5 Sikap Terbuka Indonesia Terhadap Kawasan Perdagangan Bebas di Asia Tenggara

Terbentuknya perdagangan bebas dimulai dr adanya kebijakan yg memutuskan pemerintah tak lagi melaksanakan diskriminasi barang dlm kesibukan ekspor impor. Pada awalnya, perdagangan bebas diawali oleh Uni Eropa dgn adanya Area Ekonomi Eropa pula dr Amerika yaitu Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara. Keduanya mendirikan pasar terbuka dgn pembatasan perdagangan yg sungguh sedikit. Perdagangan bebas pula mulai dipraktekkan di kawasan Asia, khususnya perilaku terbuka Indonesia terhadap tempat perdagangan bebas di Asia Tenggara. ASEAN Free Trade Area atau yg lebih kita kenal dgn sebutan AFTA merupakan bentuk kerjasama internasional sesama negara di kawasan Asia Tenggara dlm bidang ekonomi.

Kerja sama ini seakan menjadi payung bagi sikap terbuka Indonesia kepada kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara dlm bidang ekonomi yg memberikan faedah perdagangan internasional di antara negara anggota ASEAN. Pembentukan kawasan jual beli bebas ASEAN terbentuk pada tahun 1992 & sejak saat itu sudah memperlihatkan banyak laba bagi negara-negara anggota ASEAN. Adanya kerjasama ini pula menjadi ciri-ciri negara maju di bidang ekonomi. Pada dikala itu, ASEAN gres mempunyai 6 anggota yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura & Brunei Darussalam. Beberapa tahun lalu Vietnam bergabung pada tahun 1995, lalu Laos & Myanmar pada tahun 1997 & yg terakhir Kamboja pada tahun 1999.

Tujuan Terbentuknya AFTA

Tujuan dibentuknya AFTA yakni mengembangkan basis produksi ASEAN dlm pasar internasional agar mampu memajukan daya jual & daya saing produk-produk dr negara anggota ASEAN. Selain tujuan tersebut, AFTA pula mampu mempesona investasi asing ke ASEAN. Adanya AFTA pula dapat menjadi solusi dari cara menangani dilema pengangguran di Indonesia.

Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN pula ikut berperan aktif dlm terlaksananya acara ASEAN Free Trade Area sebab adanya aspek-aspek yg mempengaruhi aktivitas ekonomi. Sejauh ini Indonesia bersikap terbuka dgn adanya kawasan perdagangan bebas di Asia Tenggara, sebab jika tidak, tentu saja akan terjadi kendala jual beli internasional. Buktinya, hingga dikala ini kita masih bisa dgn mudah mendapat susukan untuk berbelanja maupun menjajakan barang selama negara asal maupun tujuan produk kita adalah negara anggota ASEAN.

Perdagangan Bebas di Asia Tenggara

Pemerintah tentunya mendukung adanya acara ini sebab dampak positifnya baik untuk penduduk dlm menyanggupi macam-macam kebutuhan manusia maupun untuk negara dlm hal manfaat kegiatan ekspor & impor. Dampak dr sikap Indonesia yg terbuka kepada tempat perdagangan bebas di Asia Tenggara adalah selaku berikut:

  1.  Jangkauan penjualan produk lokal semakin luas.
  2.  Diberi fasilitas dlm mengakses penanam modal dr mancanegara selaku modal.
  3.  Kemudahan menemukan barang-barang yg tak atau belum bisa dibuat sendiri di Indonesia.
  4.  Terbukanya pasar internasional bagi siapa pun sehingga perbedaan ekspor & impor bisa dihemat.
  5.  Kemudahan menerima konsumen produk setempat dr banyak sekali negara.

Tentunya selain pengaruh baik, sikap Indonesia yg terbuka selaku  upaya Indonesia menjadi negara maju tentu memiliki pengaruh buruk meskipun tak sepadan dgn dampak positifnya. Sikap terbuka yg di tunjukkan Indonesia pula dapat membuat pasar untuk produk ekspor kalah saing, kebanjiran produk impor, & khususnya adanya kesempatan tenaga kerja ajaib.

Meskipun demikian, Indonesia sudah tepat dlm perilaku terbuka Indonesia terhadap tempat perdagangan bebas di Asia Tenggara. Mengingat kemajuan masa kini yg menimbulkan segala sesuatunya global, partisipasi ini tentunya dapat menjadi cara mencegah urbanisasi & kemajuan ekonomi di Indonesia tentunya akan terhambat kalau Indonesia tak ikut ikut serta dlm memberi sumbangan kepada ASEAN Free Trade Area.

Semoga isu ini semakin membuka wawasan Anda selaku ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi tentang sikap Indonesia kepada daerah perdagangan bebas di Asia Tenggara & mengetahui dampaknya bagi negara kita terutama kita selaku masyarakat.