Perjanjian tordesillas berjalan di Tordesillas (kini berada di Propinsi Valladolid), Spanyol pada 7 Juni 1494 antara Portugis & Spanyol. Perjanjian ini dibuat untuk menengahi pertentangan yg terjadi antara Portugis & Spanyol perihal klaim tanah yg gres ditemukan lewat ekspedisi mereka. Dalam bahasa Spanyol perjanjian ini diketahui dgn nama Tratado de Tordesilhas, sedangkan dlm bahasa Portugis disebut Tratado de Tordesillas. Perjanjian ini berafiliasi dgn kegiatan penjelajahan kedua negara yg ingin mendapatkan dunia baru & menguasainya, namun dlm perjalanannya terjadi pertentangan alasannya keduanya berebut wilayah kekuasaan & saling mengklaim selaku yg pertama menemukannya.
Pada waktu itu Spanyol & Portugis yaitu dua negara yg mempunyai armada maritim yg kokoh, disokong dgn teknologi navigasi & perlengkapan kapal yg maju daripada negara Eropa lainnya sehingga saling bersaing dlm memperluas wilayah & teknik berdagang. Mereka melaksanakan perluasan besar – besaran ke aneka macam belahan dunia untuk mencari jalur jual beli baru karena jalur lama sudah dikuasai oleh kerajaan – kerajaan Islam. Perjanjian Tordesillas pula turut menjadi sejarah dr masa kolonial Eropa di Indonesia.
Latar Belakang
Awal dr perjanjian Tordesillas dimulai oleh penjelajahan Christopher Columbus yg yakin bahwa bumi berupa bundar berasumsi bahwa kalau sebuah kapal pergi ke barat maka akan kembali ke tempat semula dr arah timur. Hal ini menciptakan Columbus ingin melakukan penjelajahan samudra untuk mencari rute jual beli & menghimpun rempah – rempah & kekayaan. Pada saat itu Konstantinopel yg tadinya menjadi pusat perdagangan bangsa Eropa telah jatuh ke tangan kerajaan Islam Turki Otsmani sehingga bangsa Eropa harus mencari rute perdagangan gres. Karena jalur darat yg menuju timur mesti melalui Timur Tengah, Afrika Utara & Jalur Sutera yg sebagian besar dikuasai oleh kerajaan Islam, maka mereka mesti mencari jalur gres di lautan.
Columbus yg berkebangsaan Portugis merasa tak mendapatkan derma sehingga pindah ke Spanyol bareng anaknya, Diego. Disana ia meminta dukungan dr Raja Ferdinand II & Ratu Isabella untuk menjelajah dgn beberapa kesepakatan tentang bagi hasil, penyebaran agama Katolik & yang lain. Tatkala pada risikonya ia mendapatkan benua Amerika, Columbus kembali ke Spanyol pada 1493 & menghadap Paus Alexander VI. Resiko akan adanya kompetisi Spanyol & Portugis sebagai dua kerajaan yg unggul dlm bidang maritim perihal penemuan dunia gres tersebut membuat Paus Alexander VI turun tangan sebab kedua negara adalah penganut Kristen setia.
Paus mengeluarkan keputusan Kepausan atau “Papal Bull” yg pada dasarnya meliputi pembagian kekuasaan antara Portugis & Spanyol. Pembagian dilaksanakan melalui garis demarkasi dr utara hingga ke selatan yg terletak sejauh 100 liga atau 300 mil, atau 483 km dr sebelah barat kepulauan Cape Verde. Tanah yg ditemukan di sebelah barat garis demarkasi akan menjadi hak Spanyol & di sebelah timur menjadi hak Portugis. Raja Portugis yg tak puas kemudian mengajukan perundingan untuk menggeser garis demarkasi sejauh 1110 mil ke arah barat & itulah saatnya perjanjian Tordesillas ditandatangani & disetujui oleh Spanyol & Portugis.
Portugis kemudian mendapatkan hak atas tanah pada sebagian wilayah di Amerika Selatan yg terdiri dr Brazil & seluruh Samudera Hindia. Setelah perjanjian, Spanyol berlayar ke arah barat dr kepulauan Cape Verde yg daerahnya mencakup benua Amerika hingga meraih Filipina pada tahun 1521. Portugis kemudian pula meraih Maluku di tahun yg sama.
Dampak Perjanjian Tordesillas Bagi Dunia
Sejarah Perjanjian Tordesillas menimbulkan dampak bagi dunia berupa semboyan 3G yakni Gold, Gospel & Glory yaitu:
1. Gospel
Yang dimaksud dgn Gospel ialah penyebaran agama Nasrani & Kristen selaku bukti nyata dr penjelajahan samudra yg dilakukan Columbus. Para penjelajah senantiasa didampingi oleh misionaris Kristen untuk mencapai tujuan ini. Pada setiap daerah yg dikuasai oleh para pedagang Spanyol & Portugis senantiasa dipastikan terjadi perpindahan agama pada Katolik diiringi dgn asimilasi kebudayaan.
