close

5 Akibat Penjajahan Belanda Di Indonesia Di Banyak Sekali Bidang

Ketika masa keenambelas, jual beli bahan rempah-rempah sangatlah menguntungkan di tanah Eropa. Di masa itu, Portugislah yg menguasai sumber rempah-rempah di tanah Indonesia. Di masa-masa hening, pedagang Belanda sudah puas mendapatkan kondisi ini & berbelanja banyak rempah mereka dr tanah Portugal. Setelah berbelanja, mereka masih bisa memasarkan lagi ke seluruh Eropa & menciptakan laba yg banyak. Sayang kedamaian mesti rampung. Belanda kesusahan dlm berdagang karena Belanda harus berperang melawan Spanyol pada tahun 1590. Pada tahun 1590-an Spanyol, yg berperang dgn Belanda, berada dalam satu kerajaan dengan Portugal yakni Uni Iberia. Hal ini tak boleh dibiarkan berjalan lama. Tindakan Belanda yakni berupaya untuk menyingkir dari monopoli jualan Portugal & pribadi mengirim tim ekspedisi ke Indonesia.

Akibat Penjajahan Belanda

Ada dua ekspedisi yg diantaroleh Belanda. Ekspedisi pertama tak mampu mencapai Indonesia & hanya berhasil sampai Madagaskar. Kehilangan banyak awak kapal alasannya wabah penyakit. Meskipun tak sesuai impian, paling tak mereka mendapat pengalaman & informasi tentang perjalanan ke tanah rempah yg jauh di timur. Ekspedisi kedua yg dipimpin oleh Jacob Cornelius Van Neck sukses meraih Banten. Penduduk mulanya menerima Belanda dgn baik. Tapi alasannya adalah adanya laporan tentang tingkah Belanda yg jelek & bergairah, Sultan Banten & beberapa orang Portugal menghalau kapal Belanda. Mereka memang diusir, namun perjalanan Van Neck membuka jalan untuk ekspedisi berikutnya ke tanah rempah-rempah yg jauh di timur.

Berangsur-angsur Belanda pun datang ke tanah Nusantara. Hingga alhasil mereka mendirikan Perusahaan Dagang Hindia Timur atau lazimdisingkat dgn VOC. VOC pun terus berkembang & meningkat hingga jadinya mengalami kebangkrutan. Meski VOC gulung tikar, Nusantara tetap dijajah oleh Belanda yg menjadi Hindia Belanda. Nusantara dijajah oleh Belanda selama tiga setengah era sampai penjajah Jepang mendaratkan kakinya di era perang dunia kedua. Tentuk akhir penjajahan Belanda di Indonesia cukup banyak. Berikut balasan penjajahan Belanda di Indonesia.

  1. Kebijakan yg Menindas Pribumi
  Sejarah Museum Galeri Nasional Indonesia Terlengkap

Masa penjajahan Belanda di Indonesia menerapkan kebijakan yg abnormal-asing & menyiksa rakyat pribumi. Contohnya menerapan tanam paksa di era Johannes van den Bosch. Penduduk pribumi disuruh menanam rempah-rempah dgn aturan-aturan tertentu yg ketimpangannya sangat jauh. Sangat menguntungkan pihak Belanda & sungguh merugikan pribumi. Begitu tanaman rempah sudah siap panen, Belanda membeli semua dgn harga rendah. Mayat petani bergelimpangan alasannya adalah letih, letih & kelaparan. Bahkan lebih parah lagi, jenazah mereka tak dikubur. Contoh kedua ialah pembangunan infrastrukutr Anyer hingga Panyarukan. Jalan besar ini lazimdisebut dgn Jalan Raya Pos.

Tujuan pembuatan untuk mempertahankan Jawa dr serangan Inggris sehingga mobilisasi pasukan berjalan lebih mudah. Waktu itu, Belanda & Perancis berperang melawan Inggris. Situasi keuangan di Hindia Belanda cukup sulit, serangan lawan politik Daendels & beberapa kendala lain menciptakan Daendels membuat kebijakan yg brutal. Yaitu metode kerja paksa memakai tenaga pribumi dengan-cara gratisan. Sehingga para pekerja paksa mati karena dua hal. Pertama problem lelah & kesehatan. Kedua sebab dibunuh oleh Belanda karena gagal menyanggupi sasaran. Jalan Raya ini memang selesai dlm satu tahun tapi harus dibayar oleh banyak nyawa pribumi. Sekarang, kita mengenal jalan ini sebagai jalan pantai utara.

