Sosiologi dengan-cara spesifik memperlihatkan penjelasan mengenai masyarakat & pengaruh yg ditimbulkan dr aktivitas penduduk . Hal ini di dasari pada sejarah sosiologi yang kelahirannya di awali dgn adanya pertentangan selaku akhir tindakan sosial masyarakat/individu. Dalam mengerti ilmu sosiologi dengan-cara utuh kadang kala pelajar atau mahasiswa diberikan tugas untuk membuat makalah. Upaya ini cukup efektif, mengingat makalah sebagai belahan daripada karya tulis akan bisa memperlihatkan dorongan untuk mencari sumber literasi dr buku, jurnal, ataupun dr internat. Oleh karena itulah pada tulisan ini akan menawarkan pengulasan mengenai cara bikin makalah sosiologi dan contoh makalahnya.
Sosiologi
Pengertian sosiologi, objek, & tujuannya begitu penting untuk dimengerti terlebih dahulu bagi siapapun yg ingin bikin makalah yg berkwalitas. Hal ini karena dgn paham apa itu sosiologi maka dengan-cara langsung ataupun tak langsung seseorang dapat membedakan objek kajian sosiologi dan desain dasar sosiologi.
Setelah mengerti dgn baik, mengenai pengertian sosiologi dengan-cara utuh selanjutnya proses pengerjaan makalah. Proses pembuatan ini dijalankan dgn panduan yg baik & benar, agar mempunyai nilai tambah tersendiri bagi dosen atau guru.
Membuat Makalah Sosiologi
Susuanan dlm pengerjaan makalah di dlm ilmu sosiologi yg sistematis bisa dimulai pada pengerjaan cover makalah, sesudah itu daftar isi makalah, & pecahan kata pengatar. Proses ini bisa dinamakan dgn bagian pembuka makalah. Adapun langkah selanjutnya, yakni selaku berikut;
Abstrak
Tahapan pembuatan dlm makalah sosiologi lebih baik menyertakan abstrak, penyertaan ini bisa dilakukan selaku pengetahuan dasar bagi peminat makalah yg ananda buat. Jangan lupa pula sertakan dlm makalah sosiologi keyword yg terkadung dlm makalah tersebut.
Pendahuluan
Proses selanjutnya dlm pembuatan makalah sosiologi merupakan dgn membuat pendahuluan yg kadang-kadang disebut pula dgn bagian pada BAB 1, yg isinya wacana latar belakang, rumusan dilema, tujuan, & faedah dr makalah yg dibentuk.
Pembahasan
Bagian selanjutnya yg perlu dijalankan dlm susunan makalah sosiologi merupakan mengungkapkan bagian pembahasan yg seringkali ditulis dgn BAB II. Tulisan dlm pembahasan ini berisi wacana kajian pustaka, persoalan, serta penyelesaian yg disediakan menurut pada literasi & pengetahuan yg kita miliki.
Penutup
Terakhir dlm pembuatan makalah dlm sosiologi ialah menyertakan penggalan penutup. Bagian ini menjadi modal tamat dlm proses makalah lantaran hanya berisi wacana kesimpulan & saran yg diberikan oleh penulis makalah pada pembaca makalah yg bersangkutan.
Daftar Isi
Tata cara dlm pembuatan makalah sosiologi haruslah menyertakan daftar isi, potongan ini memang bukan utama tapi dgn penggalan inilah seseorang mampu melacak dibandingkan dengan materi-materi yg kita peroleh dlm goresan pena makalah tersebut.
Setelah memperlihatkan pengulasan mengenai tata cara serta susunan yg benar dlm makalah sosiologi penting bagi goresan pena ini berikutnya untuk memperlihatkan contoh makalah, hal ini dijalankan biar pembaca lebih gampang mendapatkan banyak sekali materi-materi dlm sosiologi.
