6 Jenis Fosil Prasejarah Di Indonesia Dan Cara Terbentuknya

Fosil dengan-cara harfiah berasal dr bahasa Latin yg mempunyai arti sisa – sisa, jejak, atau jejak benda apapun yg pernah hidup di zaman geologis masa silam atau pada masa purba. Sama dgn genetik, fosil ialah salah satu bukti sejarah yg kita miliki perihal sejarah alami kehidupan di bumi, bukti perihal adanya makhluk hidup seperti insan, binatang, & tumbuhan. Berkat adanya fosil, manusia kini ini mampu mengenali bahwa aneka macam bentuk kehidupan sudah pernah menduduki planet ini & menjadi bukti adanya kehidupan yg berkembang dr waktu ke waktu.

Fosil yakni rekam jejak dr satu organisme tentang keberadaannya, terdiri dr berbagai ukuran, bentuk & tekstur dr banyak sekali cuilan tubuh yg berlawanan. Contoh biasa dr fosil contohnya gigi, kulit, sarang, jejak & sisa kotoran. Tidak semua fosil terbentuk dlm cara yg sama. Fosil – fosil prasejarah sudah menyumbang pada penyusunan skala waktu geologi, termasuk pula fosil di Indonesia. Fosil mampu saja berusia 10 ribu tahun atau bahkan 3,5 miliar tahun, berupa sungguh besar ataupun sangat kecil, berisi material dr organisme aslinya atau bahkan tak mengandung organisme aslinya sama sekali.

Fosil Berdasarkan Pembentukannya

Ada berbagai macam dr fosil yg seluruhnya terbentuk dlm cara berlainan, yg kondusif untuk mengawetkan aneka macam jenis organisme berlawanan.

1. Mold Fossil (Fosil Cetakan)

Fosil cetakan yaitu jejak membatu yg terbuat dr watu atau sedimen dimana tanda yg menjadi fosil tersebut ditinggalkan. Mold fossils bentuknya berongga. Karena caranya terbentuk, karenanya yaitu image terbalik dr tubuh organisme tertentu. Contohnya ialah kulit, gigi, daun, cakar & embrio. Ketahui pula mengenai fosil apa saja yg menjadi koleksi museum Sangiran yg memberikan zaman prasejarah di Indonesia & pembagian prasejarah Indonesia menurut arkeologinya.

2. Casts Fossils (Fosil Gips)

Fosil prasejarah jenis ini ibarat dgn mold fossils paling tak dlm beberapa potongan, dgn cetakan yg yang dibuat dr batu atau endapan/sedimen. Namun fosil jenis ini lebih maju satu langkah. Tatkala cetakan berongga dr fosil terbentuk, mereka lalu terisi oleh mineral yg kelak mengeras & membentuk batu solid. Dengan kata lain, fosil cetakan mengambil ruang yg negatif & fosil gips mengambil ruang yg konkret. Cast fossils pula tergolong kulit, daun, gigi, & embrio yg bisa menjadi bukti peninggalan zaman praaksara, misalnya peninggalan zaman mesozoikum.

  Dimensi Singkat Sejarah Etnik Dalam Konteks Masyarakat Indonesia

3. Trace Fossils (Fosil Jejak)

Fosil jejak atau diketahui pula dgn nama ichnofossils tak mengandung isu perihal organisme itu sendiri. Mereka condong mengandung berita perihal jejak yg ditinggalkan oleh organisme tersebut. Contoh lazim dr fosil jejak termasuk liang, sarang, jejak kaki, kotoran & bekas gigi. Ini adalah jenis fosil yg paling biasa & acap kali bisa menyediakan info lebih tentang bagaimana organisme tersebut hidup. Misalnya bagaimana caranya berburu atau beristirahat dibandingkan dengan fosil yg berasal dr penggalan tubuh organisme. Fosil zaman prasejarah jenis ini meliputi setiap sisa organisme & segala macam jalur atau jejak yg menyanggupi syarat selaku fosil bila berasal dr sebuah bentuk kehidupan dr waktu geologi sebelumnya.

4. True Form (Fosil Bentuk Asli)

Jenis fosil prasejarah ini ialah potongan tubuh besar dr satu organisme yg sudah digantikan oleh mineral. Fosil bentuk asli terbentuk oleh proses yg disebut petrifikasi. Contoh biasa dr jenis fosil ini tergolong anggota tubuh, torso, jari – jari & kepala. Tidak seperti fosil cetakan & fosil gips, fosil ini tak dibuat menurut suatu kesan tertentu melainkan dr belahan dr satu organisme yg telah digantikan oleh mineral yg mengeras sampai menjadi seperti watu. Fosil pula bisa memperlihatkan perbedaan prasejarah & praaksara.

