Kontak sosial lazimnya disamakan dgn komunikasi, padahal keduanya mempunyai perbedaan yg mencolok dgn cirinya masing-masing. Dalam proses komunikasi, dibutuhkan pemberi pesan, pesan, media, & penerima pesan. Pesan yg disampaikan oleh pemberi pesan akan diteruskan pada penerima pesan melalui media penyampaian pesan. Proses ini dikatakan selaku proses komunikasi bila pesan yg diterima peserta pesan sama maknanya dgn pesan dr pemberi pesan. Jika maknanya tak sama, maka proses tersebut tak bisa dikatakan selaku proses komunikasi. Berbeda dgn komunikasi, dlm kontak sosial pesan yg diterima oleh penerima pesan tak mesti dimaknai sama seperti pesan yg disampaikan oleh pemberi pesan.
Pesan tersampaikan atau tak bukanlah menjadi fokus dr kontak sosial. Fokus utama dr kontak sosial yaitu interaksinya, kontaknya, sehingga apapun pesannya, tersampaikan atau tidak, segala bentuk interaksi sesama insan bisa disebut selaku kontak sosial. Bisa dibilang, komunikasi ialah salah satu bentuk atau acuan dr kontak sosial. Kontak sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk sesuai dgn pengelompokannya. Sampai ketika ini ada tiga macam bentuk kontak sosial yg mampu kita identifikasi bersama yakni kontak sosial menurut pelaku yg terlibat, kontak sosial menurut sifatnya & yg terakhir kontak sosial berdasarkan ada tidaknya pembatas atau media antara pihak yg terlibat dlm kontak sosial.
Jika dijabarkan, berikut ini yaitu bentuk-bentuk dr kontak sosial:
- Kontak sosial antar individu dgn individu
- Kontak sosial antar individu dgn kalangan
- Kontak sosial antar kelompok dgn golongan
- Kontak sosial yg bersifat positif
- Kontak sosial yg bersifat negatif
- Kontak sosial tanpa mediator atau media (primer)
- Kontak sosial dgn mediator atau media (sekunder)
Dalam kehidupan positif, ketiga bentuk kategori kontak sosial dapat dikombinasikan, misalnya kontak sosial primer yg bersifat negatif antar individu dgn kalangan. Banyaknya kontak sosial yg terjadi dapat menjadi cara mencegah penyakit sosial di Indonesia.
Kontak Sosial Primer & Sekunder
Pembahasan kali ini akan difokuskan pada kontak sosial menurut ada tidaknya mediator atau media yg menjadi pembawa pesan antara satu pihak dgn pihak yg lain. Kontak sosial primer & kontak sosial sekunder yakni yg paling mudah untuk kita lihat dlm keseharian kita. Kontak sosial primer ialah kontak sosial yg terjadi dimana tak ada mediator atau media yg berperan selaku pengirim pesan dr satu pihak ke pihak yg lain. Kontak sosial ini cuma dapat terjadi jikalau pihak-pihak yg terlibat di dalamnya bisa saling menyaksikan rupa masing-masing & bertatapan paras dgn muka. Segala macam bentuk media atau mediator yg ada dgn tujuan membawa pesan dr satu pihak ke pihak yg lain bukanlah sesuatu yg ada dlm kontak sosial primer. Adanya media atau perantara yg berfungsi selaku pembawa pesan dr satu pihak ke pihak lain yaitu syarat terjadinya kontak sosial sekunder.
Media atau mediator ini bisa dr apa saja, misalnya telepon seluler, e-mail, aplikasi perpesanan, televisi, radio, & lain sebagainya. Mungkin ada yg bertanya-tanya, bagaimana dgn kontak sosial yg melibatkan dua pihak terjadi dgn mediator tetapi kedua pihak mampu saling melihat tampang dgn paras , lewat panggilan video misalnya. Dalam panggilan video, walaupun kedua pihak mampu saling melihat wujud musuh kontaknya masing-masing, tetap ada perantara atau media yg memungkinkan hal itu terjadi yakni aplikasi perpesanan dgn koneksi internet. Kaprikornus, dlm masalah tersebut, kesibukan panggilan video tergolong dlm kontak sosial sekunder. Untuk lebih jelas mengenai pola kontak sosial primer & sekunder, berikut ini adalah teladan-teladan dr kontak sosial primer & kontak sosial sekunder yg bisa dijadikan referensi untuk mengidentifikasi acuan kontak sosial yg lainnya.