Makalah Sosiologi
Contoh makalah dlm sosiologi ini sendiri bernuansa “Strategi Pengembangan Organisasi Masyarakat dlm Upaya Optimalisasi Dana Desa” yg di dalamnya berkaitan erat dgn materi pergeseran sosial, pemberdayaan penduduk , ataupun sosiologi pedesaan. Contoh tersebut yakni selaku berikut;
Strategi Pengembangan Organisasi Masyarakat dlm Upaya Optimalisasi Dana Desa
Negara Indonesia tercatat selaku negara kepulaun terbesar didunia dgn jumlah 13.466 pulau, 1.128 suku bangsa serta jumlah penduduk yg lebih dr 252 juta jiwa oleh karena itu layak jika bangsa Indonesia menduduki urutan ke-4 penduduk terbanyak didunia.
Adapun di dlm menyikapi ledakan pendudukan & letak pemerintah yg luas pada ahirnya pemerintah pusat khususnya pada tahun 2015-2020 menggelontorkan dana untuk percepatan pembangunan desa sebesar 1,4 Miliar pertahun.
Tentu ini adalah signal positif sekaligus wujud kongrit upaya pemerintah bersungguh-sungguh dlm upaya merealisasikan kesejahteraan dengan-cara merata bagi seluruh penduduk . Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa diberikan kewenangan untuk mengatur & mengorganisir kewenangannya sesuai dgn keperluan & prioritas Desa.
Dengan demikian pengertian ketimbang landasan mendasar tersebut setidaknya memperlihatkan kekauasaan penuh terhadap Negara, sedangkan untuk mengupayakan kemakmuran sebagai salah satu wujud pengausaan miniatur Negara (desa) pula diharapkan sumber daya manusia yg memumpuni (Soetomo:.2009).
Akan tetapi permasalahan yg kini bisa muncul ialah bagimana mengoptimalkan pembangunan yg dijadwalkan sedangkan pemerintahan dlm dimensi terkecilpun (desa) masih banyak mengalami dilematik dlm sebuah struktur serta kedalaman keilmuan sehingga pembangunan yg dicita-citakan belum bisa berjalan maksimal.
Dalam peluang baik ini diperlukanlah pengembangan organisasi yg ada di penduduk untuk digiatkan kembali biar membuat singkronisasi dlm pembangunan & pengoptimalkan dana desa yg diberikan oleh pemerintah. Metode yg digunakan dlm penulisan ini ialah kajian pustaka dgn pendekatan penulisan deskriptif kualitatif.
Jenis data yg dipakai dlm penulisan ini merupakan data skunder yg diperoleh dr bahan-bahan pustaka yg relevan dgn opic yg ditulis, baik dr buku, makalah, hasil observasi, ataupun internet. Analisis data dlm penulisan ini yakni dgn cara materi yg sudah terkumpul kemudian diolah, ditelaah, & direduksi, lalu diprotek dgn analisis deskriptif untuk disarikan dlm sebuah karya yg memfokuskan Strategi Pengembangan Organisasi Masyarakat Dalam Upaya Optimalisasi Dana Desa.
Kata Kunci : Pengembangan Organisasi, Dana Desa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Anggaran Pendapatan & Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, kenaikan dana desa telah disetujui oleh pemerintah pusat yg dr Rp643,8 triliun akan berkembangmenjadi Rp17,6 triliun dibanding alokasi dlm APBN 2015 yg sebesar Rp638 triliun (http://www.kemenkeu.go.id) hal ini tentu merupakan sikap kebijakan pemerintah yg perlu di aprisiasi oleh banyak sekali pihak karena dgn cara inilah pembangunan antara desa yg ada diseluruh Indonesia bisa berjalan dengan-cara merata.