5. Fosil Tubuh (Body Fossils)

Ini adalah fosil yg terbentuk dr organisme makhluk hidup, yg memiliki arti makhuk hidup itu sendirilah yg terawetkan & menjadi fosil. Baik itu menjadi fosil dlm bentuk utuh ataupun hanya sebagian yakni kepingan tubuh yg keras. Fosil tipe ini mampu jadi berasal dr daun, cangkang, tulang & yg lain. Contohnya yakni fosil Mammoth yg terjebak di dlm es untuk waktu yg sangat usang, pula fosil serangga yg terjebak pada getah flora.

  Makna Politik di Tokoh Pewayangan

6. Fosil Amber

Amber ialah fosil zaman prasejarah yg berasal dr getah pohon. Beberapa jenis pohon akan mengeluarkan getah kalau kulit atau batangnya terkelupas sehingga serangga terperangkap di dlm getah. Fosil amber tertua yg pernah ditemukan bertempat di mid continent Amerika Utara dgn usia sekitar 300 juta tahun.

Proses Terjadinya Fosil

Untuk membuat satu organisme menjadi fosil prasejarah ada beberapa cara yg perlu dikenali yakni:

  • Permineralisasi

Ini yakni proses fosilisasi yg terjadi tatkala satu organisme dimakamkan. Adanya ruang kosong dlm organisme tersebut yg terisi cairan atau gas selama hidupnya berganti isinya dgn air tanah yg kaya akan mineral. Mineral tersebut mengendap dr air tanah & menempati rongga kosong. Cara ini bisa menciptakan fosil yg sungguh mendetil.

  • Gips & Cetakan

Sisa – sisa organisme asli sebelumnya sudah larut atau hancur. Lubang yg tersisa di watu & berupa organisme tertentu disebut cetakan eksternal. Lubang ini bisa diisi dgn gips. Sedangkan endocast atau cetakan internal terbentuk tatkala sedimen atau mineral mengisi rongga internalnya. Contoh, serpihan dlm bivalvia atau siput & lekuk tengkorak.

  • Petrifikasi

Arti petrifikasi dengan-cara harfiah ialah pembatuan atau beralih ke watu yg menyiratkan bahwa suatu zat yg mengalami pembatuan harus dimulai tanpa mineral yg keras. Maka organisme yg mengalami petrifikasi ialah yg bertubuh lunak. Bagian lunak dr objek yg berganti dgn mineral itulah yg disebut mengalami proses petrifikasi. Contohnya yaitu fosil kayu atau petrified wood.

  • Mineralisasi Autigenik

Jenis Fosil prasejarah ini yaitu bentuk khusus dr cor & cetakan. Organisme bisa bertindak selaku nukleus untuk menolong pengendapan mineral mirip siderite. Ketahui pula perihal detail morfologis tiga dimensi yg sangat bagus seperti dr Carboniferous Mazon Creek di Illinois, AS.

  • Rekristalisasi

Ini ialah proses fosilisasi yg terjadi tatkala satu jenis mineral mengkristal pada berbagai jenis mineral yang lain. Suatu cangkang fosil dibilang mengalami rekristalisasi tatkala senyawa kerangkanya masih ada tetapi dlm bentuk kristal yg lain, contohnya pergeseran dr bentuk aragonit ke kalsit yg memiliki komposisi kimia yg sama (CaCO3), tetapi kalsit lebih stabil struktur kristalnya. Kebanyakan kerang, keong, golongan cumi & koral yg berasal dr periode Mesozoikum & Kenozoikum mempunyai kerangka dr mineral aragonit.

  • Kompresi – Impresi

Kompresi adalah hasil dr reduksi kimiawi molekul organik kompleks yg menyusun jaringan pada organisme. Fosil dlm hal ini terdiri dr bahan asli walaupun diubah dengan-cara geokimia.

  • Karbonisasi

Suatu jasad organisme bisa terkubur dgn cepat sebelum membusuk sehingga suksesi lapisan sedimen mampu terendapkan dgn cepat di penggalan atasnya, sehingga terkubur lebih dalam. Lalu geothermal menguapkan semua material yg gampang menguap & menyisakan carbon film. Contohnya yakni fosil daun. Fosil pula bisa terbentuk karena mineral kalsium fosfat yg menembus masuk ke pori – pori batuan & membentuk nodul fosfat. Pengawetan bisa terjadi dgn sangat baik tatkala hal tersebut terjadi, misalnya serat otot ikan, larva invertebrata & bahkan kuman mampu terawetkan dgn proses fosfat.

Bagaimana cara sebuah objek dipelajari jauh lebih penting karena berapapun usia objek tersebut jika dipelajari dgn cara yg sama sebagai fosil yg sudah berusia tua, atau sebagai sebuah yg asalnya dr batuan, maka mampu dianggap selaku fosil prasejarah. Maka tidaklah gila kalau penemuan insan es tak dianggap selaku fosil oleh sebagian besar mahir Paleontologi.