5 Jenis Pengendalian Sosial – Penjelasan dan Contohnya

Pengendalian sosial atau social control merupakan proses & cara pengawasan baik yg direncanakan atau tak direncanakan yg mana memiliki tujuan untuk bisa mengajak, mendidik, hingga memaksa penduduk untuk mampu mentaati & mematuhi segala norma & aturan yg berlaku. Maksud dr pengendalian sosial disini adalah supaya anggota penduduk di dalamnya bisa mematuhi segala norma-norma sosial yg ada. Berikut ini beberapa pemahaman pengendalian sosial oleh para andal.

Pengendalian sosial merupakan sarana atau metode yg mana dipakai semoga bisa mendorong individu supaya bisa berperilaku sesuai dgn jenis pengendalian sosial pada kehendak masyarakat yg ada di dlm kelompok besar ataupun khusus. (baca juga: Disintegrasi Sosial)

Menurut Sifatnya

Pengendalian sosial disini bisa diartikan selaku istilah kolektif yg memiliki pola pada proses yg sudah dijadwalkan maupun belum direncanakan untuk mengajar, membujuk, hingga memaksa seseorang untuk bisa beradaptasi dgn nilai-nilai serta kebiasaan kelompok tersebut. Menurut sifatnya, pengendalian sosial terdiri dr pengendalian sosial preventif, represif, & kuratif.

1. Pengendalian Sosial Preventif

Jenis pengendalian sosial yg mana dilaksanakan dgn tujuan supaya bisa menghalangi terjadinya penyimpangan sosial di dlm lingkungan masyarakat. Pengendalian sosial ini dilakukan sebelum terjadi penyimpangan di lingkungan penduduk . Pengendalian preventif ini umumnya dikerjakan melalui pendidikan di lingkup keluarga, sekolah ataupun penduduk . Misalnya saja untuk menyingkir dari adanya pertengkaran diantara pelajar, guru mampu melakukan perayaan & nasehat pada murid muridnya agarnantinya sepulang sekolah tak diperbolehkan mampir ke tempat-tempat umum & eksklusif pulang ke tempat tinggal. (baca juga: Pembagian Wilayah Waktu Di Indonesia)

baca juga:

2. Pengendalian Sosial Represif

Pengendalian represif merupakan pengendalian sosial yg dilakukan oleh penduduk yg mana dijalankan setelah terjadi penyimpangan. Cara yg bisa dilaksanakan ialah dgn mengambil langkah-langkah serta menjatuhi eksekusi pada penduduk yg melaksanakan kesalahan tersebut. Hal ini bertujuan agar seseorang tersebut bisa menyadari segala kesalahan yg telah dibuatnya & kembali ke jalan yg sesungguhnya. Pengendalian sosial ini memang harus dijalankan dgn tegas biar bisa menawarkan efek jera bagi orang-orang yg sudah melakukannya. Contohnya saja, tunjangan hukum bagi seseorang yg terpidana dgn kasus pembunuhan. (baca juga: Kenampakan Alam )

3. Pengendalian Sosial Kuratif

Pengendalian sosial yg bersifat kuratif merupakan pengendalian sosial yg mana dilaksanakan disaat terjadinya penyimpangan sosial tersebut. Contohnya saja, seorang guru dapat menasehati bahkan menegur siswanya yg menyontek ketika ulangan berjalan. Hal ini bermaksud semoga bisa memperlihatkan penyadaran dr sikap yg dilaksanakan serta menawarkan efek jera pada siswa tersebut. (baca juga: Jenis-Jenis Manusia Purba)

Menurut Cara atau Perlakuan

Pengendalian sosial merupakan mengontrol psikologis serta non fisik dikarenakan adanya “tekanan mental” terhadap individu sehingga individu tersebut bisa bersikap & bertindak sesuai dgn penilaian yg ada di dlm kelompok. (baca juga: Permasalahan Hukum di Indonesia)

1. Pengendalian Sosial Persuasif

Pengendalian sosial persuasif merupakan usaha pengendalian sosial yg dilakukan dgn cara mengajak ataupun memimbing penduduk semoga bisa bertindak selaras dgn norma & nilai yg berlaku di dlm lingkup masyarakat. Pengendalian ini memang memiliki kesan yg halus & menghimbau serta lebih ditekankan pada faktor kognitif & afektif. Pengendalian ini sungguh-sungguh jauh dr kata paksaan & kekerasan. Cara ini terbilang cukup efektif jikalau dipraktekkan ke dlm lingkup penduduk yg cenderung tentram, aman, & terstruktur dikarenakan masing-masing penduduk sudah mengenali & menyadaru norma-norma yg berlaku di dlm masyarakat tersebut. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk)

