5 Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Bentuknya

Bumi mempunyai energi yg disebut endogen. Endogen yakni penyebab ketidakhomogenan permukaan, sehingga membuat terbentuknya perbukitan & pegunungan.

Jadi siapa yg memiliki pegunungan di kotanya, terutama gunung berapi? Pernahkah anda menebak kapan suatu gunung akan meledak?

Jangan khawatir dulu. Tidak semua gunung meletus. Pada artikel ini, Anda akan mempelajari lebih dlm apa itu gunung berapi & jenis gunung berapi menurut bentuknya. Baca juga bangunan peninggalan Jepang di Indonesia.

Pengertian

Pada lazimnya gunung api atau volcano adalah
suatu tata cara susukan fluida panas (batuan berupa lelehan atau lava) yang
memanjang dr kedalaman sekitar 10 km ke permukaan bumi. Mengandung endapan
akhir akumulasi material yg dikeluarkan saat erupsi.

Gunung berapi ialah gugusan alami dari
fragmen yg terjadi di kerak benda langit bermassa planet mirip Bumi.
Patahan ini memungkinkan lava panas, debu, & gas keluar dr ruang magma di
bawah permukaan.

Dilihat dr jenis kegiatan & bentuknya, ada banyak jenisnya. Ada berdasarkan aktivitas gunung berapi yg aktif, ada yg mati, & ada pula yg istirahat.

Di segi lain, tergantung pada jenis bentuknya, ada gunung berbentuk kerucut (strato), gunung perisai, gunung maar, gunung kaldera, & gunung kubah. Baca juga penyebab eutrofikasi pada sungai.

Jenis Gunung Berapi menurut Bentuknya

Ada banyak jenis gunung berapi. Seperti
jenis gunung api berdasarkan bentuknya, yaitu:

1. Tipe Maar

Gunung berapi Maar ialah gunung berapi
dengan kawah seperti mangkuk di penggalan atas. Lebar kawah di gunung ini relatif
lebih besar dr tinggi dinding kawah.

Jenis gunung berapi ini pula memiliki
kemiringan yg landai. Ada pula ruang magma bertekanan tinggi yg dangkal di
gunung berapi Mar.

  Pengertian Gejala Alam dan Jenisnya

Kata Mar sendiri memiliki arti danau tektonik
yang curam. Danau ini terbentuk karena sifat letusan gunung berapi atau letusan
dahsyat. Letusan ini hanya terjadi sekali & tak ada aktivitas vulkanik
setelah itu. Material yg keluar dr letusan berupa benda padat atau eflata.

Akibat ledakan dahsyat itu, suatu lubang atau mangkuk besar berupa corong terbentuk di serpihan atas. Lubang memiliki dinding tebing yg bergelombang.i

Jika dasar & dinding kawah yg terbentuk
tidak memungkinkan air melewatinya, maka maar akan membentuk suatu danau yang
disebut Danau Maar.

Contohnya adalah Gunung Dieng, Gunung
Gamalama, & Gunung Lamongan.

2. Tipe Perisai

Gunung berapi ini terbentuk oleh magma yang
keluar dgn cepat, yg alirannya menyebar di sekitar area vulkanik. Letusan
yang dihasilkan gunung berapi ini tak lebih dr letusan yg efusif.

Gunung berapi perisai tak terbentuk oleh
letusan, namun cenderung lantaran pedoman lava basal yg tipis & lembab serta
tekanan yg lemah.

Gunung berapi ini terbuat dr batuan
fatwa lava & masih cair tatkala diendapkan, sehingga bentuknya landai. Gunung
berapi ini pula memiliki dapur magma yg dangkal.

Contoh dr gunung berapi perisai atau
shield yaitu gunung berapi yg biasa didapatkan di Hawaii Amerika Serikat,
mirip Gunung Mauna Loa, Gunung Mauna Kea, & Gunung Kilauea.

3. Tipe Kerucut Berlapis (Strato)

Gunung berapi ini berupa kerucut. Gunung
berapi berbentuk kerucut karena tumpukan berlapis material lava yang
dikeluarkan ketika magma meletus.

Selain itu, batuan beku berlapis pada
dinding kawah dr gunung berapi kerucut terjadi lantaran adanya tumpahan dan
letusan yg silih berubah.

Tubuh gunung api ini terdiri dr lapisan
lava yg bercampur dgn produk vulkanik yang lain mirip debu, pasir, kerikil
dan bom.

  Contoh Contoh Aspek Sosial Geografi ​

Campuran ini memungkinkan sedimen untuk membentuk lapisan di lereng gunung, sehingga membuat gunung berapi kerucut menjadi naik lebih tinggi & lebih tinggi lagi. Baca juga faedah mempelajari ilmu geografi

Jenis gunung api ini banyak dijumpai di
Indonesia. Contoh gunung api jenis ini antara lain Gunung Merapi & Gunung
Tangkuban Perahu.

4. Tipe Kaldera (Kaldera)

Kaldera yakni daerah melingkar yang
memanjang rendah ke permukaan tanah. Bentuknya seperti kawah dgn lebar 2 km
atau lebih.

Kaldera ini terbentuk sebagai akhir dari
letusan gunung berapi eksplosif atau sungguh besar, yg mengakibatkan runtuhnya
tanah pada pecahan atas, sehingga menciptakan pecahan atasnya seperti di
“dipenggal”. Kaldera ini terdiri dari:

  • Kaldera letusan: Terjadi akibat letusan eksplosif yg melanda sebagian besar tubuh, sehingga badan tersebut terlontar keluar.
  • Kaldera runtuhan: Sejumlah besar material dilepaskan dr dapur magma, menjadikan sebagian besar badan gunung vulkanik runtuh.
  • Kaldera resurgent: Terjadi selaku balasan runtuhnya blok sentra sesudah runtuhnya sebagian badan gunung berapi.
  • Kaldera pengikisan: Ini disebabkan oleh abrasi konstan dinding kawah sehingga menciptakan suatu kaldera.

5. Tipe Kubah

Jenis ini pula diketahui selaku “kubah-sumbat”.
Jenis gunung berapi ini mengandung asam & terdiri dr lava tebal yg timbul
saat letusan.

Lahar yg mengandung asam mengisi lubang
di kawah di puncak gunung. Lava tersebut mengeras & menutupi lubang di
dinding gunung. Sehingga menciptakan terjadinya ledakan pada gunung tipe ini.

Gunung berapi berbentuk kubah ini biasanya memiliki sisi yg tajam atau cembung. Gunung berapi ini pula memiliki akumulasi vikositas yg sungguh tinggi. Baca juga organisasi dunia yg disertai Indonesia

Contoh gunung berapi berbentuk kubah tergolong Puncak Lassen di Sierra Nevada & Gunung Pelée di Martinique.

  Sepanjang bantaran Sungai Barito di Kota Banjarmasin digunakan penduduk sebagai permukiman.

Inilah tadi beberapa pembahasan mendalam wacana jenis gunung berapi menurut bentuknya. Semoga postingan bisa menambah wawasan saudara sekalian.