Berdasarkan kitab Pararaton, Ken Arok merupakan raja pertama dr Kerajaan Singasari. Awal mula kerajaan ini berdiri adalah alasannya adalah kecintaan Ken Arok pada Ken Dedes yg saat itu menjadi istri dr Tunggul Ametung.
Sebab, rasa cintanya yg begitu besar & harapan memiliki Ken Dedes, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dgn keris yg dibuat Mpu Gandring.
Lalu, selepas Tunggu Ametung tewas, Ken Arok menggantikan dirinya menjadi penguasa Tumapel & memperistri Ken Dedes. Pada masa inilah, Tumapel memisahkan diri dr Kerajaan Kediri.
Keinginan tersebut diwujudkan lewat pertempuran & Ken Arok berhasil menjatuhkan Kerajaan Kediri. Lalu, kemudian dirinya menjadi Raja Tumapel.
Kerajaan Singasari mengalami masa keemasan pada masa Raja Kertanegara. Saat itu, Kertanegara mampu melakukan perluasan wilayah kerajaan. Bahkan berdasarkan Kitab Negarakertagama wilahah kekuasan Kerajaan Singasari sampai ke daerah Maluku. Jejak peninggalan sejarah kerajaan ini tertuang dlm beberapa situs sejarah seperti candi. Adapun candi hasil peninggalan dr kerajaan ini yakni sebagai berikut.
1. Candi Jago
Candi Jago terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi ini berasal dr nama “Jajaghu” yakni sebutan bagi tempat suci yg memiliki arti Keagungan. Candi ini diberdiri untuk menghormati raja ke empat Kerajaan Singosari yajni Sri Jaya Wisnuwardhana.
Menurut kitab Negarakertagama & Pararaton, Candi ini dibangun semenjak tahun 1268 Masehi hingga 1280 atau selama 12 tahun. Pada masa pemerintahan Majapahit, candi ini mengalami proses renovasi.
Candi Jago mempunyai bentuk sisi empat dgn panjang sekitar 23,71 meter, lebar 14 meter & tinggi 9,97 meter. Di mana pada potongan dasar candi ini berupa teras berundak yg semakin ke atas akan kian mengecil. Teras berundak tersebut memiliki 3 tingkatan, di mana tingkatan pertama ini mempunyai 8 buah anak tangga.
Sedangkan tingkatan kedua, ada 14 anak tangga & tingkatan ketiga ada 7 anak tangga. Bangunan berundak mirip ini mirip dgn bangunan pada masa Megalitikum.
Pada candi ini mempunyai sejumlah relief mirip relief kresnayana, relief kunjarakarna & relief pancatantra. Relief-relief tersebut mempunyai kisah tersendiri mirip relief kresnayana yg menceritakan pernikahan Raja Wisnuwardhana & Naraya Waningyun.
Selain itu, ada pula beberapa relief fabel yNg terletak pada sisi kiri candi yg ada di barat bahari. Candi jago mempunyai fungsi selaku tempat menyimpan debu jenazah dr Raja Wisnuwardhana & pula sebagai tempat penghormatan pada dirinya.
2. Candi Sumberawan
Candi Suberawan terletak di Desa Toyomarti, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Letak candi ini tak jauh dr Candi Singosari yakni sekitar 6 km. Candi ini yg terbuat dr batuan andesit ini mempunyai panjang sekitar 6,25 meter, dgn lebar yg sama & tinggi 5,23 meter.
Menurut para mahir purbakala, Candi Sumberawan dahulunya mempunyai nama Kasurangganan. Tempat ini pernah dikunjungi oleh Hayam Wuruk dikala melakukan perjalanan. Candi Sumberawan diperkirakan diresmikan pada periode ke 14 hingga periode ke 15. Candi ini memiliki corak Buddha alasannya memiliki stupa.
Candi Sumberawan terdiri dr kaki & tubuh candi yg berbentuk stupa. Pada kaki candi memiliki sketsa bujur sangkar & tak mempunyai relief serta tangga naik.
Pada batur candi terdaoat selasar, di mana kaki candi mempunyai penampul pada ke empat sisinya. Sedangkan di atas kaki candi terdapat stupa yg terdiri dr lapik bujur kandang & lapik segi delapan dgn berbantal padma & potongan atas berupa genta dgn puncaknya yg hilang.
Pada tahun 1904, candi ini untuk pertama kali ditemukan & pada tahun 1935 mendapatkan kunjungan dr peneliti Dinas Purbakala. Pada tahun 1937, candi ini mengalami pemugaran yg diadakan oleh Hindia Belanda. Di mana pemugaran ini dilaksanakan pada kaki candi & sisanya dikerjakan rekonstruksi darurat.
