3 Penyebab Perang Uhud Dan Badar Terlengkap

Perang Uhud merupakan salah satu perang terkenal yg terjadi antara kaum nabi Muhammad saw. dgn kaum musyrikin Mekah. Pasukan mulai mengambil kawasan pada hari Jum’at, tanggal 6 Syawal 3 Hijriah di sebelah bukit Uhud. Jadi nama perang uhud sendiri diambil dr nama kawasan terjadinya pertempuran yakni bukit Uhud.

Perang uhud banyak menyisihkan luka di hati kaum muslimin pada masa itu. walaupun begitu ada banyak pula nasihat & pejaran yg mampu dipetik dr perang ini. Lantas apa sebenarnya yg menyebabkan pertempuran ini terjadi? Simak ulasannya berikut ini! Baca pula sejarah berdirinya agama islam, sejarah kabah, & sejarah peristiwa karbala.

Seperti yg sudah disebutkan bahwa pada tanggal 6 Syawal 3 H pasukan sudah mulai berkumpul di sekeliling bukit Uhud, kemudian beberapa riwayat mengisahkan perang terjadi pada tanggal 7 Syawal 3 H, keesokan harinya. Nabi Muhammad saw. sendiri mengenali kabar tersebut dr surat yg dikirimkan oleh pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib, tatkala ia berada di Quba. Tatkala perang berlangsung, kaum Muslimin bahwasanya sudah mengalami kemenangan di permulaan. Akan namun beberapa hal menyebabkan kemenangan tersebut berkembang menjadi kekalahan yg begitu memilukan.

Penyebab Perang Uhud

Tidak ada pertempuran yg terjadi tanpa sebab, terlebih menyangkut soal keyakinan. Begitupun yg terjadi pada masa nabi Muhammad saw. tatkala berjuang menyerukan agama Islam. Tidak siapa pun dgn gampang mau menyembah Allah swt. Setelah perang-perang yg terjadi sebelumnya, berikut yakni beberapa penyebab pecahnya perang Uhud.

  1. Rasa Dendam Kaum Quraisy

Kekalahan dlm perang badar menyisakan luka yg begitu mendalam di hati kaum Quraisyi Mekah. Tidak hanya rampung dgn kekalahan yg tragis, banyak pembesar-pembesar mereka yg terbunuh dlm perang badar. Bahkan dlm suatu cerita disebutkan bahwa Quraisy melarang pengikutnya untuk menangisi korban yg terbunuh & tak ingin menebus tawanan perang secepatnya. Hal ini dilaksanakan semoga kaum Muslimin tak merasa arogan dgn menyaksikan kepedihan yg mereka alami.

Satu-satunya cara untuk menuntaskan rasa sakit & dendam balasan kekalahan dlm perang badar ialah melakukan seragangan dengan-cara besar-besaran terhadap kaum Muslimin. Oleh alasannya itu kaum Quraisy benar-benar menyiapkan diri & menyusun planning dgn matang sebelum melancarkan perang lagi. Beberapa tokoh yg begitu antusias merencanakan diri dlm perang antara lain Abu Sufyan ibn Harb, Shafwan ibn Umayyah, Abudllah ibn Abu Rabi’ah, & Ikrimah ibn Abu Jahal.

Langkah pertama yg dilakukan untuk merencanakan perang yaitu dgn menghimpun barang barang jualan yg berhasil diselamatkan oleh Abu Sufyan. Kaum Quraisy mengatakan pada pemilik barang-barang tersebut bahwa, “Sesungguhnya Muhammad telah menzalimi kalian, membunuh orang-orang terbaik kalian. Maka tolonglah kami dgn harta kalian ini untuk memeranginya, semoga kita mampu menuntut balas.”

Dengan begitu Quraisy sukses mengumpulkan seribu ekor unta serta lima ratus dinar. Tidak cuma itu mereka pula membuka pintu dgn lebar bagi siapapun yg ingin turut serta memerangi kaum Muslimin, baik itu dr Kinanah, Tihamah, & Habasyah.  Baca pula sejarah kontrakaqabah, penyebab perang badar kubra, & sejarah perang ain jalut.