Contohnya saja, seorang guru menasehati murid-muridnya yg ketahuan mencuri barang milik temannya. Guru akan berusaha untuk bisa memberi pemahaman pada murid tersebut bahwa perbuatan yg dilakukannya tersebut merupakan perbuatan yg tak baik, berdosa, serta bisa merugikan diri sendiri sebab dapat dikucilkan oleh sahabat-teman di lingkungannya. (baca juga: Permasalahn Hukum Di Indonesia)

2. Pengendalian Sosial Koersif

Sponsors Link

Pengendalian sosial koersif merupakan usaha pengendalian sosial yg mana dilakukan dgn cara ancaman ataupun kekerasan fisik. Jenis pengendalian sosial ini memang biasa diterapkan pada lingkungan masyarakat yg tak terlalu terorganisir, yg sering terjadi penyimpangan di dlm lingkungan tersebut. Penerapan paksaan serta kekerasan fisik memang mempunyai maksud tertentu supaya bisa menimbulkan imbas jera pada orang yg melakukannya sehingga tak lagi mengulangi perbuatannya tersebut. (baca juga: Ciri Ciri Pranata Sosial)

Dapat dibilang jika pengendalian ini merupakan cara alternatif yg paling terakhir bila pengendalian sosial yang lain tak mampu lagi untuk mengatur penyimpangan sosial yg ada di dlm penduduk . Contohnya saja masyarakat yg sering main hakim sendiri pada pencuri atau pencopet yg ditangkap oleh massa.

baca juga:

Menurut Resmi atau Tidaknya

Pengendalian sosial merupakan semua proses & jalan yg mana sekelompok masyarakat atau individu, sehingga anggota di dalamnya bisa bertindak selaras dgn kelompok atau penduduk .  Menurut resmi atau tidaknya, pengendalian sosial terdiri dari:

1. Pengendalian Sosial Resmi

Merupakan pengawasan yg dikerjakan atas dasar penunjukkandr badan-badan resmi, mirip negara atau agaman. Badan resmi miliki negara yg memantau ketaatan serta kepatuhan masyarakat pada peraturan-peraturan negara seperti UUD, ketetapan resmi negara, pelaksaan hukum pidana, keputusan resmi negara, aturan perdata, & lainnya. Cara pengendalian sosial ini dikelola dlm peraturan peraturan yg resmi. Lembaga atau tubuh yg bertugas lazimnya yaitu kepolisia, kejaksaan, ataupun pengelola keagamaan. (baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya)

2. Pengendalian Sosial Tidak Resmi

Jenis pengendalian sosial ini lazimnya dilaksanakan dgn tujuan untuk memelihara peraturan tak resmi yg dimiliki oleh masyarakat. Dikatakan tak resmi dikarenakan peraturan-peraturan tersebut memang tak memiliki rumusan yg jelas , tak ada aturan yg tertulis namun hanya diingatkan oleh penduduk di dlm lingkungan tersebut. Petugas pengawasan dr peraturan tersebut pun tak diangkat dgn cara yg resmi, hanya melalui janji yg dikerjakan oleh penduduk . (baca juga: Peran Indonesia di Era Globalisasi)

Meskipun begitu, bukan bermakna keefektifan dr pengawasan tersebut menjadi menyusut. Pengawasan yg tak resmi akan menjadikannya menjadi lebih halus & impulsif namun terkadang menawarkan pengaruh yg lebih besar & tajam. Misalnya saja yg dikerjakan di dlm keluarga, RT, asrama, paguyuban, agama, & lainnya. Pemimpin kelompok memang cukup efektif untuk menghalangi agar tak terjadi penyelewengan serta menyingkir dari masukanya pola-pola tingkah laku yg tak sesuai dgn pola kehidupan di dlm kelompok.

