5 Contoh Wujud Kebudayaan Ide/Gagasan dan Aktivitas

Contoh Wujud Kebudayaan Ide & Aktivitas

Dalam telaah ilmu sosial termasuk objek kajian sosiologi sebuah unsur budaya terbagi menjadi beberapa hal. Termasuk budaya material yg merupakan istilah mengacu pada korelasi antara artefak & acara antar relasi sosial di lingkungan masyarakat, sedangkan budaya non material mencakup perilaku, ide, ide, norma sosial, nilai sosial, & kepercayaan yg berkontribusi pada budaya penduduk dengan-cara keseluruhan.

Meski untuk membedakannya sangatlah mudah akan tetapi dlm berbagai aspek disadari ataupun tak kajian wujud kebudayaan berupa ilham atau pemikiran & kegiatan ini diperlukan klarifikasi yg lebih mendalam.

Kebudayaan Ide atau Gagasan & Aktivitas

Adapun yg dimaksud dibandingkan dengan wujud kebudayaan yg berupa ilham atau pemikiran & aktivitas. Antara lain;

  1. Wujud Kebudayaan Ide/Gagasan

Kebudayaan berupa wangsit & gagas yaitu arti budaya yang menghipnotis sikap & sosialisasi dengan-cara langsung di lingkungan sosial bermasyarakat. Sehingga hal ini senantisa mengacu pada beberapa proses yg dipakai budaya untuk membentuk fikiran, perasaan, & sikap anggotanya. Dimana empat di antaranya yg paling penting yakni simbol, bahasa, nilai, & norma.

  1. Wujud Budaya Aktivitas

Budaya acara yaitu serangkaian arti tradisi yang dimiliki, mewakili, atau diciptakan oleh sekelompok orang dlm melangsungkan budaya tertentu. Sehingga prihal ini tak terlepas ketimbang karakteristik insan selaku makhluk sosial yg sejak awal sudah berkelompok menjadi komunitas untuk bertahan hidup. Orang hidup bareng untuk membentuk kebiasaan & sikap yg sama.

Contoh Wujud Budaya Ide atau Gagasan & Aktivitas

Sebagai penjelasan lebih mendalam. Berikut ini merupakan pola pembagian terstruktur mengenai atas wujud kebudayaan yg berupa wangsit atau ide serta kegiatan. Misalnya saja;

Contoh Kebudayaan Ide/Gagasan

Misalnya saja;

  1. Nilai Sosial

Bagian daripada wujud kebudayaan yang berupa ilham & ide mirip adanya nilai sosial di masyarakat. Dimana seseorang akan memerleh lebeling jikalau pernah melakukan pencurian atau kriminalitas tertentu, sebaliknya seseorang mendapatkan predikat baik jikalau rajin beribadah & menghargai sesama.

  1. Norma Sosial

Norma sosial ialah potongan dibandingkan dengan wujud budaya yg berupa wangsit & gagasan. Prihal ini tak terlepas ketimbang interaksi sosial salah satunya yakni menyebabkan seseorang mengenal norma sosial. Misalnya saja mirip norma menundukan badan tatkala melalui orang yg lebih tua, atau makan dgn menggunakan ajudan.

Sehingga dengan-cara singkat setiap individu & kalangan haruslah bisa melaksanakan adaptasi & bertingkah laris sesuai hukum-hukum yg ada.

  1. Perundang-Udangan

Undang-Undang Dasar 1945 merupakan seperangkat budaya yg lahir atas wangsit & gagasan para pendiri bangsa. Hal ini dibuat untuk tata cara pemerintahan, terutama sebagai bentuk pengawasan yg di kerjakan oleh penduduk untuk melihat jalannnya pemerintahan beserta dgn para aparatnya.

Pada dasarnya undang-undang pecahan atas pengendalian sosial ini mencakup banyak sekali proses yg sebelumnya sudah atau belum di rencanakan dgn tujuan untuk mengajak, mendidik atau bahkan memaksa warga penduduk semoga dapat mematuhi segala norma & nilai-nilai sosial yg berlaku.