Contoh kontak sosial primer:
- Menatap mata lawan bicara saat sedang melaksanakan diskusi yg cukup serius
- Tersenyum pada orang abnormal di tempat lazim sebagai wujud sopan santun
- Memberikan makan siang untuk seorang yg minta-minta di pinggir jalan
- Menyampaikan bahan sosialisasi mengenai pentingnya mencampakkan sampah asal-asalan dlm seminar
- Menggandeng tangan adik saat sedang menyeberang jalan
- Berkomunikasi dgn orang tuli & bisu memakai bahasa aba-aba
- Perwakilan Indonesia menghadiri rapat negara-negara berkembang untuk mencari penyelesaian dr problem kependudukan di Asia Tenggara
- Upacara kelulusan mewajibkan seluruh mahasiswa yg telah menuntaskan perkuliahannya maju satu per satu di atas panggung untuk menerima penyerahan ijazah dr rektor
- Kelompok berguru sedang berdiskusi di perpustakaan mengenai tugas Bahasa Indonesia
- Praktek pelajaran bahasa kawasan di sekolah untuk mendukung fungsi bahasa tempat & upaya pelestariannya.
- Pramusaji mengantarkan makanan pada pelanggan di meja makannya
- Tukang parkir menerima ongkos parkir dr sopir kendaraan beroda empat
- Bayi yg baru lahir ditaruh di dada ibunya untuk membentuk ikatan batin
- Perbedaan pertimbangan dr anggota organisasi yg sedang melaksanakan rapat berbuah pertentangan antar pihak yg merasa dirugikan
- Pelantikan ketua OSIS yg disertai oleh seluruh siswa beserta guru-guru.
- Bersalaman sebagai tanda perkenalan dgn orang yg baru dikenal
- Menertawakan sahabat yg jatuh karena kebodohannya sendiri
- Menonton pertandingan sepak bola olimpiade olahraga nasional di stadion
- Bernyanyi mengikuti irama lagu saat berada di kedai makanan yg sedang ada live music
- Makan malam bareng keluarga sambil bercengkrama
Contoh kontak sosial sekunder:
- Menelpon saudara yg tinggal di luar kota untuk sekedar menanyakan kabar
- Mengirimkan barang pada pembeli lewat kantor pos
- Menggunakan layanan internet untuk menelepon teman lewat aplikasi perpesanan maupun alamat surat elektronik selaku bentuk dr acuan modernisasi dlm masyarakat.
- Saling menghubungi lewat aplikasi perpesanan dgn layanan panggilan video
- Menerima hasil wawancara lamaran pekerjaan lewat surat
- Bahasa instruksi dlm acara gosip di televisi untuk memfasilitasi dukungan keterangan yg merata tergolong pada kaum tuna rungu.
- Mengirimkan pesan berupa salam pada teman sejawat lewat program jadwal di radio
- Pelabuhan yg paling bersahabat dgn titik tenggelamnya kapal pesiar Titanic memperingati kapal tersebut untuk menghindari goresan lewat telegraf
- Mengiklankan acara bakti sosial berbentukpenggalangan dana untuk korban bencana alam lewat televisi semoga calon donatur mengenali keberadaan penggalangan dana tersebut.
- Guru meminta siswa A untuk memberikan hasil cobaan pada siswa B. Terjadi kontak sosial primer antara guru & siswa A, & kontak sosial sekunder antara guru dgn siswa B.
- Organisasi radikal mengunggah video perekrutan anggota lewat internet dgn harapan akan ada warga net yg ingin bergabung dgn organisasi tersebut.
- Rapat perusahaan diadakan lewat panggilan video semoga mengurangi waktu & biasanya lebih efisien.
- Wawancara pekerjaan yg dijalankan lewat panggilan video lewat jaringan internet
- Penyiar radio menyampaikan pesan-pesan & salam dr pendengarnya untuk orang-orang yg disebutkan dlm pesan yg diberikan
- Seorang penulis bisa menyentuh perasaan pembaca maupun merubah pola pikir pembaca dgn karya tulisnya.
- Lisa saling bertukar surat yg membahas wacana permasalahan hukum di Indonesia dgn teman dekat lamanya Nikolas
- Panitia acara musik memakai alat HT untuk bisa saling berkomunikasi di sekitar area selama pertunjukan berjalan.
- Mendengarkan musik lewat radio atau pemutar mp3 tanpa mesti hadir di acara live music penyanyinya
- Menghubungi orang bau tanah yg tinggal di mancanegara lewat telepon seluler
- Astronot menghubungi kendali sentra di bumi dgn jaringan komunikasi khusus.
Itulah pola kontak sosial primer & sekunder. Contoh di atas pula sudah memadukan kontak sosial primer & kontak sosial sekunder dgn bentuk kontak sosial yang lain yakni berdasarkan sifat & pelaku yg terlibat.
Baik kontak sosial primer maupun kontak sosial sekunder keduanya sama-sama memiliki keunggulan & kekurangannya masing-masing. Jika ditanyakan mana yg lebih baik, kontak sosial primer atau kontak sosial sekunder, kita tak bisa langsung menjawab pertanyaan tersebut alasannya baik primer maupun sekunder sama-sama baik bila diubahsuaikan dgn kebutuhan.