Zaman Neozoikum yakni salah satu zaman yg dilalui oleh kehidupan di Bumi berdasarkan pembagian menurut ilmu geologi, & merupakan zaman terakhir dr tiga masa klasik dlm ilmu geologi. Pada zaman ini, binatang menyusui & reptil raksasa mulai punah. Diperkirakan zaman Neozoikum berjalan sekitar 60 – 65 juta tahun yg kemudian semenjak berakhirnya masa Mesozoikum yg ditandai dgn kepunahan massal dinosaurus, dimana ketika itu kondisi bumi makin mendukung untuk kehadiran makhluk hidup lain seperti binatang menyusui atau mamalia mirip kera & monyet.
Zaman ini pula disebut dgn zaman kehidupan gres karena pada dikala inilah dimulainya kehidupan insan, seiring dgn layaknya kondisi bumi untuk dihuni oleh homo sapiens yg pada masa sekarang sering dianggap sebagai nenek moyang manusia modern. Istilsh Neozoikum atau Kenozoikum atau Senozoikum berasal dr bahasa Yunani, yakni ‘Kainos’ yg artinya ‘Baru’ & ‘Zoe’ yg artinya ‘Kehidupan’, sehingga dlm pengertian utuh mempunyai arti suatu zaman bumi baru dimana kondisi bumi sudah membaik dengan-cara keseluruhan. Pada zaman ini nenek moyang insan mulai muncul & semenjak itu mengalami pertumbuhan yg pesat. Zaman Neozoikum terbagi menjadi Zaman Neozoikum Tersier & Zaman Neozoikum Kuarter.
Pembagian Zaman Neozoikum Tersier
Zaman neozoikum tersier yaitu zaman kehidupan ketiga di sepanjang keberadaan bumi kita & berlangsung antara 66 juta hingga 2,58 juta tahun kemudian & merupakan bagian dr sejarah manusia purba . Kehidupan di bumi pada zaman ini diisi oleh binatang mamalia sejenis simpanse atau monyet. Binatang reptil raksasa pada zaman ini sudah punah & kemajuan binatang menyusui telah berjalan sepenuhnya tergolong jenis monyet – manusia. Ciri zaman neozoikum antara lain terjadi tenaga endogen yg dahsyat & mematahkan kerak bumi sehingga menciptakan rangkaian pegunungan besar di seluruh dunia, yg beberapa di antaranya menjadi gunung berapi yg peristiwa meletusnya sudah membentuk relief – relief di permukaan bumi. Di zaman ini pula terjadi banyak insiden migrasi hewan ke seluruh serpihan dunia untuk mengikuti keadaan dgn pergantian iklim. Zaman neozoikum tersier kemudian terbagi lagi menjadi lima serpihan, yakni:
1. Zaman Paleosen
Paleosen atau yg memiliki arti ‘Awal fajar masa kini’ berasal dr bahasa Yunani ‘Palaios’ atau ‘Lebih renta’ & ‘Kainos’ atau ‘Baru’, berlangsung sekitar 65,5 hingga 55,8 juta tahun yg kemudian. Zaman ini dimulai langsung setelah terjadinya kepunahan massal pada periode akhir Kapur yg pula dikenal dgn nama batas Kapur Tersier (K-T), & merupakan masa dimana dinosaurus punah. Akibatnya, di bumi timbul kekosongan ekologi, tetapi pada zaman neozoikum tersier ini terdapat kemunculan mamalia pemakan rumput, primata, burung & dicoaster, ditandai oleh acara intensif magma, besarnya penyusutan laut & pula terjadinya hujan meteorit. Ketahui pula tentang zaman prasejarah di Indonesia, jenis – jenis manusia purba di Indonesia, & ciri zaman arkaekum.
2. Zaman Eosen
Zaman ini berlangsung antara 55,8 hingga 33,9 juta tahun yg lampau & berlangsung dr mulai tamat masa Paleosen hingga awal masa Oligosen. Eosen berasal dr kata ‘Eos’ atau ‘Fajar’ dan ‘Ceno ‘ atau ‘Baru’, menandai kemunculan mamalia modern pada zaman ini penggalan Eosen, mirip kuda, binatang pengerat, pula nenek moyang hewan terbaru contohnya unta, warak, pula hiu raksasa atau basilosaurus, burung raksasa atau Diatryma. Zaman ini juga menjadi saat dimana terjadi pecahnya benua Pangea yang dimulai oleh pergerakan lempeng tatkala Afrika menabrak Eropa & membentuk Alpen, pula india yg menabrak Asia & membentuk Himalaya.