Pengertian desa sendiri disni yaitu sesuai dgn Pasal 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yg berarti kesatuan penduduk aturan yg memiliki kewenangan untuk mengontrol & mengurus kepentingan penduduk lokal menurut asal-seruan & budbahasa istiadat setempat yg diakui dlm tata cara pemerintahan nasional & berada di daerah kabupaten. Sedangkan pengertian masyarakat yg hidup didesa berdasarkan Abdul Syan (1997) ialah sekumpulan orang yg hidup bareng dgn saling berhubungan bersama & saling mensugesti selanjutnya menjadi kesepangakan untuk menatap dlm suatu daerah tertentu.
Sehingga dgn adanya pembangunan yg singkron didalam desa yg ada pemerintahan & pemerintah negara selaku pusatsetral desa dikehendaki akan mempercepat pertumbuhan & perkembangan yg ada di dlm perdesaan, untuk merealisasikan kesejahteraan bagi penduduk . Karena desa menjadi elemen terkecil dr sebuah wujud pembangunan yg dicita-citakan.
Akan tetapi yg patut diperhatikan pula dgn adanya dana desa yg digelontorkan pemerintah pusat tersubut pula mesti dibarengei dgn kemampuan aparatur pemerintahnya untuk menyingkir dari praktek-praktek penyimpangan contohnya saja penyimpangan kekuasan dgn korupsi dihawatirkan nantinya dana desa disalah gunakan untuk kepentingan probadi, sebab menurut Seotomo (2009) pembangunan desa hanya akan bisa berjalan sebagaimana mestinya jikalau forum pemperintahanya sudah siap dgn ilmu pengetahuan & moral mental.
Oleh karena itu dlm upaya penyempurnaan pembangunan masyarkat yg diagendakan oleh pemerintah pusat, letak masyarakat pula harus ikut berpartisipasi aktif dlm upaya pengontrol kebijakan cara ini sekiranya hanya bisa dilaksanakan dengang pengembangan organisasi masyarakat yg ada dengan-cara maskimal sehingga masyarakat disini pada ahirnya bukan cuma objek namun pula sebagai subjek pembangunan yg telah ada.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaiamana strategi pengembangan organisasi penduduk dlm upaya optimalisasi dana desa sehingga mampu dana desa yg telah digelontorkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2015 bisa berjalan selaku mestinya tanpa adanya kecurangan & kekurangan.
1.3. Tujuan
Tujuan makalah ini yakni untuk menawarkan taktik pengembangan pada masyarakat sebagai wujud partisipasi yg disediakan yg meletakan penduduk bukan cuma selaku objek damun pula pelaku atau subjek menciptakan kesuksesan & mewjudkan kemakmuran sepenuhnya.
1.4. Manfaat
Manfaat dr makalah mata kuliah pengembangan SDM & pengorganisasian masyarakat ini ialah bisa membatu menunjukkan startegi pada penduduk yg bisa menjadilandasan sesuai dgn literur & pembagian terstruktur mengenai dr penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengembangan Organisasi
Pengembangan Oraganisasi (organizational development) menurut Winardi (2008) yakni sebuah reduksi dr tujuan yg dijadwalkan yg didialamnya meletakan kebijakan selaku landasan dasar dlm mewujdkan kemakmuran bagi anggotanya.
Memang jikalau mengacu pada komponen defenisis tersebut komponen utama dibandingkan dengan pengembangan oranisasi adalah plan (perencanaan) atau sekejul permulaan diciptakan organisasi untuk mampu merealisasikan apa yg sudah direncanakan dgn terlebih dahulu diataur dlm ADRT (Anggaran Dasar Rumah Tangga) organisasi bersangkutan
Adapun target pokok daripada pengembangan organisasi yg dijadwalkan (Planed Organization Change) yakni mengganti prilaku para individu yg ada didalam organisasi bersangkutan, sedangkan pergantian dlm organisasi ini dapat disebabkan oleh dua kekuatan yakni pertama kekuatan internal meliputi aneka macam potensi & laba organisasi didalamnya & yg kedua kekuatan eksetranal menvangkup dorngan dr intitusi lian sehingga mampu merubah system kondisi yg lebih baik lagi.