2. Kemiskinan di Segala Tempat

Kakek & nenek kita di era penjajahan
Belanda sangatlah miskin. Itu alasannya kebijakan Belanda yg seenak perutnya
sendiri. Mereka terlalu mengeksploitasi pribumi dgn bayaran murah seperti
tanam paksa di era Van den Bosch atau lebih parahnya lagi mengeksploitasi tanpa
dibayar seperti pembangunan Jalan Raya Pos di era Daendels. Memajaki pribumi
dengan harga yg terlampau banyak. Mereka berpesta di atas penderitaan dan
kesengsaraan rakyat pribumi. Bahkan ada insiden yg kurang etis tatkala Hindia
Belanda menariki pajak pribumi untuk merayakan hari kemerdekaan Belanda.

  Sejarah Museum Diponegoro Magelang Secara Lengkap

3. Devide et Impera atau Politik Adu Domba

Untuk mempertahankan cengkeramannya di tanah Nusantara, Belanda menggunakan politik mencerai-beraikan. Mereka tak ingin rakyat pribumi bersatu & menyerang balik. Karena itulah mereka politik kotor itu. Belanda mendekati beberapa kelompok kerajaan atau kelompok penduduk untuk dibantu & memusuhi kalangan kerajaan atau kelompok masyarakat yg lain. Setelah kelompok atau golongan kerajaan yg dibantu Belanda berhasil meraih kemenangan, maka Belanda akan mengontrol suatu wilayah yg dimiliki kelompok tersebut. Ada beberapa pola bagaimana politik adu domba melakukan pekerjaan . Contoh politik memecah-belah yakni tatkala perseteruan antara kaum akhlak & kaum paderi di dongeng usaha Imam Bonjol.

4. Belanda Mengontrol Melalui Pribumi yg Diangkat

Selain mencegah persatuan bangsa Indonesia, politik adu domba memiliki fungsi lain yaitu mampu mengendalikan tokoh yg berpengaruh. Contohnya yaitu perkara di Kesultanan Banten. Ada pertikaian di keluarga Kesultanan Banten antara penunjang Sultan Ageng & penunjang Sultan Haji. Kelompok Sultan Haji lebih bersahabat dgn sejarah VOC belanda. Di simpulan kisah, Sultan Haji dikepung oleh pendukung Sultan Ageng. Tapi VOC tiba membantu Sultan Haji & memukul mundur penunjang Sultan Ageng. Sebagai balas akal, Sultan Haji mampu diatur VOC & VOC mendapat kendali atas Priangan & Cirebon.

5. Peperangan yg Meluas

Tingkah absolut Belanda tentu menawarkan kesan diktator. Dimana ada kediktatoran, tentu ada penindasan. Dimana ada penindasan, maka akan ada perlawanan melawan si penindas. Cukup banyak pribumi Nusantara yg berdiri menenteng senjata untuk melawan Belanda penindas ini. Pahlawan nasional dr Sumatera ada Cut Nyak Dien & Teuku Umar yg berlaga di Perang Aceh, Sisingamangaraja XII & Tuanku Imam Bonjol. Pahlawan nasional dr Jawa ada Sultan Ageng Tirtayasa & Diponegoro. Di Kalimantan ada Pangeran Antasari yg merupakan satria nasional dr Banjarmasin. Pahlawan nasional dr Sulawesi contohnya Sultan Hasanuddin. Pahlawan nasional dr Bali contohnya I Gusti Ketut Jelantik. Di Maluku ada Kapitan Pattimura & Martha Christina Tiahahu. Dimana ada perang, tentu menyebabkan banyak tragedi lain. Seperti akhir hayat, kelaparan, kehancuran & kemiskinan. Tatkala para pejuang kita kalah, maka keadaan kian buruk. Para pejuang dieksekusi atau diasingkan ke daerah yg sungguh jauh dr kawasan asal mereka. Setelah itu, Belanda semakin menindas daerah yg memberontak.

  Sejarah Candi Jabung Probolinggo Jawa Timur Lengkap

Demikian informasi perihal akibat penjajahan Belanda di Indonesia. Akibat penjajahan Belanda di Indonesia perlu diketahui sebagai bukti bahwa kolonialisme & imperialisme itu sangatlah kejam & sebagian besar cuma menguntungkan pihak yg menjajah.