5 Perbedaan Prasejarah Dan Praaksara Di Indonesia

Dari sisi keilmuan, memang belum dimengerti dgn pasti kapan & bagaimana bumi diciptakan. Sejak bum pertama kali diciptakan hingga kini baik itu bumi & kehidupan didalamnya selalu berkembang & mengalami perkembangan di aneka macam bidang. Perkembangan tersebut dibagi menjadi zaman arkaezoikum, paleozoikum, mesozoikum & pula neozoikum.

Prasejarah atau praaksara merupakan masa manusia yg tak atau belum mengenal goresan pena. Semua suku bangsa di dunia mengalami masa praaksara yg berlainan periode & tatkala masa tersebut hilang, maka manusia mulai mengenal goresan pena sehingga otomatis pula mengganti zaman menjadi zaman sejarah. Namun dlm ulasan kali ini, kami akan jabarkan dengan-cara lengkap apa saja perbedaan prasejarah & praaksara yg paling utama.

  1. Perbedaan dr Segi Konsep

Perbedaan prasejarah & praaksara yg pertama ialah dr sisi konsepnya. Zaman praaksara yakni zaman dimana belum ada makhluk hidup mirip flora, hewan & manusia yg kemudian berakhir tatkala insan sudah bisa beradaptasi & berhenti mengalami evolusi atau pengembangan fisik & mental sehingga tercipta pembagian prasejarah Indonesia berdasarkan arkeologinya.

Zaman praaksara berafiliasi dgn proses pembentukan bumi yg berlainan sebab bumi belum stabil dgn suhu paling panas sehingga belum memungkinkan kehidupan terbentuk. Tatkala zaman praaksara rampung, maka bumi sudah sungguh stabil dgn iklim yg sejuk sehingga makhluk hidup bisa tinggal didalamnya. Meskipun bumi sudah sangat stabil, namun manusia tak berevolusi hidup dgn cara berkelompok & masih memperebutkan wulayah dgn manusia lain lewat jalan berperang.

  1. Perbedaan dr Segi Pengertian

Prasejarah & pula praaksara pula berbeda dr sisi pengertiannya. Zaman prasejarah merupakan zaman sebelum sejarah yakni jangka waktu sebelum sejarah yg merujuk pada periode keberadaan manusia sebelum hadirnya goresan pena atau catatan sejarah. Istilah pra sejarah ini mulai digunakan di Perancis sekitar tahun 1830-an untuk menggambarkan waktu sebelum menulis. Kemudian prasejarah mulai diperkenalkan Inggris oleh arkeolog Daniel Wilson pada tahun 1851.

Sedangkan zaman praaksara ialah zaman Nirleka. Nir mempunyai arti tak ada & leka berati tulisan. Sehingga zaman ini bisa diartikan menjadi zaman dimana belum adanya goresan pena. Inilah yg menimbulkan timbulnya pemahaman bila praaksara merupakan zaman sebelum ditemukannya goresan pena, sementara sejarah yaitu zaman setelah ditemukannya goresan pena. Zaman praaksara ini selsai tatkala dimulainya zaman sejarah untuk semua bangsa di dunia yg tak sama tergantung dr peradaban bangsa tersebut seperti contohnya di Indonesia yg bisa terlihat dr ditemukannya aneka macam artefak di Indonesia.

  1. Perbedaan Pembagian Zaman

Prasejarah & praksara pula berlawanan dr sisi pembagian zamannya. Jika dilihat dengan-cara lazim, masa prasejarah di Indonesia ditinjau dr dua aspek yakni berdasarkan bahan untuk menciptakan alat yg terbagi menjadi zaman batu & zaman besi serta berdasarkan kemampuan masyarakat yg terbagi menjadi berburu & menghimpun masakan, bercocok tanam & masa perundagian.

Sedangkan untuk zaman praaksara dimulai tatkala insan purba sudah mulai ada di muka bumi yakni zaman Neozoikum atau Kainozoikum, zaman tersier & zaman kuarter dimana ada terlalu banyak peninggalan zaman praaksara yg bisa ditemukan salah satunya di Indonesia.

Zaman prasejarah terbagi kembali menjadi beberapa zaman yakni zaman batu & pula zaman logam. Pada zaman kerikil ini terjadi sebelum logam dikenal & alat kebudayaan kebanyakan dibuat dr batu, kayu & pula tulang. Zaman watu sendiri dibagi kembali menjadi 4 zaman yakni Paleolitikum atau zaman watu renta, zaman Mesolithikum atau zaman watu tengah, zaman Neolithikum atau zaman watu muda & zaman Megalithikum atau zaman kerikil besar.

