6 Pengertian Dan Proses Pewarisan Budaya Secara Lengkap

Budaya merupakan hasil proses logika fikiran insan dlm bentuk aktualisasi & proses interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita lihat pengertian & proses pewarisan budaya yg dengan-cara sederhana dihidangkan dlm pembahasan berikut ini.

Menurut Koentjaraningrat, budaya berasal dr bahasa Sanskerta buddhayah yaitu bentuk jamak dr buddi yg berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan mampu diartikan sebagai hal-hal yg bersangkutan dgn nalar. Memiliki kecenderungan yg khas antara kelompok manusia yg satu dgn kelompok manusia yang lain, sehingga bisa menjadi suatu karakteristik suatu golongan ataupun negara.  Merupakan hasil rangkuman dr beberapa sumber cetak maupun elektronik.

Arti Warisan Budaya

Dalam proses transfer ini diperlukan akad yg terperinci antara pemberi isu dgn akseptor info, semoga tak muncul penyimpangan yg berlawanan dgn lingkungan. Sebagai pola, seorang anak di lingkungan agamis tak berhasil dlm pendekatan pendidikannya sehingga anak tersebut sedikit demi sedikit hingga ia remaja mempunyai penyimpangan budaya dgn yg dianut keluarga & penduduk sekitar.

Tentu saja tak selamanya penyimpangan tersebut negatif, kadang-kadang penyimpangan budaya justru bersifat positif tatkala seorang anak berkembang di sebuah penduduk gengster, tatkala budaya tak berhasil & menciptakan generasi anak yg anti kriminal atau menyimpang dgn lingkungannya, maka disitulah penyimpangan ini bersifat positif. Berikut beberapa arti dr budaya yg perlu anda pahami:

  • Budaya mampu diartikan selaku sebuah proses transmisi budaya dr bentuk hubungan sosial atau masyarakat lainnya melalui suatu pembudayaan.
  • Seorang pakar berjulukan Melville J. Herskovits & Malinowski menyebut budaya dgn ungkapan Cultural Determinism artinya segala sesuatu yg terdapat di dlm penduduk diputuskan oleh budaya yg dimiliki masyarakat. Dengan kata lain, budaya ialah identitas & ciri dr sebuah penduduk .
  • Budaya disalurkan melalui sebuah lembaga keluarga, lingkungan, sekolah, forum pemerintah, perkumpulan & institusi resmi serta media sosial. Melalui proses budaya ini akan tercipta individu-individu yg kondisi penduduk Indonesia, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Kapan Sosialisasi Budaya Terjadi

Pada dasarnya, sosialisasi budaya terjadi setiap waktu & setiap saat tatkala suatu individu lahir hingga balasannya menemui kematian. Disadari ataupun tidak, proses ini berlangsung terus menerus. Sosialisasi budaya menjadikan abjad individu terbentuk. Dengan keunikan yg dimiliki insan masing-masing, proses ini berlangsung dlm waktu yg berlawanan-beda & mencetak individu yg berlawanan-beda pula tetapi masih dlm koridor budaya yg berlaku dlm masyarakat tersebut. Bentuk-bentuk tokoh yg bisa membentuk proses pewarisan terjadi:

  • Keluarga
  • Masyarakat
  • Sekolah
  • Lembaga Pemerintahan
  • Perkumpulan atau Himpunan
  • Institusi Resmi
  • Media Massa

Proses Sosialisasi Dan Pewarisan Budaya

ads

Manusia sejak lahir diberikan pembelajaran baik formal maupun informal. Manusia belajar dr alam sekitarnya berupa pola tindakan, interaksi & bagaimana sebuah peranan yg ia jalani & dijalankan individu lain dlm lingkungan sosialnya. Hal ini kita sebut dgn enkulturisasi. Berlaku pula tatkala suatu agama diturunkan & diwariskan pada generasi berikutnya.

Disadari ataupun tak dlm kaitannya dgn pemahaman & proses perwarisan budaya, insan dididik & dibuat oleh lingkungan semoga menjadi contoh hidup rukun. Tentu saja dijalankan dengan-cara terus menerus. Berkesinambungan dr generasi ke generasi, melalui serangkaian penyesuaian & pembaruan-pembaruan sehingga sampailah pada budaya mirip yg kita kenal kini ini.

