutuhan yg ada dirumah sakit & puskesmas.
- Korupsi pun jadi biang keladi buruknya pelayanan kesehatan. Peralatan tak memadai & kelemahan obat merupakan dua masaah yg paling banyak dikeluhkan penduduk terkait dgn rumah sakit milik permerintah & puskesmas, Korupsi menciptakan penduduk sulit mengakses pelayanan kesehatan yg bermutu.
- Dampak paling berbahaya dr korupsi kesehatan adalah dengan-cara eksklusif mengancam nyawa masyarakat. Berbagai perlengkapan yg di beli dr proses korupsi sangat mudah rusak, pelayanan penjualannya jelek, & tak presisi dlm mendiagnosis keadaan pasien. Peralatan tak bisa menawarkan gosip akurat yg mampu menyebabkan tenaga medis salah melaksanakan tidakan medis, begitu juga dgn obat. Jika masih tetap dipakai, obat kadeluarsa justru jadi ancaman serius bagi pasien.