5 Ceramah singkat Ramadan yang Menggetarkan Hati Pendengarnya

Kamu dapat tugas guru sekolah untuk membuat ceramah singkat Ramadan ? Tenang, ananda bisa mempelajari beberapa contoh ceramah singkat Ramadan. Topic ini bisa ananda kembangkan sesuai dgn ide & gagasan ananda sendiri.

Kali ini penulis menyajikan beberapa ceramah singkat Ramadan & judulnya.

Apa saja judul ceramah di bulan Ramadan? Yuk, simak pembahasannya dlm artikel ini.

Kumpulan Ceramah Singkat Ramadan

Inilah beberapa contoh pidato Ramadan yg bisa ananda duplikasi:

Ceramah Singkat Ramadan Tentang Zakat Fitrah

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ibu guru yg mulia, sahabatku tercinta,

Aku berdiri di sini dlm rangka untuk menyampaikan materi kultum tentang keutamaan zakat fitrah pada bulan suci Ramadhan.  Zakat termasuk salah satu kewajiban umat Islam zakat merupakan rukun Islam yg ke-3. Urutan zakat ada pada urutan ketiga, yaitu setelah salat. Dalam beberapa ayat al Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umat Islam melaksanakan salat & memberikan zakatnya.

Zakat termasuk ibadah harta. Sebagian harta yg dikeluarkan zakatnya pada hakikatnya adalah kotoran dr harta kita. Banyak orang yg merasa ragu & enggan untuk mengeluarkan zakat karena mereka menganggap bahwa itu bagian dr hartanya.

Padahal, itu bukan bagian hartanya tapi itu hak penerima zakat. Saat seseorang enggan mengeluarkan zakat hartanya, maka mereka akan mendapatkan hukuman dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang yg rajin salat tapi enggan mengeluarkan zakat, maka salatnya berpotensi tak diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Zakat fitrah yg dimaksud di sini adalah zakat jiwa. Bila seseorang hidup pada malam hari raya Idul Fitri, maka mereka wajib mengeluarkan zakat dr seluruh anggota keluarganya.

Hal ini sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam:

فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعاً مِنْ تَمَرٍ، أوْصَاعاً مِنْ شَعِيْرٍ، عَلَى الْعَبْدِ وَالْحُرِّ، وَالذَّكَرِ وَالأُنْثَى، وَالصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأمَرَ بِهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوْجِ الناَّسِ إلى الصَّلَاةِ

Artinya : “Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam telah mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau gandum atas orang muslim, baik budak & orang biasa, laki-laki & wanita, anak-anak & orang dewasa. Beliau memberitahukan membayar zakat fitrah sebelum berangkat (ke masjid) ‘Idul Fitri” (HR. Bukhari & Muslim).

Zakat fitrah ini hanya boleh dibagikan pada salah satu dr delapan golongan. Mereka adalah orang-orang yg berhak menerima zakat. Siapa saja mereka? Mereka adalah:

  Suasana Sesi kedua KTT G20 Sore Tadi

  1. Fakir
  2. Miskin
  3. Amil
  4. Muallaf
  5. Budak
  6. Orang yg berhutang
  7. Sabilillah (orang yg berjuang dijalan allah subhanahu wa ta’ala)

Ceramah Singkat Ramadan Tentang Ikhlas

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ibu guru yg mulia, sahabatku tercinta,

Kali ini saya akan menyampaikan materi tentang pentingnya ikhlas dlm beramal.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala melahirkan manusia ke muka bumi hanya untuk beribadah kepada-Nya. Tentu, bukan sembarang beribadah tetapi beribadah yg ikhlas. Ikhlas adalah berbuat sesuatu semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan karena yg lainnya.

