Kerajaan bercorak Hindu-Buddha berkembang memulai masa kerajaan di kawasan Indonesia, kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia yg berdiri di tahun 400 masehi, di wilayah Kalimantan.
Kemudian ada pula Kerajaan Tarumanegara yg merupakan kerajaan Hindu yg berdiri di sekitar tahun 450 masehi, di Jawa Barat. Kerajaan bercorak Hindu-Budha berkembang alasannya adalah adanya jalur perdagangan dgn negara-negara lain seperti India, Cina sampai Timur tengah.
Kerajaan Islam di Indonesia mulai meningkat di era ke-13, hal ini pula berangkat dr relasi jual beli yg terjalin dgn kerajaan-kerajaan di negara lain.
Pedagang-pedagang Islam berasal dr Arab, Persia, India & China yg singgah di wilayah nusantara turut menjinjing efek gres pada budaya, agama & pemerintahan di nusantara.
Setelah kurun ke-13, kemajuan kerajaan-kerajaan Islam di kawasan Indonesia bertambah banyak & semakin luas. Kerajaan-kerajaan Islam tersebut pula berperan dlm penyebaran agama Islam di Indonesia
Berikut yakni kerajaan-kerajaan Islam kuno yg pernah berdiri & berjaya di Indonesia.
Kerajaan Perlak
Kerajaan Perlak yakni kerajaan bercorak Islam yg tertua di Indonesia, meskipun ada pula yg berpendapat jika Kerajaan Samudra Pasai ialah kerajaan tertua di Indonesia.
Kerajaan Perlak berdiri di tahun 840 M & rampung masa pemerintahannya di tahun 1292 M untuk bergabung dgn Kerajaan Samudra Pasai.
Kerajaan Perlak disebut pula Kesultanan Peureulak, merupakan kesultanan Islam pertama di Asia Tenggara. Terletak di Aceh Timur & menjadi persinggahan para pedagang Arab, India hingga Cina. Simak pula peninggalan kerajaan Perlak.
Raja Perlak yg pertama yaitu Alaidin Sayyid Maulana Aziz Syah & raja terakhir yaitu Muhammad Amir Syah. Putri dr raja terakhir Kerajaan Perlak ini menikah dgn Malik Shaleh, yg kemudian menyatukan Perlak & Samudra Pasai.
Samudra Pasai
Kerajaan Samudra Pasai berdiri di tahun 1267 M & rampung masa kejayaannya di tahun 1521 M. Kerajaan Samudra Pasai terletak di Lhokseumawe, Aceh Utara. Berkembangnya Islam di Sumatra pula menjadi penyebab runtuhnya Sriwijaya.
Sultan pertama Kerajaan Samudra Pasai ini yakni Sultan Malik Al Shaleh yg pula menantu raja terakhir Kerajaan Perlak. Samudra Pasai yakni kerajaan yg mempunyai pertahanan laut yg besar lengan berkuasa & pelabuhannya banyak disinggahi oleh pedagang dr aneka macam penjuru dunia.
Kemakmuran Kerajaan Samudra Pasai ini bahkan diutarakan oleh Marco Polo dlm catatan perjalanannya di tahun 1326. Bukti kejayaan Kerajaan Islam Samudra Pasai ini ditemukan dlm bukti sejarah berupa mata duit emas murni, makam raja & dirham.
Kerajaan Gowa Tallo
Kerajaan Gowa tadinya merupakan kerajaan Islam yg sudah memiliki nama besar di Sulawesi Selatan. Berdiri di tahun 1300 M di kawasan Makassar.
Kesultanan Islam berdiri semenjak Raja Gowa ke-14 memeluk Islam & mengubah nama menjadi Sultan Alauddin, & dengan-cara resmi Kerajaan Gowa menjadi kerajaan Islam di tahun 1607.
Kerajaan Gowa menguasai daerah dataran tinggi, kerajaan ini selalu berselisih dgn kerajaan Tallo. Perselisihan berawal tatkala Raja Gowa ke-6 membagi dua kawasan untuk dipimpin dua putra mahkotanya.
Kerajaan Gowa & Tallo bersatu tatkala Raja Gowa ke-10 memimpin, Kerajaan Gowa Tallo kemudian disebut pula Kerajaan Makassar. Semenjak bersatu, Kerajaan Gowa Tallo memberi efek besar pada jalur jual beli di kawasan Timur Nusantara.
Kerajaan Gowa Tallo berada di masa keemasan di masa kepemimpinan Sultan Hasanuddin, yg pula diketahui sebagai salah satu pahlawan nasional dr Sulawesi Selatan.
Kerajaan Gowa Tallo runtuh sejak zaman penjajahan Belanda tatkala VOC mulai memonopoli jalur jual beli rempah-rempah. Kerajaan ini bergabung menjadi kepingan dr NKRI di tahu 1946.
Kerajaan Pagaruyung
Kerajaan Islam antik di Indonesia rupanya banyak muncul di daerah Sumatera. Kerajaan Pagaruyung terletak di Sumatera Barat yaitu kerajaan Islam bau tanah yg berdiri di tahun 1347 M & berakhir di tahun 1825 M.
Berdirinya kerajaan Islam Pagaruyung ini tak lepas dr pengaruh pada musafir yg singgah dr Aceh & Malaka semenjak simpulan periode ke-14. Kerajaan Pagaruyung sebelumnya adalah potongan dr Kerajaan Malayapura, kerajaan bercorak Budha yg dipimpin oleh Adityawarman.
Di periode ke-17 Kerajaan Pagaruyung menjelma kesultanan Islam yg dipimpin oleh raja pertamanya yaitu Sultan Alif. Ajaran agama Islam ini akhirnya memberi banyak efek bagi kehidupan kerajaan & penduduk Minangkabau.
Kerajaan Paguruyung runtuh alasannya adalah kedatangan penjajah Belanda, di masa perang Padri.
Kerajaan Demak
Kerajaan Islam pertama di pulau Jawa adalahh Kerajaan Demak, kerajaan Islam tertua di Jawa ini diresmikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kerajaan Demak merupakan garis keturunan dr Kerajaan Majapahit, kerajaan besar bercorak Hindu yg menguasai Nusantara.
Kerajaan Demak berkembang menguasai perdagangan sekaligus pula penyebaran agama Islam di daerah Jawa Tengah & Jawa Timur. Di masa kejayaannya, Raja Demak dibantu oleh para Sunan membangun masjid yg sampai saat ini masih berdiri.
Pengaruh Islam yg dibawa Kerajaan Demak pula berperan membentuk akulturasi nilai-nilai agama & kebudayaan bagi masyarakat. Kerajaan Demak ini selsai akibat perang dgn Kerajaan Pajang, & kemudian pemerintahannya dipindahkan ke Pajang.
Peninggalan Kerajaan Demak selaku Kerajaan Islam bau tanah di Jawa dapat ditemukan di Jawa Tengah, antara lain Masjid Agung Demak & pula makam Sunan Kalijaga di desa Kadilangu, tak jauh dr Demak.
Kerajaan Demak adalah cikal bakal kerajaan Mataram Islam yg kemudian di masa sekarang peninggalannya yg masih berjalan yaitu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat & Kesunanan Surakarta Hadiningrat.