Sehingga mampu dibilang sebetulnya hubunganya dlm penduduk pengembangan organisasi sangatlah penting tak boleh dinafikan, pembangunan organisasi masyarakat merupakan faktor non-fisik yg pula mampu menolong percepatan pembangunan.
Karena ruanglingkupnya adalah penduduk maka pengembangan organisasi masyarakat yg ada dlm pedesaan dlm menyongsong dana desa selaku suatu kekuatan dr eksternal setidaknya mesti melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga keberlangsungan pembangunan berjalan dgn optimal.
Menurut Seotomo (2009) pemberdayaan penduduk yg ada mesti mempunyai banyak sekali presefentif sehingga kesatuan penduduk dlm saling melengkapi perbedaan & potensi, namun bagimanapun presefektifnya pemberdayaan penduduk yg ada haruslah berorientasi pertumbuhan yg dikombinasikan dgn kebijakan yg berorientasi pada kebijakan stabilitas pembangunan yg bersifatsentralis (tujuan permulaan) & Top Down.
2.2. Dana Desa
Sebelum & setelah mebahas perihal dana desa setidaknya harus bisa mengetahui dulu apa pengertian desa alasannya eksistensi desa dengan-cara formal pula diakui dlm undang undang no 32 tahu 2004, tentang pemerintah kawasan & peraturan pemerintah tempat nomor 27 tahun 2005 tentang desa.
Berdasarkan landasan formal tersebut ketentuan pengertian desa diberi diartikan selaku kesatuan penduduk hukum yg memiliki batas batas wilayah yg berwewenang untuk mengontrol & mengelola kepentingan masyarakat lokal yg diakui dlm system pemerintahan Negara republik Indonesia.
Lebih jauh lagi desa merupakan suatu organisasi pemerintah yg dengan-cara politis memiliki kewewenangan tertentu untuk mengelola & mengendalikan warga atau klompoknya. Dengan posisi tersebut desa memiliki peranan penting dlm menunjang kesuksesan pemerintah nasional dengan-cara luas, bahkan desa merupakan garda terdepan dlm menggapai keberhasilan dr segala urusan & program dr pemerintah salah satu programya yg saat ini masih menjadi pembicraan & pembhasan ialah alokasi desa yg pertahun diberikan 1,4 Miliar.
Akan tetapi meskipun demikian desa sebagai unit organisasi pemerintah yg berhadapan eksklusif dgn penduduk dgn segala latar belakang kepentingan & kebutuhannya pula masih memiliki banyak kekuarang, misalnya saja kekuarang sumber daya insan & ilmu pengetahuan alhasil desa yg ada sulit mengalami perkembangan.
Disnilah letak kiprah pemerintah dlm membuatkan desa sebagai contoh sentaran kemandirian bangsa demi terciptanya desa makmur adil & merata, menyikapi hal ini sebagaimana terdefinisan dana desa dapat diartikan sebagai salah satu bentuk korelasi keuangan antar tingkat pemerintahan yaitu kekerabatan keuangan antara pemerintahan kabupaten dgn pemerintahan desa. Untuk mampu merumuskan relasi keuangan yg sesuai maka diharapkan pengertian mengenai kewenangan yg dimiliki pemerintah desa.
Adapaun sekarang yg terjadi klasifikasi itu diluaskan kembali dgn hadirnya pemerintah pusat yg menggap perlu melakukan peninjauan & bantuan sejara langsung untuk menicptakan percepatan kesehtraan yg ada. Sehingga partisipasi penduduk pula dituntut untuk lebih bisa bermain kiprah demi terciptanya kemandiarian di pedesaan
2.3. Strategi Pengembangan Organisasi Masyarakat
Startegi pengembangan organisasi penduduk sebenarnya yakni suatu ulasan demi menciptakanya optimalisasi dr stimulisasi yg telah diberikan lewat dana desa oleh pemerintah pusat, menurut kepala bidang sosial budaya BAPPEDA Kabupaten Cirebon organisasi-organisasi yg ada di pedesaan tak jauh beda dgn apa yg ada di dlm Negara Indonesia. Karena desa selalu dikatakan selaku miniataur kenegaraan kenegaraan.