Menurut Pelakunya

ads

Pengendalian sosial sendiri pula terbagi menjadi beberapa macam menurut beberapa klasifikasi. Nah berikut ini berbagai macam pengendalian sosial yg ada di dlm masyarakat. Pengendalian sosial merupakan banyak sekali metode & cara yg digunakan penduduk biar bisa mentertibkan anggota-anggota di dlm kelompoknya yg membangkang. (baca juga: Pengaruh Letak Geografis). Menurut pelakunya, pengendalian sosial berisikan:

1. Pengendalian Sosial Institusional

Pengendalian institusional ini merupakan pengaruh yg tiba dr pola-pola kebudayaan yg mana dimiliki oleh institusi & lembaga tertentu. Pola-pola kelakukan serta kaidah kaidah  yang ada di dlm forum ini tak cuma dapat mengontrol anggota lembaga di dalamnya tetapi pula bagi masyarakat yg ada di sekeliling lembaga tersebut. (baca juga: Jenis-Jenis Lembaga Sosial)

Contohnya saja, kalau di wilayah tersebut terdapat asrama TNI/POLRI tentu saja orang orang yg ada di asrama tersebut akan mengikuti pola-pola serta peraturan yg berlaku di daerah tersebut. Mulai dr tingkah laku, bertindak, berpakaian, cara berolahraga, mengisi waktu luang, & yang lain semuanya berada di bawah pengawasan asrama tersebut. Sadar atau tak pola-pola serta peraturan mirip itu nantinya pula akan menjalar pada penduduk yg tinggal di sekeliling tempat tersebut. (baca juga: Unsur Unsur Budaya)

baca juga:

2. Pengendalian Sosial Berpribadi

Pengendalian sosial berpribadi merupakan imbas yg baik ataupun jelek hadirnya dr orang-orang tertentu yg bisa menghipnotis, dlm artian merupakan tokoh terkenal yg bisa menghipnotis orang lain. Misalnya saja orang-orang terdekat anda mirip keluarga. Baik atau buruknya perilaku seseorang akan sangat diputuskan oleh sosialisasi yg mana dialami seseorang tersebut di dlm keluarganya.

Menurut Tekniknya

Namun alasannya adalah adanya pemahaman yg diterangkan oleh pemerintah yg berhubungan dgn kondisi perekonomian negara yg kurang baik. Maka nantinya penduduk bisa memahami serta menghentikan aksi protes tersebut sehingga keadaan bisa kembali menjadi terstruktur, tenang, & kondusif. Menurut tekniknya , pengendalian sosial berisikan:

1. Compultion

Compultion merupakan jenis pengendalian sosial yg mana dilaksanakan semoga bisa menciptakan  kondisi serta situasi yg sedemikian rupa agar seseorang ataupun penduduk bisa menjadi tentram, tenang, serta damai sehingga nantinya bisa menjadi patuh & taat pada norma & nilai yg berlaku. Contohnya, keputusan pemerintah dlm mengoptimalkan tarif dasar listrik yg mana menunjukkan reaksi & protes dr berbagai golongan masyarakat. Bahkan terjadi agresi demonstrasi agar kebijakan & keputusan tersebut bisa dicabut pemerintah. (baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu Budha)

Namun dgn adanya pemahaman yg diberikan oleh pemerintah, kaitannya dgn kondisi perekonomian negara kita, maka akibatnya penduduk mengerti & menghentikan demonstrasi, sehingga keadaan kembali mirip semula yakni kondusif, tenang, & terencana. (baca juga: Keragaman Suku Bangsa & Budaya)

2. Pervation

Merupakan jenis pengendalian sosial yg mana dijalankan dgn cara memberikan norma & nilai dengan-cara terus menerus & berulang ulang pada individu atau penduduk yg melakukan penyimpangan ataupun untuk mencegah terjadinya penyimpangan dgn tujuan apa yg sudah disampaikan bisa masuk ke dlm jiwa seseorang sehingga penduduk mampu tersadar & taat dgn norma-norma yg berlaku. (baca juga: Alat Komunikasi Zaman Sekarang)

Contohnya saja, sosialisasi perihal ancaman narkoba yg diberikan untuk kaum muda yg mana bisa dijalankan dengan-cara terus menerus melalui pendidikan sekolah, media massa cetak atau elektronik, & yang lain dgn tujuan supaya masyarakat serta kaum muda bisa mengetahui balasan buruknya dr narkoba sehingga tak mencoba untuk menyantap barang-barang tersebut.

Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial merupakan sanski yg mana bentuk dr penderitaan yg memang dengan-cara sengaja diberikan oleh anggota atau penduduk . Ada beberapa macam bentuk-bentuk pengendalian sosial yg ada di dlm lingkup penduduk , antara lain yaitu:

1. Gosip

Atau yg diketahui pula dgn rumor. Gosip lazimnya membicarakan perihal perilaku negatif yg dilakukan penduduk tanpa disokong kejelasan oleh fakta-fakta yg ada. Gosip tak akan bisa diketahui oleh publik ataupun individu yg menjadi objek info tersebut. Namun rumor ini bisa menyebar dr mulut orang ke mulut orang lainnya sehingga siapa saja di dlm lingkup tersebut mengenali bahkan terlibat di dlm berita tersebut.

Misalnya saja, terdapat info mengenai perselingkuhan yg dikerjakan oleh pihak A ke B. Gosip seperti ini memang dapat menyebar dlm waktu yg singkat. Bahkan penduduk yg sudah mendengar gosip tersebut akan bersikap terpengaruh & sinis pada orang orang yg menjadi objek informasi. (baca juga: Permasalahan Lingkungan Hidup)

2. Teguran

Teguran ini umumnya dikerjakan oleh individu atau kelompk kepada orang lain ataupun sekelompok orang yg dianggap menganggu lingkungan ataupun tak etis. Teguran merupakan kritik sosial yg dijalankan dgn cara terbuka & langsung dikarenakan khawatir akan akhir yg bisa terjadi dr kesalahan yg dilakukan. Dalam sebuah tradisi, teguran dr masyarakat memang merupakan hal yg wajar yg mana sudah bukan gal abnormal lagi. (baca juga: Batas Wilayah Laut Indonesia)

Misalnya saja, terdapat peringatan pada kelompok cowok yg mana selalu berkumpul hingga larut malam. Bahkan hingga mengakibatkan kebisingan yg dapat menganggu ketenangan serta ketrentraman warga yg sedang beristirahat. Contoh lainnya bisa berupa perayaan dr guru kepada siswanya yg sering tak mengamati pelajaran.

3. Sanksi atau Hukuman

Sponsors Link

Pada dasarnya sanksi ataupun eksekusi merupakan kado dlm konteks negatif yg mana diberikan pada individu atau sekolompok yg terlah melaksanakan perilaku & perbuatan yg menyimpang. Misalnya saja, dilakukan pemecatan terhadap oknum polisi yg terbukti mengkonsumsi bahkan mendistribusikan obat obatan terlarang. Tentunya sanksi atau hukuman ini memiliki manfaat tersendiri, antara lain adalah:

  • Peringatan supaya seseorang tersebut tak mengulangi kembali perbuatan yg dilakukannya.
  • Peringatan bagi penduduk lainnya biar tak melakukan perbuatan yg sama. (baca juga: Penyebab Kegagalan LBB)

4. Pendidikan

Merupakan perjuangan yg dilaksanakan dgn sadar oleh individu maupun kelompok yg mana dijalankan dgn tujuan mensugesti seseorang ataupun kelompok supaya dapat emncapai tingkat kematangan. Melalui pendidikan pula lah orang orang mengenali, mengerti, memahami serta berlatih metode norma & nilai yg berlaku di lingkungan penduduk .

5.  Agama

Agama memang ada untuk mengajarkan pada seluruh manusia untuk bisa mempertahankan hubungan yg baik, antara sesama insan, dgn makhluk lainnya bahkan antara manusia dgn Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yg baik ini sebetulnya dapat dibina dgn cara menjalankan segala perintah Tuhan serta menjauhi segala larangan yag ada. Melalui agama, pastinya akan ditanamkan kepercayaan bahwa segala sesuatu yg diperintah oleh Tuhan merupakan perbuatan yg baik yg mampu memberikan manfaat untuk anda. Sebaliknya bila anda melanggar segala larangan Tuhan maka hanya akan bikin berdosa bahkan hingga mampu menenteng bencana yg merugikan. Agama memang memiliki peranan penting yg bisa mengatur tingkah laris manusia.

Nah itu tadi berbagai macam-jenis pengendalian sosial yg mana ada di dlm lingkup masyarakat. Tentu saja pengendalian sosial disini memiliki maksud yg baik agar baik individu maupun kelompok masyarakat bisa mengikuti & mentaati norma-norma baik yg berlaku di dalamnya. Semoga keterangan diatas bisa berfaedah buat anda.

  5 Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional beserta Penjelasannya