6 Contoh Skala Prioritas Kebutuhan dalam Keseharian

Contoh Skala Prioritas Kebutuhan Siswa

Kebutuhan makhluk sosial dlm menjalani hidup acap kali tak terbatas & terhalang oleh alat pemuas kebutuhan yg sangat terbatas ketersediaannya. Hal ini menjadikan pada tak dapat terpenuhinya sebagian arti keperluan tersebut. Namun, apakah lantas kita mengalah dgn kebutuhan hidup ada yg tak terpenuhi? Tentu saja tidak. Ada aneka macam usaha yg dapat dikerjakan biar keperluan kita tetap mampu terpenuhi.

Salah satunya yakni dgn memastikan kebutuhan mana yg mesti didahulukan atau yg kerap kali kita sebut dgn menyusun skala prioritas (priority scale). Untuk lebih memahaminya, maka postingan ini akan memaparkan acuan-teladan skala prioritas yg bisa diterapkan oleh siswa, mahasiswa, atapun seseorang yg sudah berumahtangga.

Skala Prioritas

Skala prioritas ialah suatu daftar keperluan-keperluan hidup yg disusun dengan-cara rasional berdasarkan tingkat kepentingannya bagi masing-masing individu. Rasional disini maksudnya yakni dapat diterima dgn logika mengenai penyusunan kebutuhan mulai dr yg paling penting atau mendesak sampai kebutuhan yg dapat ditangguhkan pemenuhannya.

Setiap individu mempunyai susunan skala prioritas masing-masing, tergantung pada kesanggupan finansial, status sosial, lingkungan, & acara sehari-harinya. Penyusunan skala prioritas sungguh diperlukan alasannya dgn daftar ini kita dapat mengetahui kebutuhan mana yg mesti dipenuhi terlebih dahulu.

Sehingga, budget yg kita miliki dapat dikontrol dgn baik, & kebutuhan mampu terpenuhi dengan-cara sedikit demi sedikit. Hal terpenting dlm menyusun skala prioritas adalah dgn memikirkan pendapatan yg diperoleh, supaya tak terjadi defisit dlm keuangan sehari-hari.

Namun, terkadang kita melewatkan pentingnya penyusunan skala prioritas ini, seperti kita senantiasa berbelanja barang yg kita inginkan tanpa menimbang-nimbang tingkat kegunaannya. Sehingga, hal inilah yg sering menjadikan alat pemuas kebutuhan yg kita miliki habis sedangkan keperluan belum tercukupi dengan-cara utuh.

Skala prioritas perlu menjadi kesadaran diri masing-masing untuk berupaya dengan-cara rasional dlm memutuskan keperluan yg paling mendesak. Sehingga, tak akan ada lagi sifat konsumtif dlm diri kita alasannya semua tindakan pemenuhan keperluan sudah diperhitungkan dengan-cara rasional.

Contoh Skala Prioritas Kebutuhan

Berikut beberapa teladan perkara penyusunan skala prioritas yg terjadi dlm kehidupan sehari-hari.

  1. Mahasiswa di Perantauan

Skala prioritas bagi mahasiswa kebanyakan disusun menurut budget atau dana yg dimiliki untuk dapat memenuhi keperluan hidup. Dalam hal ini misalnya saja Linda yaitu seorang mahasiswi yg merantau demi melanjutkan studinya.

Linda diberikan duit saku oleh orang tuanya sebesar Rp 1.000.000,- setiap bulannya. Dengan uang tersebut, Linda mesti dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk mampu memenuhi kebutuhannya di bulan tersebut. Sebagai seorang mahasiswi, Linda mempunyai berbagai keperluan.

Namun, ia mesti  cendekia-berakal dlm mengorganisir keuangannya. Ia harus membayar kos, beli buku, membeli perlengkapan kamar kosnya, makan, & kebutuhan lain-lain. Sehingga, Linda menyusun daftar kebutuhannya mulai dr yg terpenting hingga keperluan yg mampu ditangguhkan terlebih dahulu.

No Kebutuhan Pengeluaran Ukuran Per/
1 Membayar kos bulanan dan peralatan kamar kos Rp 400.000,00 Bulan
2 Makan selama 1 bulan Rp 450.000,00 Bulan
3 Membeli buku kuliah Rp 100.000,00 Bulan
4 Kebutuhan lain-lain Rp 50.000,00 Bulan
Total Rp 1.000.000,-

Dengan susunan skala prioritas tersebut, Linda tak lagi perlu cemas kebutuhannya tak terpenuhi dgn uang yg ia miliki alasannya seluruhnya telah tersusun dengan-cara rasional.

  1. Pelajar/Siswa di Sekolah

Skala prioritas pula disusun alasannya adalah oleh para pelajar Sekolah Menengah Pertama atau SMA dlm melihat adanya faktor kesanggupan diri. Kemampuan diri ini biasanya terkait dgn faktor finansial yakni kemampuan untuk membeli keperluan sehari-hari. Dalam hal ini misalnya, Marie seorang pelajar. Ia dlm waktu erat ini akan melakukan cobaan sehingga membutuhkan alat tulis sekolah. Namun, ia pula ingin berbelanja pemanis sebagai bentuk investasi. Marie merasa bingung dlm memenuhi keperluan & keinginannya tersebut.

Berdasarkan pada kasus tersebut, maka skala prioritasnya adalah Marie seharusnya membeli alat tulis sekolah apalagi dulu alasannya bila ia tak mempunyai alat tulis yg lengkap maka ia akan kesulitan dlm menyiapkan ujiannya.