  1. PIIL Psenggiri

Piil pesenggiri bagi penduduk lampung merupakan seperangkat sifat kebudayaan berupa wangsit & gagasan. Dimana hal ini utamanya untuk kehormatan diri atau harga diri orang Lampung dlm menjaga eksistensinya di penduduk . Penerapannya pun bernilai aktual seperti saling menghormati & menghargai.

Kebudayaan Aktivitas

Sedangkan untuk acuan kongrit ketimbang wujud kebudayaan yg bersifat kegiatan contohnya saja mirip;

  1. Upaya Perkawinan

Indonesia sejatinya diketahui dengan penduduk multikultural yang terdiri atas beragam arti suku, makna etnis, & bermacam arti ras. Maka tak salah dlm aneka macam kehidupan penerapan kebudayaan aktivitas ini bermacam-macam, terutama dlm perkawinan. Misalnya saja mirip di Jawa Tengah yg terdiri atas kembar mayang & midodareni.

Dari klarifikasi yg dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa aspek inspirasi atau ide & aktivitas dr dlm budaya mampu berlawanan dengan-cara halus dr satu kawasan ke kawasan lain. Hal ini misalnya saja tatkala seseorang melaksanakan perjalanan lebih jauh, berpindah dr kawasan yg berbeda ke penggalan dunia yg sama sekali berlawanan, aspek wangsit atau gagasan & kegiatan tertentu dr budaya menjadi sungguh ajaib.

Tetapi yg pasti, sikap berdasarkan kebudayaan yg dipelajari bukanlah hal yg jelek. Mengenal aturan tak tertulis membantu orang merasa kondusif & “normal“. Alasannya kebanyakan orang ingin menjalani kehidupan sehari-hari dgn percaya diri bahwa sikap mereka tak akan diganggu ataupun mengusik orang lain. Akan tetapi, bahkan langkah-langkah yg sepertinya sederhana seperti pergi ke tempat kerja menunjukan banyak kesopanan budaya.

Ambil teladan pergi bekerja dgn transportasi lazim. Baik orang sedang bepergian di Dublin, Kairo, Mumbai, atau San Francisco, banyak sikap yg akan sama, namun perbedaan yg signifikan pula timbul di antara budaya. Biasanya, penumpang akan menunggu bus di halte atau menunggu kereta di stasiun, lalu membayar biro sebelum atau setelah naik, & menempati tempat duduk yg tersedia.

Tapi tatkala naik bus di Kairo, penumpang mungkin mesti lari, alasannya adalah bus di sana sering tak berhenti karena sudah sarat dgn penumpang. Penumpang bus Dublin diinginkan mengulurkan tangan untuk menunjukkan bahwa mereka ingin bus berhenti untuk mereka.

Dan saat menaiki kereta komuter di Mumbai, penumpang mesti masuk ke dlm gerbong yg empuk di tengah banyak dorongan di peron yg sarat sesak. Perilaku semacam itu akan dianggap sebagai puncak kekasaran di Amerika Serikat, namun di Mumbai hal itu merefleksikan tantangan sehari-hari untuk berkeliling dgn sistem kereta api yg dikenakan pajak sesuai kapasitas.

Oleh alasannya itulah dlm acuan perjalanan ini, budaya terdiri dr aliran (ekspektasi wacana ruang pribadi, contohnya) & hal-hal yg berwujud (halte bus, kereta api, & kapasitas tempat duduk). Budaya material mengacu pada benda atau harta benda sekelompok orang. Tiket metro & token bus ialah serpihan dr budaya material, begitu juga mobil, toko, & struktur fisik tempat orang beribadah.

Nah, itulah saja klarifikasi & ulasan yg bisa diberikan pada semua pembaca berkenaan dgn berbagai acuan daripada wujud kebudayaan yg berupa ide atau gagasan serta acara yang bisa ditemukan dlm keseharian. Semoga berkhasiat.

  Bagaimana Pandangan Sosial Mengenai Penyimpangan Bahwa Orang Jahat Melakukan Perbuatan Yang Jahat