Nilai dlm bermasyarakat seakan tak mampu dipisahkan dgn norma. Kedua istilah ini sangat sering kita dengar dlm kehidupan bermasyarakat karena sesungguhnya nilai & norma ialah dua hal yg membentuk segala bentuk situasi sosial disekitar kita.
Contoh nilai sosial dapat kita dapatkan dimana saja, bisa di rumah, jalanan, lingkungan sekolah, & kawasan-kawasan yang lain. Nilai sosial bisa diartikan sebagai segala bentuk tingkah laris yg membedakan mana yg baik & yg tak baik dlm lingkungan bermasyarakat.
Arti Nilai & Norma Dalam Sosialisasi
Nilai tersebut terbentuk oleh karena kebudayaan disuatu kawasan sehingga nilai sosial yg berlaku di Indonesia belum tentu berlaku di negara lain karena kebudayaannya yg berbeda. Inilah salah satu manfaat keberagaman budaya di Indonesia yg meskipun kelihatannya sungguh berlawanan namun nilai sosialnya tetap berpatokan pada pancasila. Nilai sering disama artikan dgn norma, padahal keduanya memiliki pemahaman yg berlainan. Norma lebih merujuk pada aturan atau petunjuk dlm melaksanakan nilai-nilai yg sudah ada & dianggap penting tersebut. Bisa dikatakan, eksistensi nilai menjadi dasar munculnya norma di suatu kawasan.
Singkatnya, jika nilai diibaratkan sebagai ilham atau gagasan mengenai apa yg penting (contohnya kejujuran), norma ialah cara untuk melaksanakan nilai tersebut (untuk melaksanakan kejujuran berarti mesti mengutarakan yg sebenarnya bagaimanapun keadaannya). Tentunya nilai & norma ini ada dlm bentuk tak tertulis sehingga yg melanggarnya tak bisa dikatakan menjadikan permasalahan hukum di Indonesia.
Proses Sosialisasi dlm Nilai & Norma
Nilai & norma berperan penting dlm membentuk kondisi atau kondisi dlm sebuah komunitas penduduk yg kita hadapi setiap hari. Tanpa adanya nilai & norma di masyarakat, keseimbangan & keteraturan tak akan terwujud. Yang paling terpengaruh dgn ada tidaknya nilai & norma dlm kehidupan bermasyarakat adalah proses sosialisasi.
Proses sosialisasi ialah acara yg tak mungkin lepas dlm kehidupan kita sehari-hari. Bersosialisasi yaitu cara kita terhubung dgn orang lain dgn tujuan pemenuhan kebutuhan baik dengan-cara jasmani maupun rohani. Tanpa adanya nilai & norma dlm proses sosialisasi, pastinya akan terjadi perpecahan, tingkah laris yg saling merugikan & segala macam bentuk ketidakadilan dlm setiap keputusan dlm penduduk .
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut ini ialah 4P, yaitu tugas nilai & norma dlm proses sosialisasi di penduduk :
1. Pendorong
Nilai & norma sebagai pendorong bermakna kedua hal ini mendorong terbentuknya proses sosialisasi yg tertib, stabil, solid & terstruktur dgn aturan-aturan yg ditetapkan dgn adanya norma. Apapun bentuk-bentuk kontak sosial primer yg terjadi dlm masyarakat pastilah kondusif terkendali.
2. Petunjuk
Tingkah laku, cara berpikir bahkan perasaan seseorang dapat dgn mudah diarahkan sesuai dgn ciri-ciri nilai sosial & norma yg dianut seseorang. Hal ini membuat pilihan yg diambil seseorang niscaya diadaptasi dgn nilai & norma yg dianutnya.
3. Pengawas
Nilai & norma selaku aturan bermakna pula berperan selaku pengawas dimana tatkala ada nilai & norma yg dilanggar penduduk yg menganutnya akan dgn cepat mengenali pelanggarnya & hukuman sosial (misalnya dipermalukan) mampu langsung dipraktekkan.
4. Pelindung
Peran nilai & norma selaku pelindung dapat kita lihat dlm teladan masalah pengadilan. Tatkala seorang saksi dlm pengadilan berkata jujur namun memberatkan korban, walaupun dr segi kemanusiaan sepertinya tak adil, namun saksi tersebut telah melakukan hal yg benar dgn berkata jujur. Dalam hal ini nilai & norma kejujuran menjadi pelindung bagi saksi tersebut untuk tak dihakimi masyarakat.
Dengan mengenali 4P ini sebagai tugas nilai & norma dlm proses sosialisasi, dibutuhkan bisa memudahkan kita dlm mengenang pentingnya eksistensi nilai & norma dlm proses sosialisasi yg kita hadapi setiap hari.