Manusia yaitu makhluk sosial yg tak bisa hidup sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, insan tak mampu dipisahkan dr interaksinya dgn orang lain. Ketahui pula pola langkah-langkah sebagai makhluk sosial.
Dalam lingkungan di mana terjadi interaksi sosial antara anggota & golongan penduduk , terdapat forum-lembaga dgn simbol, nilai dan norma yg mengatur interaksi sosial. Lalu apa yg dimaksud dgn interaksi sosial itu sendiri?
Secara lazim, interaksi sosial ialah korelasi sosial antara dua orang atau lebih di mana perilaku satu orang menghipnotis, meningkatkan, atau mengganti sikap/tindakan sosial orang lain. Terdapat perbedaan antara relasi sosial dgn langkah-langkah sosial.
Di sisi lain, menurut sosiolog Soerjono Soecant, masyarakat sebagai proses sosial yg berkaitan dgn berbagai bentuk korelasi antara individu & kalangan tertentu yg bermaksud untuk membangun sistem korelasi sosial.
Dalam kehidupan sosial, ada beberapa faktor yg menghipnotis interaksi
sosial. Faktor-aspek tersebut ada lantaran hakikat interaksi sosial yakni saling mempengaruhi, baik dengan-cara individu
maupun kalangan.
Dawson & Gettys mendapatkan bahwa interaksi sosial ialah proses di mana orang terlibat satu sama lain dlm banyak sekali aspek yg mendukung.
Dalam ilmu sosial, aspek pendukung interaksi sosial dipelajari untuk mengetahui bagaimana orang membangun hubungan untuk meraih tujuan bersama, tidak aneh hal ini tergolong dlm salah satu syarat terjadinya interaksi sosial.
Berarti disimpulkan bahwa interaksi sosial yaitu interaksi antara individu dgn individu atau kelompok atau kelompok & kalangan. Interaksi sosial memanifestasikan dirinya dlm perilaku & reaksi.
Terdapat pula imbas dinamika sosial dlm interaksi sosial. Berikut di bawah ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yg menjadi pendorong interaksi sosial. Disimak yaa guys!
Faktor Pendukung Interaksi Sosial
Ada enam jenis faktor yg terjadi dlm proses interaksi sosial. Keenam bagian tersebut adalah sugesti, imajinasi, identifikasi, tenggang rasa, tenggang rasa, & motivasi.
Semuanya, dgn berpedoman pada norma & aturan yg disepakati, membentuk proses sosial yg mempelopori kehidupan sosial. Di bawah ini diuraikan faktor-faktor yg mendorong terjadinya interaksi sosial.
- Sugesti
Sugesti yaitu efek atau persepsi yg dimiliki
seseorang terhadap orang lain. Disinilah proses berinteraksi & mendapatkan
usulan berlangsung. Contoh: Melalui kata-kata & pidatonya pada Hari
Kemerdekaan, Sukarno telah membangkitkan kembali semangat juang negara.
Sugesti adalah impian untuk mensugesti atau menghipnotis orang
lain dlm kehidupan sosial. Proposal umumnya dibentuk oleh orang yg memiliki
otoritas lebih tinggi & rasa hormat dr masyarakat sekitar.
Sugesti lazimnya muncul karena dorongan emosi yang
tinggi. Beberapa orang memiliki kondisi emosi yang tak stabil & rentan. Proposal ialah
faktor yg mensugesti interaksi sosial dgn berbagai latar belakang,
tergolong: otoritas, sugesti dapat timbul tatkala seseorang mengidolakan
seseorang yg mempunyai kemampuan yg ingin dicapainya. Orang lazimnya
mengikuti bagaimana seorang penguasa di bidangnya bertingkah dlm kehidupan sehari-hari.
Mayoritas merupakan aspek yg mempengaruhi interaksi sosial yg disebabkan oleh kondisi yg dijalankan dominan masyarakat. Seseorang akan dgn mudah memutuskan untuk mengikuti apa yg dilakukan oleh dominan kelompoknya.
Keadaan emosional, asumsi yg tak fokus/terbelah merupakan sugesti/sugesti yg gampang diterima dr orang lain. Terkadang orang gampang terpengaruh oleh orang lain.
- Imitasi
Secara harfiah, artifisial mempunyai arti imitasi atau peniruan.
Imitasi merupakan aspek yg mempengaruhi interaksi sosial, karena seseorang
berupaya meniru orang lain yg menjadi idolanya.
Imitasi berperan dlm menentukan arah sikap
manusia. Ketertarikan untuk mempunyai/mempunyai sesuatu yg menurutnya menawan
akan berlaku selaku proses sosial dr apa yg dipelajarinya & kehidupan
sosialnya. Peniruan lazimnya terjadi dlm kehidupan sosial tatkala Anda menyaksikan
orang atau kelompok lain lebih sukses dr Anda.
Tindakan ini merupakan tiruan dr tindakan orang
lain. B. Meniru sikap, sikap, & tampilan manusia. Ada dua jenis imitasi,
faktual & negatif. Contoh: Imitasi positif. Misalnya, siswa senantiasa tampil
sempurna waktu & sopan untuk menggandakan sikap & perilaku guru yg berpengalaman.
Misalnya, dlm palsu negatif, siswa menggandakan gaya
rambut & mode artis yg berdandan berlebihan & tak cukup umur.
- Identifikasi
Identifikasi merupakan aspek yg mempengaruhi
interaksi sosial melalui peniruan & lamaran. Keinginan untuk menjadi sama
dengan orang lain dlm identifikasi membentuk kepribadian unik seseorang.
Orang mengidentifikasi dengan-cara sadar atau tak sengaja.
Contoh dr kenali yaitu seorang gadis yang
menyukai karakter boneka lucu & membentuk karakternya mirip aksara
boneka, baik dr penampilan, gaya rambut, atau impian untuk bagaimana orang
memperlakukan boneka itu. Ia besar hati
disebut boneka & selalu
berusaha merepresentasikan huruf boneka
sebagai dirinya sendiri.
- Empati
Anda mungkin tak gila dgn istilah ini. Empati
yakni keadaan di mana Anda merasakan perasaan orang lain. Empati khususnya
terjadi tatkala seseorang percaya bahwa setiap orang mesti menjalani tingkat
kehidupan yg sama.
Empati & tenggang rasa memiliki arti yg sama. Tapi empati
ialah perasaan mendalam perihal apa
yang orang lain rasakan.
Contoh empati yg mendukung interaksi sosial yaitu menonton program TV
yang ingin menolong mereka lantaran merasa
sedang mengalami peristiwa & merasa membutuhkan hal yg sama bila berada di
tempatnya.
Contoh lain ialah peristiwa tsunami Aceh
2004 yg sangat berduka bagi seluruh dunia. Mereka tak hanya mengirim
kesedihan & kehilangan, tetapi juga
datang untuk menolong para korban.
- Simpati
Simpati adalah proses dimana satu orang terpesona pada
orang lain untuk mengerti orang lain. Contoh: Di era digital dikala ini, media
sosial yakni daerah untuk menyampaikan belas kasih tanpa sepengetahuan
pribadi. Sebagai pola: B. Berbagi artikel perihal korban tragedi.
- Motivasi
Seperti simpati & tenggang rasa, sugesti & motivasi mempunyai arti yg hampir sama. Keduanya mempunyai dampak, tetapi motivasi ialah asumsi yg lebih rasional. Tatkala orang bertindak atas diri mereka sendiri, ia mempertimbangkan apa yg ia terima & memotivasinya.