Sedangkan untuk zaman logam merupakan zaman dimana manusia sudah bisa membuat alat dr logam selain alat alat dr batu. Manusia sudah mengenal teknik melebur & mencetak aneka macam alat. Zaman logam sendiri dibagi menjadi beberapa yakni zaman tembaga, zaman perunggu & pula zaman besi. Untuk pembagian zaman praaksara pula dibagi menjadi beberapa zaman yakni zaman Arkeozikum, zaman Paleosoikum, zaman Mesozoikum & zaman Neozoikum.

Zaman Arkeozoikum yakni zaman tertua di perkembangan bumi & semua yg hidup di bumi berumur antara 545 tahun. Pada zaman ini kondisi bumi belum stabil & kulit bumi masih berada dlm proses pembentukan serta udara yg masih panas sehingga belum ada tanda kehidupan. Sedangkan zaman Paleozoikum merupakan zaman primer yg berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu dimana terjadi penurunan suhu dengan-cara drastis di bumi. Bumi kian masbodoh sehingga makhluk hidup diperkirakan mulai muncul mirip makhluk bersel satu & tak bertulang belakang mirip bakteri & pula sejenis amfibi.

Untuk zaman mesozoikum disebut dgn zaman sekunder yg berlangsung 140 juta tahun yg lalu dimana binatang reptil berbadan besar mirip dinosaurus sudah mulai ada. Terakhir yaitu zaman Neozoikum yakni sekitar 60 juta tahun yg lalu dimana kehidupan mulai stabil & berkembang serta beragam.

  1. Perbedaan Kepercayaan

Untuk zaman prasejarah, manusia mempunyai kepercayaan terhadap kekuatan mistik yakni Dinamisme & Animisme. Dinamisme merupakan keyakinan pada benda yg dianggap mempunyai kekuatan mistik sepeti contohnya kerikil & keris. Sedangkan Animisme ialah kepercayaan kepada roh nenek moyang mereka yg bersemayam di kerikil besar, pohon & pula gunung besar yg disebut dgn Hyang.

Sedangkan metode keyakinan pada masa praaksara, insan cuma menyembah arwah nenek moyang insan purba. Ini terbukti dr ditemukannya menhir yakni benda peninggalan praaksara yg bekerjasama erat dgn keyakinan insan zaman dahulu. Menhir ini berbentuk tiang atau tugu dr watu yg didirikan diatas tanah & dipakai untuk menyembah arwah nenek moyang manusia purba. Umumnya menhir ini didapatkan di pegunungan mirip wilayah Palembang,Bengkulu, Ngada, Gunung Kidul, Rembang, Sungai talang & beberapa kawasan lainnya.

  1. Perbedaan Pola Kehidupan

Manusia zaman prasejarah di Indonesia memiliki pola kehidupan yg bersifat nomaden & permanen. Nomaden atau hidup berpindah pindah yakni pola kehidupan yg belum menetap & berkelompok pada sebuah tempat & mata pencahariannya yaitu berburu & menghimpun masakan. Sedangkan permanen atau menetap adalah pola kehidupan yg sudah terorganisir & berkelompok sekaligus menetap di sebuah tempat dgn mata pencaharian bercocok tanam serta mulai mengenal norma adat dr sumber kebiasaan kebiasaan.

Sementara kehidupan pada zaman praaksara yg sudah menyaksikan zaman es menciptakan manusia purba memiliki cara hidup tersendiri. Manusia purba mempunyai dua karakter khas dlm pola huniannya yakni pertama lebih menentukan tinggal dekat dgn sumber air alasannya air menjadi kebutuhan insan yg sungguh penting dr mulai jasmani hingga mobilitas dr satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan yg kedua, mereka lebih memilih untuk hidup di alam terbuka yg bisa terlihat dr inovasi situs situs purba di sepanjang pemikiran sungai Bengawan Solo.

Demikian ulasan dr kami kali ini wacana perbedaan prasejarah & praaksara yg terlihat dr aneka macam sudut mulai dr jenis manusia, pola hidup & lain sebagainya. Semoga bisa berguna & memperbesar gosip.

  Sejarah Museum Sonobudoyo Yogyakarta Beserta Koleksi