3 Sistem Akidah Pada Abad Praaksara Indonesia

Seperti yg telah kita pahami, pada masa sekarang keyakinan & agama dlm kehidupan insan ada banyak sekali macam, ada Nasrani, Khatolik, Islam, Kong hu chu, Buddha, Hindu, & keyakinan lain yg di percaya masing – masing orang. Mengapa keyakinan & agama itu ada?

Agama sendiri ada tak baru – gres ini, namun sudah lama. Kita sendiri menganut suatu kepercayaan beragama, mengapa? Sebab kita menyadari adanya kekuatan lain selain insan yg jauh lebih perkasa & luar biasa dr kekuatan insan. Kekuatan yg kita percaya tersebut yg balasannya bikin kita memutuskan keyakinan masing – masing. Agama atau keyakinan sendiri bukan-lah hal gres yg baru kita kenal beberapa periode terakhir, bahkan nenek moyang kita sudah mengenal apa itu kepercayaan & agama. Hanya saja, sekarang keyakinan tersebut di buat lebih bermacam-macam.

Sistem Kepercayaan Pada Masa Praaksara

Pada postingan ini, kita akan sedikit banyak membahas tentang keyakinan yg di anut oleh nenek moyang kita pada zaman Pra-karakter, ini merupakan salah satu peninggalan zaman pra-abjad. Sebab, kebudayaan ini masih berjalan hingga saat ini, bila pada zaman tersebut tak terjadi yg namanya kesadaran mereka akan hal ini, insan sekarang pula tak banyak yg menyadari akan hal itu. Berikut beberapa macam, peninggalan kebudayaan berupa kepercayaan manusia Pra-Aksara pada hal tersebut;

  1. Animisme

Kata animisme sendiri berasal dr bahasa latin yg memiliki arti Roh. Animisme sendiri yaitu keyakinan pada roh yg timbul pada awal kebudayaan manusia primitif. Di masa sekarang memang orang yg percaya animisme ini makin menyusut & sedikit, tetapi itu bukan mempunyai arti tak ada bukan?

Di Indonesia sendiri masih ada sekitar 7 juta lebih penganut animisme hingga dikala ini. Sistem Kepercayaan Pada Masa Praaksara animisme di Indonesia banyak di jumpai di provinsi Kalimantan Barat, tepatnya kawasan suku Dayak berada. Ya! Suku Dayak yakni salah satu suku yg masih memegang erat dgn roh-roh nenek moyang yg ada. Prinsip kepercayaan animisme sendiri mempercayai bahwa setiap benda di bumi ini, pohon, goa, watu besar, & benda yang lain itu mempunyai nyawa & hidup, namun mereka mempercayai kehidupan mereka tak mengganggu manusia, justru membantu insan dr roh jahat.

Selain itu, mereka pula mempercayai bahwa roh orang yg telah meninggal mampu merasuki hewan. Jika orang yg mati tersebut mempunyai dendam pada seseorang maka, roh orang tersebut akan merasuki macan, guna untuk membalas dendam pada orang-orang yg menyakiti hatinya selama masa hidupnya. Hal ini pastinya berlainan dgn kepercayaan pada agama Hindu & Buddha dimana adanya kelahiran kembali setelah kematian. Dalam keyakinan Hindu & Buddha ialah kepercayaan reinkarnasi dimana roh orang tersebut terlahir kembali. Dalam Animisme ini roh tersebut di katakan gentayangan & merasuk pada binatang. Perbedaan mencolok antara merasuk & terlahir kembali.

Ritual Animisme

Indonesia sungguh populer dgn banyak sekali macam upacara, entah upacara keagamaan, upacara kebudayaan, & banyak jenis yang lain. Salah satu ritual di dalanya adalah ritual animisme ini. Ritual animisme dengan-cara tak langsung sering di kerjakan oleh manusia walaupun tak menganut kepercayaan tersebut dengan-cara spesifik, Contohnya saja: melakukan persembahan & berdoa di kawasan yg di anggap keramat (Ini merupakan keyakinan & kebudayaan animisme di mana mereka menilai daerah tersebut merupakan kawasan yg hidup), disamping itu adanya upacara yg sering di kerjakan untuk perpindahan keris, tombak, & kirap pusaka lainnya.

