5 Cara Mencegah Penyakit Sosial di Indonesia

Menurut Lintang (2015:181), penyakit sosial yaitu tingkah laku atau perbuatan yg melanggar norma kebaikan, stabilitas sosial, budbahasa, kebaikan, solidaritas bangsa, disiplin, serta aturan formal negara. Penyebab utama dr penyakit sosial yakni adanya penyimpangan sosial yg dilakukan oleh indovidu atau kalangan terhadap norma yg berlaku. Terdapat macam-macam penyakit sosial yg ada di Indonesia, yaitu:

  • Miras (minuman keras).
  • Penyalahgunakan narkoba.
  • Perkelahian antar pelajar.
  • Perjudian.
  • Pekerja seks Komersial (PSK).
  • Perilaku seks di luar nikah.
  • Kriminalitas.
  • Korupsi.

Penyebab dr penyakit sosial ialah penyimpangan terhadap norma-norma sosial. Penyimpangan tersebut tentu didasari oleh beberapa aspek, dimana faktor-faktor tersebut yakni:

  • Keadaan keluarga yg awut-awutan.
  • Persoalan ekonomi.
  • Pelampiasan rasa kecewa.
  • Pengaruh lingkungan masyarakat yg negatif.
  • Kurangnya kemampuan untuk menyerap norma-norma yg ada.
  • Pengaruh kemajuan teknologi.

Penyakit sosial akan memiliki pengaruh negatif bagi pelaku & kondisi penduduk Indonesia. Individu yg melakukan tindakan penyakit sosial akan dikucilkan penduduk serta menjadikannya menderita dengan-cara psikologis. Selain itu, masa depan si pelaku pula akan acak-acakan. Di pihak masyarakat atau penduduk, tatanan nilai & adab akan hancur serta akan mengusik kestabilan penduduk & negara.

Oleh karenanya, penyakit sosial mesti dicegah sedini mungkin. Berikut ini terdapat beberapa cara menangkal penyakit sosial di Indonesia, yaitu:

1. Menciptakan Suasana Harmonis di Dalam Rumah

Penyebab penyakit sosial adalah kondisi keluarga yg berantakan. Oleh karenanya, menciptakan suasana harmonis di dlm rumah perlu dilakukan. Peran pranata keluarga sungguh diharapkan di sini, baik itu sebagai pengayom maupun pengawas. Pranata keluarga mesti bisa memberi perhatian & kasih saya ke setiap anggota keluarga. Selain itu, setiap pedapat dr anggota keluarga mesti dihargai dgn baik. Berikan pula tanggung jawab pada anggota keluarga sesuai dgn usia mereka. Bila ada anggota keluarga yg melanggar, berilah ia eksekusi yg bersifat mendidik. Sebaliknya, jikalau ia berbuat baik, berilah pujian & penghargaan sepatutnya & tak berlebihan. Bila hal ini dilaksanakan dengan-cara optimal, kemungkinan anggota keluarga untuk melaksanakan penyakit sosial akan sangat kecil.

2. Menciptakan Lingkungan Sosial yg Sehat adanya Pengendalian Sosial

Selain di rumah, faktor lingkungan pula besar lengan berkuasa besar kepada terjadinya penyakit sosial. Menciptakan lingkungan yg sehat bisa dijalankan dgn penerapan serta pengajaran norma-norma yg ada di penduduk . Selain itu, upaya lain untuk membuat lingkungan yg sehat adalah dgn melakukan aktivitas-acara positif mirip mengaji, karang taruna, & sebagainya.

Sponsors Link

Dengan demikian, masyarakat akan terhindar dr perbuatan negatif. Hal ini pasti perlu pertolongan seluruh unsur penduduk & mesti dipimpin oleh pihak yg kompeten. Pemimpin penduduk , baik itu RT, RW, Lurah/Kades, atau pun tokoh agama pihak-pihak yg mesti memimpin & memandu terbentuknya lingkungan sosial yg sehat. Salah satu tujuan pengendalian sosial yaitu menghalangi dr penyimpangan nilai & norma sosial di masyarakat. Pengendalian sosial bisa berupa pengawasan kepada masyarakat, utamanya penduduk yg potensial terserang penyakit sosial.

3. Mengajarkan serta Mengamalkan Norma-Norma di Sekolah

Cara menghalangi penyakit sosial di Indonesia pula harus dikerjakan di lingkungan sekolah. Sebab, sekolah merupakan kawasan untuk mendidik masyarakat semoga lebih pandai serta bermoral. Pengajaran norma-norma sosial mesti dilaksanakan seringan mungkin agar siswa mampu menyerapnya dgn baik. Sebagaimana yg dimengerti, kurangnya daya serap kepada norma akan membuat individu potensial terserang penyakit sosial. Tidak cuma diajarkan, tapi norma-norma tersebut pula mesti di praktekan sehari-hari. Menyapa Guru & orang yg lebih renta dengan-cara santun, menerapkan disiplin dlm waktu & mencar ilmu, tak mengejek & mengundang sobat dgn nama-nama jelek yakni hal-hal kecil yg bisa dikerjakan untuk mengamalkan norma-norma sosial.

4. Mengadakan Pelatihan Kerja & Menambah Intensitas Bursa Kerja

Sponsors Link

Pencegahan ini bahu-membahu merupakan salah satu cara menghalangi persoalan pengangguran. Namun cara ini pula bisa dijalankan untuk menghemat penyakit sosial alasannya adalah duduk perkara ekonomi ternyata besar lengan berkuasa kepada penyakit sosial. Dengan adanya pembinaan kerja, masyarakat bisa menerima kemampuan melakukan pekerjaan yg bisa ia pakai untuk mencari nafkah yg layak & halal. Agar tenaga kerja terserap, intensitas bursa kerja harus pula ditingkatkan. Bursa kerja mampu memperlihatkan isu mengenai tempat kerja yg cocok untuk penduduk . Pada alhasil, masyarakat pun bisa mendapat pekerjaan yg layak serta menghemat potensi untuk terjerat penyakit sosial.

5. Penerapan Norma Hukum yg Jelas & Tegas oleh Pemerintah

Penyakit sosial bukan hanya merugikan individu & penduduk . Negara pula bisa terkena imbas dr penyakit sosial. Banyaknya individu yg terjangkit penyakit sosial akan membuat negara menjadi tak kondusif & riskan tindakan kejahatan. Selain itu, tatanan nilai norma, agama, & budaya yg menempel dlm negara akan runtuh & akan bikin negara kehilangan entitasnya.

Oleh alasannya itu, penerapan norma hukum yg tegas mesti diterapkan untuk meminimalisir penyakit sosial. Norma hukum pula harus terang supaya mampu dimengerti oleh penduduk . Tidak hanya penduduk , aparatur negara seperti pejabat & presiden mesti bisa menaati norma tersebut. Sebab, aparatur-aparatur negara tersebut merupakan pilar negara sekaligus teladan masyarakat. Tidak cuma norma aturan, aparatur negara pula mesti bisa mengamalkan norma-norma sosial yg ada di Indonesia.

Demikian pembahasan perihal cara mencegah penyakit sosial di Indonesia. Semoga postingan ini bermanfaat serta mampu menambah wawasan pembaca dlm ranah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Terima kasih.

  Identifikasi Prinsip Struktural Pada Sistim Sosial