5 tokoh Kebangkitan Nasional yang Berperan Penting

Setiap tanggal 20 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Hari tersebut menunjukan semangat nasionalisme bangsa Indonesia.

Kebangkitan Nasional di Indonesia diinisiasi oleh beberapa tokoh yang membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu.

Dan berikut tokoh-tokoh Kebangkitan Nasional:

1. Dr. Soetomo

Dr. Soetomo

Kita pasti sudah tak ajaib dgn Sutomo atau yg lebih diketahui dengan Dr. Sutomo.

Ia ialah tokoh yg menghidupkan semangat rakyat Surabaya untuk memperjuangkan Indonesia dr tangan jajahan.

Tanda kebangkitan nasional ialah dgn berdirinya organisasi perjaka Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Dr. Sutomo ialah pendiri organisasi tersebut.

2. Ir. Soekarno

ir. soekarno

Kebangkitan nasional yakni masa bangkitnya rasa & semangat persatuan, kesatuan & nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Nama Soekarno selaku Bapak Bangsa tentu masuk ke dlm tokoh aktivis Kebangkitan Nasional.

Selain perjuangannya untuk menciptakan Indonesia merdeka, Soekarno pula seorang orator andal yg jago memberi semangat bagi rakyat.

3. Dr. Cipto Mangunkusumo

Dr. Cipto Mangunkusumo

Sejak bersekolah di STOVIA, Dr. Cipto Mangunkusumo bersungguh-sungguh menyampaikan kritik & pandangannya wacana pemerintahan Belanda di Indonesia.

Ia lalu menjadi salah satu tokoh yg mendirikan organisasi politik pertama Indonesia yaitu Indische Partij.

4. Ki Hajar Dewantara

ki hajar dewantara

Kita lebih sering mendengar nama tokoh ini kalau berhubungan dgn dunia pendidikan.

Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, lembaga pendidikan yg menunjukkan kesempatan bagi masyarakat Indonesia menengah ke bawah untuk memperoleh pendidikan layak.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara pula terkenal selaku politisi terlebih sejak ikut turut mendirikan Indische Partij.

5. Douwes Dekker

douwes dekker

Ketiga tokoh yg populer dgn istilah Tiga Serangkai ini ialah pendiri Indische Partij.

  3 Tugas Indonesia Dalam Afta Dan Keuntungannya

Eduard Douwes Dekker (lahir di Amsterdam, Belanda, 2 Maret 1820 – meninggal di Ingelheim am Rhein, Jerman, 19 Februari 1887 pada umur 66 tahun), atau yg dikenal pula dengan nama pena Multatuli (dari bahasa Latin multa tuli “banyak yg gue sudah derita”), yaitu penulis Belanda yang terkenal dengan Max Havelaar (1860), novel satirisnya yg berisi kritik atas perlakuan jelek para penjajah kepada orang-orang pribumi di Hindia Belanda.