Warisa budaya dilaksanakan melalui proses sosialisasi, mampu diartikan sebagai berikut:

  • Penanaman norma, nilai, aturan & akhlak istiadat dr suatu penduduk yg bermaksud untuk mewariskan pada anggota masyarakat generasi selanjutnya.
  • Diharapkan hasil risikonya bahwa generasi berikutnya mengerti, menghayati & mengamalkan apa yg terjadi & berlaku di lingkungan penduduk tersebut.
  • Dalam perjalanannya, sosialisasi budaya lewat proses reward and punishment, yg bertujuan untuk mendidik & memaksakan keragaman suku bangsa & budaya agar di serap oleh setiap individu dlm generasi. Lebih jelasnya, proses warisan budaya dibagi menjadi tiga cuilan yaitu internalisasi, sosialisasi & enkulturasi.

1. Internalisasi

Bila diartikan dengan-cara bebas, internalisasi yaitu suatu proses yg lahir terus berjalan sepanjang hidup manusia selaku individu, dimulai sejak lahir hingga individu tersebut meninggal. Proses ini berlangsung lama & merupakan keuinikan tersendiri dr individu tersebut & berlangsung sejak jenis-jenis manusia purba. Peranan saluran warisan budaya yg pertama kali adalah lingkungan keluarga, dlm arti sebagai berikut:

  • Merupakan jalan masuk terdekat setiap individu, yg dibentuk oleh orang bau tanah terdiri dr ayah & ibu. Melalui keluarga seorang anak mengenal dunianya & pula budaya.
  • Internalisasi terjadi tatkala suatu kebudayaan di wariskan pada dirinya, tatkala individu mendapatkan kebudayaan tersebut maka ia menjadi pecahan dr lingkungan sekitarnya dimana ia tinggal, namun tatkala individu tersebut menolak, maka ia bukan merupakan serpihan dr lingkungannya.
  • Dalam proses warisan budaya pada anak-anaknya pastinya akan besar lengan berkuasa besar kepada pembentukan kepribadian anak-anaknya itu. Seperti yg kita sebut diatas, penyimpangan oleh anak ini bisa berkembang positif maupun negatif.

Lembaga pemerintahan merupakan sarana penguasa untuk mengontrol & mengendalikan warga negaranya. Dengan adanya instansi & lembaga ini, diharapkan terjadi suatu keteraturan setiap warga negara dlm bernegara & berbudaya sesuai. Berbagai departemen & instansi-instansi di bawahnya yg ada di Negara Indonesia, mirip Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Departemen Sosial, Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Departemen Perdagangan & Industri serta Lembaga-forum Pemerintahan, semua itu merupakan sarana-fasilitas formal dlm proses pewarisan budaya masyarakat Indonesia. Keterlibatan negara sebagai penguasa sangat penting untuk menjaga stabilitas global suatu negara.

Baca juga:

2. Sosialisasi

Sponsors Link

Sosialisasi merupakan proses interaksi individu dgn dunia luar & alam sekitar. Dari usia belum dewasa hingga usia tuanya, seseorang mencar ilmu terhadap nilai-nilai, norma-norma & pola tindakan dr orang lain atau masyarakat dlm berinteraksi sosial dgn segala macam individu di sekitarnya. Keadaan diluar dirinya memiliki beraneka macam status, peran & ciri-ciri pranata sosial yg ada di dlm kehidupan di masyarakat, contohnya:

  • Masyarakat pastinya menjadi penyalur atau. Seiring waktu & umur, individu mulai keluar dr wilayah keluarga & berinteraksi dgn keluarga yang lain. Melalui permainan, kegiatan & adab istiadat, individu mengenal apa yg ada di lingkungan sosialnya.
  • Proses ini lazimnya akan berjalan hingga ia menginjak usia remaja & akil balig cukup akal. Dengan demikian ia pula melakukan proses internalisasi, sosialisasi & inkulturasi.