Dalam pedesaan pula ada terdapat forum legistatif (BPK), administrator (Kepala Desa), ataupun ormas-ormas kemasyarakat yg kaitanya dgn karang taruna kepemudaan, PKK, LSM tingkat desa & lain sebagainya sehingga mempunyai tujuan ntuk pemgembangan penduduk yg pasrtisipati sehingga pembangunan akan cepat terlaksana.
Ababila disusun sebuah sketsa, kurang lebih dr organisasi tersebut ialah selaku berikut:
Secara abstrak gambar tersebut telah menerangkan berbagai jumlah organisasi masyarakt yg ada di Didesa, sehingga untuk mengembangkanya diperlukan satu kesatuan yg utuh sehingga akan mempercepat pembanguan yg sudah dicita-citakan.
Startegi mengoptimalkan oragnisasi yg ada masyrakat untuk menyambut dana desa pada tahun 2012-2020 dengan-cara rinci sebagai berikut:
A. Penguatan Kelembagaan
Istilah lembaga berasal dr kata Institution yg menunjuk pada pengertian ihwal sesuatu yg telah mapan (astablishen) sedangkan dlm pengertian sosiaologis, forum dapat dilukisakan sebagai suatu organ yg berfungsi dlm kehidupan penduduk (Abdul Syani: 2002).
Penguatan kelembagaan itu sendiri yg ada di perdesaan dikala ini memang masih sungguh menim mengenang pedesaan-pedesaan yg ada dipedalam jarang sekali yg paham dgn disiplin ilmu pengorganisasian ataupun teknologi. Oleh karena itu penguatan kelambagaan menjadi sebuah PR terpenting pagi pemerintah pusat atau tempat untuk bersatu pada mensukseskan dana desa yg akan diebrikangan.
Sebab penguatan kelembagaan ditingkat desa dlm penghidupan organisasi pula besar lengan berkuasa pada keputusan-keputasn yg akan diberikan, dgn adanya kelembagaan yg kokoh, cerdas & cakap diikuti dgn keinginan membangun desa maka dana desa yg diberikan bisa berjalan dengan-cara optimal.
Akan ttetapi pula sebaliknya jika kelembagaan ditingkat desa ini tak siap mengupayakan kemakmuran untuk masyarakatnya lambat laun mampu dipastikan keputusan-keputusan yg di ambil akan adanya kepentingan pribdadi atau korupsi. Penguatan kelembagaan bisa dilakukan dgn pengajaran soft skill pada aparaturpemerintahan ditingkat desa, dgn diajarkanya pengorganisasian yg tepat pembangunan akan cepat terlaksan.
B. Mengaktualisasikan Kapasitas Organisasi melalui Partisipasi
Soetomo (2009) menyampaikan bahwa salah satu indikasi penduduk yg meningkat kapasitasnya adalah penduduk yg memilikikewanangan & kemampuan untuk mengambil keputusan yg menyangkut dirinya , namun disamping memiliki kapasitas itu untuk mengaplikasikan pembangunan dengan-cara mampu berdiri diatas kaki sendiri kapasitas yg diberikan harus bisa sejalan dgn tujuan pembangunan desa.
Dalam hal ini jikalau di abstraksikan keadaan kelembagaan penduduk yg sudah terbentuk dgn baik, peran pemerintah desa yakni meberikan pada organisasi masyarakat ihwal apa yg mereka berikan pada abdnegara kampung yg sama-sama menguntungkan & memberikan kontribusi pada penduduk .
Tanpa diberlakukakanya pengorganisasian yg terperinci hanya akan menambah kerumitan dlm masyarakat karena yangterjadi keorganisasian yg ada mementingkan kelompoknya.