Hal ini sebagaimana keterangan dlm kitab Thariquka Ila Al-Ikhlash Wa Al-Fiqh Fi Ad-Din (halaman 13).  Imam Abdullah Bin Dhaifillah Ar-Rahili menyatakan:

وحقيقة الإخلاص صدقٌ في النيَّة والقول والعمل، فيما يتعلق بحقوق الله تعالى، وفيما يتعلق بحقوق المخلوقين  

Artinya, Ikhlas yg sebenarnya adalah tatkala niat yg tulus sejalan dgn ucapan & perbuatan, baik amal yg kaitannya dgn relasi horizontal (hablum minAllah Subhanahu Wa Ta’ala) maupun vertikal (hablum minannas).”

Ikhlas termasuk amalan hati. Hati yg ikhlas akan fokus hanya pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan yg lainnya. Mereka akan konsentrasi perhatian & mengingatkan semua amal ibadahnya karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata.

وحقيقة الإخلاص صدقٌ في النيَّة والقول والعمل، فيما يتعلق بحقوق الله تعالى، وفيما يتعلق بحقوق المخلوقين  

Artinya, Ikhlas yg sebenarnya adalah tatkala niat yg tulus sejalan dgn ucapan & perbuatan, baik amal yg kaitannya dgn relasi horizontal (hablum minAllah Subhanahu Wa Ta’ala) maupun vertikal (hablum minannas).”

Kematian itu sesuatu yg pasti terjadi. Tak pandang bulu siapa pun yg saat ini hidup, mereka pasti akan mati. Seberapa tampan, rupawan wajah mereka, seberapa tinggi derajat pangkat mereka seberapa banyak harta, uang mereka, mereka pasti akan mati.

Mengingat mati termasuk salah satu amalan yg sangat utama dlm Islam. Kematian itu bukan sesuatu yg harus kita takuti tetapi kematian harus kita persiapkan.

Jadi, aktivitas kita sehari-hari harus mencerminkan persiapan kita untuk menyambut kematian itu. Mengapa kita mempersiapkan diri menyambut kematian karena kematian akan datang tanpa pernah kita sangka sebelumnya. Ia akan datang begitu cepat tanpa permisi.

Seseorang yg telah memiliki persiapan, maka mereka siap untuk dijemput kematian kapanpun & dimanapun.

Tentang dahsyatnya kematian ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dlm al Quran:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ (آل عمران:١٨٥ )  

Artinya: Setiap yg bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dgn sempurna balasan kalian. Barang siapa dijauhkan dr neraka & dimasukkan ke dlm surga, sungguh, ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yg memperdaya” (Qs Ali ‘Imran: 185).

Jadi, hakikatnya setiap hari kita adalah hari penantian menuju Kematian. Kita beribadah, beraktivitas, bekerja, berpikir semua untuk menunggu kematian.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dlm al Quran:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتّٰى يَأْتِيَكَ الْيَقِيْنُ (الحجر: ٩٩)  

Artinya: Dan sembahlah tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu” (Qs Al Hijr: 99).

Kita akan selalu beribadah, menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala setiap hari, setiap saat hingga ajal menjemput.

Pidato Ramadan Tentang Keutamaan Sholat

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ibu guru yg mulia, sahabatku tercinta,

Aku berdiri di sini dlm rangka untuk menyampaikan materi kultum tentang sholat.

Bagi setiap muslim, salat adalah tiang. Tentu, tiang yg dimaksud di sini adalah tiang agamanya.  Seberapa bagus keimanan, keIslaman seseorang itu dinilai dari  seberapa bagus salatnya.

Bagi orang yg mendapat petunjuk dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka mengerjakan salat adalah sesuatu yg menyenangkan & menggembirakan. Mereka bisa mengerjakan salat adalah nikmat terbesar dlm hidupnya.

Namun, bagi orang yg tak mendapatkan hidayah dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka salat adalah sesuatu beban yg menghantui kehidupannya. Mereka merasa jenuh, lelah mengerjakan salat.

Padahal, Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengiringi orang yg mengerjakan salat dgn pahala yg besar disisi-Nya. Ibadah salat termasuk ibadah yg paling utama dlm Islam. Dalam rukun Islam salat menempati rukun yg kedua setelah solat. Maka, menjaga salat adalah sebuah kewajiban yg tak bisa kita tinggalkan sama sekali, apapun alasannya.