Namun adakalanya dampak lingkungan & individu lain di lingkungannya itu kurang baik, & tak sejalan dgn budaya positif yg berlaku di masyarakat. Hal ini perlu dicegah oleh para orang tua di masyarakatnya biar tak membiarkan anak menyebarkan perilaku & prilaku yg berlawanan atau menyimpang dgn nilai-nilai & norma-norma sosial-budaya. Tentu saja hal ini subjektif, alasannya adalah sifat dasar insan selaku sebuah kelompok sosial, mempertahankan apa yg ia punya baik fisik maupun non fisik, berikut keterangan dr sekolah:

  • Sekolah merupakan sarana formal dlm transfer budaya. Lingkungan keluarga & masyarakat merupakan sarana informal yg mana tak ada aturan & tata tertib yg sama diberlakukan pada setiap individunya.
  • Ketika mengatakan ihwal sekolah, terdapat aturan & tata tertib yg mengikat semua organik sekolah yg bermaksud untuk membentuk sebuah suasana yg aman dlm tatanan berguru mengajar.
  • Melalui sekolah, identitas individu dlm keluarga & masyarakat di hilangkan & diganti menjadi suatu identitas baru, misalnya murid, guru, penata jasa, tata perjuangan, dsb.
  • Pencabutan identitas individu dlm keluarga & masyarakat tatkala sebelum masuk sekolah, bermaksud menghilangkan stratifikasi & kesenjangan dlm tingkatan sosial. Tatkala di sekolah, setiap individu memiliki derajat & status sosial yg sama. Semua hal tersebut mengarah pada impian untuk terjadinya faktor pergeseran sosial.

3. Enkulturasi

Sponsors Link

Enkulturasi yakni proses pembudayaan yakni manusia yg sungguh bersifat individu sering sekali mempelajari & selalu membiasakan sekitarnya pada keadaan alam dgn asumsi & logika sifatnya pada budpekerti-istiadat. Sering orang bilang enkultulasi ini banyak sekali penduduk yg sering menjadi pendukung & membuat supaya cara unsur budaya kita selaku pelengkap yg khas.

Sedikit berlainan dgn sosialisasi, enkulturisasi cenderung lebih memaksakan pribadi yg diharapkan tanpa melalui proses internalisasi. Misalnya tatkala orang Batak merantau ke Jawa Barat, kemudian memutuskan menetap, maka mau tak mau ia harus menyesuaikan budaya lembut & santun orang sunda, bila tak maka ada konflik sosial yg akan terjadi. Hal itu pastinya melaui prosedur. Berikut bagaimana terjadinya asosiasi bisa membentuk menjadi proses warisan budaya:

  • Perkumpulan selaku organisasi sosial yg terbentuk & dibuat oleh masyarakat. Hakikatnya  berperan sebagai pewaris kebudayaan penduduk dgn tujuan memenuhi keperluan hidup bareng dgn berdasarkan perintah yang disetujui & dibentuk dgn bersama pula.
  • Ketika perkumpulan tersebut bersifat anti budaya, maka individu yg tergabung didalamnya akan menjadi individu yg anti budaya pula.
  • Dengan demikian perlu adanya pengawasan & komitmen masyarakat kepada asosiasi perkumpulan yg terbentuk di lingkungannya. Perkumpulan ini bisa ciri-ciri manusia selaku makhlukmaupun non hemat.
  • Media massa intinya merupakan media informasi baik berhubungan dgn budaya maupun isu yang lain.
  • Dengan media massa, Pengertian Dan Proses Perwarisan Budaya senantiasa ditemukan informasi modern yg bisa menjadi pembaruan dlm budaya yg dianut masyarakat.
  • Disinilah terjadi proses permasalahan lingkungan hidup kepada suatu info. Hasil akhirnya akan ditemukan kebudayaan-kebudayan dgn aneka macam pembaruan yg tak melunturkan esensi & ciri dr suatu budaya yg dianut.

Institusi resmi memiliki arti forum yg bersifat resmi yg mempunyai AD/ART & perbedaan aturan. Kemudian aturan tersebut mengikat anggota yg ikut didalamnya. Sebagai contohKoperasi, KNPI, OSIS, GOLKAR, PDI, PPP,PGRI, ICMI, IDI, Kosgoro & sejenisnya yakni perwujudan kongkret dr sebuah institusi resmi. Berbagai institusi resmi itu dibuat pada dasarnya bertujuan untuk melakukan pekerjaan sama mempertahankan, mengembangakan, & membudayakan komponen-komponen sosial-budaya yg meningkat dlm penduduk Indonesia. Sama halnya dgn asosiasi, pengawasan & kontrol diperlukan untuk mempertahankan stabilitas sosial di lingkungan sosial penduduk .

[accordion]

[toggle title=”Artikel Lainnya” state=”closed”]

[/toggle]

[/accordion]

  Perkembangan Ekonomi Yang Terpusat Di Perkotaan