Seni dlm gua berbentuksejumlah lukisan & gesekan yg ditemukan di gua – gua Eropa mampu ditelusuri hingga Zaman Es atau Paleolitikum Awal sekitar 40 ribu tahun hinga 14 ribu tahun lalu. Lukisan gua yg pertama didapatkan ialah pada zaman Palaeolitikum, yg mempunyai arti asalnya dr Zaman Batu, ialah di gua Altamira di Spanyol. Sedangkan lukisan gua yg paling renta berusia lebih dr 40 ribu tahun dr zaman Palaeolitikum permulaan didapatkan di sebelah barat Eropa & di gua Maros, Sulawesi. Kesenian yg didapatkan ini diperkirakan oleh para andal merupakan pekerjaan dr insan modern atau Homo Sapiens.
Kebanyakan pola kesenian di gua didapatkan di Perancis & Spanyol, tetapi beberapa pula ditemukan di Portugal, Inggris, Italia, Rumania, Jerman & Rusia. Total situs yg diketahui memiliki hiasan prasejarah sekitar 400 buah. Kebanyakan gua mempunyai lukisan yg dibentuk dgn pigmen warna merah atau hitam. Warna merah dibentuk dgn hematit atau iron oksida, sementara mangan dioksida & arang diketahui dipakai untuk warna hitam. Bentuk binatang seringkali menjadi mayoritas yg dilukis di gua – gua tersebut.
Selama milenia permulaan tatkala lukisan gua pertama kali dibuat, seperti pada gua Chauvet Pon’t de-Arc di Perancis yg dianggap paling luar biasa adalah hewan – hewan yg telah usang punah seperti singa gua, mammoth, rino purba & beruang gua. Kemudian kuda, bison, sapi purba, rusa & kambing purba menjadi lazim dlm lukisan yg terdapat di gua – gua mirip Lascaux & Niaux. Sedangkan burung & ikan jarang dipakai selaku objek lukisan. Selain itu ada tanda – tanda geometris, tergantung pada periode waktu tertentu tatkala lukisan gua dibuat & dimana lokasinya. Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua belum sepenuhnya diketahui tetapi diperkirakan berupa beberapa hal berikut ini.
1. Fungsi Spiritual
Lukisan gua biasanya dianggap mempunyai fungsi simbolis & religius atau kadang-kadang keduanya. Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua dianggap oleh beberapa mahir yg berpikir bahwa lukisan mungkin dibuat dibawah keyakinan & praktek perdukunan. Salah satu prakteknya melibatkan memasuki pecahan dlm gua untuk sebuah upacara dimana seorang dukun atau shaman akan memasuki kondisi trans & mengirim jiwanya ke dunia lain untuk menjalin kontak dgn para arwah & mencoba menerima hubungan baik dgn mereka. Contohnya langka di luar Eropa, tetapi ada di Amerika seperti di gua – gua Maya di Meksiko, gua Koonalda di Australia Selatan, & gua – gua di Kalimantan. Ketahui pula perihal inovasi artefak di Indonesia, alat pada insan zaman watu, jenis artefak prasejarah & apa saja artefak manusia purba.
2. Fungsi Supranatural
Sebagian lagi mempercayai bahwa tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua yaitu untuk mengatur hewan aslinya. Salah satu teorinya adalah bahwa manusia prasejarah mampu berburu dgn lebih gampang lewat lukisan tersebut, yg akan mempengaruhi tingkah laku hewan buruannya. Konsep supernatural melibatkan suasana kosmis yg kompleks antara paling tak dua dunia yg berdampingan, atau satu diatas yg lainnya. Kedua dunia ini diperkirakan berinteraksi satu sama lain. Dalam dunia kita, kebanyakan insiden dipercaya sebagai konsekuensi dr pengaruh dr dunia lain tersebut.
3. Upacara Keagamaan
Para mahir memperkirakan bahwa gua yg memiliki akustik paling cantik mungkin saja diseleksi untuk pekerjaan seni purba yg menggambarkan adegan perburuan & praktek kebudayaan. Hal ini dilaksanakan semoga gua – gua mampu digunakan pada upacara keagamaan purba yg sering melibatkan dendangan serta nyanyian. Peneliti dr Universitas Paris mempelajari lukisan antik di gua Niaux & Le Portel di Ariege, Perancis Selatan & menemukan cuilan yg paling akustik dlm gua tersebut, dimana suara paling bergema atau memantul dgn baik seringkali merupakan kawasan yg terdapat lukisan antik.