Salah satu manfaat salat adalah menghadirkan ketenangan hidup. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dlm al Quran:

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa ananda itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala maha mendengar lagi maha mengetahui.”          

Bila ada orang yg rajin salat setiap hari, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan keterangan dlm hidup ini.

Walaupun rezeki mereka pas-pasan tetapi anak mereka patuh, anak & istrinya patuh, taat kepadanya, kehidupannya dilingkupi oleh barokah & kemuliaan.

Bagi mereka, rezeki Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan harta melimpah, jabatan tinggi, rumah mewah tetapi rezeki Allah Subhanahu Wa Ta’ala yg paling besar dlm hidupnya adalah diberi kesempatan untuk bersujud setiap hari dlm shalatnya.

Ceramah Ramadan Tentang Keutamaan Sedekah

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ibu guru yg mulia, sahabatku tercinta,

Aku berdiri di sini dlm rangka untuk menyampaikan materi kultum tentang sedekah.

Islam adalah agama yg peduli dgn sosial lingkungan & kemakmuran.  Buktinya, salah satu ajaran Islam adalah bersedekah. Bersedekah itu pemberian dr orang yg mau pada orang yg yang membutuhkan. Jadi, orang yg mau sedekah itu bukan dr orang yg mampu pada orang yg miskin. Banyak orang yg mampu dengan-cara finansial, mereka punya harta melimpah tetapi mereka pelit untuk berceramah.

Sebaliknya, banyak orang yg dengan-cara finansial biasa-biasa saja tetapi mereka memiliki semangat untuk berbagi & bersedekah.

Seseorang mau bersedekah itu bukan semata-mata karena mereka punya harta yg banyak & melimpah tetapi semata-mata karena mereka memperoleh hidayah & pertolongan dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Seorang muslim yg tergerak hatinya untuk bersedekah pada orang yg membutuhkan. Mereka adalah orang-orang terbaik yg akan memperoleh balasan terbaik dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Salah satu sedekah terbaik adalah sedekah pada bulan Ramadan. Rasulullah adalah orang yg ahli sedekah. Beliau memberi teladan & contoh nyata dlm kehidupan sehari-hari pada sahabat.

Namun, pada bulan Ramadan beliau bersedekahnya jauh lebih banyak dr hari-hari biasa. Hal ini sebagaimana riwayat dr sahabat:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ (أَجْوَدَ) مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ  

Artinya, “Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati. Ia semakin murah hati di bulan Ramadan,” (HR. Al-Bukhari & Muslim). Oleh karena itu, para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah & berbuat baik dengan-cara umum.

Pidato Ramadan Membahas Tentang Bersyukur

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Bapak ibu guru yg mulia, sahabatku tercinta,

Aku berdiri di sini dlm rangka untuk menyampaikan materi kultum tentang bersyukur.

Banyak orang berhasil meraih kesuksesan karena syukur. Syukur adalah bentuk rasa terima kasih kita pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat & karunia-Nya pada kita.

Terlalu banyak nikmat & pemberian Allah Subhanahu Wa Ta’ala yg perlu kita syukuri sehingga jangan sampai kita menghabiskan waktu kita untuk mengeluhkan sesuatu yg belum kita miliki. Karena sejatinya sesuatu yg telah Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan pada kita jauh lebih banyak daripada apa yg Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan pada kita.

Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dlm al Quran:

 ‎وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga) tatkala tuhan kalian memaklumatkan, Sesungguh­Nya jika kalian bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) pada kalian; & jika kalian mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih.” (Qs Ibrahim ayat 7).

Mensyukuri nikmat adalah jalan terbaik untuk memperoleh tambahan nikmat yg berlipat dr Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang yg bersyukur, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melipatgandakan apa yg telah disyukurinya. Sebaliknya, orang yg enggan bersyukur bahkan kufur, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menghukumnya, menghukum & menarik  pemberian-Nya.

Penutup

Demikian pembahasan contoh ceramah singkat Ramadan yg bisa penulis sajikan. Semoga apa yg penulis sajikan ini bermanfaat untuk pembaca sekalian.