Di samping itu, pelengkap mampu ia beli dilain waktu tatkala ia memiliki kesanggupan finansial lagi untuk membeli tambahan. Dengan demikian, tampak bahwa berbelanja alat tulis sekolah merupakan kebutuhan utama seorang siswa yg mendesak & harus dipenuhi ketika itu juga, sedangkan aksesori merupakan kebutuhan tersier sehingga mampu ditangguhkan dulu ketersediaannya.

  1. Kebutuhan Keseharian

Contoh lain dr skala prioritas selain karena faktor keuangan, pula tercermin dr tingkat urgensi suatu pilihan. Dalam hal ini contohnya saja Aldi diberikan peran oleh gurunya untuk menjadi petugas upacara pada hari raya kemerdekaan 17 Agustus.

Oleh alasannya ia berangkat terburu-buru, maka ia melewatkan alat tulisnya & tertinggal di meja mencar ilmu. Aldi berpikir untuk memutuskan opsi apakah ia akan pulang mengambil alat tulis yg tertinggal ataukah ia bersiap diri untuk menjadi petugas upacara.

Akhirnya setelah berpikir dengan-cara rasional, Aldi bisa menentukan opsi untuk tetap merencanakan diri menjadi petugas upacara di sisa waktu yg ada. Hal ini diseleksi Aldi alasannya kalau ia kembali ke rumah ia akan terlambat & mengecewakan guru yg telah menugaskannya menjadi petugas upacara.

Sedangkan alat tulisnya yg tertinggal ia berpikir bahwa masih dapat meminjam sobat ataupun berbelanja terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang kelas.

  1. Masyarakat

Skala prioritas pula dapat disusun menurut kesempatan yg diberikan pada seseorang. Contohnya dlm hal ini yakni Rani seorang mahasiswi pintar di lingkungannya, sehingga ia ditawari oleh kepala acara studinya untuk terbang ke Malaysia menjalankan peran magang kependidikan di sana.

Disisi lain, Rani telah diterima untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu kawasan. Rani dihadapkan pada dua pilihan yg sebetulnya ia menginginkan keduanya.

Namun, Rani tak mampu memilih keduanya sekaligus, ia mesti memastikan pilihan yg terbaik bagi dirinya. Akhirnya, Rani memastikan untuk berangkat ke Malaysia alasannya kesempatan emas ini tak tiba dua kali, sedangkan KKN masih akan ditemui gelombang kedua untuk mengikutinya.

  1. Rencana Masa Depan

Skala prioritas yg disusun menurut pandangan di masa mendatang. Adakalanya seseorang memutuskan skala prioritas dlm hidupnya berdasarkan pandangannya di masa depan. Contohnya, seorang siswa SMA ingin mendaftar pelajaran tambahan di bimbingan mencar ilmu.

Namun, ia merasa galau untuk mengikuti bimbingan berguru Bahasa Inggris atau Matematika. Sedangkan, ia hanya bisa menentukan salah satu dr kedua bidang pelajaran tersebut.

Dengan berusaha berpikir dengan-cara rasional, kesannya siswa tersebut menentukan untuk mengikuti bimbingan belajar Bahas Inggris. Pilihan tersebut dirasa sesuai dgn pandangannya di masa depan sebab ia ingin menyiapkan diri untuk kuliahnya di mancanegara sehingga perlu untuk bisa menguasai bahasa ajaib.

Namun, tak lantas menutup kemungkinannya berguru Matematika, karena pelajaran ini akan selalu ia pelajari sebagai mata pelajaran dasar di setiap tingkatan sekolah. Dengan demikian, maka siswa tersebut tetap dapat memenuhi kebutuhannya untuk belajar Bahasa Inggris maupun Matematika.

  1. Pengelolaan Keuangan

Skala prioritas terkait dgn tata cara pengelolaan keuangan sangatlah dibutuhakn bagi semua pihak. Khususnya para pengusaha maupun yg sudah kerja, dgn memiliki perencanaan yg matang gaji maupun laba yg didapatkan dr perjuangan & kerja keras tak hilang begitu saja.

Contohnya saja tatkala memisahkan antara 20 persen dr hasil & honor untuk investasi masa depan & 30 persen dr penghasilan diharapkan memenuhi keperluan sedangkan 50 pesennya manfaatkan untuk planning akad nikah maupun membangun rumah cuilan ketimbang penghitungan skala prioritas dlm pengelolaan keuangan yg baik.

Dari klarifikasi diatas, dapatlah dikatakan sesungguhnya skala prioritas tentu akan berbeda antara individu satu dgn individu yg lain. Semua ini dikarenakan faktor pertimbangan & kesanggupan atas kognisinya yg berlawanan-beda pula.

Meskipun demikian, konsepnya yakni tetap sama yaitu keperluan yg paling mendesak lebih didahukan dibandingkan dgn keperluan yg kurang penting atau mampu ditangguhkan dahulu pemenuhannya.

Demikianlah penjelasan & pengulasan yg bisa diberikan pada segenap pembaca terkait dgn bermacam-macam bentuk dlm teladan-pola skala prioritas kebutuhan yg bisa dipraktekkan oleh mahasiswa, siswa, ataupun dlm rumah tangga. Semoga bermanfaat.

  Contoh Instrumen Konfercab – Konferensi Cabang PGRI