Dan walaupun kawasan tersebut tak memungkinkan untuk dilukisi, tetap ada tanda berbentukcoretan merah yg sering ditemukan seolah – olah sebagai suatu tanda. Namun untuk memutuskan apakah tujuan lukisan gua itu benar – benar dipilih lantaran fungsi akustik dr suatu gua, maka masih perlu dijalankan observasi lebih lanjut lagi. Bisa saja para pelukis pada masa itu mulanya memilih lokasi yg mempunyai watu tak berpori lantaran batu tersebut ialah kanvas yg bagus untuk lukisan, & justru menemukan bahwa lokasi tersebut pula manis untuk menerima bunyi yg bergema.
4. Sebagai Catatan Sejarah
Sebagian ahli menyarankan tentang tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua adalah untuk alasan yg lebih simpel. Mungkin saja lukisan dinding dibuat selaku cara mencatat bagaimana bentuk hewan & bagaimana perilakunya. Catatan seperti ini bisa memiliki kegunaan tatkala ada pemburu – pemburu muda yg sedang belajar bagaimana melacak hewan buruannya. Pemburu yg lebih mahir pun mampu memetik faedah darinya karena pergeseran iklim menciptakan banyak spesies menghilang selama beberapa generasi. Adanya lukisan seperti ini akan membantu menyimpan pengetahuan perihal bagaimana cara memburunya hidup – hidup. Ketahui pula mengenai teladan artefak di Indonesia, macam – macam artefak, tata cara keyakinan pada masa praaksara.
5. Meninggalkan Jejak
Tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua bisa pula dikatakan sebagai upaya untuk menandai wilayah & meninggalkan jejak keberadaannya di kawasan tersebut. Lukisan yg ditinggalkan di bebatuan di dlm gua mampu jadi merupakan suatu cara untuk menyatakan keberadaan mereka pada satu waktu supaya dapat didapatkan oleh generasi berikutnya, & bahwa kelompok, spesies atau suku tertentu pernah ada & menghuni area di sekitar gua tersebut. Bisa jadi itulah cara manusia prasejarah untuk memberitahukan keberadaan mereka pada dunia. Selain itu pula ditemukan lukisan gua berbentukcap tangan misalnya di Maros & Papua. Ditemukannya lukisan gua yg berbentukcap tangan bisa diartikan sebagai penolak bala, tanda berkabung, atau mampu pula memperlihatkan korelasi keluarga pra sejarah.
Semua teori tentang tujuan pengerjaan lukisan tersebut masih berupa asumsi yg kurang pasti karena hingga sekarang belum didapatkan suatu bukti tak terbantahkan tentang aktivitas tersebut, siapa yg melukisnya & apa maksud dr lukisan itu. Mengetahui tujuan orang prasejarah melukis di dinding gua bisa menjadi suatu rujukan untuk menafsirkan perihal kehidupan manusia di masa lalu utamanya pada masa prasejarah. Penelitian pada lukisan tersebut mampu menenteng kita mengetahui bagaimana mereka beraktivitas dlm kesehariannya, kondisi lingkungannya, & pula pola pikir manusia di masa itu.
Pengkajian lebih jauh mengenai lukisan dinding akan membuat para andal lebih mampu mengetahui sikap hidup manusia prasejarah. Dengan memahaminya, maka hal itu pula akan menciptakan kita lebih mengerti perihal asal ajakan kehidupan & insan. Sayangnya lukisan gua tersebut pula rentan akan kerusakan akibat tergerus, proses pelapukan, pengelupasan lapisan batuan yg terpengaruhi usia, pengendapan kapur, bahkan kerusakan yg disebabkan manusia mirip vandalisme. Dengan semua bahaya yg mampu merusaknya, suatu keajaiban bahwa lukisan tersebut mampu bertahan selama puluhan ribu tahun lamanya hingga didapatkan oleh para andal di zaman modern ini, & bisa menjadi bukti bahwa kehidupan manusia prasejarah itu sangat – sungguh ada.