  1. Masalah Perekonomian

Tidak hanya dendam pasca perang badar yg terus bergejolak di dlm hati kaum Quraisy. Rasa sakit hati makin membuncah tatkala persoalan perekonomian menimpa mereka. Hal itu terjadi tatkala pasukan Zaid ibn Haritsah sukses merampas kafilah dagang kaum Quraisy. Akibat yg ditimbulkan dr perampasan tersebut sudah tak ditanya lagi. Kaum Quraisy menderita kerugian yg begitu besar.

Rasa sakit kaum Quraisy kian berlapis akibat insiden tersebut. Mereka makin bersemangat untuk membuat perhitungan terhadap kaum Muslimin dgn jalan peperangan. Setidaknya satu tahun menyiapkan perlawanan sudah cukup untuk kaum Quraisy. Diketahui ada sekitar 3.000 tentara yg disediakan untuk maju. Prajurit tersebut berasal dr kaum Quraisy sendiri, pula para sekutunya, & pula orang-orang dr Habasyah.

Uniknya para panglima Quraisy mengajukan untuk mengikutsertakan wanita dlm pertempuran dgn dalih semoga keberanian untuk mati serta memperjuangkan harga diri & kehormatan kian lebih besar. Ada 15 perempuan yg ikut menyertai pasukan kaum Quraisy pada ketika itu.

  1. Ketidakinginan Memeluk Agama Islam

Pemicu lain yg menjadi penyebab perang uhud yakni rasa cemas pada kaum Quraisy jika kekuatan kaum Muslimin makin besar. Karena kalau hal tersebut terus terjadi, maka sudah tentu eksistensi Quraisy akan terancam. Maka dr itu jalan terbaik untuk menangkal kekuatan Muslimin semakin besar yaitu dgn secepatnya dimusnahkan saja. Baca pula sejarah berdirinya hmi  & tujuan organisasi muhammadiyah.

Ketika perang uhud, pasukan Quraisy dibekali transportasi & persenjataan berupa tiga ribu ekor unta & pula dua ratus ekor kuda. Pasukan tersebar di sepanjang jalan yg dilalui. Senjata pelindung diri pasukan adalah tujuh ratus baju besi. Komandan perang berada di tangan Abu Sufyan ibn Harb. Sementara komandan pasukan kavaleri dipercayakan pada pundak Khalid ibn Walid dgn dibantu oleh Ikrimah ibn Abu Jahal. Panji-panji dipegang oleh Bani Abdud Dar.

Hikmah yg Diambil dr Perang Uhud

Meskipun perang uhud berakhir dgn kekalahan kaum Muslimin & kemenangan kaum Quraisy, tetapi tetap ada pelajaran & nasihat yg dapat diambil dr kejadian tersebut. Berikut yaitu beberapa pesan yang tersirat yg mampu dipetik dr perang uhud.

  • Mengajarkan bahwa perilaku membangkang serta melanggar larangan mampu menenteng imbas jelek. Seperti apa yg dilaksanakan oleh regu panah tatkala meninggalkan pos mereka, dimana hal tersebut bertentangan dgn yg ditugaskan oleh Rasulullah saw.
  • Ujian diberikan terlebih dulu, barulah kemudian kemenangan. Kalau saja kaum Muslimin terus menemukan kemenangan, maka tentu akan susah membedakan pengikut yg benar-benar baik & beriman. Begitupun kalau kekalahan terus terjadi pasti tugas utama Rasul tak akan tercapai. Jadi perlu ada kombinasi antara kemenangan & kekalahan. Dengan peristiwa pada perang uhud, kaum Muslimin mampu sadar bahwa di antara mereka pula ada musuh.
  • Cobaan berbentukkekalahan dlm perang mampu mengajarkan ketekunan pada kaum Muslimin. Hal ini pula dapat meruntuhkan rasa superior & mencairkan nafsu dlm diri mereka sehabis beberapa kali berhasil dlm pertempuran.
  • Mati syahid merupakan tingkatan tertinggi pada kekasih Allah swt. Jadi mereka yg gugur pada perang, lantaran berjuang menjaga agama Allah niscaya meninggal dlm kondisi syahid & dijanjikan bagi mereka surga. Salah satu yg mati syahid dlm perang uhud yaitu Hamzah ibn Abdul Muthalib yg diberi gelar selaku singa Allah.

Itulah beberapa Penyebab Perang Uhud antara kaum Muslimin & kaum Quraisy. Baca pula tujuan organisasi sarekat islam & peninggalan kerajaan islam di indonesia.

  8 Peninggalan Mesir Antik Dan Penjelasannya Paling Komplet