Terlepas dr percaya atau tidaknya akan ritual ini, tetap saja masih melakukannya. Benda yg di anggap suci & memiliki kekuatan mistik. (Ini ialah ciri kedua dr animisme, menyembah & mempercayai pada benda-benda yg di anggap memiliki kekuatan lebih).

2. Dinamisme

Dinamisme, satu kata dgn banyak arti. Jika kita melihat, kata dinamisme sering bersangkut paut dgn keberagaman, bisa pula berkaitan dgn hal yang lain. Namun dlm konteks hari ini, kita membahas perihal Sistem Kepercayaan Pada Masa Praaksara.

Dinamisme ialah jenis keyakinan kedua yg dianut oleh Jenis – Jenis Manusia Purba di Indonesia.  Arti dr kepercayaan dinamisme ini sendiri ialah beribadah pada nenek moyang. Cara beribadahnya pula nyaris mirip Animisme. Dinamisme mempercayai, roh nenek moyang mereka menempati tempat-daerah tertentu. Mereka beribadah di kawasan tersebut, bukan karena memuja tempatnya, namun mereka percaya & percaya nenek moyang mereka atau keluarga mereka yg meninggal menempati tempat tersebut.

Dalam keyakinan dinamisme ini sendiri mereka menyembah roh nenek moyang tersebut lantaran mereka percaya, roh nenek moyang mereka akan menolong mereka dlm kehidupan, memberi jalan keluar atas setiap masalah mereka, & menolong dlm alam roh. Kepercayaan dinamisme ini muncul sebelum kehadiran kerajaan Hindu Buddha ke Indonesia. Seperti yg kita pahami, sejak hadirnya kerajaan & perdagangan Hindu Buddha ke Indonesia, masyarakat Indonesia merupakan penduduk yg primitif, sungguh antik. Mereka suka mengkeramatkan benda. Karena kekurangan pengetahuan, maka mereka banyak mengajukan pertanyaan – tanya perihal misteri di dunia ini yg susah di tebak.

Berbeda dgn zaman kita kini, dimana fatwa insan jauh lebih meningkat dr pada dahulu. Banyak penelitian di lakukan, banyak konsep yg sudah terjawab dgn ilmu pengetahuan, tergolong pergerakan benda. Dengan ini, banyak perbedaan siap antara insan primitif & manusia zaman kini.

Ritual Dinamisme

Karena banyaknya misteri di dunia yg tak mereka memahami inilah seakan mereka merasa hal yg masih di luar logika mereka itu sungguh luar biasa & tak ada insan yg bisa melakukannya, maka mereka menciptakan kepercayaan mereka itu, percaya akan benda yg bisa hidup, atau roh nenek moyang yg tinggal pada titik & daerah tertentu.

Kepercayaan dinamisme ini sungguh akrab dgn keyakinan anemisme, hingga mereka mempunyai nama yg satu yg di kenal banyak orang, keyakinan anemisme & dinamisme. Meskipun saling berkaitan, namun mereka mempunyai perbedaan yg sangat mencolok. Tidak bisa anda mengatakan kedua keyakinan ini sama, sama seperti beberapa agama di dunia, Hindu dgn Buddha, mereka berhubungan tetapi mereka tak sama, kristen dgn khatolik, mereka berkaitan tetapi mereka tak sama. Faktanya, kalau mereka mempunyai prinsip yg sama, tak akan ada 2 nama. Jelas ini menyatakan perbedaan prinsip mereka.

Animisme yakni kepercayaan pada benda mati, dimana benda mati itu mempunyai kekuatan & nyawa, jika kita menyembahnya,  maka mereka akan membantu kita dr roh jahat. Sangat berlawanan dgn desain Dinamisme, Dinamisme adalah kepercayaan pada roh nenek moyang yg tinggal di suatu daerah, & mereka akan menolong dlm menuntaskan persoalan orang yg menyembahnya.

Memang sekilas yaitu serupa, mereka memuja pada benda & daerah, namun prinsip utama yg mereka sembah jauh berbeda, Animisme percaya benda tersebut memiliki nyawa, & dinamisme percaya nenek moyang yg tinggal pada suatu tempat. Terlihat bukan perbedaannya?