Awal zaman ini ditandai dgn munculnya mamalia terbaru pertama, & diakhiri dgn kepunahan massal yg dikenal dgn nama Grande Coupure, & mungkin saja disangka berafiliasi dgn satu atau lebih meteor besar yg fosilnya didapatkan di Siberia & Chesapeake Bay. Walaupun lapisan batuannya pula mampu diidentifikasi dgn terang seperti zaman lainnya, tetapi waktu tepatnya zaman ini berjalan tak mampu dipastikan juga.
3. Zaman Oligosen
Oligosen berjalan dr 34 hingga 23 juta tahun lampau. Arti nama Oligosen ialah Oligos atau ‘Beberapa’ & Ceno atau ‘Baru’, yg artinya penambahan mamalia modern pada masa ini hanya berjumlah sedikit. Zaman ini terjadi setelah zaman Eosen & mulanya ditandai dgn kepunahan massal. Kepunahan ini dicurigai bekerjasama dgn tumbukan dgn objek luar angkasa berupa meteor yg fosilnya ditemukan di Siberia & di erat Chesapeake Bay. Batas antara zaman Oligosen & Miosen sayangnya tak mampu ditentukan dgn mudah berdasarkan sebuah kejadian, meskipun inovasi lapisan batuan dr masa ini mampu diidentifikasi dgn akurat, sebagaimana zaman yg lainnya.
Zaman ini sering dianggap selaku masa transisi yg penting, berupa penghubung antara masa Eosen yg lebih kuno dgn masa Miosen yg ekosistemnya lebih terbaru. Mamalia pada zaman ini ukurannya semakin bertambah besar, termasuk kedatangan gajah pertama, nenek moyang kucing, anjing & beruang. Kehidupan bahari pula ditandai dgn kehadiran binatang jenis baru seperti kepiting, kerang serta siput. Iklim pula menjadi agak acuh taacuh, hutan mulai menyusut & padang rumput meluas dgn pesat seiring dgn kemunculan hewan pemakan rumput.
4. Zaman Miosen
Zaman ini berlangsung antara 23, 03 hingga 5,332 juta tahun kemudian, & diberi nama oleh Sir Charles Lyell dr kata dlm bahasa Yunani Meioon atau ‘Kurang’ & Kainos atau ‘Baru’. Artinya kurang lebih mengacu pada ‘kurang gres’ alasannya pada zaman ini hanya ada 18% invertebrata maritim terbaru, tak mirip pada zaman Pliosen. Sama mirip Pliosen, inovasi lapisan batuan yg akan membedakan masa awal & hasilnya dapat diidentifikasi, namun waktu persisnya tak mampu dipastikan juga. Pada saat ini muncul orang utan, & benua Afrika masih bersatu dgn Arab. Ketahui pula perihal peninggalan zaman mesozoikum & pembagian zaman paleozoikum.
5. Zaman Pliosen
Pliosen merupakan sebuah masa dlm skala waktu menurut ilmu geologi yg berlangsung pada masa 5,332 hingga 1,806 juta tahun lalu. Nama Pliosen diberikan oleh Sir Charles Lyell & asalnya dr kata – kata dlm bahasa Yunani Pleion & Kainos, yg kurang lebih artinya ‘kelanjutan dr sekarang’, merujuk pada fauna maritim moluska yg hidup di zaman ini. Sayangnya, waktu niscaya awal & kiamat ini tak mampu dikenali, sebab batasannya tak diputuskan oleh kejadian tertentu tetapi cuma berupa batas-batas antara Miosen yg beriklim lebih hangat & Pliosen yg lebih sejuk.
Masa ini merupakan masa kedua pada periode Neogen yg tergolong di abad Kenozoikum, berjalan sehabis Miosen & disertai oleh zaman Pleistosen. Pada zaman ini terdapat hewan yg berskala lebih besar daripada gorila, yakni Gigantrophus atau simpanse manusia raksasa yg fosilnya bisa didapatkan di bukit Siwalik, terletak di kaki Himalaya & di erat Simla, India Utara. Gigantrophus yaitu binatang yg hidup berkelompok hingga berkembang biak & menyebar dr Afrika ke Asia Selatan, & pula ke Asia Tenggara, akan tetapi tak terang kenapa mereka alhasil punah.
Berakhirnya Zaman Neozoikum Tersier & peralihan pada zaman Kuarter agak sukar untuk diputuskan, alasannya adalah itu seorang astronom dr Universitas John Hopkins Amerika yg berjulukan Narciso Benitez mengemukakan sebuah teori bahwa jatuhnya supernova bisa jadi merupakan penyebab utama terjadinya kepunahan binatang maritim, sehingga dgn demikian menjadi tanda pada batas masa Pliosen & memasuki masa Pleistosen pada zaman Kuarter. Sebagai akibat dr kejatuhan supernova ini, terjadi kerusakan cukup parah pada lapisan ozon.