C. Pendekatan yg dikerjakan Berorientasi pada Organisasi
Sub pembahasan ini dlm seni manajemen penguatan organisasi pula tak kalah penting, yaitu pendekatan abdnegara kampung khususnya lembaga eksekutifdan legistatatif yg berbasis pada organisasi tersebut, contohnya pendekatan dgn kepmudaan atau dlm tingkatan desa Karang Taruna.
Adalah dgn memperlihatkan project kerja yg pas & pantas yakni bekerjasama dgn jadwal kepemudaan contohnya dlm olah raga, koperasi cowok & lain sebagainya. Sehingga pendekatan ini bisa terealisasi dengan-cara baik manakala pendekatan pemeritah beraspek pada organisasi yg ada dlm penduduk .
D. Organisasi-Organisasi Yang Ada Harus Bersifat Multi Aspek
Setelah dengan-cara keilmuan & kelembagaan & lainya dianggap telah bisa, setiap organisasi yg di desa mesti pula bersifat muti faktor, contohnya siap menjadi garda terdepan dlm masalah-duduk perkara tertentu yg tak diinginkan.
Muti aspek disni mesti tetep berpegangteguh pada tujuan & keadaan yg ada baik dlm memperjuangkan kepentingan ekonomi, memperjuangkan kepentingan anggota, meperjuangkan kelestarian Sumber daya alam atau selaku control ketimbang pemerintah & organisasi lain yg saling menyeimbangkan.
Hingga pada ahirnya penguatan organisasi yg dijalankan akan mempunyai pengaruh pada kebautuhan penduduk yg diharapkan selaku serangkaian upaya membangun penduduk untuk mencapai tarafhidup yg lebih baik, lebih sejatrera & lebih adil dibandingkan sebelumnya guna mempeoleh harkat martabat seutuhnya.
Selain itu jika kesemuanya ini dilaksanakan & berjalan dgn baik, organisasi yg ada di penduduk akan mempercepat kesejahteraan dgn reaksi kritik-kritik pembangunan yg mempunyai pengaruh pada stimulus saling mengawasi satu sama lain antara organisasi-organisasi yg ada.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah tersebut maka mampu disimpulakan pengembangan organisasi penduduk bisa dimanfaatkan sebagai optimalisasi dana desa yg diberikan oleh pemerintah pada tahun 2015-2020. Dana desa disini bersumber dr Anggaran Pendapatan & Belanja Negara yg didedikasikan bagi Desa & Desa Adat yg ditransfer melalui Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah kabupaten/kota & digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat, & kemasyarakatan
3.2. Saran
Saran yg bisa penulis berikan :
Perlu adanya penelitian lanjut untuk mengetahui efektifitas solusi yg diberikan dlm pemberdaayan organisasi pada masyarakat sehingga dapat ditemukanya solusi yg pas dgn adanya data valid.
Daftar Pustaka
Soekamto Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Saetomo. 2009. Pembangunan Masyarakat Merangkai Sebuah Kerangka. Jogjakarta: Pustaka Pelajar
Syani Abdul.2002. Sosiologi Skematika Teori, & Terapan. Jakarta: Bumi Aksara
Winardi. 2008. Manajemen Perubahan (Manajement Of Change). Jakarta: Kencana
Siti Nurhainei. 2009. Strategi Pembangunan Organisasi Baitul Maal Wa Tawil (BMT) Bina Ihsanul Fikri Jogjakarta, skripsi pribadi
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/alokasi-transfer-ke-tempat-dan-dana-desa-meningkat-rp176-triliun-dalam-apbn-p-2015 (diakses 17 April 05:00)
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa
Demikianlah goresan pena & penjelasan dengan-cara lengkap mengenai cara membuat & contoh makalah sosiologi. Semoga dgn adanya tulisan ini bisa memperlihatkan pengetahuan & pula pengetahuan bagi segenap pembaca yg sedang mencari literasi perihal “Sosiologi“. Trimakasih,