2. Gold
Semboyan ini memiliki arti untuk mencari kekayaan lewat penjelajahan tersebut sehingga memunculkan paham merkantilisme, yakni paham yg beranggapan bahwa kejayaan negara diukur dr banyaknya emas yg dimiliki dr hasil keuntungan jualan .
3. Glory
Semboyan Glory sebagai pengaruh perjanjian Tordesillas bagi dunia pada kesannya melahirkan paham imperialisme atau penjajahan alasannya kejayaan yg didapatkan dilihat dr tempat koloni & jalur perdagangan yg dikuasai. Sehingga banyak bangsa yg berlomba untuk menguasai bangsa lain, dgn kata lain menjajahnya.
Dampak Terhadap Indonesia
Indonesia yg sebelumnya dipisahkan oleh kerajaan – kerajaan belum mengenal persatuan & mengalami pengaruh perjanjian Tordesillas sesudah kedatangan bangsa Spanyol & Portugis dlm rangka penjelajahan dunia mereka.
1. Perdagangan Nusantara Dikuasai
Indonesia khususnya Maluku adalah penghasil rempah – rempah terbanyak pada ketika itu sehingga mengundang bangsa Spanyol & Portugis untuk tiba & menguasai sentra perdagangan di Indonesia. Namun kedatangan mereka menjadi insiden sejarah di Indonesia sebelum merdeka yg dibarengi perjuangan yg sungguh licik & sungguh tak adil untuk mencapai maksudnya menguasai jual beli di nusantara & merebutnya untuk kejayaan mereka sendiri.
2. Wilayah Nusantara Terpecah Belah
Spanyol & Portugis bertemu di Maluku, tepatnya di kerajaan Ternate & Tidore. Karena kedua kerajaan ini sedang berselisih maka sangat mudah untuk Spanyol & Portugis mengadu domba demi menguasai daerahnya. Portugis memihak pada Ternate & Spanyol memihak Tidore sehingga kedua kerajaan makin terpecah & bertikai. Pada risikonya kedua kerajaan berada di bawah kekuasaan mereka & mesti membayar upeti.
3. Terjadinya Penjajahan Di Indonesia
Dampak perjanjian Tordesillas menjadi salah satu faktor hadirnya penjajahan di bumi nusantara. Pendudukan dr Spanyol & Portugis menyebabkan negara Eropa lain untuk turut menguasai & menjajah wilayah Indonesia lainnya demi kekayaan rempah – rempah. Tidak cuma negara Eropa mirip Belanda & Inggris, negara Asia seperti Jepang bahkan sudah mencoba & menguasai wilayah Indonesia semenjak kehadiran Portugis & Spanyol. Hingga sekarang peninggalan dr penjajahan Portugis di Indonesia masih dapat dirasakan terutama di bidang kebudayaan & peninggalan bersejarah, pula penyebaran agama Nasrani & menjadi potongan dr sejarah berdirinya gereja Kristen di Indonesia.
Pada dasarnya efek perjanjian Tordesillas bagi dunia & Indonesia bisa dibilang mengganggu peradaban yg sudah ada terlebih dulu sebab perluasan Spanyol & Portugis dilakukan dgn cara yg menjajah & merebut wilayah negara tertentu. Perjanjian yg dibuat untuk menghindari konflik kedua negara tersebut, ternyata tak berjalan dgn efektif. Spanyol terus melaksanakan penyusuran ke wilayah penggalan barat & Portugis kemudian pula terus menyusuri kepingan Timur, & mereka pada karenanya bertemu di satu titik tepatnya di Maluku, Indonesia. Perebutan kekayaan alam Maluku antara keduanya kembali mengakibatkan pertentangan besar & saling menuduh masing – masing telah melanggar perjanjian.
Untuk mengatasi pertentangan yg timbul kembali kemudian dibentuk perjanjian Saragosa di tahun 1529 untuk membagi kembali wilayah penjelajahan Spanyol & Portugis. Berdasarkan perjanjian tersebut, Maluku & tanah lain di cuilan barat Samudra Pasifik yg tadinya dimiliki Spanyol menjadi milik Portugis dgn ganti sebanyak 350 ribu dukat emas. Dampak perjanjian Saragosa bagi Maluku pula sungguh berpengaruh & turut menyedot kekayaan alam Maluku dgn penjajahan sehingga terjadi efek kejadian Maluku angkat senjata.