Tentunya Sistem Kepercayaan Pada Masa Praaksara dinamisme ini memiliki ritual keagamaan mereka. Masyarakat zaman pra abjad terkenal dgn masyarakat yg sungguh religius. Mereka selalu mengadakan upacara keagamaan mereka dlm peristiwa – insiden penting, contohnya; ada kelahiran bayi pada satu keluarga, maka semuanya akan menyelenggarakan upacara keagamaan, kedua ada kematian, pada kematian ini pula di adakan upacara keagamaan (Upacara ini ada hingga ketika ini). Yang ke tiga, mereka akan menyelenggarakan upacara saat adanya panen hasil pertanian.

Pada masa itu, masa panen pertanian yaitu hal yg sungguh sakral karena mereka masih belum mempunyai wawasan yg besar tentang bercocok tanam, sangat berlawanan dgn kita. Kita mengetahui dlm bercocok tanam sendiri memiliki beberapa aspek penunjang seperti matahari. Ini semua mampu kita ketahui karena insan makin meningkat .

3. Toteisme

Sistem Kepercayaan Pada Masa Praaksara yg ketiga yakni Toteisme. Sebenarnya apa sih toteisme itu? Toteisme berasal dr kata Tote, kalau anda membaca pada ilmu biologi, tote memiliki klan tersendiri, tote klan sendiri dapat berbentukburung, tanaman, ikan & hewan hewan tertentu.

Toteisme sendiri banyak di tulis & di panggil dgn banyak istlah, mampu Totem, tatam, & Dadaim. Pengertian dr toteisme adalah keyakinan yg bisa di anggap sebagai sebuah agama yg di percaya oleh salah satu organisasi tertentu, prinsip kepercayaannya sendiri adalah mempercayai kekuatan & sifat pada mahkluk hidup lain selain insan.

Makara toteisme mempercayai kehidupan binatang, binatang, tumbuhan yang lain memiliki sifat tuhan yg tak di miliki manusia. Mereka mempercayai setiap mahkluk hidup selain insan memiliki ciri khas masing – masing. Maka dr itu meskipun mereka tak memiliki banyak bukti mereka lebih percaya akan hal tersebut.

Kepercayaan ini sendiri terbentuk balasan dr kurangnya pengetahuan masyarakat primitif tersebut. Contoh simpelnya ialah burung. Manusia primitif berpikir, kenapa burung mampu berkicau & manusia tidak. Banyak pertanyaan mengenai kekuatan & apa yg di miliki mahkluk hidup lain yg tak bisa mereka jawab pada masa itu.

Penganut toteisme ini sendiri memiliki ciri khas tersendiri, mereka biasanya tidak mau menyakiti hewan, mereka tak di perbolehkan menginjak bahkan menyakiti. Sebab setiap mahkluk hidup mempunyai perbedaan & ciri khas masing – masing. (Penganut toteisme banyak menjadi Vegetarian)

Ketiga kepercayaan di atas, Anemisme & Dinamisme sendiri lebih mempunyai penganut yg banyak pada zaman primitif, maka dr itu lebih popular. Dan alasan kenapa kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia mudah untuk merajalela yakni karena adanya kesamaan budaya. Persamaan keyakinan seperti pada kebudayaan Hindu, mereka tak menyantap daging sapi, memberi sesajen & mempunyai banyak upacara keagamaan (Ini sungguh berhubungan dgn kepercayaan toteisme yg ada pada masa tersebut). Dan kebudayaan dr kerajaan Buddha sendiri pula seperti berdoa pada benda-benda tertentu, & mempercayai roh orang yg sudah meninggal tetap ada & tinggal pada beberapa barang tertentu seperti pigura foto & utamanya yg sering kita ketahui adalah tiap arwah roh orang yg sudah meninggal banyak di kirimkan uang, baju, sandal, & banyak yang lain.

Kesamaan kebudayaan ini bikin Hindu Buddha sungguh gampang datang ke Nusantara untuk mengajarkan kepercayaannya, hal ini di buktikan dgn adanya candi peninggalan agama Hindu & Buddha.

  Warisan kebudayaan Romawi yang kita kenal sampai sekarang