Indonesia adalah salah satu negara yg terdiri dr banyak perbedaan. Baik keanekaragaman suku bangsa & budaya, bahasa ataupun agama. Namun meskipun begitu, Indonesia merupakan sebuah negara yg dapat menjaga keberagaman tersebut & membuatnya sebagai pemersatu & penguat satu sama lain. Dan dr banyak pluralisme tersebut, Agama yaitu salah satu pluralisme yg cukup kental terlihat sehingga acuan pluralisme agama ini bisa dilihat dimana saja ataupun kapan saja.
Pluralisme sendiri yakni suatu kata yg berasal dr kata plural yg mempunyai arti jamak atau banyak. Hanya saja, pluralisme tak senantiasa mengacu pada banyaknya perbedaan yg ada didalam penduduk alasannya pluralisme pula menyangkut dilema sikap toleransi terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.
Seperti sudah disinggung diawal, ada banyak pola pluralisme dlm masyarakat yang bisa kita rasakan setiap harinya. Namun teladan pluralisme agama ialah salah satu contoh pluralisme yg sungguh kental seperti misalnya tatkala pelaksanaan peringatan hari raya.
Permasalahan Pluralisme di Indonesia
Contoh pluralisme lain yg sungguh terasa di Indonesia ialah pada ketika terjadinya pertentangan etnis yg biasa terjadi di beberapa tempat. Dari konflik ini kita akan tahu bahwa Indonesia adalah negara yg terdiri dr banyak perbedaan & pandangan dimana jikalau disikapi tanpa rasa toleransi, pertentangan bisa pecah kapan saja & dgn argumentasi apa saja.
Selain toleransi, perubahan sikap insan yakni hal lain yg mesti diwaspadai supaya persatuan yg sudah ada tak rusak atau terusik keseimbangannya. Secara biasa , pergeseran sikap insan yg merupakan inti dr permasalahan pluralisme ini terdiri dr tiga bentuk. Yaitu:
- Kognitif yg merupakan pola pergeseran sikap manusia yang menurut pola pikir.
- Afektif yg merupakan teladan perubahan sikap insan yg tercermin dr perilakunya didalam kehidupan keseharian. Dan,
- Psikomotor yg merupakan acuan pergantian perilaku insan yg menurut langkah-langkah.
Dalam contoh pluralisme agama, pluralisme selain wacana toleransi umat beragama pula menyangkut hal yg sungguh luas dimana salah satunya yaitu perihal penerimaan agama-agama atau keyakinan berbeda yg berada didalam suatu tempat. Pluralisme agama yakni salah satu penggalan dr teladan penduduk multikultural yang merupakan cerminan dr masyarakat yg terdiri dr banyak sekali macam budaya yg berlainan.
Dampak Positif Keberagaman Budaya
Pluralisme agama tak cuma terdiri dr satu pengertian alasannya dibelahan dunia ini, pluralisme pula diketahui tetapi dipahami dgn cara yg berlawanan. Salah satu pemahaman teladan pluralisme agama ini yaitu bahwa agama yg dianut oleh seseorang bukanlah satu-satunya sumber kebenaran karena pada agama-agama lain pula mampu didapatkan kebenaran itu. Setidaknya masing-masing agama mempunyai suatu nilai kebenaran.
Pluralisme agama yg merupakan potongan dr pluralisme budaya mempunyai banyak pengaruh aktual bagi masyarakat. Beberapa pengaruh konkret keberagaman budaya tersebut ialah:
- Mampu membentuk penduduk yg toleran terhadap perbedaan,
- Mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi turis untuk berkunjung,
- Mampu memperbesar kekayaan Sumber Daya Manusia (SDM) negara, dan
- Mampu mengembangkan pendapatan suatu daerah & negara.
Contoh Pluralisme Agama di Indonesia
Seperti dijelaskan diawal, contoh pluralisme agama ialah satu hal yg sungguh terasa & bisa tampakdlm kehidupan sehari-hari. Hanya saja, acap kali tak siapa saja mampu mengenalinya sehingga seakan-akan pluralisme agama itu tak ada. Contoh pluralisme agama tak jauh berbeda dr acuan sikap toleransi antar umat beragama. Beberapa pola pluralisme agama tersebut adalah:
- Kebersamaan dlm pelaksanakan bahu-membahu membersihkan lingkungan tempat tinggal,
- Tidak memaksakan keinginanorang lain untuk memeluk atau meyakini suatu keyakinan atau agama,
- Saling menghormati hak & keharusan masing-masing agama,
- Saling menolong dlm perbaikan atau pembangunan fasilitas umum, dan
- Saling menolong saat terjadi kecelakaan & musibah.
Walaupun teladan pluralisme agama bisa terlihat dimana saja, pastinya semua itu tergantung dr kondisi sosial dimana masyarakat tersebut berada. Apakah mereka berada di desa atau apakah mereka berada di kota. Hal ini karena kondisi sosial penduduk di kota & desa cukup jauh berbeda & dapat mensugesti tingkat toleransi kepada perbedaan. Beberapa acuan kondisi sosial masyarakat di suatu wilayah tersebut ialah:
- Desa
- Lebih gampang curiga,
- Sangat menghargai kondisi orang lain,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai yg diajarkan agama,
- Masyarakat desa memiliki sifat kekeluargaan & bahu-membahu yg sangat besar lengan berkuasa,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai warisan nenek moyang atau leluhur, & sebagainya
- Kota
Berbeda dgn masyarakat yg berada didesa, penduduk kota memiliki kondisi:
- Lebih bersifat individalis & egois,
- Lebih bersifat dinamis & tak kaku sehingga condong lebih inovatif,
- Memiliki sifat heterogen dlm kesehariannya,
- Memiliki mobilitas sosial yg lebih tinggi & padat,
- Patuh kepada acara pemerintah, & sebagainya.
Pluralisme ialah sesuatu yg dikenal dgn baik di Indonesia. Bahkan perbedaan yg ada lebih dijadikan selaku pemersatu dibandingkan pembeda ataupun pemisah. Inilah kenapa kita mengenal semboyan ‘Bhineka Tunggal Ika’ yg bermakna walaupun berlawanan tetapi tetap satu.
Pluralisme agama yakni salah satu contoh dr sekian banyak pluralisme atau perbedaan yg ada di Indonesia dimana hal itu yaitu sesuatu yg mesti ada karena dr sanalah penduduk Indonesia bisa berguru cara menghargai & menghormati mereka yg berbeda kepercayaan. Semoga berguna.