3. Candi Songgoriti
Candi Songgoriti atau Candi Sanggariti merupakan candi yg ada di Kota Batu, Jawa Timur. Candi ini ada di salah satu tempat rekreasi yakni dekat sumber air panas. Konon, candi ini merupakan candi tertua yg ada di Jawa Timur. Candi diperkirakan berasal dr masa Mpu Sendok atau sekitar kurun ke 9 hingga masa ke 10 masehi.
Menurut dongeng rakyat, dahulunya candi ini merupakan kawah gunung berapi. Namun, ketika Mpu Sendok datang, tempat ini dibangun suatu candi pada potongan atas kawah. Candi ini memiliki ukuran 14,36 x 10 meter & tinggi 2,44 meter.
Di mana sebagian tubuh candi yang dibuat dr watu andesit. Di serpihan tubuh candi, terdapat relung yg dipakai untuk tempat arca berdiri. Pada cuilan sebelah utara, sudah tak terdapat arca & begitupun pada relung barat yg arcanya sudah tak menempel.
Candi Songgoriti pertama kali didapatkan pada tahun 1799 oleh Van Ijsseldijk yg kemudian diperbaiki pada tahun 1849 oleh seorang Arkeolog Belanda bernama Rig.
Kemudian pada tahun 1863, candi ini kembali diperbaiki oleh Brumund. Puncak perbaikan ini terjadi pada tahun 1902 yg dijalankan oleh Knebel & gres selesai pada tahun 1938.
4. Candi Kidal
Candi yg disebut-sebut menjadi pendarmaan Raja Anusapati ini terletak di desa Kidalrejo. Nama Kidal sendiri menurut kamus Jawa Kuno, memiliki arti kiri & selatan. Arti dr kata ini sesuai dgn letak candi ini yg berada di sebelah selatan kiri atau tenggara dr Kerajaan Singasari.
Candi ini terdiri dr tiga serpihan dgn struktur bangunan yg berundak. Adapun tiga pecahan dr candi yg selesai dibangun pada tahun 1260 ini adalah pada kepingan kaki dinamakan dgn bhurloka yg menggambarkan dunia manusia.
Sedangkan pada bagian badan dinamakan dgn Bwahloka yg di mana menggambarkan alam antara atau langit. Sedangkan belahan terakhir yaitu serpihan puncwk atau disebut dgn Swahloka yg menggambarkan alam sorgawi.
5. Candi Singosari
Candi Singosari berada di antara Gunung Arjuna & Pegunungan Tengger. Candi peninggalan Kerajaan Singosari ini berada du Desa Candi Renggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Candi ini disebut pula dgn candi cungkup atau candi menara sebab candi ini merupakan candi tertinggi pada dikala itu. Beberapa candi di sekeliling candi ini sudah hilang, hanya tersisa candi Singosari saja.
Candi ini pertama kali dilaporkan oleh Nicholas Engelhard seorang gubernur pada ketika itu. ia melaporkan di daerah Tandus Malang terjadi reruntuhan. Atas laporan tersebut kemudian diadakan observasi oleh Komisi Arkeologi Belanda. Beberapa puluh tahun kemudian, candi ini dilakukan renovasi serta pemugaran.
Candi Singosari yang dibuat dr batu andesit dgn luas sebesar 200 m x 400 m. Bangunan candi utama ini terletak di pecahan tengah dgn bantalan berupa bujur sangkar. Candi Singosari terdiri dr atap, tubuh & belahan kaki candi. Di mana di dlm candi ini terdapat candi raksasa dgn tinggi nyaris 4 meter.
Arca ini dinamakan dgn Dwarapala & mempunyai gada dgn posisi menghadap ke bawah. Posisi ini pertanda bahwa meskipun candi ini berskala besar, namun tetap mempunyai kasih saya pada semua makhluk yg tiba berkunjung.
Candi ini merupakan candi yg belum selesai dibangun alasannya pahatan pada bangunan ini masih tampaksederhana. Penyebab dr belum selesainya pembangunan, disangka sebab adanya penyerangan dr Kerajaan Gelang-Gelang.
Penyerangan ini pula yg menjadi pemicu dr kehancuran kerajaan ini. Candi Singsosari ini memiliki fungsi untuk mengubah air menjadi air suci yg akan digunakan untuk membasuh arca.
Itulah kelima candi peninggalan dr Kerajaan Singosari. Peninggalan ini menjadi bukti bahwa Kerajaan Singosari pernah ada & meningkat mewarnai dunia sejarah Nusantara.